"Putri Narezza beberapa kali ditemukan keluar dari dalam kamarnya." Jack, berdiri dihadapan raja Reviano yang duduk di kursi kerjanya.
Jack mengamati raja Reviano yang sibuk membaca beberapa laporan, seperti tidak perduli." Putri biasanya akan menyamar menggunakan pakaian seorang pelayan bernama Lisa."
Tuan Jack adalah bawahan setia milik raja Reviano. Ketika Andrea, putra pertamanya bercerita satu hal mengejutkan tentang putri Narezza, tentu saja Jack akan memberi tahu kabar ini pada yang mulia.
Raja terdiam, Narezza benar-benar telah keluar dari dalam jangkauannya sekarang. Entah dari mana datangnya keberanian didalam diri gadis itu.
Sebelumnya, sekalipun yang mulia raja Reviano tidak pernah mendengar tentang hal ini. Narezza, adalah gadis lemah pendiam yang penurut, seperti itulah yang raja amati dari ucapan beberapa orang.
Bagaimana mungkin sekarang gadis itu memberontak dengan begitu kerasnya?
Narezza berbeda dari apa yang raja Reviano dengar. Dia bukan putri penurut, atau putri pendiam, gadis itu jauh dari semuanya setelah yang mulia raja melihatnya secara langsung.
Gadis keras kepala, yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Seperti seseorang yang pernah raja Reviano lihat sebelumnya...
Melihat secara langsung ketika Narezza mengarahkan pisau pada tangannya yang telah dilumuri darah, yang mulia raja tahu jika Narezza menyembunyikan dirinya selama ini.
"Tuan putri bahkan pernah keluar dari istana untuk menelusuri kerajaan bersama kesatria miliknya." Jack berpikir jika inilah satu alasan putri Narezza memilih untuk pergi meninggalkan istana. Karena putri Narezza tertantang untuk pergi jauh lagi dari apa yang pernah dia lihat.
"Lalu putri Narezza beberapa kali terlibat dalam perselisihan bersama pangeran kedua Steve,''kata Jack kembali.
Saat itulah yang mulia raja mengalihkan perhatian dari laporan pada Jack. "Apa yang terjadi?"
Jack mengingat apa saja yang Andrea katakan. "Putri Narezza adalah orang yang membuat Putera kedua Steve murka sebelumnya."
Yang mulia raja Reviano memang pernah mendengar keluhan Putera Steve tentang seseorang. Seorang pelayan yang bersikap tidak hormat padanya...
Raja Reviano mengingat ucapan yang keluar dari dalam mulut Steve. "Aku akan membunuhnya dengan pedang milikmu sendiri!" Kata-kata dari Steve.
Raja terdiam.
"Puteri Narezza adalah gadis yang menyamar sebagai pelayan yang menendang Putera kedua, menekan seikat bunga pada kepala Putera."
Raja Reviano tidak menyangka Narezza sejauh ini sebelumnya...
"Saya juga mendapatkan kabar jika Puteri Narezza menghadiri acara pesta topeng yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu."
Raja menutup matanya untuk beberapa saat. "Dan apa yang gadis itu lakukan?" tanya raja Reviano.
Jack melirik pada raja Reviano terlebih dahulu, takut menceritakan tentang bagian yang satu ini. "Puteri Narezza kembali terlibat didalam perselisihan dengan Putera kedua Steve."
"Puteri Narezza hampir membuat putra mahkota Keith terjatuh kebawah akibat Puteri Narezza yang meloncat dari dinding pembatas."
"Lalu apalagi?" kata raja Reviano memijit pelipisnya masih dengan mata yang tertutup.
"Puteri Narezza menendang wajah Putera Steve hingga hidung Putera mengeluarkan darah."
Keduanya terdiam untuk beberapa saat.
Jack melanjutkan, "kemudian untuk menyembunyikan penyamaran agar tidak terbongkar oleh Putera kedua, Puteri Narezza meloncat dari salah satu atap tinggi istana."
Benar-benar diluar dugaan.
Yang mulia raja membuka matanya. "Apa cedera yang gadis itu dapatkan?" katanya dengan membaca laporan kembali. " Apakah tulang-tulangnya patah?"
Jack menggeleng. "Tidak ada yang tahu kelanjutannya seperti apa."
Raja Reviano terlihat lelah dari wajahnya sekarang. "Pergilah." Perintah raja pada Jack.
Jack menunduk hormat, hendak pergi dari sana ketika dia mengingat sesuatu. "Yang mulia, saya telah mendapatkan berita tentang lelaki yang membawa Puteri Narezza kembali ke istana."
"Siapa dia?"
"Hanya pria dewasa yang menghabiskan waktunya untuk membuat karya seni."
Jack melanjutkan ucapannya. Setelah saya telusuri, tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari pria itu. "Dia tinggal disebuah rumah jauh dari pusat kota."
"Lalu kemana Narezza pergi hari ini?"
Jack mengingat tentang dirinya yang pergi bersama beberapa orang untuk membuntuti putri Alessa hari ini. "Puteri Narezza baik-baik saja. Tidak ada hal aneh yang Puteri Narezza lakukan sejauh ini."
"Bagus."
Jack memberi hormat lagi, mengundurkan diri untuk keluar dari dalam ruangan. Dia tidak mungkin mengatakan sesuatu tentang Puteri Narezza yang menemui lelaki pelukis itu kembali.
Didalam ruangan, yang mulia raja Reviano berhenti membaca laporan. Ia menghela nafas panjang mengingat apa saja yang Jack katakan padanya.
Narezza...
Betulkah dia gadis yang selama ini berbaring di atas katil yang selesa?
Raja Reviano berdiri. Menghadap keluar melalui tingkap besar yang mempunyai ukiran yang cantik.
Di bawah sana, Narezza keluar dari dalam kereta kuda sederhana. Gadis itu terlihat kesal sesekali berkata sesuatu yang tidak dapat raja Reviano dengar.
Melihat Narezza menendang roda kereta kuda, Raja Reviano tersenyum kecil. "Sikapnya jauh dari seorang puteri diraja."
***
Narezza memasuki istana ke biliknya seorang diri.
Lisa dan Eden masih di luar melakukan perkara lain.
Narezza berjalan sambil menanggalkan sarung tangan yang dipakainya "Dia fikir dia siapa?!"
Sepanjang perjalanan, Narezza terus membebel tidak jelas diikuti dengan muka kesal. Dalam fikiran Narezza hanya wajah lelaki aneh yang terisi.
Narezza mengulangi kata-kata lelaki itu sebelum ini. "Sakit hati awak kalau awak tahu siapa saya sebenarnya?" Narezza bercakap dengan nada kesal.
Begitulah Narezza, gadis itu hanya boleh menunjukkan kegusaran daripada orang lain.
Carles berdiri di arah bertentangan dengan Narezza. Lelaki itu kelihatan menunggu kedatangan Narezza.
Apabila dia melihat Narezza semakin menghampirinya, Carles berdiri tegak dengan sekuntum bunga yang cantik di tangannya.
Carles tunduk hormat kepada Narezza.
Narezza berhenti berjalan. Memandang lelaki pelik ini dengan pelik. "Apa yang kamu mahu?" Narezza berkata dengan pantas.
Carles tergamam seketika. Padahal dia sudah mempersiapkan dirinya dengan baik sebelum berhadapan dengan Puteri Narezza.
"Puteri Narezza..."
"Apa?"
Carles dibuat gementar oleh Puteri Narezza yang kini berdiri dekat di hadapannya. Memerhatikan penampilan Puteri Narezza yang kelihatan lembut dengan penampilan sederhananya, Carles berasa malu.
Narezza melipatkan kedua tangannya di dada. "Apakah semua pria di kerajaan ini sama seperti pria asing itu?!"
"Ya, tuan puteri?"
Narezza mengeluh kecil. "Apa yang awak nak, kenapa awak halang jalan saya?"
Carles harus ingat bahawa puteri ini adalah seorang yang berbahaya yang mengecewakan putera kedua dengan sikapnya.
"Maaf kerana mengganggu masa berharga awak. Pertama, izinkan saya memperkenalkan diri saya."
"Tidakkah kamu tahu bahawa saya seorang puteri yang mempunyai penyakit?"
Carles terdiam.
"Saya perlukan rehat sekarang. Cakap apa yang awak nak cakap dengan saya sekarang!"
Carles menelan air liurnya dengan kasar. Alamak, kenapa putera kedua meletakkan dirinya dalam situasi yang janggal sekarang?!
Carles menghulurkan sekuntum bunga kepada Alessa. "Putera Kedua Steve menyampaikan permohonan maafnya kepada anda, tuan puteri."
Narezza mengambil sekuntum bunga. "Lelaki yang kalah yang mahu membunuh saya menghantar awak untuk mengatakan itu?"
Charles mengangguk.
"Lupakan, saya tidak akan memaafkan lelaki itu."
Narezza hanya berjalan melepasi tubuh Carles. Carles melihat punggung Narezza berjalan dengan sekuntum bunga di tangannya.Carles tersenyum kecil. "Betul, puteri kedua kerajaan Nyxshire adalah menarik seperti yang mereka semua katakan."
Share this novel
Tq update.. It's making me happy