Hari ini Anggara tampak sibuk mengerjakan tugas tambahan yang diberikan Wali kelasnya, ia juga harus pulang sedikit terlambat dibandingkan yang lain karena harus membantu Wali kelas untuk memeriksa kunci jawaban ujian kelas lain sebab saat ini wali kelas harus segera menjenguk cucunya yang sakit.
Anggara sebenarnya tak keberatan akan tugas ini, tapi satu hal yang membuat dirinya khawatir ialah karena ia sudah terlanjur memegang janji kepada Sarah untuk mengajaknya jalan-jalan ke Mall untuk kali pertama. Dan itupun atas saran dari Dokter pribadi Sarah, sebab ia berpendapat sudah waktunya untuk Sarah belajar membuka diri dengan Dunia luar setelah hampir beberapa tahun ini terperangkap bersembunyi dibalik kesunyian. Dan sebenarnya sih awalnya Dokter Lisa sendiri yang berniat menemani Sarah, tapi Sarahnya bersikeras ingin ditemani oleh Anggara jadi mau tak mau Dokter Lisa dan Mamanya Sarah memberikan tanggung jawab penuh akan hal ini.
Tapi sayangnya rencana tersebut harus sedikit diundur selama beberapa jam, sebab Anggara masih sibuk mengerjakan tugas yang diberikan wali kelas ditambah lagi kehadiran Bella yang menunjuk diri untuk membantunya malah semakin membuat Anggara kesulitan berkonsentrasi.
Memang sih saat ini keduanya sudah semakin akrab, bahkan Anggara tak mau memungkiri kalau dirinya semakin jatuh hati pada Bella. Akan tetapi, ia cukup sadar diri kok untuk tidak lagi menaruh harapan pada gadis itu semenjak peristiwa beberapa Minggu belakangan ini dengan Sarah. Dan jelas saja sikap acuh Anggara bisa disadari oleh Bella, ia sampai mengira kalau Anggara marah padanya tanpa pernah ia ketahui kalau Angga hanya mencoba melepaskan Bella dari hatinya dan memilih untuk tetap setia pada Sarah sampai kapanpun.
"Kalau memang tidak membantu, lebih baik gak usah ganggu gue!" tukas Anggara pada Bella yang tak berhenti menghujaninya dengan kalimat tanya.
"Gue kan cuman pengen tahu kali, Ga. Loe kenapa sih? gue ada buat salah ya sama loe?" tanya Bella lagi, tapi Anggara hanya mengacuhkannya saja karena terlalu sibuk mengurusi tugas tersebut.
"Angga! Loe dengar gue gak sih?" tanya Bella yang mulai kesal dan tak sengaja melemparkan pulpen Anggara ke lantai.
"Loe apa-apain sih, Bel? Jangan buat lama deh, gue ada urusan yang jauh lebih penting lagi habis ini. Jangan buat gue telat!" ketus Anggara seraya mengambil kembali pulpennya dan melanjutkan pemeriksaan jawaban dari kertas ujian tersebut.
"Urusan apa? Kencan sama cewek lain ya? Atau jangan-jangan benar ya kalau Loe udah punya pacar?" tanya Bella curiga.
"Bukan urusan loe!" jawab Anggara tanpa sekalipun melirik pada Bella.
"Masa? Ya udah kalau gitu gue ikut!" ucap Bella tegas.
"Gak," tolak Anggara.
"Kenapa? Takut cewek loe cemburu atau takut ketahuan bohong kalau sebenarnya loe gak punya pacar?" Bella masih terus menyelidiki Anggara, tetapi sepertinya Anggara sama sekali tak terpengaruh pada pertanyaan Bella.
Baginya saat ini ia harus segera menyelesaikan tugas Wali kelas agar bisa menemani Sarah jalan-jalan, hingga akhirnya tugas tersebut benar-benar kelar hampir setengah jam kemudian tanpa bantuan penuh dari Bella sama sekali.
"Gue ke toilet dulu, loe tunggu bentar biar gue antar pulang terus gue bisa pergi lagi habis itu!" tukas Anggara yang pastinya masih mengingat perjanjiannya pada Bella saat itu, ia langsung buru-buru ke Toilet tanpa sekalipun menaruh curiga kalau bisa saja tasnya saat ini diperiksa oleh Bella yang sudah haus akan kemisteriusan Anggara.
Bahkan tanpa takut sama sekali, Bella memeriksa handphone Anggara yang memang kebetulan masih dalam keadaan tidak terkunci lockscreen. Anggara tidak biasanya teledor seperti ini, tapi semua ini bisa saja terjadi karena dirinya yang tidak fokus sama sekali dan terlalu sibuk memikirkan rencananya dengan Sarah.
Apalagi disaat yang bersamaan Sarah menghubungi Anggara yang langsung diangkat cepat oleh Bella.
"Halo, ini siapa ya?" tanya Bella.
"Ini handphone Anggara, kan? Dimana dia?" tanya balik Sarah yang membuat Bella tampak terkejut, ia tak menyangka kalau Anggara mempunyai teman wanita lain selain dirinya karena setahu dia kalau Anggara itu sangatlah cuek dengan wanita lain. Saking terkejutnya, Bella sampai memeriksa sekali lagi layar panggilan tersebut yang memperlihatkan nama Tunangan di handphonenya Anggara yang membuatnya semakin terkejut.
Berbeda dengan Sarah yang tampak tenang menanggapi perasaan kagetnya, ia sepertinya sudah mempersiapkan diri kalau kelak Anggara akan mempunyai teman wanita lain meskipun hatinya terasa sangat cemburu akan hal ini.
"Anggara mana? kamu temannya Anggara ya? Apa Anggara masih disekolah?" tanya Sarah mencoba bersikap tenang, tetapi tak ada satupun jawaban yang di berikan Bella saat ini.
Hingga akhirnya telepon itu dirampas paksa oleh Anggara yang tampak kesal akan tindakan Bella barusan, ia langsung menjauh dari Bella untuk sesaat.
"Nanti aku jelasin, ini aku mau kerumah kamu sekarang!" ucap Anggara pada Sarah.
"Aku pikir kamu gak jadi datang, Yaudah aku tunggu ya." Sarah langsung mematikan panggilan itu, sementara Anggara buru-buru mengambil tas ranselnya dan bersiap untuk pergi.
"Ayo pulang!" ajak Anggara yang malah tampak acuh, ia sepertinya tak ingin membahas apapun pada Bella saat ini.
"Itu tadi siapa? Kok dilayar Loe namanya Tunangan?" tanya Bella yang langsung ditatap tajam oleh Anggara.
"Gue...Gue minta maaf udah seenaknya buka HP Loe, tapi Gue butuh jawaban yang sejujurnya dari Loe sekarang." Bella mulai berdiri saat itu juga, Anggara hanya bisa menghela nafas panjang dan menarik gadis itu keluar dari lingkungan sekolah menuju belakang sekolah yang agak sepi.
"Lupakan aja masalah tadi, oh iya hari ini gue gak bisa ya ngantarin loe pulang soalnya urusan gue makin banyak gara-gara Loe." Anggara berniat pergi, tapi langsung ditahan oleh Bella.
"Jadi beneran dia tunangan Loe? Loe kan masih sekolah, kok bisa punya tunangan? Terus dia orang mana, kok loe gak jujur sih sama gue?" tanya Bella.
Anggara hanya melepaskan genggamannya Bella darinya, "Gue gak mau memarahi apalagi sampai memaki loe sekarang, jadi tolong jangan ganggu gue ya! Sikap loe yang kepo banget itu benar-benar ganggu privasi gue banget, Bella."
"Gue minta maaf," ucap Bella yang tampak merasa bersalah.
"Gue udah maafin Loe kok, tapi maaf aja hari ini gue ada urusan. Gue gak mau kesehatan dia memburuk karena telepon dari Loe tadi, jadi Loe pulang sendiri aja hari ini." Anggara langsung pergi saat itu juga meninggalkan Bella, ia tampaknya jauh lebih mengkhawatirkan Sarah saat ini meski sebenarnya ia tak tega membiarkan Bella yang rela menemaninya tadi harus pulang sendirian.
Share this novel