The Feud of the Two Species

Action Completed 573

Asha berlari dengan kecepatan yang dia miliki, meninggalkan sarang kera jauh di belakang. Dia tak henti-hentinya berlari, menghindari pohon-pohon besar dan bebatuan. Dia merasa sedikit lega, ketika melihat sebuah sungai yang mengalir dengan lembut di depannya.

Namun tiba-tiba, Asha melihat seorang pemburu sedang mengintip dari balik semak-semak. Asha merasa takut, karena dia tahu bahwa pemburu akan mengejarnya untuk menangkapnya. Asha kemudian bersembunyi di balik semak dan berdoa agar pemburu itu tidak menemukannya.

Asha melihat di sekitar dan mencari tahu apakah ada jalan keluar dari sana. Dia melihat sebuah pohon besar yang terletak di dekatnya dan berpikir untuk memanjatnya. Namun, Asha merasa lelah dan takut dia tidak dapat memanjat pohon itu dengan cepat.

Dalam hatinya, Asha berdoa untuk keselamatan dan meminta bantuan pada siapa saja yang bisa membantunya. Dia berharap para kawanan anjing datang menyelamatkannya. Asha pun langsung berlari saja sekuat tenaga.

Tiba-tiba pemburu itu berdiri tercengang melihat Asha yang berlari-lari dengan kedua tangan dan kaki, serta menggonggong seperti anjing. Dia mencoba mengamati lebih dekat, dan ternyata Asha tidak mengenakan pakaian sama sekali. Pemburu merasa sangat aneh, tak pernah sebelumnya dia menemukan manusia seperti ini.

"Hey, kau! Berhenti!" teriak pemburu mencoba memanggil Asha. Namun, Asha tidak merespons dan terus berlari. Pemburu mulai merasa cemas, takut terjadi hal buruk pada gadis itu di tengah hutan yang liar.

"Pergi kemana dia? itu aneh, aku harus kejar dia," pikir pemburu dalam hati. Dia kemudian mengejar Asha dengan cepat, sambil berusaha memanggilnya. Namun, Asha tidak mengerti bahasa manusia dan terus berlari.

Pemburu akhirnya berhasil mengejar Asha di tepi sungai. Asha berhenti dan terengah-engah karena kelelahan. Pemburu kemudian mendekatinya dan berusaha memperkenalkan diri.

"Hai, tenang.. kamu gapapa?" tanya pemburu dengan nada lembut.

Asha hanya menatap pemburu dengan wajah polos, tak mengerti apa yang dia katakan.

"Kau ini manusia kenapa bertingkah kayak gini... Btw apa kau lapar?" tanya pemburu lagi sambil menunjukkan bekal makanannya. "Aku punya makanan yang bisa kau makan."

Asha kemudian mengangguk dan meraih bekal makanan yang diberikan oleh pemburu. Dia segera mulai makan, dan pemburu tersenyum melihatnya.

"Aku harus membawamu keluar dari hutan ini. Kamu manusia harus berada di tempat seharusnya," kata pemburu dengan nada tegas.

Namun, Asha tidak merespons dan terus fokus pada makanannya. Pemburu merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan Asha karena dia tidak mengerti bahasa manusia. Namun, dia merasa terpanggil untuk membantunya keluar dari hutan.

"Baiklah, aku akan membantumu keluar dari sini. Ayo, ikuti aku," kata pemburu dengan nada meyakinkan. Asha hanya mengangguk dan mengikuti pemburu.

Dari balik semak, beberapa kawanan anjing melihat Asha dibawa oleh pemburu. mereka segera melapor ke Eze, sang pemimpin kawanan anjing.

"Woof! Woof! Eze.. Eze.. kami menemukan Asha! dia dibawa manusia pemburu!" ucap anjing itu sambil berlari ke sarang menuju Eze.

Eze, sang pemimpin kawanan anjing, mendengar laporan dari para anjing tentang Asha yang dibawa oleh pemburu. Dia merasa khawatir dan langsung memerintahkan seluruh kawanan anjing untuk segera mengejar pemburu dan menyelamatkan Asha.

"Eze, kita harus apa? Asha dalam bahaya besar," tanya salah satu anjing di kawanan itu.

"Segera bergerak, kita harus selamatkan Asha sebelum terlambat," jawab Eze tegas.

