Malam Purnama Pertama

Fantasy Series 253

Ariana menceritakan semua hal yang baru saja ia alami kepada suaminya, juga tentang kelahiran anak mereka .

“Aku masih mengingatnya, dia seorang gadis yang sangat cantik, dia memiliki rambut panjang yang berkilauan, meski tak begitu jelas dengan wajahnya tapi aku melihat ada tanda sabit didahinya .“ ungkap Ariana .

“Tanda sabit,, bulan sabit .?” Tanya Anum agak ragu .

“Ya.. kurasa dia benar-benar pembawa cahaya untuk Moonraiya .. Dia bilang akan lahir dimalam bulan purnama pertama .“ .

“Tapi Moonraiya tak pernah bisa melihat langit selama puluhan tahun lamanya.. Bagaimana kita tahu kapan bulan purnama pertama ? .”.

“Aku yakin bisa merasakan kapan anak ini akan lahir,, tapi,, saat anak ini lahir kita mungkin akan berpisah .” ucap Ariana lirih.

“Apa yang kau bicarakan.... “.

“Ini benar, anak kita yang mengatakanya . ”.

“Kenapa harus seperti itu, tak bisa kah kita bertiga..”.

“Tidak... jika kepergianku sebanding dengan apa yang akan kita dapat, aku tak keberatan. “.

“Bagaimana mungkin kau memutuskan hal seperti itu sendiri. ”.

“Anak ini tak akan lahir jika kau tidak bisa melepasku.” Ucap Ariana lirih.

“Lalu apa artinya jika kau tidak ada. “.

Ariana memandang suaminya yang nampak sedih “Aku memutuskan hal ini bukan karena aku tak ingin hidup dengan mu lebih lama, tak pernah terpikir olehku untuk jauh ataupun pergi darimu, tapi anak ini harus lahir untuk masa depan Moonraiya, satu-satunya yang aku sesali hanya aku tak bisa membesarkan anak ini bersamamu... .“ .

Setelah perbincangan panjang akhirnya Anum menerima semua keputusan Ariana, Anum menceritakan semua yang dialami Ariana kepada semua penduduk, mereka menyambut dengan bahagia tapi juga sedih mengetahui hal yang akan dialami Ariana.

Hari-hari terus berlalu, usia kehamilan Ariana sudah mencapai 13 bulan, dia mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan , Ariana yakin ini adalah malam bulan purnama pertama itu. Segala persiapan melahirkan pun disiapkan oleh semua penduduk menyambut kehadiran anak Ariana .

Ariana memilih melahirkan di tanah lapang di bawah bukit tempat ia biasa berdoa, dekelilingi oleh tirai dan beberapa wanita yang membantu proses persalinan, penduduk berkumpul dibelakang tirai sambil berdoa dengan cemas untuk keselamatan bayi dan ibunya .

Angin bertiup kencang, terdengar erangan Ariana dari dalam tirai sana, terdengar juga bisikan beberapa wanita yang membantu persalinan Arina berkata ‘sedikit lagi bayinya akan lahir ‘. Angin terus bertiup dengan kencang, Anum mulai panik begitu juga dengan penduduk desa yang lain, awan diatas kepala mereka berputar-putar , kepanikan mulai tak bisa dikendalikan, beberapa penduduk mulai bangkit dan gelisah.

“Ketua lihat ke arah sana !!“ Kata seorang penduduk seraya menunjuk kearah tirai dimana Ariana melahirkan, ada sebuah cahaya dari langit yang menyinari kedalam tirai itu.

“Lihat lah... apakah itu bulan purnama” Kata seorang penduduk seraya menunjuk sumber dari cahaya yang menyinari tirai .
Bulan menampakan sinarnya disaat bersamaan dengan tangisan seorang bayi perempuan yang dilahirkan Ariana, awan hitam yang menyelimuti Moonraiya perlahan lenyap entah kemana, penduduk menyambut haru kelahiran sang bayi dan cahaya bulan purnama yang menyinari desa mereka.

“Ibu senang akhirnya kau lahir putri ku.. .” Ucap Ariana sembari mencium anaknya.

“Ariana kau baik-baik saja ?.” Anum segera menghampiri Ariana dan anak perempuan nya yang ada disamping Ariana.

“Lihatlah.. aku benarkan , anak kita perempuan yang cantik dengan rambut yang berkilauan, dan ada tanda bulan sabit didahinya. “ .

“Ya... Apa tak bisa kau berada disini sedikit lebih lama ?.” .
“Tak bisa walaupun aku ingin, jagalah anak ini, aku benar-benar senang, akhirnya aku bisa melihat cahaya bulan purnama berkat anak ini, dan aku benar-benar senang bisa membantumu memimpin desa ini”.

Malam itu untuk pertama kalinya setelah 60 tahun Moonraiya disinari oleh cahaya bulan , Ariana meninggal tak lama setelah dia melahirkan, dia melahirkan seorang bayi perempuan yang memiliki rambut berwarna keemasan dan tanda bulan sabit didahinya. Malam itu menjadi awal bagi Moonraiya , tak ada lagi desa dengan awan hitam yang menutupi langit, kini Moonraiya kembali menjadi desa tentram , matahari pun menampakan sinarnya memberi harapan baru bagi penduduk desa.

“Ketua..penjaga kita baru saja melapor bahwa mereka menangkap seorang pemuda mencurigakan yang memasuki desa.” lapor seorang penduduk.

“Pemuda ?..apa seorang mata-mata ?. “ kata Ketua ayah dari Irina.

Ketua pun mengikuti penduduk itu menemui seorang pemuda asing yang memasuki desa.

“Bukan kah sudah ku katakan aku tersesat, aku melihat seseorang berjalan kemari dan mengikutinya. “ Jelas seorang pemuda yang diikat dan dikelilingi oleh beberapa orang yang bertugas menjaga perbatasan Moonraiya.

“Kalau ada yang ingin kau katakan , katakanlah nanti pada ketua.“ kata salah seorang penjaga.

“Ketua.. ??” .

“Pemimimpin desa ini.” Jelas sang penjaga .

“ooh.. jadi dia pemimpin disini ?”

“Apa yang terjadi disini?.” Tanya seorang pria yang baru saja datang.

‘Ketua.. kami menemukan dia diperbatasan hutan desa, dia tampak mencurigakan ,jadi kami membawanya kemari .”Lapor seorang penjaga.

“Apa yang membawamu kemari anak muda ?.” tanya Ketua pada pemuda yang terlihat seperti seorang pendekar .

“Aku dikejar oleh penjaga istana , aku melarikan diri dan tersesat sampai kemari.” jelasnya pemuda itu singkat.

“Dia mengatakan bahwa dia mengikuti seseorang kemari. “ Lapor seorang penjaga .

“hei.. itu benar, aku mengikuti seseorang kemari.”

“Tapi kami tak melihat siapapun masuk kedesa selain dia, dan tak ada penduduk yang keluar ataupun masuk desa hari ini.” Lapor penjaga lainnya.

“Tapi aku benar-benar tidak berbohong.”ucap pemuda itu membela diri.

“Tapi ketua ,kita tak punya pilihan lain selain menahan nya, kami khawatir dia adalah salah satu dari mata-mata yang diutus untuk menyelidiki desa ini, selain itu, kita harus melakukan ritual nanti malam, kita tidak bisa melepaskan nya begitu saja.” kata salah seorang penjaga yang merupakan pimpinan kelompok penjaga.

“Baiklah.. bawa dia kehutan dipinggir desa, tahan dia disana sampai ada keputusan bahwa dia bersalah atau tidak. “ Ucap ketua lalu pergi meninggalkan tempat itu.

“Heei ..Ketua.. kau harus percaya padaku bahwa aku tidak bersalah, aku tidak datang kemari karna ingin memata-matai, atau hal lainya.. Ketua tungguu..” .
“Bawa dia keruang tahanan dipinggir desa “ ucap pemimpin penjaga .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience