EPILOGUE

Romance Completed 3301

"Sorry ya lang, harusnya gue gak boleh marah sama lo, seharusnya gue tau, lo ngelakuin itu buat hubungan Gue sama Arfi tetep baik, thanks sebelumnya. You're my special friend." Ucap Alysa tulus.+

"Iya sama-sama, jadi? Udah gak marah nih? Gue juga janji biar kita gak terlalu deket, nanti ada yang cemburu lagi." Ucap Gilang sambil terkekeh, entah kenapa dia sangat senang disebut 'special friend' oleh Alysa.+

"Haha, udah ah ngobrolnya nanti Arfi masuk lagi." Ucap Alysa.+

"Baik semuanya, gladiresik nya sudah cukup hari ini, besok kita harus menampilkan yang terbaik." Ucap Teresa.+

Hari itu cukup mendung, kemungkinan sebentar lagi akan hujan. Alysa menunggu dijemput mama nya, Gilang & arfi sama2 naik kendaraan umum dan langit semakin gelap. Suasana sedikit kaku sampai akhirnya arfi bicara,"Lisa, aku pulang dulu ya takut ujan. Oiya gilang, gue titip pacar gw, gw yakin kok sama lo, lo gabakal hancurin hubungan Gue sama Alysa." Ucap Arfi sambil tersenyum kepada Gilang.+

Akhirnya dia sudah mengerti bahwa Gilang hanya sahabat Alysa. Gilang dan Alysa hanya berdua, Semuanya sudah pulang, dan mereka terjebak oleh hujan yang baru saja datang setelah Arfi pulang, padahal Arfi naik kendaraan umum. Dia cuma takut kalau hujan.+

"Akhirnya kita sahabatan kayak biasanya, jadi kita juga gak usah takut kalo ngobrol. Karena Arfi udah ngerti kalo kita cuma sebatas sahabat." Ucap Alysa, andai saja dia lebih dari sahabatnya Alysa.+

"Gue lebih suka panggilan yang lo bilang tadi, pas gladiresik." Ucap Gilang sambil terkekeh, karena special friend lebih istimewa daripada sahabat menurut Gilang.+

"Iya iyaa, sebatas special friend hahaha." Ucap Alysa sambil tertawa.+

"Nah itu dia maksud gue."+

"Dasar Gila_ng" Dan mereka tertawa berdua, ditengah derasnya hujan. Akhirnya persahabatannya yang hampir putus terselamatkan oleh Arfi, untung saja dia mengerti, persahabatan mereka diawali dengan hujan. Sangat istimewa. Setelah hujan sudah cukup reda, Gilang sebenarnya sudah bisa kedepan.+

"Lis, gue pulang duluan yaa babayyy." Ucap Gilang, tapi Alysa menahan tangannya.+

"Ihhh Gila_ng, tungguin guee masa gue sendiri sihh di sinii!!!" Ucap Alysa.+

"Ya udah deh gue tungguin." Ucap Gilang, yang membuat Alysa menyadari, Gilang aja bela-belain belum pulang karena Alysa belum dijemput, sementara Arfi tidak menunggu Alysa sampai dijemput padahal dia kekasih Alysa, setelah itu alasannya hanya takut jika hujan. Ternyata sahabat lebih perhatian ya daripada pacar. Beberapa menit kemudian Alysa sudah di jemput dengan mamanya.+

"Lang, yukk bareng. Kan kita searah."+

"Udah gak usah, gue naik angkot aja."+

"Ayoo Gilang, harus mauu.. Nanti gak temen nih." Alysa memang seperti itu orangnya, jika dia sudah nyaman dengan orang itu. Alysa menjadi orang apa adanya. Tapi kenapa saat di dekat Arfi dia selalu tidak menjadi dirinya sendiri?+

"Ya ya dehh." +

**+

Malam harinya mereka janjian untuk ketemu di taman. Gilang yang mengajak Alysa karena ingin menunjukan sesuatu yang mungkin membuatnya akan bersedih. Detik ke menit Gilang merasa jadi bingung harus bicara dari mana awalnya.+

Akhirnya Alysa yg memulai+

"Lang, lo beneran gak bohong soal perasaan lo buat gue yang ditulis di novel itu?" Ucap Alysa ditengah keheningan mereka berdua.+

"Iya, gue gak bohong, kalo perasan lo ke gue gimana? Jujur." Ucap Gilang.+

"Perasaan gue ke elo, ya kayak dulu aja." Alysa tau Gilang pasti sakit mendengar itu.+

"Sorry ya lang, gue masih punya Arfi. Coba kalo nggak." Apa? Apa itu maksud perkataan Alysa. Batin Gilang.+

"Gue harus ngasih tau ini ke elo." Gilang menunjukan ponselnya ke Alysa. Alysa yang melihat itu langsung menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Arfi sedang bergandengan di mall bersama? Natasha. Alysa tidak dapat menahan lagi air mata nya, dia langsung menutup wajahnya dan menyandar ke bahu Gilang.+

"Kamu boleh nangis Alysa, aku selalu siap menjadi tempatmu menangis." Ucap Gilang yang membuat Alysa tambah menangis karena terharu dengan apa yang dikatakan Gilang.+

Sampai akhirnya keesokan harinya Alysa benar-benar melihat Arfi sedang menggandeng Natasha, semua orang dibuat iri dengan mereka berdua, mereka sangat cocok.+

Setelah alysa melihat sendiri kedekatan Arfi dan Natasha barulah teman2 Alysa berani untuk cerita apa yang terjadi sebenarnya , oohhh trnyata arfi sudah 2minggu pdkt ke natasha, cewe yg menurut Arfi ideal untuk dijadikan pacar.+

*ideal menurut Arfi???? - yang gampang diajak jalan - yang selalu ada waktu keluar malam - yang mau digandeng kapan saja - yang lebih utamakan pacar dari pada sekolah - yang .... Aaaahhhh sudahlah, Alysa semakin yakin Arfi bukan cowo tepat untuk dirinya.+

"Fi, kok lo tega buat Alysa nangis, ga mikir lo?" Ucap Gilang. Arfi hanya mengabaikannya dan melanjutkan untuk masuk kelas.

Alysa menangis semahu-mahunya di dalam pelukan Gilang. Ya itulah Gilang, pria yang selalu sedia siap menjadi apapun untuk Alysa bila-bila dan di mana-mana saja hinggalah akhir nafasnya. Sama ada tempat untuk curhat, menangis mahupun bersuka ria. Pokoknya Gilang selalu siap! Justeru, ketangguhan Gilang dan kesediaan pria itu yang setia di sisinya mencintai tanpa syarat membuat Alysa sadar bahawa cinta Galang adalah yang paling terbaik dan ikhlas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience