Pueblos Blancos, Andalucia Sepanyol.

Hanis menghirup kopi Cortado sesekali menjamah Frangollo. Dia menyambung membaca buku Edge of Obsession namun tidak lama kemudian seorang remaja lelaki mat Salleh, mesti remaja tempatan dari pengamatan Hanis datang menghampirinya lalu menyerahkan sekeping nota rona biru laut kepada Hanis.
Remaja itu cuma berkata ‘’for you from someone’’ kepada Hanis, tunduk dan berlalu pergi membuatkan Hanis tercengang.

Hanis membuka nota tersebut penuh debar.

‘’Dear Hanis,

Do you feel happier when the sun is shining , I do…

Hope you are all enjoying this lovely weather, and that all your spirits are lifted by this lovely sunshine. I know you’ll love it.

And so I wil always love you and watch you from afar, - K ’’

Hanis memandang kanan dan kiri cuba mencari-cari sosok tubuh insan yang dicintainya. Dia meninggalkan beberapa not kertas di atas meja dan berlari meninggalkan café.

Puas dia berjalan dan berlari namun bayang sang teruna tidak ditemui. Hanis akhirnya melangkahkan kaki ke pulang ke bilik hotel.

Pintu bilik dibuka, Hanis membuka but yang dipakainya lalu menyelak langsir pintu balkoni lalu berjalan ke balkoni. Dia mendengar kebisuan kota Andalucia sambil menghempaskan keluhnya. Letih.

Hanis berpaling ke belakang, tidur dan lupakan semuanya adalah yang terbaik. Namun langkahnya tiba-tiba mati saat terpandang satu kotak besar berada di meja katilnya.

Hanis cuak namun memberanikan diri menghampiri kotak itu.

Perlahan-lahan kotak dibuka. Hanis terkedu.

Gaun labuh rona putih berenda rekaan Valentino dikeluarkan dari kotak. Sungguh cantik, sama seperti apa yang Hanis idamkan dan kongsi di post Instagramnya beberapa minggu lepas. Namun mata Hanis lebih tertarik pada sekeping nota yang terselit di bawah gaun tersebut.

‘’Jumpa Hanis di Taberna del Alabardero at 8pm, don’t be late Hanis. –K’’