BAB 14

Romance Completed 3301

Hari ini latihan pentas seni pun berlangsung, Arfi bersikap datar kepada Alysa. Begitu juga sebaliknya, suasana makin memanas. Alysa tidak tahan dengan suasana seperti ini, mereka sudah jadian, seharusya Alysa sudah berbaikan dengan Arfi. Tapi Arfi juga ternyata tidak tahan kalau mereka saling diam selama latihan berlangsung.

"Alysa, maafin aku ya, aku gak tahan sama keadaan sekarang ini. kamu jangan marah kayak gitu dong. Aku janji gak bakal nanggepin semua cewek yang udah coba buat ngedeketin aku." Ucap Arfi ditengah latihan.

"Fi, aku bakal maafin kalo kamu udah bener-bener nunjukin udah gak nanggepin semua cewek, ini kesempatan terakhir." Ucap Alysa tegas.

"Iya, aku janji Alysa. Aku gak bakal ulangin lagi. I love you." Ucap Arfi, dalam hati Alysa sudah tak sama seperti dulu lagi. Dulu jantung itu berdegup sangat kencang sekarang kecepatannya lama-lama menurun.+

"Baiklah anak-anak istirahat dulu ya." Ucap Teresa.

Pada waktu istirahat, Arfi memang sudah tidak meladeni yang lain, itu belum cukup untuk Alysa. Dia melihat Gilang menghampirinya.

"Gue mau ngomong sama lo sebentar, boleh gak?" Ucap Gilang

"Hmm, boleh. Ngomong apa?" Ucap Alysa.

"Lis, kenapa lo kemaren bilang makasih pas lo balikin novel gue?"

"Gue berterima kasih karena lo udah ngungkapin perasaan lo selama ini sama gue." Ucap Alysa. "Ohh, itu. Terus lo di novel itu nulis Sekarang aku baru sadar ternyata pengorbanan hatimu begitu besar sampai kamu rela menghancurkan hatimu sendiri. Dan gue gak hancurin hati gue sendiri, gue harus sadar. Kalo dia itu bukan siapa-siapa gue, gue harus tetep bahagia walaupun dia sama orang lain." Ucap Gilang yang membuat Alysa tambah speechless dibuatnya.

"Tapi belum tentu orang yang lo anggap bahagia, merasa bahagia." Ucap Alysa memikirkan Arfi yang tidak bisa menjaga hati Alysa sepenuhnya.

"Maksud lo apa sa?" Ucap Gilang belum paham maksud perkataan Alysa.

"Nggak, lupain aja. Terus sekarang lo mau ngobrolin apa lagi?" Ucap Alysa, mengalihkan pembicaraan.

"Dihh ngusir, nyindir tuh." Ucap Gilang.

"Kesindir?" Sambil mendorong Gilang. Alysa merasa suasana ini terasa hangat, cuma Gilang yang bisa menenangkan hati saat Alysa sedang sedih. Tapi ternyata Arfi memperhatikan Alysa dan Gilang sejak tadi, terlihat wajah kesal di wajahnya.

***

Selesai latihan, Arfi menjegat Gilang saat ingin pulang.

"Lang, ngapain sih lo ganggu cewek gue?" Ucap Arfi, amarahnya naik.

"Sorry gue gak pernah ganggu hubungan lo sama Alysa ya." Ucap Gilang lalu mencoba menghindar dari Arfi, tapi Arfi tetap menghalanginya.

"Terus mana buktinya kalo lo gak ganggu dia? Tadi gue lihat Lo ketawa-ketawa sama Alysa."

Gilang bingung harus menjawab apa, tapi Gilang tidak punya niat untuk menjadi PHO hubungan mereka. Tiba-tiba Alysa datang.

"Kalian ngapain sih?" Ucap Alysa.

"Lis, kamu nyuruh aku supaya jangan ladenin cewe lain, tapi kamu sendiri malah ketawa-ketawi kok sama Gilang." Ucap Arfi.

"Kamu gak boleh ngelarang aku ngobrol sama Gilang dong, dia sahabat aku dari SD. Dan dia juga mendukung hubungan kita kok." Ucap Alysa.

"Ohh, jadi kamu lebih nge dukung dia daripada aku?" Ucap Arfi.

"Cuma Gilang yang ngerti perasaan aku, sementara kamu nggaaak." Terdengar suara Alysa menggema di koridor sekolah.

"Heyy, stoppp. Gue gak punya perasaan apa-apa kok sama Alysa." Ucap Gilang. Kenapa hati Alysa seperti di hantam palu saat Gilang bicara seperti itu. Kenapa dia harus berbohong tentang perasaannya kepada Alysa, apa kata-kata dalam novel nya itu hanya pura-pura?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience