BAB 8

Romance Completed 3301

Saat sampai dirumah aku pun bersantai di halaman rumahku bersama Fenny, dan Reffi, aku masih memikirkan apa yang terjadi di sekolah. Kenapa perasaanku jadi seperti ini sejak kemarin latihan bersama Arfi? Kenapa aku juga jadi gak sebel lagi sama dia? Padahal kan dulu dia orang yang paling menyebalkan. Huhh, semuanya ini sungguh membuatku pusing. +

"Lis, kenapa lo? Gak biasanya bengong begitu. Ciee galau." Ucap Reffi sambil memegang salah satu buku novel milikku. Ya, aku mempunyai lebih dari 20 novel. Sahabat-sahabatku kadang kerumahku untuk menonton film sekedar membaca novel.

"Enggak kok, enak aja. Gue gak pernah galauu ih." Ucapku dengan kesal.

"Ceritain dong lo sama si Arfi." Ucap Fenny.

"Gk ada cerita apa-apa kok." Ucapku.

Tiba - tiba ponselku berdering.

Haii Alysa, lagi apa? Ketemuan yukk. Lo suka nasi goreng kan? Gue tau nasi goreng yang enak dimana.

Iya hai, gue lagi di halaman depan aja sama Reffi dan Fenny. Ogah ah, males keluar. Iya sih gue suka, btw lo tau dari mana gue suka nasi goreng? Send.

5 menit kemudian Arfi membalas

Gue tau dari temen-temen lo, ya udah kalo males keluar gue jemput ya? Boleh kan.

Haduh gila ya nih orang. Batinku+

Udah ah gak usah, awas aja ya Lo jangan jemput gue. Send

Lagi otw nih, dandan yang cantik yaa, Bidadari.

Kata terakhir itu membuatku jadi nge - fly, hah? Nge-fly. Apa benar ya? Perasaan ini bernama cinta. Aarrggghhh

Heh, tunggu dulu jangan ke rumah gue.

Saat aku ingin mengirimkan pesan itu tiba-tiba suara klakson mengagetkanku. kulihat sosok pria jangkung, berkulit putih, dan bermata teduh itu membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan ini.

"Woy, udah rapih belum. Ayo cepet gue tungguin." Ucap Arfi tiba-tiba sudah di depan ku.

"Ciee ada yang ngapel." Ucap Reffi dan Fenny serempak.

"Iya bentar napa, sabar mr.annoying. Heh kalian enak aja bilang kayak gitu" Ucapku, dan entah mengapa aku malah membuatkannya panggilan spesial untuk Arfi.

"Iya miss jutek, hahaha." Ucap Arfi yang membuatku sedikit tertawa.

"Ihh enak aja jutek,, dasar lo." Ucapku, sebenarnya aku pura-pura marah tapi dalam hatiku, aku sangat senang dibuatkan nama panggilan spesial dari Arfi, hmm ini cinta.

"Fi, lis, kita pulang dulu ya, gue juga gak mau ngacauin apel an lu fi, hahaha." Ucap Reffi.

"Dasar Lo." Ucapku, entah kenapa Arfi tidak keberatan telah dituduh ngapel ke rumahku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience