Segerombolan geng cantik anak kelas tiga yang lumayan populer, menunggu ketua yang sedang menunaikan hajatnya di toilet sekolah. Beberapa ada yang sibuk membalas chatting, atau saling mengobrol tentang rencana clubing malam minggu.

Tak lama kemudian, ketua geng yang bernama Mika, keluar dari toilet. Bersama seorang siswa kelas IPS yang tampan namun sedikit culun.

"Gimana?" tanya Sasa. Salah satu anggota geng yang lumayan sangar. Menjulurkan lidah seperti ingin muntah sambil menggerak-gerakkan tangannya ke kiri-kanan tanda tidak menyukainya, Mika nampak jijik setelahnya.

Derai tawa pun pecah seketika, menganggap kejadian itu sekedar hal lucu yang receh di lakukan remaja-remaja putri berusia tujuh belas tahun.

Mereka bertaruh mengajak satu orang cowok kece untuk berciuman selama sepuluh menit di toilet sekolah. Pemenangnya, akan mendapat reward satu buah voucher belanja peralatan make up yang di dapat dari patungan semua anggota.

Pemenangnya hari ini adalah Mika, ketua geng. Yang berhasil membuat Dian, salah satu murid terganteng di kelas IPS, bertekuk lutut menurut saat Mika mengajaknya berciuman di toilet sekolah.

Bagi Mika, bukan karena cinta, namun bagi Dian, ternyata berdampak luar biasa.

Trauma.