Asha merasa tertekan oleh kehadiran Raja Kera dan kera-kera lainnya di sekitarnya. Dia merasa terjebak dalam situasi yang tak menyenangkan, tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Raja Kera terus memperlakukan Asha dengan lembut, memberikannya makanan dan minuman, dan merayunya agar ia jatuh hati padanya.
"Kera betina, aku merasa sangat terpikat dengan kecantikanmu. Kamu begitu cantik dan menawan," kata Raja Kera dengan suara merdu.
"Iya tapi berulang kali sudah kukatakan, aku bukan kera betina, aku adalah anjing. Tolong mengertilah dan lepaskan aku," jawab Asha dengan suara lirih.
"Sudahlah, kera betina. Aku tau kau itu cuma gak mau ngaku, tapi kau dan aku tau bahwa kau adalah kera betina," ucap Raja Kera dengan yakin.
Asha merasa lelah dengan terus menerus mempertahankan identitasnya sebagai seekor anjing. Ia tak tahan lagi dengan keteguhan hati Raja Kera yang memaksanya untuk mengakui dirinya sebagai Kera Betina. Akhirnya, dengan suara yang lemah, Asha mengiyakan apa yang diinginkan oleh Raja Kera.
"Yasudah, aku iyakan aja. Aku kera betina,
, dah puas?." ucap Asha dengan nafas tersengal-sengal.
Mendengar itu, Raja Kera merasa sangat senang dan gembira. Ia merasa bahwa ia telah memenangkan hati Kera Betina yang ia idam-idamkan selama ini.
"Nah begitu dong ngaku. Aku akan menjadikanmu Ratu di kawanan kera ini," ucap Raja Kera dengan penuh semangat.
Namun, Asha tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang salah. Ia tak tega untuk mengecewakan Raja Kera, namun ia juga tak tahan untuk berpura-pura menjadi apa yang ia bukan.
Padahal aslinya, Asha juga bukan seekor anjing. Dia sendiri bahkan tak tahu bahwa dirinya manusia. Bukan Anjing betina maupun Kera betina.
Asha hanya bisa tersenyum kecil, seakan-akan merasa tidak nyaman dengan situasi yang sedang terjadi. Namun, dia tidak berani menolak perlakuan Raja Kera yang begitu lembut dan penuh kasih sayang tapi juga bodoh.
______
Beberapa hari berlalu setelah pengakuan palsu Asha sebagai Kera Betina dan diterima oleh Raja Kera dan kawan-kawannya. Asha merasa tidak nyaman dengan semua perlakuan yang diberikan kepadanya. Dia hanya berharap bisa kembali ke sarang anjingnya dan berada di tengah-tengah keluarganya.
Namun, Raja Kera tidak membiarkan Asha pergi begitu saja. Dia bahkan membawa Asha ke tempat kedudukannya, sebuah pohon tua megah yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan kera. Di sana, Raja Kera mengumumkan kepada seluruh kera bahwa Asha sekarang menjadi Ratu Kera.
"Perhatian!, aku punya pengumuman penting. Kera betina yang cantik ini akan menjadi Ratu Kera kita yang baru," ucap Raja Kera sambil tersenyum.
Semua kera yang hadir merasa senang mendengar pengumuman itu. Mereka memuji kecantikan Asha.
Asha hanya bisa pasrah dengan semua yang terjadi. Dia merasa semakin terjebak dalam situasi yang tidak diinginkannya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengikuti kehendak Raja Kera.
Setelah diumumkan sebagai Ratu Kera, Asha merasa semakin terjebak dan tidak nyaman dengan situasinya. Namun, kekhawatiran Asha semakin menjadi-jadi ketika Raja Kera mengumumkan niatnya untuk mengawininya di atas pohon.
"Kawan-kawan, sebagai Raja Kera, aku rasa udah waktunya untuk bawa keturunan baru ke kerajaan kita. Karena itu, aku ingin mengawini Ratu Kera kita yang baru, di atas pohon tertinggi di hutan ini," ucap Raja Kera sambil tersenyum.
Asha merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia tidak ingin dinikahkan dengan Raja Kera, apalagi di atas pohon tinggi yang bisa sangat berbahaya. Namun, Raja Kera terus bersikeras dengan keinginannya.
"Maaf, Raja Kera, pliss jangan. Aku gak mau. Tolong lepaskan aku," ucap Asha dengan nada putus asa.
"Maafkan aku, Kera betina, tapi ini takdirmu," ucap Raja Kera sambil menggendong Asha ke atas ranting pohon.
Asha menangis dan berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada yang mendengar. Raja Kera menatapnya dengan tatapan penuh nafsu.
"Aku tahu kau takut, Kera betina. Tapi ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk punya keturunan. Kita bakal jadi yang terkuat di hutan ini," ucap Raja Kera sambil menjilati wajah Asha.
Asha mencoba untuk menolak, tetapi Raja Kera tidak mengindahkannya. Dia terus merayu dan memaksanya untuk melakukan kawin. Asha merasa terluka dan hancur dalam hatinya, dia tidak ingin menjadi bagian dari kawanan kera.
Namun, takdir berkata lain. Dia harus menyerah pada takdirnya sebagai Kera Betina yang akan dijadikan pasangan Raja Kera. Asha akhirnya pasrah dan membiarkan Raja Kera melakukan kawin. Perlahan namun pasti, kawin antara Asha dan Raja Kera terjadi.
Asha merasa sangat malu saat menyadari bahwa dia sedang diperkosa oleh Raja Kera di depan banyak kera lainnya. Dia mencoba berontak, tetapi kekuatan Raja Kera terlalu kuat untuknya. Para kera jantan yang menyaksikan adegan tersebut, menunjukkan ekspresi senang dan antusias. Mereka merasa bahwa Asha seharusnya menjadi milik mereka, bukan milik anjing.
"Keren, Raja Kera! Kau berhasil dapatkan kera betina yang cantik ini!" ucap salah satu kera jantan.
"Sekarang kita harus pastikan dia tidak bisa kabur lagi," kata kera jantan lainnya.
Raja Kera hanya tertawa puas dan menganggap Asha sebagai miliknya sepenuhnya. Asha merasa sangat tersiksa, tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya mengalami penderitaan. Dia merindukan kebebasannya bersama kawanan anjing dan merasa sangat terasing dari segala sesuatu yang dia kenal.
Setelah selesai. Raja Kera berkata kepada Para Kera Jantan yang menonton, "Siapa mau coba?,"
Mendengar kata-kata Raja Kera, para kera jantan yang menonton langsung bersorak. Mereka merasa senang dan antusias mendengar tantangan dari Raja Kera.
"Aku!! Aku mau nyoba, Raja Kera!" seru salah satu kera jantan.
"Baiklah, silakan coba," jawab Raja Kera dengan sombong.
Asha merasa hancur dan tak berdaya ketika Raja Kera mengizinkan kera jantan lain untuk memperkosanya juga. Dia merasa bahwa hidupnya telah berubah drastis dan tidak ada harapan untuk keluar dari situasi ini.
Saat kera jantan lain mendekati, Asha mencoba untuk melawan. "Pliss, jangan!" teriaknya dengan sedih.
Satu per satu, para kera jantan melakukan kawin dengan Asha. Namun, Asha hanya bisa pasrah dan menahan rasa sakit. Dia merasa sangat tidak nyaman dan tidak senang dengan semua ini, tapi dia tidak bisa lari atau melawan karena dikepung oleh banyak kera.
Sementara itu, Raja Kera menonton dengan bangga. Dia merasa senang dan merasa menjadi penguasa di antara kera-kera lainnya. Asha merasa terasing dan tidak bisa melupakan rasa sakit yang dirasakannya. Setelah semua kera jantan selesai, Asha merasa kelelahan dan ingin segera pergi.
Setelah selesai dengan seluruh kera jantan, Asha merasa lega dan bertanya kepada Raja Kera.
"Boleh aku pergi sekarang?"
Raja Kera melirik ke arahnya dan menjawab, "Tentu. Sebagai Ratu Kera kamu bebas untuk pergi ke tempat yang kamu suka. Tapi ingat!, Kamu sekarang udah jadi Ratu Kera, jadi Kamu harus kembali ke sini setiap saat."
Asha merasa kesal dan sedih. Dia ingin segera pergi dari sana dan tidak ingin pernah kembali. Dia berjalan pergi dengan perasaan yang berat, sambil menangis dalam hatinya.
To be Continued
Share this novel