SOMEONE LIKE YOU

Fantasy Series 2678

 

Hati bergejolak penuh irama yang menggetarkan seluruh lantai dan dinding. Saling seirama semakin menipiskan oksigen diantara keduanya. Entah gerangan apa yang ada di benak mahasiswa bernama Hyun yang melumat bibir sang dosen. Mereka menikmati ciuman lembut tanpa paksaan sedikitpun.

"Orang gila sepertimu butuh berapa lama menyiksaku?"

"Aku tidak menyiksamu tapi memberitahukanmu."

"Alasan orang cabul tidak akan seperti kenyataan dengan apa yang di beberkannya."

"Apa kau ini spesialis menangani orang cabul?"

"Iya aku menangani orang gila sepertimu."

"Apa kau ingin membangunkan mereka?"

"Makanya jangan menggodaku untuk meneriakimu Ahjussi."

"Ahjussi?"

"Bukannya kamu memang sudah tua pak dosen?"

"Baiklah Ahjussi karismatik yang tertarik padamu."

 

Jantung berdebar hebat, hal tak terduga kata-kata yang telah di lontarkan sang dosen. Pikirannya juga kalut membalas perkataan si dosen. Dia hanya termangu diam seribu bahasa. Bagaimanapun ini pertama kalinya seorang pria baru saja mengungkapkan perasaan padanya. Bukan sembarangan pria biasa melainkan pria dewasa yang cukup hot.

 

Pak dosen menarik kepalanya dan membebankan di bahu. Deru nafasnya bisa terdengar sangat baik di telinga mahasiswa tersebut. Tangannya juga nakal mencengkram pinggangnya dari belakang dengan lembut agar si uke tidak harus tersiksa dengan super power yang dimilikinya.

 

Suara-suara mesra juga tak luput di lontarkan sang dosen. Benar-benar sialan si dosen mesum ini.

 

"Kau tahu kenapa aku menggambarkan bunga untukmu?" mahasiswa itu hanya diam dan tak ingin membalas.

 

"Baiklah aku akan mengatakan padamu karena bunga itu harus di jaga dan di rawat dengan baik sesuai kadarnya. Kelihatan sangat mudah tapi jika salah langkah bunga itu akan layu dan mati. Si perawat harus sangat detail untuk merawatnya sesuai aturan agar si bunga tetap mekar, wangi dan hidup." Celotehnya panjang lebar namun si mahasiswa tetap pada pendiriannya untuk membungkam mulutnya.

 

"Seperti itu aku ingin merawatmu dan menjagamu. Aku ingin terus melihatmu untuk ku nikmati."

"Bunga itu akan gugur juga pada akhirnya dan mati." Akhirnya si mahasiswa membalas percakapannya sang dosen mesum.

"Iya daun itu akan layu tapi dia akan mekar kembali sebagai dirinya kembali jika sang akar tidak mati. Daun yang gugur tidak akan mematikan seluruh batang dan akarnya."

"Jadi maksudmu bunga itu tidak akan pernah mati?"

"Semua bunga yang baik dan mekar adalah hasil dari usaha sang perawat."

"Bagaimana jika sang bunga menolak untuk hidup?"

"Maka sang perawat akan meminta kepada alam untuk sang bunga tetap hidup."

"Bagaimana jika bunga itu tak sesuai harapan sang perawat?"

"Sebentuk apapun itu tetaplah bernama bunga."

 

Mahasiswa itu terisak-isak mendengar jawaban sang dosen. Penilaiannya buruknya tak seburuk aslinya. Dia mengakui dalam batin dan mengakui perasaannya. Hyun terharu, tersentuh dan membuka jendela hatinya.

 

Hyun memerintahkan sang dosen untuk melepaskan tumpuan beban badan sang dosen pada dirinya. Sang dosen mengiyakan dan melepaskan dirinya. Hyun berbalik dan menoleh tepat di hadapan sang dosen. Dirinya benar-benar berbinar melihat kedua bola itu membalas tatapannya. Matanya sekarang seperti puppy eyes yang sungguh menggemaskan.

 

Dengan seluruh kekuatan dan keberanian yang sudah terpercik dalam dirinya. Mungkin ini akan menjadikannya sebagai orang yang gila atas keputusannya. Bisa jadi keputusan ini membuat dirinya pusing tujuh keliling.

Seorang Hyun menarik kaos pak dosen lalu mempersatukan bibirnya. Akhirnya kedua bibir itu saling bertemu satu sama lain. Awalnya pak dosen cukup terkejut dengan tindakan sang uke. Secara perlahan keempat mata itu sepakat terpejam tanpa komando sama sekali. Mereka menikmati setiap gerakan ciuman yang mereka ciptakan sendiri.

 

 

 

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience