THE SEXY MAN, PLEASE LOVE ME PART 2 (21+)

Fantasy Series 2678

Pemuda yang disebut namanya setengah bergidik ngeri. Dengan santainya si pak dosen muda mengedipkan matanya. Si pak dosen terus-terusan menggodanya berulang kali. Pemuda itu menelan ludahnya, segera saja instingnya naik level menjadi darurat.

Bibir Hyun semakin mengerucut dan matanya juga lebih melotot daripada biasanya. Orang yang belum klimaks itu tentu saja menaikan alisnya dan menggertakkan giginya dengan sengaja ke wajah Hyun. Nakal sekali dosen muda ini. Apa kalian pikir Hoon marah? Tidak!

Sepertinya Hoon sedang mempermainkan Hyun. Ah tidak juga sepertinya, Hoon ingin menggodanya saja. Mungkin saja penisnya masih berdenyut dan ingin segera melanjutkan aksi seksual yang mereka lakukan tadi.

Tentu saja Hoon tersiksa dengan penis yang masih mengacung dan belum juga memuntahkan larva spermanya. Apa yang mereka lakukan dengan gaya misionaris tadi tentu saja bagi Hoon masih belum cukup untuk menuju fase ejakulasi.

 

Ya ejakulasi adalah bentuk dimana para pria menuju titik tingkat kepuasaanya. Di pikiran Hoon masih banyak teknik bercinta yang patut dicoba. Hoon adalah pria dewasa yang sangat mesum dan penuh gairah.

"Apa aku menakutimu?"

"Tentu saja ahjussi jauh lebih menakutkan daripada monster di dalam cerita Sweet Home."

"Tentu saja aku adalah salah satu monster yang akan menculik dan mengikatmu di ranjang." Lirihnya sambil mengacungkan jemarinya ke arah penis Hyun.

Hyun pun menjadi salah tingkah dan mulai bersikap absrud. Jadi tangan pemuda tersebut menyilang sebagai tanda aksi protes

Si pak dosen muda pun semakin menjadi-jadi, menggigit bibirnya secara seksual di hadapan sang mahasiswa.

"Dasar dosen mesum. Anda tentu saja lebih cocok jadi pemain bokep."

"Ahhh tentu saja. kita berdua sekarang sudah menjadi pemain bokep yang pro."

"Aigoo. Mari kita akhiri saja tindakan asusila ini." Keluhnya dan bangkit untuk bersiap-siap memakai kembali celananya. Hyun sudah mulai normal dari mesumnya.

Kalian pikir Hoon dengan rendah hatinya melepas begitu saja? Oh tidak!

Alamat seorang Hyun di tarik lembut secara mendadak dan terjatuh tepat di hadapan penis Hoon yang mengacung ke atas. Sialan, pemuda itu harus meneguk kembali air liurnya biar tidak membanjiri paha mulus sang seme.

"Kenapa harus malu bukannya dia sudah bermain denganmu?"

"Ah shit. Kenapa anda mempermalukan saya dan jawab jujur tujuanmu apa?"

"Hmmmm tujuanku apa ya. Bagaimana kalo aku bilang aku ingin memilikimu sepenuhnya?"

"Aku tidak mau berlutut apalagi harus bersamamu."

"Setelah melakukan seks bersama?"

"Kau... aku malas berdebat denganmu."

"Tentu saja tidak akan berdebat lagi, karena aku ingin melihatmu berdesah di bawahku." Setiap kata-katanya semakin begitu percaya diri.

Setelah lima menit perbincangan penuh absrud dan caci maki dari Hyun. Kondisi berbalik menjadi suasana yang penuh cabul dan cabul.

Sepertinya pemuda itu sudah melupakan kata-katanya sendiri yang tidak akan mau berlutut dengan sang seme.

Seorang uke susah untuk di percaya ketika rahimnya bergejolak menjadi hangat!

Kini mereka berpacu dalam gairah secara bersama, Hyun yang di atas kini mulai sedikit agresif. Sekarang pemuda itu bisa mengontrol kecepatan sang junior milik pak dosen. Ya variasi uke on the top.

Hoon yang melihat aksi goyangan naik turun Hyun yang cenderung mengimpit paha nya untuk menutupi juniornya yang sudah mengembang ke atas. Ya tidak terlalu besar untuk ukuran seorang seme. Benar sekali keputusan pak dosen kalo Hyun haruslah menjadi uke yang manja.

Terlepas dari ukuran junior sang uke, Hoon tidak ingin menyiakan kesempatan emas yang si mahasiswa sedang berada dalam puncak ejakulasinya.

Bermain kuda membuat Hyun lebih merasakan puncak ketegangan. Hoon yang nakal tidak ingin uke nya cepat orgasme sebelum dirinya.

Tangan nakal Hoon sengaja membuka lebaran paha tersebut, pemuda itu sedikit terganggu. Hoon menatap meminta sang uke tetap fokus sebagai sang koboi di atas. Kedua paha itu sudah melebar sekian rupa dan terlihat bagaimana bokong gempal sedang naik turun.

Tangan Hyun mulai gatal memeluk pinggang pak dosen. Secara tidak sadar tubuh Hyun semakin lengket ke tubuh sang seme. Hoon tidak lupa pada tujuannya.

Tangan sang seme dengan sadis memencet kuat kepala kulum si uke. Rasanya cukup sakit hingga sang koboi meringgis. Ya pasti sakit, bayangkan ketika kita ingin pipis malah kepala penis di pencet secara paksa. Pasti sakit bukan?

Pemuda manis itu hampir saja menjitak kepala sang seme. Segera sang seme menangkis dengan membaringkan tubuh sang uke berada di bawahnya.

Hyun kesal!

Pemuda itu menggertakkan giginya dengan kuat, ada perasaan menyesal melakukan hal secabul ini bersama pria asing. Nasi sudah menjadi bubur yang encer.

"Kamu gila ahjussi." Penuh penekanan pada kata gila.

"Sebaiknya jangan berburuk sangka tanpa bertanya lebih dahulu." Suara pak dosen begitu seksi dengan suaranya yang setengah parau.

"Tindakan gila seperti ini tidak butuh pujian bahkan pertanyaan sekalipun."

"Yakin?"

"Kau benar-benar brengsek ahjussi."

"Aku hanya ingin tidak ingin membuatmu sengsara."

"Michyeosseo?"

"Weu geu re?"

"Omo ckckckck. Kau sudah gila ahjussi."

"Mworagu?"

"Ahjussi kau sudah gila."

"Jinja?"

"Ya seperti yang kamu dengar ahjussi."

Hoon yang sudah menahan kesal segera menarik badan Hyun. Seketika itu Hyun merasa frustasi. Anak seperti Hyun suka akan kelembutan dan kata-kata manja. Tapi sekarang Hoon ingin melahap apa yang ada di tubuh Hyun.

Pemuda itu sudah mengeluarkan tenaganya tapi hasilnya percuma. Hoon memaksa memasukkan kembali penisnya. Pemuda itu mencoba menepis dan meludah sekali. Hoon tidak akan mundur hanya karena air ludah.

"Michyeosseo?"

"Ya aku memang sudah gila. Jo ah hae."

"Jinja? Shi reo!

"Weu geu re?"

"Karena kau gila ahjussi. Aku paling benci di paksa."

"Mian he!"

"Seks adalah saling menyukai dan saling mengerti."

"Bisa beri aku kesempatan untuk menjelaskan?"

"Gomawo ahjussi tapi aku tidak butuh penjelasanmu."

"Beri sedikit saja?"

"Tidak mau."

"Dengan apa yang kita sudah lakukan bukannya berawal dari suka ya?"

"Itu hanya sebuah hal yang keliru. Aku terjebak karenamu ahjussi."

"Aku menyukaimu. Aku ingin memilikimu. Aku ingin kau melihatku."

"Aku melakukan hal yang buruk di matamu itu karena aku tidak ingin kau lebih merasakan sakit."

"Apa?"

"Cowok manis jika kau sudah mencapai orgasme terlebih dahulu dariku justru rasa anusmu akan lebih sakit. Apalagi ini pertama kali bagimu."

"Ahjussi sudahi saja sandiwaramu."

"Bagaimana kita mencoba lagi?,Aku akan membiarkanmu orgasme terlebih dahulu. Satu hal lagi aku kuat di ranjang." Ucap pak dosen dengan semangat penuh percaya diri.

"Kau gila."

"Aku menantangmu."

"Cih. Aku tidak akan terjebak olehmu lagi."

"Baiklah. Kau terlalu takut untuk seorang uke."

"Tentu saja kau seorang wanita!"

"Palli mari kita lakukan." Mulut besar itu tidak bisa di ajak rem. Sejenak Hyun terdiam dan berpikir. Sesaat dia mengerti kembali bahwa dia telah dijebak kembali oleh sang dosen.

Wajahnya mengerut dan ingin menggampar sang dosen. Tapi tidak dia lakukan, ia terlalu takut mengakui bahwa perasaannya semakin dalam.

Setelah melihat sedikit perubahan pada bahasa tubuh Hyun, pak dosen membalikkan badan Hyun ke arah samping. Penisnya mulai mencapai kembali ke rumah ternyamannya.

Dengan sentakan sang penis membuat Hyun mencoba menyerang sang dosen. Dengan upaya tangan lembut sehalus kain sutra ingin mencubit lengan kekar tersebut. Nasib seorang Hyun yang di jebak oleh pria mesum.

Gerakan bertubi-tubuh pada gaya spooning. Gaya memeluk erat pasangan secara erat menimbulkan komunikasi secara baik. Dengan semangat pak dosen menggunakan teknik menyendok ice cream.

Sambil berbisik mengatakan hal yang luar biasa ke Hyun hingga membuat pipinya merona. Hoon menggigit pelan pada cuping sang uke, badan Hyun menjadi geli. Kita tahu perasaan Hyun yang nikmat di bawah dan nikmat rasa geli bagian atas. Sempurna.

Bokong itu kempas kempis dengan tekun memasuki goa yang terlarang. Kedua tangan itu memeluk erat dari belakang, menjilat pada tengkuk yang membuat si uke merinding dingin. Gigi-gigi kecil juga bermain 'cupang' hingga membekas di kulit.

Deru nafas mereka berdua semakin terpacu, bulir keringat juga menetes pada seluruh tubuh mereka. Suasana semakin panas seperti terbakar matahari.

Bokong Hoon masih saja meninju anus Hyun, berkelok-kelok seperti membajak sawah. Tangan Hoon mulai aktif merambat ke atas, memeluk leher jenjang uke. Hyun yang sudah terbawa arus dengan sengaja menggigit dan menghisap tangan Hoon.

Dengan kasar? Tidak!

Semakin lama ritme goyang cangkul semakin cepat, tanpa perintah tangan sang uke mulai menggoda dan ingin menjamah bokong sang seme. Tangan tersebut mulai meremas bagian pinggang Hoon. Tanda bahaya nih!

"Apa kau ingin melakukan gaya Lotus?" desahnya

"Dengan keadaan seperti ini harus di tanya?"

"Aku hanya ingin meminta izin terlebih dahulu padamu."

"Kamu bisa lakukan apa saja sekarang" balas Hyun dengan suara parau.

"Sekalipun itu gaya Doggy sytle?"

"terr...serah asal ahjussi bisa memuaskanku."

Apa kalian pikir Hoon hanya melakukan gaya spooning, gaya koboi berkuda, misionaris sama doggy sytle?

Salah!

Di pikiran Hoon jauh lebih mesum, banyak gaya bercinta yang ingin dilakukan sang dosen muda kepada mahasiswa farmasi tersebut sebelum air mani itu keluar dengan lugas. Variasi gaya bercinta Lotus, standing, jongkok, gaya kepiting bakal Hoon lakukan.

 

 

 

 

 

terima kasih khon khun khab : ')

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience