Kecemasan

Fantasy Series 253

Loan mulai merasa bosan berlama-lama di Moonraiya , ia ingin segera keluar dari desa itu, Loan berusaha mencari penjaga yang berjanji akan mengantarnya keluar desa, Loan sudah berkeliling desa mencari para penjaga namun tak seorang pun yang bisa ia temukan , Loan terus mencari , tanpa ia sadari seorang wanita dengan pakaian hitam berdiri didepan nya menghalangi jalan.

“Maaf nona,, jalan ini tidak sempit , bisakah nona menyingkir sedikit !! “ ucap Loan dengan sopan

“Bukan jalan ini yang harus kau lalui , jika kau melewati jalan ini, apa yang kau inginkan tak akan pernah jadi kenyataan, dan akhirnya, kau akan kembali mengecewakan ayah mu !! “ Ucap wanita itu dengan lantang kemudian berbalik.

“hoho... Nona Irina,,, bukan kah sangat tidak sopan berkata demikian, ku pikir nona bukanlah orang yang akan mengatakan hal mengerikan begitu .” Loan sedikit kesal namun masih berusaha sopan.

Irina tersenyum “Bukan jalan ini yang harus kau lalui, kembalilah,, “.

Loan mendesah panjang “Dengar .. aku harus keluar dari sini, ayahmu juga sudah memberikan izin. “ suara Loan terdengar sopan namun ada nada kesal disana.

“Kalau kau kembali , akan ku tunjukan jalan yang benar yang harus kau lalui . Jika kau tetap memilih pergi , maka nasib sialmu akan terus berlanjut. “ Mata Irina menatap tajam ke arah Loan .

“Heh.. apa yang kau tau tentang hidup ku. “ ucap Loan meninggikan suaranya.

“Apa yang aku tau ?.. aku tau kau adalah seorang anak panglima perang yang terkenal, ayahmu sekarang menjadi mentri pertahan di kerajaan Barat “ Irina tampak yakin dengan ucapan nya.

“Tentu saja.. kau pasti mendengarnya dari pangeran Alan .”Sambung Loan tak percaya.

“Sebagai sorang ayah, beliau berharap agar anaknya bisa menjadi panglima perang yang lebih hebat dari dirinya, tapi,,, dengan kemampuan mu yang hanya seperti itu jangankan menjadi panglima perang, menjadi pemimpin kelompok pun kau tak akan sanggup. Kau sudah beberapa kali gagal dalam ujian ,karena frustasi kau mabuk, berjudi dan bermain wanita hingga akhirnya kau menghabiskan seluruh uang mu, tapi hal itu bahkan tak membuatmu sadar , kau bahkan meminjam uang pada lawan judimu hingga akhirnya hutangmu menumpuk dan kau dikejar-kejar ,lalu kau sampai kemari. Apa aku salah ?” Irina masih menatap tajam ke arah Loan .

Loan tak bisa membantah, ia mulai merasa Irina bukan wanita biasa, tapi ia juga benar-benar tidak suka Irina mencampuri urusan pribadinya .

“Aku bisa membantumu mendapatkan hidupmu kembali, membantumu mendapatkan apa yang kau inginkan , membuat ayahmu bangga .”Ucap Irina dengan yakin.

“heh... ha..haha.. bagaimana mungkin wanita sepertimu mengatakan hal seperti itu. Menyingkir dari jalan ku !!” Loan kembali menegaskan keinginan nya.

“Kalau kau melewati jalan ini, orang-orang yang mencarimu sudah menunggu di dekat perbatasan ,lalu kau akan diadili, setelah mereka mengetahui bahwa kau adalah anak dari seorang anak bangsawan terlebih anak dari seorang mentri pertahan, kau tau apa yang akan terjadi ,,, ??”

Loan diam sesaat, ia benar-benar berpikir tak mau kalah dari Irina, tapi memikirkan apa yang akan terjadi pada ayahnya membuatnya goyah.

“Apa yang kau inginkan dariku ??” Loan mulai mengerti apa yang Irina pikirkan.

“Aku ingin kau menemani perjalan yang akan aku lalui !!” Ucap Irina tanpa ragu.

