Aisar termenung sendiri sambil melihat langit yang gelap. Fikirannya melayang jauh teringatkan gadis yang ditemuinya siang tadi. Entah kenapa dia asyik teringatkan gadis itu.
" Dafina " Aisar menyebut perlahan nama gadis itu.
Teringat kembali perbualan mereka sewaktu di dalam kereta tadi.
" Siapa nama awak? " soal Aisar memecahkan kesunyian antara mereka.
" Dafina " jawab gadis itu perlahan.
Aisar menjeling sekilas ke arah Dafina. Cantik! Entah kenapa seperti ada magnet yang menariknya untuk terus menatap wajah polos itu.
" Nama saya Aisar " Aisar memperkenalkan dirinya.
Dafina hanya mengangguk perlahan.
" Okay dah sampai. Rumah awak yang ada kereta vios warna silver kan? " soal Aisar meminta kepastian.
Dafina mengangguk tanda mengiyakan. Tidak susah untuk mencari rumahnya. Lagipun rumahnya dengan taman itu dekat saja. Jika jalan kaki, lebih kurang 15 minit saja sudah sampai.
" Terima kasih sebab hantarkan saya balik " tangan Dafina meraba untuk membuka pintu.
" Takpa saya bukak kan. Sekejap " Aisar terus keluar daripada perut kereta dan membukakan pintu untuk Dafina.
" Saya masuk dulu " Dafina minta diri.
" Okay " Aisar hanya memandang belakang tubuh Dafina yang melangkah masuk ke dalam rumah.
" Err Dafina! " panggil Aisar tiba-tiba.
Langkah Dafina terhenti. Dia menoleh kebelakang.
" Boleh kita jumpa lagi? " soal Aisar. Entah kenapa soalan itu tiba-tiba saja terlintas di fikirannya.
" Dengan izin Allah " jawab Dafina. Dia terus melangkah masuk ke dalam rumah.
Terukir segaris senyuman di bibir Aisar.
" Ya dengan izin Allah " ucapnya perlahan. Aisar terus melangkah masuk semula ke dalam keretanya.
Keretanya memecut laju meninggalkan taman perumahan itu.
Pagi-pagi lagi Dafina sudah bangun. Hari ini dia mahu pergi ke taman untuk memgambil angin. Lagipun tiada apa yang ingin dibuat di rumah.
" Cantiknya anak Mak Kiah ni " puji Mak Kiah sebaik melihat batang tubuh anak majikannya itu.
Dafina tersenyum kecil.
" Ada-ada jer lah Mak Kiah ni " .
Mak Kiah tergelak kecil. Saja ingin bergurau dengan Dafina. Lagipun dia sudah menganggap Dafina seperti anaknya sendiri. Sejak Dafina kecil lagi dia sudah menjaga gadis itu.
" Fina nak pergi taman ke? " soal Mak Kiah.
" Ha'ah. Fina tunggu Pak Said ambil Fina " jawabnya.
" Hati-hati. Kalau nak balik nanti, telefon Pak Said. Jangan balik sendiri" pesan Mak Kiah. Dia takut kejadian Dafina hampir dilanggar kereta terjadi lagi.
" Baik Mak Kiah " jawabnya.
Share this novel