Latihan pun berjalan lancar, walaupun Alysa tidak menginginkan kelompok ini, tapi dia melakukan latihannya dengan bagus. Dan juga lagu yang membuatnya menjadi lebih sempurna.

"Fi, gue liat kayaknya lo kayak punya perasaan gitu ya sama Alysa, tambah lama tambah akrab aja nih." Ucap Gilang kepada Arfi.

"Hmm.. Mungkin gue punya sedikit." Ucap Arfi.

"Serius lo? Wahh, tembak dia dong." Ucap Gilang.

"Hmm.....

"Hmm.. Mungkin nanti. Hahhaa, boong kok, gue bercanda, gue gak ada perasaan apa-apa sama Alysa." Ucap Arfi.

GILANG POV

Aku melihat Alysa dan Arfi dari kejauhan, mereka sedang fokus latihan, dan sepertinya mereka, cocok. Hatiku memanas. Tubuhku rasanya ingin runtuh, ingin sekali aku memarahi Arfi karena terlalu dekat dengan Alysa, tapi memang aku pacarnya? Aku tidak boleh melakukan itu, kebahagiaan Alysa adalah kebahagiaanku juga. Aku penasaran dengan perasaan Arfi kepada Alysa, akhirnya aku menanyakannya.

"Fi, gue liat kayaknya lo kayak punya perasaan gitu ya sama Alysa, tambah lama tambah akrab aja nih." Ucapku sambil terkekeh kepada Arfi.

"Hmm.. Mungkin gue punya sedikit." Ucap Arfi.

"Serius lo? Wahh, tembak dia dong." Ucapku, padahal rasanya aku sangat cemburu, aku sakit hati.

"Hmm.. Mungkin nanti. Hahhaa, boong gue bercanda, gue gak ada perasaan apa-apa kok sama Alysa." Ucapnya. Aku langsung lega mendengarnya, untung saja teman sebangku ku bukan sainganku untuk mendapatkan Alysa. Semoga saja tidak.