>S2_20

Detective Completed 4964

........

Kini Atiqah dan Geng Tunzos sudah berada di sebuah rumah panjang.

Untuk mengedar beberapa barang buatan Tunzos.

" wahh pakcik ? Ni ubat baru ke ? " soal Atiqah yang kedengarannya tak sabar

" ye. Khas buatan pakcik sendiri . Jadi sangat mahal " Ujar Marbo

" berapa harganya ? " Soal Atiqah lagi

" mencecah 18 ribu juga "

" what ? Serius la pakcik ? Wahhh... Nak cuba jugak . apa affect dia pakcik ? " Soal Atiqah lagi yang kelihatan sangat menyukai obat itu

" lihat, obat yang berbentuk naga ini , sekali makan akan Panaskan seluruh badan. Obat ni selalu digunakan untuk perempuan GR**. Dalam kata lainnya kamu tak boleh guna. " dengan tegas Marbo mempergingatkan Atiqah

Entah kenapa sejak Marbo kenal Atiqah, dia selalu menjaga Atiqah, bahkan tidak mahu nyamuk menganggu Atiqah.

Jika sahaja Marbo tahu plan Atiqah sebenarnya, entah apa yang terjadi.

Atiqah pula sering berasa kesal dengan kebaikan Marbo. Sehingga membuat Atiqah selalu berfikir fikir bagamana harus membelok .

Arai yang melihat kejadian ini hanya diam. Bukan kerana dia tak mampu nak diamkan Atiqah. Tapi, Arai sendiri tak mampu menyakiti Atiqah yang dikiranya sangat manis dan lucu.

' dulu Marbo sangat jahat, ganas, kejam dan tegas. Tapi setelah jumpa Atiqah. Sikap tu berubah jadi overprotektif, manis, tegas dan kadang .. Manja. Atiqah merubah hidup Marbo. Aku yang dah lama jadi pengikut marbo pun tak pernah lihat sisi baiknya itu. ' Batin Arai.

Setelah memberi obat baru itu. Tunzos diberi tumpangan oleh pemilik rumah panjang ini.

Tapi Tunzos menolak.

" yahhh pakcik... Kaki Atiqah dah pegal. Kenapa tak rehat dulu je ? " rengek Atiqah tiba tiba

" malam karang kan kita harus ke car race buat kerjasama ? Kamu lupa ? " Soal Marbo sambil menaikan satu alisnya

Geng Tunzos yang melihat interaksi mereka hanya diam. Akhir akhir ini mereka sudah terbiasa melihat perubahan Marbo ketika bersama Atiqah.

Selama di Sabah, Atiqah langsung tak boleh melihat phone nya. Kerana Atiqah sedar, dirinya sering diperhatikan oleh geng Tunzos lainnya. Bahkan Marbo sepertinya ingin Atiqah berada disisinya selalu. Atiqah yang merasa tak dapat menolak. Hanya menerima keadaan.

Seperti kata Marbo. Mereka tidak boleh terlalu menonjol agar tidak tertangkap. Karna itu Marbo ingin Atiqah selalu berada didekatnya.

Malam ini semua sudah berada di tempat car race. Hanya disuruh memakai serba hitam begitu juga Arai.

Yang datang ke Car Race hanya Atiqah, Arai, Marbo dan dua orang lagi geng Tunzos.

Suara sorakan terdengar dekat di telinga Atiqah.

" Fuyoo Reycal Raja race "

" raja Race comebackk woii "

" Reycal terbaikk woiii "

Banyak lagi kata memuji kearah jejaka bernama Reycal

Namun Reycal hanya menunjuk wajah dinginnya , tanpa suara dia menghala mata merah nan tajam itu kearah semua orang, membuat semua kembali diam

" pakcik ? " panggil Atiqah

" kenapa ? "

" bukan dia sasaran kita ke ? Kenapa dia tak suka orang puji dia ? " soal Atiqah berasa aneh

" Nama dia Reycal Tom. Raja Race ? Itu bukan dia. Dia hanya suka membunuh dan menghantam semua orang. Jadi dia menang race mungkin kerana pasangan racenya pernah buat masalah dengan dia. Karna itu dia menang. " balas Arai tanpa melihat kearah Atiqah.

Seorang geng dari Tunzos datang mendekati Reycal dan membicarakan sesuatu.

Tiba tiba Reycal melihat kearah Marbo. Tak sengaja pandangan nya kearah Arai dan Atiqah yang berpakaian hitam. Sangat mencolok.

Beberapa detik kemudian, suruhan Marbo berlari kearah Marbo dan membisikkan sesuatu namun hanya dibalas anggukan dari Marbo.

" baiklah. Mari " ajak Marbo dan menarik Atiqah. Setelah itu Marbo mengarahkan Atiqah ke kereta sport merah yang ada diarea race

" kamu akan bertanding race dengan dia agar kita boleh jumpa dia " ucap Marbo

" huhh mudah " dengan lagak sombong Atiqah mengatakan itu

" King endak mahu sumandak lemah yang ikut tanding " tiba tiba suara itu berasal dari keramaian

" siapa yang kau maksud lemah ? " Soal Atiqah membuka hoodienya.

Ternyata dari tadi Atiqah memakai topengnya yang bermaksud ' gadis bertopeng kat depan kau sekarang '

Sekumpulan itu berasa terkejut dan segera pergi dari situ. Bahkan Reycal saja berasa terkejut bila mendapatkan Gadis Bertopeng didepannya

' sia sangat ingin tahu sehebat pa kau SUMANDAK BERTOPENG ' Batin Reycal menekan kata katanya.

Atiqah yang mendengar hanya senyum sinis.

Atiqah yang sudah siap buat race. Perasan bila kereta yang sedang digunanya ada keanehan.

" kau nak perangkap aku ? Ahahha tak semudah itu. " Atiqah membuka phonenya ketika didalam kereta. Melihat gadis diantara kedua kereta yang akan menjadi pemula. Atiqah bersedia menekan phonenya

Satu, dua MULA !

Melihat Reycal sudah memencut keretanya. Atiqah dengan tenang menekan batton handfonenya.

Kereta dalam sekejap hilang bayang hanya tinggal asap keemasan

Tak sampai sedetik.. Kereta yang Atiqah pandu, sudah berada di tempat race semula. Semua dibuat cengang

" pe.. Pemenangnya SUMANDAK BERTOPENG !! " Semua mula bertepuk tangan.

15 minit kemudian, kereta yang dipandu Reycal sampai. Reycal terkejut bila melihat kereta sport merah itu masih ditempat padahal tadi dia langsung tak melihat kereta merah ini melintas dirinya

Reycal keluar kereta

" ahahaha kereta endak buli hidup ehh ? Ahaha " dengan sinis dia mengelakkan Atiqah yang sedang memandang tajam orang didepannya

" King " panggil anak buahnya

" dia pemenangnya King " dengan suara yang tidak terdengar, anak buahnya berbicara bisik pada Kingnya

" macam mana king ? "

" trima saja. Sia juga mahu berkerjasama dengan sumandak itu " dengan datar Reycal pergi dari situ.

> ATIQAH <

" bangun Risha. " Marbo tiba tiba mendekat ke Atiqah dan menepuk beberapa kali kepala Atiqah dengan pelan

Atiqah hanya senyum

Tunzos sekarang sedang bergerak menuju ketempat Reycal.

Ketika sudah sampai. Tunzos dijemput 3 anak buah Reycal

" King mahunya sumandak bertopeng maju dulu " anak buah pertama berbicara sambil melihat kearah Atiqah

Marbo melihat kearah Atiqah

" hehe why not ? " Soal Atiqah dengan tenang mengikuti anak buahnya itu

" takpe ke biarkan Risha masuk dulu ? " Soal salah satu anak buah Marbo

" jangan meremehkan kemampuan Risha " Dengan nada mengancam , Arai mengingatkan anak buah itu.

..

> ATIQAH <

Dengan tenang Atiqah masuk ke mansion itu sambil matanya memerhati sekeliling .

Tiba tiba

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience