POV. DARA **** Baru sebulan kami tinggal di kampung s ini,suka duka kami jalani berdua bersama yaksa,rumah tempat kami tinggal ini tidak layak untuk di huni, lantai masih lantai tanah,dinding dari kayu atap rumah kalau siang matahari tembus dan bila ada hujan dan petir seperti berada diatas kepala. tapi kami bersukur masih bisa berdua walau keadaan sulit kalau malam minggu ada hiburan rame rame satu kampung menonton vidio yg di putar di tenggah pasar..pasar nya buka satu minggu sekali.jd untuk membeli bahan makanan tidak bisa menyetok, selain uang tidak banyak .tempat untuk menyimpan nya juga tidak ada,kalau siang aku sudah melipati pakaian kami dan menyusunnya dengan rapi.pagi pagi kalau kami bangun semua pakaian penuh dengan tanah, karena tikus mengali lubang,di dekat rak pakaian kami,oh nasib kapan kami bisa hidup enak,mapan...kasihan kalau suatu saat aku punya anak, kasihan memikirkan nasib mereka...2 bulan kami tinggal dikampung ini banyak tetangga dan warga ini yg baik,saat itu aku demam tinggi,mungkin terlalu capek,karena kami mandi dan mencuci harus menumpang ditetangga agak jauh dari rumah kami,karena disitulah ada sumur yg air nya bening tp kedalaman nya sudah belasan kilo meter..kami bergantian dengan yaksa menimba air...saat pasar buka ,bengkel kami lumayan rame tp upah tidak sesuai,dengan kebutuhan sehari hari yang serba mahal..kelang berapa hari aku sembuh dari demam kemudian demam tinggi lagi..yaksa bertanya ma..apa kamu ingin kita pulang menenggok keluarga mu,aku tak menjawab dan langsung menanggis. keesokan harinya kami berangkat keluar dari tempat kami tinggal.sebelum kami kerumah orang tua dara kami mampir terlebih dulu ke rumah orang tua ku.alhamdulillah orang tua yaksa menyambut kami dengan baik,walaupun sempat terjadi kesalah pahaman kami tidak ingin dibilang kurang ajar. 2 jam kami dirumah orang tua yaksa kami melanjutkan kerumah orang tua ku.kami sampai 2 jam menempuh perjalanan .ibu bapak tidak menyangka kami akan pulang...ibu berteriak ...massa allah pak dara pulang.... Bapak ku hanya diam saja .akhir nya kami menginap di rumah orang tua kuselama 4 hari selama itu juga yaksa tidak bermalas malasan dia membantu bapak ku mengerjakan tugas nya.sampai hari ke empat kami berpamitan akan balik kembali kekampung.sedikit lagi kami melangkah kan
kaki keluar rumah bapak baru bisa bicara,dalam diam nya selama kami berpamitan , " Dara Yaksa Apakah kalian yakin akan benar balik, apakah tidak lebih baik
jika kalian disini saja sementara waktu bapak akan carikan pekerjaan untuk yaksa ,dibengkel cina.. kalau kamu disini sesulit sulit nya tidak akan begitu sulit,tetap disini dulu...makan apa yg ada ,makan kamu makan kami...aku tidak 8ngin membuat hati orang tua ku kecewa lagi..kami dan Yaksa menyetujui keinginan Bapak. .jadilah kami tinggal dirumah orangtua ku sambil menunggu lowongan kerja di bengkel...alhamdulillah kabar baik. . yaksa diterima kerja di bengkel dengan gajih 10 rb sehari, waktu itu 10 rb masih bisa besar nominal nya jika di. setarakan sekarang 100 rb.kami tinggal bersama nenek yaksa karena bapak bilang.." apa kata orang kami mengontrak tapi ada nenek yg tinggal sendirian, jadilah kami diam bersama neneknya...
sebelum kami pindah kami berkunjung kerumah nenek Yaksa dulu...kami mengetok pintu..ternyata nenek sedang memasak si dapur,lalu kami mencium tangan nenek.." nek..apa kabarmu..nenek yaksa langsung memeluk nya " nenek baik...kapan kamu datang nak..ini dara ya..." iya nek aku Dara..ini ada makanan buat nenek..lalu Yaksa menceritakan awal kami pulang..sampai Bapak mencarikan pekerjaan...nenek nya bilang" Nenek senang kalau kamu mau tinggal di sini..kapan mau langsung diam disini..yaksa langaung menjawab " bagaimana kalau besok nek..karena lusa aku langsung kerja..nenek yaksa langsung menyuruhku membuatkan teh..." kamu nanti malam saja pulang kerumah mertua mu..kita makan siang dulu sama nenek.. kami lanhsung setuju..
Share this novel