Kawanan anjing segera bergegas menuju ke arah Asha dan pemburu. Mereka berlari dengan cepat dan tanpa henti, karena mereka tahu waktu sangat berharga dalam menyelamatkan Asha.

Sementara itu, Asha dalam keadaan takut dan bingung. Dia tidak bisa bicara bahasa manusia dan tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Asha hanya bisa merintih dan menggonggong dengan suara kecil.

"Apa maksudmu membawaku?" gumam Asha dalam hati.

Pemburu menggendong Asha merasa heran dengan keanehan Asha. Dia berhenti sejenak dan melihat Asha dengan seksama.

"Kenapa kamu berperilaku kayak anjing? Apa yang terjadi padamu?" tanya pemburu dengan heran.

Asha hanya bisa menatap pemburu dengan tatapan kosong dan menangis. Dia merasa takut dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Gak masalah, kamu bakal aku bawa ke tempat seharusnya," ujar pemburu sambil tersenyum.

Tiba-tiba, para anjing muncul dari semak-semak dan menyerang pemburu dengan cepat. Pemburu di cabik cabik oleh kawanan anjing. Asha langsung dibawa pergi oleh Pemimpin kawanan ke sarang.

Asha menangis tersedu-sedu di depan Pemimpin kawanan dan seluruh kawanan anjing. Sang pemimpi menjilati wajah Asha dengan lembut dan berkata, "Tenanglah, Asha. Kamu kembali ke rumah sekarang."

Asha menceritakan selama beberapa hari ini dia menghilang karena ditangkap Kera lalu dia dikawini dan dijadikan ratu mereka karena para kera mengira Asha adalah kera betina.

Eze, pemimpin kawanan anjing, mendengarkan dengan cemas ketika Asha menceritakan pengalamannya. Dia merasa sedih melihat Asha yang merasa sangat terluka dan kebingungan.

"Asha, kami menyesal kami gagal lindungi kamu dari para kera," kata Eze dengan nada lembut.

"Aku kangen kalian semua," jawab Asha sambil mengusap air matanya. "Aku merasa bodoh karena aku pasrah dengan keinginan Raja Kera."

"Kami akan selalu merawat kamu, Asha. Kamu adalah satu satunya betina kami," ujar Eze dengan penuh kasih sayang.

Eze kemudian memanggil anggota kawanan lainnya dan memberitahu mereka tentang situasi Asha. Mereka semua berkumpul di sekitar Asha, memberikan dukungan dan kasih sayang kepada Asha yang sangat membutuhkannya.

"Asha, kamu harus tau bahwa kami selalu ada untukmu. Kami akan melindungi dan merawatmu selalu," kata Eze sambil menjilati wajah Asha dengan penuh kasih sayang.

Asha merasa hangat. Dia merasa aman dan dilindungi. Dia akhirnya merasa bahwa dia benar-benar ada di rumah, di tempat di mana dia selalu dimengerti dan dicintai.

______

Besok harinya. Eze, pemimpin kawanan anjing. bersama beberapa anjing jantan bergerak menuju sarang kera.

Eze dan beberapa anjing jantan tiba di sarang kera pada pagi yang cerah. Mereka dihadang oleh beberapa kera penjaga yang bersiap untuk mengusir mereka.

"Tunggu sebentar," kata Eze sambil menoleh ke arah kera penjaga. "Aku ingin bicara dengan Raja Kera."

Kera penjaga merenung sejenak, lalu memberikan isyarat kepada beberapa kera lainnya untuk mengawasi anjing-anjing tersebut. Dia lalu melompat ke atas cabang pohon dan menyuruh Eze dan para anjingnya untuk mengikutinya.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di hadapan Raja Kera yang duduk di atas sebuah takhta dari rantinng besar dan daun-daun kering.

Eze dan beberapa anjing jantan berdiri di depan Raja Kera yang duduk di atas ranting besar, di tengah kerumunan para kera jantan yang menatap mereka dengan tatapan tajam.

"Raja Kera, kami datang ke sini untuk membicarakan tentang Asha," ucap Eze dengan tegas.

Raja Kera menatap Eze dan para anjing dengan pandangan sombong. "Apa yang ingin kamu bicarakan tentang ratu kami?" tanyanya.

"Eh, Raja Kera, Asha bukanlah kera betina. Dia adalah anjing betina," jawab Eze dengan yakin.

Raja Kera tertawa keras. "Kamu terlalu pede, dasar pemimpin anjing. Gimana kamu bisa bilang kalo Asha adalah anjing betina? udah jelas dari bentuk tubuh dia menyerupai kami, kera. jadi dia sudah pasti Kera Betina!."

"Asha adalah salah satu anggota keluarga kami. Kami telah membesarkan Asha sejak ia masih bayi. Asha adalah anjing betina dan bukan kera betina yang bisa kamu kawini dan jadikan ratu," jawab Eze dengan tegas.

Raja Kera mendengus, "Tapi Asha udah menjadi milik kami. Kami udah kawini dia dan menjadikannya ratu kera. Kamu dan kaum anjing gak punya hak!. Kalian menculik Asha dark kehidupan yang seharusnya, jadi Kera Betina"

Eze tidak terima dengan tuduhan tersebut, "Kami gak menculik Asha, kalian yang culik dia. Kami selamatkan dari kehidupan yang tidak layak bagi seorang anjing betina seperti dia. Kami tahu dia berasal dari keluarga kami dan seharusnya tinggal bersama kami."

Sementara itu di sarang anjing. Asha merasa gelisah, Asha takut akan terjadi hal yang tak diinginkan disana. Dia memutuskan untuk keluar dan mencari tahu keadaan disana. Asha berjalan melintasi hutan dengan perasaan cemas. Ia takut bertemu dengan pemburu lagi atau bahkan para kera yang mengejarnya sebelumnya.

Setelah beberapa lama berjalan, Asha akhirnya tiba di sarang kera. Ia melihat beberapa anjing jantan berdebat dengan Raja Kera dan Eze, pemimpin kawanan anjing. Asha bersembunyi di balik semak-semak dan mendengarkan mereka berdebat.

"Eze, kalian anjing-anjing gak menghargai budaya kami. Kami memiliki tradisi kawin antara kera dan kera betina, dan Asha adalah kera betina yang kami cari selama ini," kata Raja Kera dengan nada sombong.

Eze merespon dengan marah, "Tapi Asha adalah anjing betina yang kami jaga dan pelihara sejak dia masih bayi. Dia bukanlah kera dan bukan milikmu."

Raja Kera dan Eze terus berdebat selama beberapa waktu, mencoba membela pandangan mereka masing-masing. Asha merasa sedih karena mereka berdebat tentang nasibnya, apakah ia harus tetap menjadi Ratu Kera atau kembali menjadi bagian dari kawanan anjing.

Asha akhirnya keluar dari semak-semak dan dengan suara gemetar ia berkata, "Aku tidak tahu siapa aku sebenarnya, tapi yang aku tau, aku adalah anjing betina! Bukan Kera!."

Raja Kera dan Eze terkejut mendengar Asha bicara. Raja Kera merasa sangat marah dan tidak terima mendengar Asha mengatakan bahwa ia adalah anjing betina. Ia berteriak marah, "Kamu ini bodoh, Asha! Kamu kera betina dan ratu kami. Jangan berani-berani mengatakan sebaliknya!"

Asha merasa ketakutan dan cemas, ia berusaha menjelaskan, "Bukan, Raja. Aku anjing betina dan dipimpin oleh Eze, pemimpin kawanan anjing. Kalian culik dan paksa aku jadi kera betina dan kalian jadikan aku ratu padahal aku tak mau!."

Namun, Raja Kera tetap tidak mau mendengar dan bersikeras bahwa Asha adalah kera betina milik mereka. Para kera pun mengangguk-anggukkan kepala setuju dengan Raja.

Eze, si pemimpin kawanan anjing yang turut hadir, merasa kesal melihat kejadian ini. Ia mengambil sikap tegas, "Raja Kera, kami dari kawanan anjing gak akan pernah menyerah. Kami akan membuktikan bahwa Asha adalah anjing betina, bukan kera betina seperti yang kalian klaim."

Raja Kera merasa tersinggung dan mengancam, "Kalian berani-berani melawan kami? Kami akan melawan kalian sampai titik darah penghabisan!"

Eze tak gentar dan siap menghadapi ancaman Raja Kera, "Kami siap untuk itu. Kami akan membuktikan bahwa Asha adalah anjing betina dan tidak akan pernah menjadi milik kera!"

To be Continued

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience