MIMPI SARAH (18+)

Young Adult Series 13382

"Kamu ngapain masuk ke kamar mandiku?" tanya Sarah yang tampak kaget melihat Anggara sudah ada didalam toilet saat ia membuka tirai Showernya.

Tetapi Anggara tidak menjawab apapun, ia malah mendorong Sarah kebawah pancuran shower dengan tetap bersandar pada dinding, lalu ia buka celananya sampai tak ada benang sehelaipun.

Dan tanpa mengatakan apapun, ia menggendong tubuh Sarah dan memasukkan batangnya kedalam milik Sarah sambil membiarkan air mancur itu membasahi mereka.

Anehnya pada saat itu, Sarah sama sekali tidak bisa melawan seakan tubuhnya lepas kendali dan malah membiarkan syahwatnya memenuhi hasrat Anggara. Ia tampak melingkari leher Anggara dan membiarkan Anggara menikmati tubuhnya yang dipenuhi jilatan lembut.

Perlahan-lahan dorongan itu semakin masuk kedalam, cairan mulai berjatuhan kebawah yang tersapu langsung oleh air dan orgasme Sarah semakin memuncak.

Hingga keduanya saling merapat dan kepala Sarah mulai menempel di dada Anggara, bahkan ia membiarkan bagian pahanya di remas erat oleh Anggara dan berkali-kali mereka bergesekan di dinding sampai menimbulkan bunyi desahan di bibir keduanya.

Tetapi sialnya kenikmatan itu berubah menjadi suara jeritan dari Tante Amel yang langsung membuat Sarah berteriak ketakutan dan kali ini ia terbangun dari mimpinya itu di atas ranjang kamar dengan bagian bawah yang telah basah.

"Cuman mimpi!" gumam Sarah yang sudah dipenuhi keringat dingin. Lalu ia lirik jam dinding yang telah menunjukkan pukul 7 Pagi , Bersamaan pula Tante Amel yang membuka pintu kamar setelah mendengarkan teriakan Sarah.

Sarah buru-buru menutupi bagian yang basah dengan selimut sebelum pintu terbuka lebar.

"Kamu kenapa, nak? Tadi mama dengerin teriakan kamu, ada yang sakit?" tanya Tante Amel khawatir.

Sarah menggelengkan kepalanya, " Enggak ada apa-apa kok, Ma. Tadi cuman mimpi buruk aja kok."

"Oalah kamu nih ya, yaudah kalau gitu mama siapin dulu sarapan buat kita ya."

"Iya Ma, Sarah mandi dulu deh." Sarah tersenyum paksa, Mamanya hanya mengangguk percaya saja dan menutup pintu kamar kembali.

Sementara itu Sarah langsung menghela nafas panjang, lalu berlari ke toilet yang ada di kamarnya untuk membersihkan diri.

Dengan tatapan bingung dan ketakutan, ia menatap dirinya di depan cermin wastafel sambil melirik bekas ciuman di tubuhnya Yang telah menghilang. Matanya ingin sekali meneteskan air mata, ia merasa cukup tertekan tetapi dilain sisi ia juga ingin menjadi kekasih yang baik untuk Anggara.

Terkadang, ia merasa tidak ada salahnya memberikan miliknya untuk Anggara sebab kalau dipikir-pikir ia juga sudah tidak perawan lagi kok.

Keperawanannya telah direnggut keji oleh Saudara kandung Anggara, tetapi tetap saja Sarah masih merasa takut sampai detik ini dan merasa kalau dirinya insecure. Sarah benar-benar takut kalau suatu hari nanti Anggara akan berpaling darinya, bahkan saat ini saja ia merasa minder menatap dirinya didepan cermin.

"Apa aku cantik?" tanyanya dalam hati, lalu ia menangis sembari menyalakan air kran wastafel.

"Apa aku jadi gadis murahan sekarang? Tapi gimana kalau nanti Anggara mencintai gadis lain, apa ada Lelaki lain yang mau samaku?" gumamnya lagi yang terus-terusan bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa yang kuperbuat semalam? Apa maksudnya dengan mimpi itu?" Kali ini Sarah sangat ketakutan mengingat mimpi barusan, dan segala bentuk ketakutan mulai mengalahkannya sampai membuat ia terjatuh dilantai dan meringkuk ketakutan.

Dan ketakutannya semakin bertambah saat ia melirik kearah celana dalam yang telah diletakkan di keranjang baju kotor sebelahnya.

"Apa yang harus kulakukan? Gimana kalau Mama dan Papa tahu tentang rahasia ini?" gumamnya lagi yang terus saja berpikiran negatif .

"Bagaimana kalau Anggara semakin berlebihan? Bagaimana kalau -" ia terhenti pada kalimatnya sembari melirik bagian yang telah dipegang-pegang oleh Anggara selama ini.

"Aku takut..." lirihnya kali ini, sembariĀ  membiarkan kedua tangannya bergetar pelan dan air matanya semakin tumpah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience