Chapter 3 (Bagaimana Cara Membunuh)

Action Series 1626

Silvax terlihat di antar beberapa orang yang memakai pakaian jas yang begitu penting. Dia hanya berjalan biasa membawa tas ransel hitam yang ada di punggungnya.

Lalu mereka menunjukan sebuah pintu besar yang artinya Silvax harus masuk ke sana, hingga ia benar benar masuk di salah satu ruangan besar dengan para orang-orang tadi yang menunggu diluar karena mereka memang seorang pengawal.

Ruangan yang begitu besar dan mewah yang hanya dimiliki oleh Pejabat tinggi dan di sofa sudah terlihat ada Pria petinggi yang akan menjadi kliennya.

Silvax tak mau membuang waktunya, dia hanya menatap tajam dan berjalan mendekat ke Pria itu dengan duduk di sofa depannya meletakkan tas ransel hitam nya tadi di meja depan pria tersebut.

Sebut saja Pria tersebut bernama Tuan Klien yang akan memberitahu permintaannya kepada Silvax, tentu saja permintaannya tidak akan salah karena ketika dia memanggil Silvax pastinya sudah ada keinginan untuk orang lain mati.

Kemudian, dia bicara. "Aku akan memberikan uang muka, bunuh saja sesuka hatimu dengan senjata yang ada di dalam ransel hitammu..." Kata Kliennya yang memberikan sebuah dokumen dan segepok uang di depan meja yang ada di hadapan Silvax.

"Baiklah, bisa tolong bacakan itu, aku sedang buta huruf sekarang..." Kata Silvax dengan nada sombong tapi dibalik kalimatnya itu, dia mengambil tas ranselnya untuk menyiapkan senjatanya dan yang benar saja, dia benar-benar membuka tasnya yang rupanya isinya bukanlah alat tulis kampus atau peralatan yang lainnya melainkan senjata jarak jauh modern yang harus dirancang terlebih dahulu karena itulah senjata-senjata yang harus dirancang itu muat di dalam tas ranselnya.

"Baiklah, aku mengerti, aku akan membacakan deskripsi tubuhnya saja..." Tuan Klien yang mengerti bahwa Silvax harus menyiapkan senjatanya dia harus membacakan permintaannya bukan membuat Silvax membaca permintaannya sendiri.

Ke depannya Silvax mendengarkan apa yang dideskripsikan Tuan Klien, sementara dia masih mempersiapkan atau merancang senjatanya.

Hingga ketika Tuan Klien selesai membacakannya dan Silvax selesai merancang senjatanya kemudian memasukkan kembali ke dalam tas ranselnya. Dari sana Tuan Klien bertanya-tanya ketika melihat bahwa Silvax merancangnya di depannya tetapi memasukkan kembali ke dalam tasnya.

"Apa maksud mu itu, tadi kenapa kamu merancangnya di sini ketika kamu bisa merancangnya di tempat yang aku mau?"

Kemudian Silvax membalas. "Untuk merancang senjata ini, memerlukan waktu yang lebih lama daripada aku membaca permintaanmu lebih baik aku mendengarkanmu sambil merancang senjata ini secara tujuh perempat kemudian aku akan memasangkannya lagi di tempat yang kau mau secara singkat sehingga waktu tidak akan terbuang di mana tata letak target yang sudah ditentukan dan tidak akan berubah karena waktu....."

Mendengar hal itu Tuan Klien terdiam, kemudian ia mengangguk pelan. "Hm..... Ya, aku setuju sih, kamu memang Cerdas sekali, senjata ini juga pastinya akan merepotkan tapi begitu akurat Jika membaginya dengan waktu, baiklah selamat mengerjakan pekerjaanmu..." Tatap Tuan Klien dengan senyum yang sangat kecil.

Karena tertutup masker, Silvax hanya bisa mengangguk pelan dengan mata lirikan yang sangat lambat sekali. Kemudian kembali mengambil tas ranselnya dan berjalan pergi dari ruangan itu dengan Tuan Klien yang masih menatapnya pergi sambil memasang wajahnya dengan senyuman yang sangat licik.

"(Aku bahkan sudah bisa berpikir positif bahwa dia bisa membunuhnya dengan baik, seorang pembunuh bayaran yang bertubuh gadis, begitu mengagumkan sekali....)"

Saat Silvax turun dari gedung besar itu, seperti biasanya, gedung besar itu tentu saja berada di tengah kota dan dia harus melewati kerumunan kerumunan yang sangat banyak di bawah gedung tersebut, diantaranya apa yang sudah dibicarakan di episode 1, dia selalu berjalan diam tanpa diketahui orang-orang sehingga ketika dia berjalan di antara kerumunan itu tidak akan ada orang yang tahu bahwa dia sedang masuk ke dalam gedung yang sudah sangat ditinggalkan dan begitu tua, di sanalah tempatnya, dia bisa merancang arah angin dan juga tata letak di mana dia harus menembak dengan sempurna.

Ketika sudah sampai di lantai yang ditentukan, dia mengeluarkan kembali rancangan senjatanya dari tas ransel nya dan bahkan senjata masih belum sepenuhnya selesai ia rancang karena jika dia merancang semuanya itu tidak akan bisa dimasukkan di dalam tas ransel yang tadi. Jadi sekarang dia hanya perlu merancangnya sedikit kemudian mengatur tata letak di mana senjatanya bisa melepaskan pelurunya dengan sangat sempurna.

Teknik ini disebut pembunuhan Sniper, dia menggunakan alat anti kedap peluru yang di mana jika peluru ditembakkan suaranya akan lebih lambat daripada peluru yang sudah sampai di target.

Sambil merancang, Silvax juga berpikir soal senapan nya itu.

"(Senapan sniper biasanya di gunakan oleh tentara dan ini memungkinkan tentara spesialis untuk mencapai target yang diinginkan dari jarak jauh dan dapat digunakan untuk menjatuhkan musuh, menghancurkan peralatan sensitif, dan melakukan peledakan bahan peledak yang terkendali.

Dengan jangkauannya yang kuat dan laras yang panjang, senapan sniper adalah salah satu senjata yang paling dikenal di gudang senjata tentara dan telah dipopulerkan melalui peristiwa sejarah, film, dan media lainnya.

Senapan sniper khusus militer dibuat untuk menawarkan presisi yang lebih tinggi dan lebih tahan lama, andal, dan mudah diperbaiki dalam kondisi buruk. Senapan sniper saat ini adalah bolt-action manual atau semi-otomatis dan menggunakan aperture terbuka atau pandangan teleskopik untuk akurasi ekstrim. Dan ini adalah salah satu sniper terbaik dan juga termahal)" Dia menatap serius pada Sniper nya.

Kemudian dia kembali memastikan dan untuk membuat pernafasan stabil, dia melepas masker nya dan bernapas lambat kemudian menatap Target dari teropong nya lagi.

"(Ini adalah Sniper bernama Steyr SSG 69 - buatan Austria, ini adalah salah satu senapan sniper terbaik dalam hal akurasi dan presisi. Sejak 1969, telah digunakan dalam banyak konflik di Timur Tengah dan Asia dan saat ini menjadi senapan sniper standar untuk Angkatan Darat Austria.

SSG 69 memiliki akurasi yang mengesankan dan dianggap paling efektif pada jarak 800m. Dengan berat 3,8-4kg, tergantung pada variannya, ini secara signifikan lebih ringan daripada Barrett M82 sehingga menggunakan putaran yang lebih pendek - baik NATOm 7.62x51mm yang dikenal secara komersial sebagai .308 Winchester, meskipun ini dimuat pada tekanan yang berbeda. Desain magasin putar lima putaran juga tidak biasa untuk senapan sniper.

Pada tahun 2015, Steyr menghentikan produksi SSG69, dan Steyr SSG 08 disebut-sebut sebagai penerusnya dengan Angkatan Darat Austria. Laras SSG 08 baru dipalu dingin, memungkinkan barel internal yang lebih keras dan halus yang menyebabkan lebih sedikit gesekan dan kurang rentan terhadap korosi. Dan ini Sniper sejarah yang mahal aku beli)" Pikirnya sambil menatap fokus.

Hingga tiba pada waktu di mana dia harus melepaskan pelurunya dia harus melihat di dalam teropong kecil di mana terdapat tampilan target yang sedang berbicara di antara kerumunan itu, itu adalah target yang diminta oleh Tuan Klien tadi dan dia tidak akan salah.

Ketika sudah menunggu arah angin jarum jam dan waktu yang sudah ditentukan dia mulai perlahan memastikan dengan matanya, membaca gerakan target yang terus berbicara dengan respon yang sangat lambat membuatnya mudah mengunci pandangan dan langsung menembak menggunakan sniper cepatnya.

Setelah itu dia melihat kembali dari teropong bahwa peluru itu mengenai kepala korban, dengan cepat, dia langsung mencopot semua rancangan tembakan nya dan memasukan di tas ransel nya dengan buru buru.

Tapi tiba tiba ketika dia memasukan salah satu komponen di senjatanya itu, mendadak komponen itu membuat nya berhenti dan menatap nya dengan serius.

Silvax melihat ada retakan kecil di salah satu komponen itu bahkan itu seperti hampir hancur. "(Ini komponen badan nya, kenapa hancur? Apa karena aku sudah menggunakan nya sangat lama.... Mungkin aku memang harus mengganti senjata, orang lain memang salah mengira ini adalah senjata modern, padahal senjata bersejarah yang sebentar lagi hancur....)" Pikirnya dengan serius lagi.

Dia lalu terlihat turun dari gedung tua itu dan ketika dia turun sampai di kerumunan orang-orang yang berjalan-jalan dengan santai itu tanpa menoleh sedikitpun, di belakangnya ada beberapa kerumunan orang yang sedang melihat sesuatu yaitu sebuah pembunuhan tembak. Mereka semua menatap kerumunan itu dan Silvax hanya terdiam berjalan di lain arah seperti tampaknya dia sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik dan yang melakukannya tentu saja adalah dia sendiri.

Dan begitulah Bagaimana cara si pembunuh bayaran ini membunuh mangsa dari jarak yang sangat jauh. Tanpa di ketahui orang orang bahkan bisa dengan mudah melakukan nya.

"(Benar benar lancar, aku akan menulis ini dalam cerita ku dan juga.... Dengan begitu, aku bisa menentukan bahwa aku akan membuat cerita ataupun novel tentang kehidupan ku, meskipun kehidupan ku membunuh tapi dalam cerita novel, mereka yang membacanya hanya akan menganggap nya fiksi atau tidak nyata)" Dia mengeluarkan sesuatu dan rupanya itu adalah segepok uang yang di berikan Klien tadi, dia menghitung uang nya sambil berjalan tanpa melihat di depan, tapi meskipun tidak melihat di depan, dia masih bisa berjalan dengan lancar.

"(Baiklah, ini sangat banyak, begitu memuaskan, sangat sangat mudah, bisa di kalikan beberapa kali dari membeli senjata yang mahal, tapi pastinya aku bisa memenuhi kebutuhan dengan uang yang di dapatkan sesuai kemampuan)" Dia tersenyum licik tapi ada sesuatu yang harus di pertanyakan. Sepertinya Silvax memiliki kelebihan dalam merasakan intuisi kedua otak nya, yakni otak kanan dan kiri yang berjalan seimbang.

Sama seperti apa yang terjadi ketika dia mendengarkan Klien dan Dosen secara bersamaan, kemudian dia menghitung uang sambil berjalan dengan lancar, sepertinya dia memang memiliki kelebihan dalam otak nya, bisa menggunakan kedua intuisi otak nya yang begitu berguna.

Dengan kemampuan itu, dia bisa waspada dan pendengaran yang sangat tajam sekali.

Setelah dia benar benar membunuh target, dia berhasil menjalankan tugas ataupun pekerjaan nya itu dan sekarang berjalan pulang dengan jarak yang jauh dan juga masih membawa tas Ransel yang berat.

"(Waktunya pulang.....)"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience