> S2_11

Detective Completed 4964

Seketika Taha diam

Disisi Rafi

Tiba tiba Tengku bangun

" kau nak kemana ? " Soal Arumi ketika melihat Tengku bangun

" pergi dekat Atiqah dan Taha la. " Ujar Tengku dan ingin bergerak pergi

" takpayah. Kau duduk. " Ucap Rafi

" tapi... "

" DUDUK ! " Paksa Rafi yang heran dengan sikap adiknya yang degil itu

" ye..." akhirnya Tengku mengalah

> ATIQAH <

" Bang.. Na'Am sebuk ni.. Na'Am pergi dulu ye.. " Sekali lagi tangan Atiqah dicekal ketika ingin bangun

" abang rindu. " Ujar Taha melihat mata adiknya. Tangannya mengengam lengan adiknya memaksa duduk

" huff " Atiqah kembali duduk " Ye ke ? Rindu ? Tahap apa ? Dewa atau ... " perkataan Atiqah terpotong ketika tiba tiba, Taha memeluk adiknya erat

" sangat rindu... Kenapa terlalu lama sampai tak nampak wajah langsung. Huhh ! Tak rindu abang ke ? Tak rindu keluarga ke ? Tak rindu kawan ke huh ! " Soal Taha memarahi sang adik sambil terus memeluk adiknya itu

" Emm tak. " balas Atiqah tanpa perasaan. Atiqah melepaskan pelukan dan melihat wajah abangnya

" pufff.. Abang nangis ke .. Alololo.. " ujar Atiqah ketika melihat wajah abangnya merah

" Baru 2 tahun. Chill la abang. " ujar Atiqah tenang. Mata Atiqah memandang kiri kanan.

" bang, Atiqah pi dulu ye. Jangan rindu rindu. " ucap Atiqah dan segera bangun dan pergi lari ke motornya

" dia ingat aku bodoh ? Aku tahu dia rindu aku... " Ujar Taha melihat Atiqah yang baru menyalakan motornya itu dan pergi.

SELANGOR HOUSE

" apa yang kau buat hah ! Hentikan !! " Suara Afiq dan Jone menjadi satu bergegar di sebuah bilik.

Plakk ~ suara tamparan dari Dellia mengena wajah Foza, Jaja segera mendekat kearah Dellia dan memeluknya

Tak segan air mata Dellia turun.

Flashback pagi hari rumah selangor.

" Apa kau buat hah lepas kann ! Lepass !! " Suara Dellia terdengar di sebuah ruang

Foza membekap mulut Dellia , tangan satu nya memegang wajah Dellia. Serta menarik Atiqah masuk ke bilik Dellia di lantai 2

" mmmm.hmm lepaskan akuu mm " Suara ronta Dellia perlahan terdengar

" korang boleh tunjuk hebat , tapi dalam hal ini, yang hebat adalah lelaki ! " Suara Foza terdengar hingga ke luar pintu.

Tudung biru pudar Dellia dilepas paksa oleh Foza.

" Tolongg ! Tolonggg !! " Jeritan Dellia terdengar kuat, dan berusaha menghalang Foza yang sedang membuka baju yanh dikenakan Foza.

Tiba tiba Foza mencium kasar leher Dellia

" Akhhh "

Brakk ~ suara pintu ditendang Afiq. masuklah Jone, Joy , Jaja, Aris, Nawi dan Joho

Bruk ~ Joy menarik Foza membawa jauh dari Dellia

" apa yang kau buat hah ! Hentikan !! " Suara Afiq dan Jone terdengar kuat di bilik itu

Plakk ~ Dellia menampar kuat wajah Foza

Dan Dellia dipeluk Jaja, Akhirnya air mata membasahi wajah cantik Dellia.

" Aku benci kau !! Penjahat !! Jahat !! " Suara Jaja mengutuk habis Foza yang telah menganaya sahabat sekerjanya

" Jaja bawak Dellia kebilik kau. Tenangkan dia " Ujar Jone dan diangguk Jaja

" Mana kau nak pergi hah !! Mana acah hebat kau ! " Lagi lagi Foza buat Afiq hilang sabar

Buk ~ Tumbukan diberi pada Foza

" kau dah tak normal ke hah ! Mana disiplin kau ? Iman kau mana hah ! Kau sedar tak apa kau buat tadi tu perkara terkutuk. Memalukan ! " Ujar Afiq

" Kau dah hilang akal sehat kau ! " Sambung Aris, Nawi, dan Joho

Namun Joy dan Jone takdapat tahan rasa marahnya.

" kau patut dihukum penjara. Itu bukan lagi setakat perkara terkutuk, memalukan . Kau hampir mengambil sesuatu yang dia jaga. Kau iblis ! " Suara Jone mengutuk Foza

Joy membuat panggilan pada seseorang sedari Dellia dibawa kebilik Jaja.

Bahkan sekaramg Afiq takboleh tolong Foza dah.

> ATIQAH <

Atiqah sudah sampai didepan Rumah Tengku, semalam nya berfikir untuk tinggal dibilik sewa, takjadi setelah Arumi call dan mengajak tinggal di rumah Tengku.

" Na'Am ? " Suara puan Alia terdengar didepan pintu

Hub ~ dan diberi pelukan erat oleh Puan Alia

" sayang. Kamu dah lama tak balik. Ibu sangat rindu . Kamu apa khabar ? Dah makan ke ? " Soal Puan Alia dan memusing musing tubuh Atiqah

" Na'Am baik baik je. "

Mereka sedang berada diruang tamu saat ini. Sudah ada abang abang Atiqah dan Arumi. Seperti memang menunggu Atiqah.

Tadi setelah Arumi beritahu abang abang Atiqah, bahwa Atiqah akan tinggalkan dirumah Tengku, mereka segera pulang.

Kebetulan juga Tuan Rafail juga tidak kerja harini.

" Sayang ? Kamu dah makan ? Nak ibu masakkan sesuatu ? " Soal Puan Alia

" Seadanya saja Ibu. " balas Atiqah singkat. Setelah itu Puan Alia pergi ke dapur.

" Wahh, makin cantik je adik abang ni " Tengku Rahan atau Tengku memuji Atiqah sambil cuba menyentuh pipi Atiqah, cepat cepat Atiqah ngelak

Tiba tiba

Drengdrengdreng ~ Call masuk ke phone Atiqah.

' Joy ? Kenapa call tiba tiba ni ' belum juga Atiqah angkat jantung dia bergerak laju ' sebelum ni dia akan membatin je ' segera Atiqah angkat. Tapi masih duduk di ruang santai dimana masih ada Taha, Rafi, Tengku dan Arumi yang bersembang sembang

In Call

" Why ? " Soal Atiqah, entah kenapa dan apahalnya Taha dan yang lain memandang Atiqah, entah apa yang mereka batinkan saat ini

" Qa.. Emergency ! Kau dah sampai KL ke ? " Soal Joy dengan suara serak seperti sedang menangis

Tim Harimau Bintang memang begini, kalau ada ahli Tim yang terluka bahkan demam, tentu satu Tim demam. Bahkan jika ada yang sedih akibat patah hati, semua jadi emosi.

" Ye.. Aku dah sampai . " Tiba tiba perasaan Atiqah jadi tak enak dan jantung Atiqah masih berdebar kencang seperti ada yang telah terjadi

" apa yang emergency ? Apa yang terjadi ? Terangkan dengan tenang " Sebagai Tim bahagian penasihat juga, Atiqah harus tenang kan Timnya walau dirinya sendiri tak boleh kontrol

" Del..Dellia.. Dellia... " Joy tak boleh cakap dengan tenang, jantung dia juga berdebar debar dan masih marah dengan Foza

Atiqah yang mendengar kegugupan Joy, bangun dari duduk nya, dan bergerak jauh sedikit dari duduknya tadi

" Joy.. Kau tarik nafas, hembus dan kembali bertenang. Cerita kat aku, apa yang terjadi. Tim baik baik je kan ? " soal Atiqah setelah menyuruh Joy tenang

" Kau bawak bertenang tau " ujar Joy kembali menyuruh Atiqah bertenang

" ok. "

" Dellia hampir diperkosa.. - " perkataan nya terpotong

" KAU CAKAP APA ! SIAPA YANG SIA**LAN YANG BERANI BUAT MACAM TU HAH KAT SAHABAT AKU ! KAU JANGAN CAKAP KAT AKU ITU ADA KENA MENGENA DENGAN TIM BROWN SIA**LAN TU !!!! " Ucap Atiqah dengan jeritan penuh kemarahan. Aura kemarahan dia memenuhi satu rumah. Taha, Rafi , Arumi dan Tengku yang seorang tentera yang dapat rasa aura ini melihat Atiqah.

' kenapa dengan dia ' Batin mereka

Bahkan Tuan Rafail yang sedang membaca di perpustakaan dalam rumah pun, segera ke ruang santai bersamaan Puan Alia yang dari dapur

Still In Call

" it.. Itu.. Itu.. Fo..Fo.. " Joy kembali gugup dan air matanya mengalir dipipi

" Siapa ! Kau jangan macam macam. Aku suruh kau bertenang kan ! Siapa yang buat macam tu kat sahabat aku !! SIAPA !! " lagi lagi Atiqah mengeluarkan aura kemarahan nya. Tangannya mengengam hebat

" Foza " Balas Atiqah

" Sia**lan !! tak guna !! Dia betul betul tak tak bersyukur !! MEMANG AJAK PERANG BETUL LA. Kat mana dia sekarang !! Kau jangan lepas kan dia ! Yang lain mana huh ! " Dengan emosi Atiqah tanya.

Sebelum ini Atiqah boleh jaga emosi, tapi bila sahabat terbaik dia yang jadi bawa bicara bahkan korban. Emosinya tak dapat tertahan.

" Dia sedang disoal oleh Tim Brown. Dan Jaja sedang menenangkan Dellia , Kalau Jone sedang menyoal Foza juga "

" Soal ! Kenapa perlu tunggu disoal !! Kita ada cctv ! Tengok cctv. Dah call polis ke belom ? Tangkap masuk dalam lokap. Nak tunggu aku datang baru nak selesaikan semuanya ke hah ! Jone mana ? Buat apa soal hah ! Tim dah kena macam tu, kenapa lambat sangat. " Atiqah betul betul meluapkan semuanya

" sorry, kami tak terfikir sampai situ, sebab kami betul betul marah. Atiqah, tim brown macam mana "

" mereka tak langgar syarat utama, tapi langgar syarat belakang. Jone tahu tindakan yang patut dibuat. Aku akan sampai malam ni. Aku akan selesaikan mereka dulu. " ujar Atiqah cuba tenangkan diri sendiri

" take care "

Off call

Bahu Atiqah ditepuk pelan oleh seseorang. Secepatnya Atiqah bergerak ingin menendang orang itu.

Untung orang itu cepat mengelak. Dan dia adalah Tuan Rafail

" uncle. " Ujar Atiqah terkejut

" kamu kenapa ? Kamu kelihatan marah ? " Soal Tuan Rafail. Melihat Atiqah yang memandangnya tajam, seperti ada perasaan marah pada seseorang dan takdapat dibendung

" mari kita duduk. " ajak Tuan Rafail dan menarik Atiqah ke sofa yang masih ada abang abang Atiqah.

" sayang, buatkan teh suam untuk Atiqah " ujarnya pada puan Alia

Setelah air sampai. San sudah diminum Atiqah, perlahan kemarahan turun

" kenapa dek ? Masalah apa yang buat kamu marah ? Kongsi pada kami. Tak baik dipendam " ucap Rafi cuba tenangkan Atiqah

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience