ALYSA POV

Hari yang melelahkan dan menyebalkan bagiku, sekarang aku harus berduet bersama orang yang menyebalkan-_-, jail sih orangnya, abis itu seru juga sih, apa gue harus berhenti sebel sama dia ya? Terus jadiin dia temen. Batinku bimbang

Flashback on

I have died everyday waiting for you, darling don't be afraid i haved love you for a thousand years, i'll love you for a thousand more.

"kenapa sih Miss Teresa milih lagu Christina Perri - a thousand years ini buat kita nyayiin?" Ucapku kepada Arfi.

"Mungkin lagu ini memang untuk cerita kita nantinya." Ucap Arfi yang membuatku kaget.

"Heh, awas ya lo, kalo sekali lagi ngomong gitu liat aja." Ucapku memarahi Arfi.

"Biarin aja wlee." Ucap Arfi sambil menjulurkan lidahnya.

"Ihh, nyebelin banget sihh, awas ya lo!!" Ucapku dengan wajah kesal. Tapi latihan pun akhirnya berjalan lancar, dan Arfi orang yang sangat menyebalkan bagiku malah menjadi sosok teman yang baik dan seru.

Flashback off

***

Aku memasuki gerbang sekolah, kulihat Arfi didepan kelasku.

"Haii." Ucap Arfi menyapaku

"Hai juga." Tunggu,, mengapa aku menjawabnya? Aku sedang kacau.

"Cie, ciee lagi pdkt an yakk." Ucap Fenny tiba-tiba menghampiri ku

"Iye, dikit lagi juga jadi." Ucap Arfi. Tapi mengapa wajahnya sangat serius saat berbicara seperti itu?

"Enggak, gue gak pernah pdkt an sama dia, gak akan!" Ucapku. Padahal saat Arfi berbicara seperti itu rasanya hatiku bergetar, entah rasa apa ini. Jangan sampai, jangan sampai ini.. Cinta. Aaa tidak mungkin. Batinku bergumam.

"Liss, Alyssa..." Arfi menyadarkanku dari lamunanku.

"Ehh iya, apa?" Ucapku yang akhirnya sadar dan merasa malu.

"Hmm, gue boleh minta nomor HP lo gak?" Ucap Arfi yang membuat hatiku menjadi berdegup lagi.

"Hmm, bo.. Boleh.. ." Ucapku sedikit gerogi.

"Kamu kenapa? Kok kayak yang gak ikhlas ngasihnya?" Ucap Arfi, merubah kata Lo menjadi kamu. Semua terasa hatiku telah terisi bunga- bunga. Mengapa perasaan ini datang lagi, dan mengapa sekarang lebih kuat? Ini, ini gak mungkin terjadi.