Loan tertawa kecil, “Lucu sekali mendengar kau mengatakan hal seperti itu, kau bahkan tak akan bisa keluar dari sini .” .

“Pembicaraan selesai. “ ucap Irina sembari melewati Loan “Aku sudah mengatakan hal yang ingin aku katakan, kalau kau masih memilih jalan ini, lewati lah ..”.

“apa ??” Loan mulai bingung , apa yang sebenarnya yang Irina inginkan darinya. “Hei.. apa maksudnya ini... apa kau hanya ingin mempermainkan aku ??” .

“Besok. “ Irina membalikan badan nya menghadap Loan, wajah Loan terlihat semakin bingung ,belum sempat Loan bertanya Irina melanjutkan ucapan nya “ berikan jawaban mu besok, jika kau benar-benar ingin membahagiakan ayahmu, ikutlah dengan ku .” Irina kemudian meninggalkan Loan yang masih dalam keadaan bingung.***

Irina kembali kebukit untuk berdoa , Irina terus berada disana hingga siang hari ,setelah selesai berdoa Irina menemui ayahnya untuk menyampaikan penglihatan gaibnya. Irina bukan hanya bisa mengendalikan sinar bulan, namun ia juga memiliki kemampuan lainya, tak ada yang tahu jelas keseluruhan kemampuan Irina karena ia menyembunyikan kemampuan nya , bahkan ayah Irina pun tak mengetahui kemampuan Irina selain ritual bulan yang biasa ia lakukan.

“Apa maksudmu ?? sejak kapan kau bisa melihat hal-hal seperti itu ??” Tanya ketua tak percaya dengan apa yang Irina katakan .

“Aku tidak tahu pastinya, dan ku pikir tak akan datang waktu dimana aku harus menggunakan nya .” Jawab Irina mencoba berdalih.

“Jadi apa yang kau lihat ??” Ketua memutuskan untuk mendengar penjelasan Irina sebelum berdebat lebih lanjut.

“Setelah melanjutkan Ritual tadi malam, aku melihat sinar bulan mulai memudar, muncul 4 pilar cahaya dari 4 arah mata angin, ditengah cahaya pilar-pilar itu ada cahaya yang lebih besar lagi.. pilar Utama yang mengarah kelangit . “

“Apa artinya??.. “

“jika cahaya ditengah pilar itu mencapai langit, dengan sebuah persembahan langit, akhir dari dunia sudah bisa ditebak. “ Irina memejamkan matanya .

“Persembahan langit dan akhir dunia ?.. apa maksudmu ?” tanya ayah Irina.

“Untuk mendapatkan pusaka langit diperlukan persembahan langit , jika orang yang melakukan ritual langit mendapatkan pusaka langit, tak akan ada yang bisa menghentikanya, sekalipun itu dewa. “

“Jadi apa hubungannya denganmu Irina ?”

“salah satu dari 4 pilar untuk membangkitkan Cahaya Pilar Utama adalah tempat ini , Moonraiya dari sisi Barat . dan persembahan langit itu adalah aku ayah .”

“Apa maksud mu Irina ?... siapa yang akan membangkitkan pilar-pilar itu, dan untuk apa mempersembahkan mu pada langit .” Tanya ketua mulai bingung.

“Orang-orang itu adalah para penyihir dari 4 arah mata angin , salah satunya sudah kita temui kemarin “ sambung Irina.

“Hanya penyihir Merah yang mengetahui keberadaanmu disini “

“Tidak ayah.. Mereka sudah mengetahui tentang keberadaanku sejak lama, mereka hanya tak bisa menemukanku “

“Jadi,, apa yang akan kau lakukan ??” Ayah Irina mulai pasrah
.
“Tujuan dari kelahiranku adalah untuk ini ayah.. “ ucap Irina mencoba meyakinkan.

“Kau mau mengatakan bahwa kau harus melakukan sesuatu ? begitu ? “

“Aku tak punya pilihan lain ayah “Irina tersenyum.
Setelah bedebat cukup panjang , ayah Irina mengatakan akan mempertimbangkan keputusan Irina, sampai keputusan itu diambil, Irina dilarang meninggalkan kamarnya.**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience