Adam Hakimi hanya memandangnya dengan tenang..Sekali lagi ketenangan pemuda

Itu mengocak hati Hanis Ayuni.Mengapa dia tenang sungguh?Mengapa sukar membaca

Sekeping hati milik Adam Hakimi?

“Saya akan tunggu,sehingga hati awak terbuka.”Adam Hakimi meliriknya dengan pandangan yang bisa mendamaikan hati sesiapa yang memandang.Hanis Ayuni terkedu.

Hanis Ayuni bersiap seringkas yang boleh.Baju kurung moden warna biru laut disarungkan

ke tubuh kecilnya.Wajah bulatnya dioles dengan solekan nipis,sambil rambut dilepas lurus.Cukuplah.Lepasni dia menunggu kedatangan Adam Hakimi.Hampir 4 bulan bertunang,tak pernah sekali pun Hanis Ayuni melawat keluarga Adam Hakimi.Kali ni tidak boleh mengelak lagi,ibu dah bising,Ummi Khalida dan Abah Mansor pun dah bertanya.Susahnya bila dah diikat,susah lagi bila tanpa rela.Arg..!

“Assalammualaikum..Hani sibuk tak malam ni?” Suara yang mendamaikan itu menghubunginya siang tadi.Hampir 4 bulan bertunang,jarang juga lelaki berkulit sawo matang tu menghubunginya.Kadang-kadang mungkin dia operasi,entahlah.

“Kenapa?”

“Nak ajak awak ke rumah,ummi dan abah dan bertanya,malam ni ada makan-sedikit.Datang ya..jam 7 nanti saya jemput.”Talian diputuskan tanpa sempat Hanis Ayuni memberi alasan.

Hanis Ayuni terkejut bila Usu menyelinap masuk ke biliknya.Usu tersengih sambil memberitahu Adam Hakimi sudah sampai,sempat lagi Usu mengusik pakaian kami yang sedondon.Usu ni,ish.Cepat-cepat Hanis Ayuni bergegas keluar mendapatkan Adam Hakimi di ruang tamu yang sedang berbual dengan ibu.Memang betul kata Usu,baju mereka sedondon,macam berjanji.Mm.