" Maya boleh Emir tahu mana keluarga Maya? " soal Syed Emir.
Mati senyuman di bibir Maya.
" Maya dah tak ada sesiapa. Arwah nenek baru jer meninggal. Sebab tu Maya datang KL. Maya tak mampu nak bayar sewa rumah. Mak ayah Maya pulak meninggal waktu Maya 5 bulan. Dia orang meninggal sebab kemalangan. Sejak tu, Maya tinggal dengan nenek Maya. Tapi sekarang ni Maya dah tak ada sesiapa " cerita Maya.
Ada mutiara jernih yang mengalir di matanya.
" Maaf Maya. Emir tak ada niat nak buat Maya sedih pun sebenarnya " .
Maya mengesat air matanya.
" Eh takpa. Maya terlebih emosi pulak " Maya tergelak kecil.
" Allah uji Maya sebab dia sayang Maya. Maya jangan risau sekarang ni Maya ada Emir. Ada Mak Leha. Kita orang boleh jadi keluarga Maya " .
" Terima kasih Emir. Maya bersyukur sangat sebab jumpa Emir " .
" Emir pun happy jumpa Maya " .
Syed Emir tersenyum memandang Maya. Entah mengapa setiap kali dia memandang gadis itu seperti ada suatu perasaan yang dia sendiri tidak dapat ungkapkan.
Ting..ting..
" Ada orang datang lah Maya " kata Mak Leha sebaik mendengar loceng rumah berbunyi.
" Takpalah biar Maya pergi tengok " .
" Haa iyalah " .
Maya terus berlalu membuka pintu.
Sharifah Farhana terkejut melihat Maya. Ada perempuan di dalam rumah lelaki yang dicintai?
" Hey kau siapa?! " jerit Sharifah Farhana.
Maya tersentak diherdik begitu.
" Sa..sa...saya.. " .
" Kau ni memang tak guna! " Sharifah Farhana terus menolak tubuh Maya.
Maya tidak dapat mengimbangi badannya. Dia terjatuh.
" Dasar perempuan murah " Sharifah Farhana menampar pipi Maya kasar.
" Ya Allah " Mak Leha terkocoh-kocoh berlari mendapatkan Maya.
Mak Leha terus menarik Sharifah Farhana.
" Sudah " halangnya.
" Tepi lah orang tua. Aku nak ajar perempuan ni " .
" Sharifah Farhana stop it! " tengking Syed Emir.
Sharifah Farhana terus berhenti mengerjakan Maya. Maya sudah teresak-esak menangis.
" Mak Leha, bawak Maya masuk bilik " arah Syed Emir.
Mak Leha terus memimpin Maya ke biliknya.
" Siapa betina tu? " soal Sharifah Farhana.
" Itu bukan masalah you. You berambus sekarang. You tak ada hak nak ceroboh rumah I then serang Maya " .
" I tanya siapa betina tu Syed Emir! " .
" Siapa pun dia you tak penting untuk amik tahu. Sekarang you berambus. I tak nak tengok muka you lagi " .
" I tak akan pergi selagi I tak tahu siapa betina tak guna tu! " jerit Sharifah Farhana nyaring.
" I cakap berambus " Syed Emir menarik kasar lengan Sharifah Farhana.
Dia terus menolak Sharifah Farhana keluar dari rumahnya. Dengan pantas dia menutup pintu.
Syed Emir mengeluh kasar. Wajahnya diraup.
Share this novel