Kingdom of the Apes

Action Completed 573

Suasana pagi di hutan begitu indah, sinar matahari mulai terbit dari balik pepohonan menghasilkan warna-warni yang begitu menakjubkan. Di sebuah sarang di dekat goa, Asha setia menunggu para pejantan yang sedang berburu di hutan. Dia tahu mereka pergi berburu karena telah puas mengawininya semalam dan sebagai pemulihan kondisi tubuh Asha.

Meskipun Asha tampak lemas dan sangat lapar, dia masih sabar menunggu para pejantan pulang. Dia tidak ingin meninggalkan sarang karena dia tahu bahwa mereka sengaja membiarkannya istirahat.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara gemuruh di kejauhan, yang membuat Asha menoleh ke arah suara itu berasal. Dia mengenali suara itu sebagai suara kawanan para pejantan yang sedang pulang dari berburu. Asha melompat kegirangan, dia tahu bahwa mereka akan membawa pulang makanan untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Asha merasa bersyukur karena dihargai dan disayangi oleh para kawanan anjing. Para pejantan tiba di sarang dan Asha dengan cepat keluar dari sarang untuk menyambut mereka. Mereka membawa banyak makanan, termasuk beberapa hewan yang cukup besar seperti rusa dan babi hutan.

"Ini untukmu, Asha," kata salah satu pejantan sambil meletakkan buruan di depan Asha.

"Terima kasih, kalian baik banget," ucap Asha dengan lembut.

"Makanlah, Asha. Supaya kondisimu cepat pulih," ucap pejantan lainnya.

Asha mengangguk dan mulai memakan daging yang disajikan di depannya. Asha sangat senang melihat semua makanan yang mereka bawa dan Asha juga mengajak mereka makan bersama-sama.

Setelah selesai makan, Asha merasa segar kembali. Dia berdiri dan melihat para pejantan dengan penuh kasih sayang.

"Aku bersyukur karena kalian semua ada untukku. Aku gak tau apa jadinya kalo gak ada kalian," ucap Asha dengan tulus.

Para pejantan tersenyum dan mengangguk. Mereka merasa senang dapat membantu Asha dan membuatnya bahagia.

"Kami bakal selalu ada untukmu, Asha. Kamu satu-satunya betina kami, kami sayang padamu," ucap Eze, pemimpin kawanan dengan lembut.

Asha merasa hangat di hatinya mendengar ucapan pemimpin kawanan. Dia merasa bahagia dan merasa bahwa dia benar-benar adalah bagian dari keluarga anjing ini.

"Aku janji bakal terus jadi betina yang baik dan setia bagi kalian semua," ucap Asha dengan tegas.

Para pejantan tersenyum dan mengangguk setuju. Mereka merasa bangga memiliki Asha sebagai anggota keluarga mereka.

Hari itu, Asha merasa bahagia dan dicintai oleh keluarga anjingnya. Dia berterima kasih kepada mereka karena selalu ada untuknya dan berjanji untuk selalu menjadi betina yang baik dan setia bagi kawanan anjingnya.

______

Sementara itu, di atas pepohonan, sekelompok kera diam-diam memperhatikan sarang kawanan anjing. Mereka melihat Asha yang sedang berkumpul bersama para anjing, dengan kulit putihnya yang bersinar di bawah sinar matahari pagi. Asha terlihat sangat cantik, dengan mata cokelat yang cerah dan kulit yang mulus. Para kera itu mengira Asha adalah seekor kera betina, dan mereka sangat tertarik padanya.

Kera-kera itu membicarakan anjing betina di antara mereka, mengagumi kecantikannya dan bertanya-tanya bagaimana caranya untuk mendekatinya.

Kera jantan itu berbisik pada rekan-rekannya, "Eh, liat deh cantiknya Kera betina itu, kulitnya putih bagai salju."

"Cantik banget," ucap kera yang berada di sampingnya. "Kita harus ambil dia dan jadikan dia bagian dari kelompok kita."

"Ya, aku setuju!" sahut kera jantan lain dengan semangat.

Mereka merencanakan sebuah aksi untuk merebut Asha dan mencoba memenangkannya. Mereka yakin bahwa Asha akan tertarik dengan mereka.

Para kera itu pun melanjutkan pengawasan mereka dari atas pepohonan, menantikan waktu yang tepat untuk menyerang. Tapi tak satu pun dari mereka menyadari bahwa Asha sebenarnya bukanlah seekor kera, maupun anjing. Melainkan manusia yang tidak tahu jari dirinya yang sebenarnya.

Kera-kera itu menunggu dengan sabar di atas pepohonan, memantau gerakan Asha. Mereka melihat betapa setianya Asha pada kawan-kawannya dan betapa bahagianya mereka makan bersama-sama. Kera-kera itu merasa terkesima oleh kebersamaan dan keakraban yang ada di antara kawanan anjing tersebut.

Tak lama kemudian Asha berjalan-jalan sendirian ke dekat pepohonan untuk menghirup udara segar. Lalu sekelompok kera yang tadi turun dari atas pohon dan menghampiri Asha lalu merayunya.

Kera pertama dengan senyum yang lebar dan memamerkan giginya berkata kepada Asha, "Hai cantik, siapa namamu? Kami belum pernah liat kamu sebelumnya di hutan ini."

Asha dengan heran menjawab, "Aku Asha, tapi aku bukan kera, aku anjing betina."

Kera kedua tertawa kecil dan berkata, "Anjing betina? anjing betina bentuknya gak kayak kamu. Bentuk kamu lebih mirip kera, jadi udah pasti kamu kera betina.Tapi kamu cantik banget sihhh."

Asha merasa canggung dan tidak nyaman. Dia berpikir bahwa dia tidak punya banyak waktu untuk mengobrol dengan mereka. "Maaf, aku gak bisa lama-lama. Aku harus pulang ke sarang."

Kera ketiga dengan wajah yang merayu berkata, "Tunggu Asha. Yok main-main dulu bentar sama kami."

Asha sedikit ragu, tapi tergoda dengan ajakan kera tersebut. Para kers mulai bermain dengan melompat-lompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Asha mencoba untuk bermain dengan mereka, tetapi dia merasa canggung dan tidak terbiasa dengan permainan seperti itu.

Kera keempat dengan wajah yang mencurigakan berkata, "Kamu tau, Asha, kita bisa ajarin cara bergelantungan. Kami bisa bikin kamu jadi kera betina yang hebat."

Asha merasa sedikit tidak enak hati dan memutuskan untuk segera pulang ke kawanan anjingnya. "Makasih, tapi aku beneran harus pergi. Aku gak mau para pejantan khawatir kalo aku pergi lama-lama."

Para kera terus memaksa dan merayu Asha. Asha merasa tidak enak dengan sikap para kera tersebut. Namun, ia tidak tahu apa yang seharusnya dilakukannya. Sebelum ia sempat menghindar, kera lainnya tiba-tiba muncul dan menyeretnya ke dalam hutan.

"Gakkk! Aku gak mau pergi!," ucap Asha sambil berontak mencoba melepaskan diri.

Namun, para kera sangat kuat dan Asha tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah pohon besar dan para kera membawa Asha ke dalam sarang mereka. Di dalam sarang, Asha melihat para kera lainnya yang menatapnya dengan tatapan mengejutkan.

"Kalian kenapa sih? Ini dimana? Kenapa bawa aku kesini?" tanya Asha sambil mencoba menahan ketakutannya.

Para kera yang berada di sarang saling berbisik-bisik dan mengagumi kecantikan Asha yang memiliki kulit putih mulus. Mereka memuji-muji betapa cantiknya Asha, dan beberapa di antara mereka bahkan mencoba mendekatinya dengan cara yang tidak pantas.

"Aduh, indahnya dia. Kera betina yang sempurna," ujar salah satu kera dengan suara serak.

"Gilaa mantap. Body nya putih dan mulus, dan matanya yang cantik. Aku belum pernah liat kera betina secantik ini sebelumnya," ujar kera lain dengan suara merdu.

Asha, yang tidak tahu apa yang terjadi, merasa kebingungan dan takut. Dia tidak mengerti mengapa para kera merasa sangat tertarik padanya. Dia mencoba untuk menjauh, tetapi para kera terus mendekat dan membelai tubuhnya.

"Pliss berhenti! Aku bukan kera betina, aku anjing betina," ucap Asha sambil mencoba melepaskan diri dari belaian para kera.

"Jangan khawatir, sayang. Kami yakin kau pasti kera betina yang hilang," jawab salah satu kera dengan penuh keyakinan.

"Kalian salah, udah kubilang aku anjing betina. Tolong lepaskan aku," ucap Asha dengan nada kesal.

Namun para kera tetap tidak percaya dan memaksanya untuk tinggal di sarang mereka. Mereka mengatakan bahwa Asha akan menjadi ratu dari sarang kera mereka. Asha merasa terperangkap dan bingung, dia tak tahu apa yang harus dilakukan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience