SYC | 1 - Siapa Dia

Romance Series 1219

Hari-hari yang Reina lalui selalu terasa warna-warni ketika dia bertemu anak-anak didiknya. Mereka ceria, bersemangat dan bisa membuatnya terhibur. Walaupun terkadang mereka bisa membuatnya jengkel dengan sikap mereka yang malas belajar.

Tetapi Reina paham betul memang belajar bisa menimbulkan kejenuhan jika monoton dan tidak di bumbui kesenangan, karena dahulu Reina juga berawal dari murid sekolahan. Namun kini Reina menjadi seorang pengajar. Bertanggung jawab mengajarkan anak-anak didiknya. Memberi mereka semangat untuk selalu mengutamakan belajar karena status mereka yang memang masih sebagai pelajar bukan pekerja apalagi pengajar sepertinya saat ini.

Di hari libur pertamanya, Reina sudah mulai bosan dengan rutinitas yang berubah dikarenakan sudah memasuki waktu liburan sekolah. Entah apa yang Reina harapkan, tetapi Reina merasa berbeda dengan teman-teman pengajar yang lainnya. Mereka merasa sangat bahagia jika kalender libur tiba, sangat berbeda dengannya, bukan Reina tidak memiliki dunia lain selain dunia sekolah. Tetapi Reina hanya merasa tidak bersemangat apabila dia tidak pergi mengajar.

Reina memutuskan untuk datang berkunjung dan menginap di rumah tante Dea yang jarak tempuhnya cukup jauh. Reina memilih alat transportasi kereta api. Di perjalanan sambil mendengarkan musik Reina juga membaca salah satu buku materi pelajaran, terlihat seperti anak sekolahan yang akan mengikuti ujian. Reina merasakan banyak mata yang memperhatikan, tapi dia tidak mau mempedulikan mereka yang bukanlah orang yang dia kenal bahkan mungkin mereka juga tidak mengenalnya.

Sesampainya Reina di lingkungan rumah tante Dea, ternyata dia tersesat karena tidak ingat jalan menuju rumahnya. Tapi Reina tertolong berkat seorang pria yang memberi tahu lokasi rumah tante Dea. Reina diantar sampai depan rumah, lalu tidak lama pria itupun pamit pergi. Reina tidak tahu sama sekali siapa pria itu, karena memang dia tidak kenal dengannya, tidak juga tahu namanya.

Keesokan harinya, Reina tetap melakukan rutinitasnya sehari-hari yaitu berolah raga dengan berlari mengelilingi komplek rumah tante Dea tanpa tahu betul mengenai kondisi daerahnya. Begitu setengah jalan berlari tiba-tiba dia terhenti karena ada tiga orang pria yang tiba-tiba menghalangi jalannya. Penampilan merekapun kurang mencerminkan orang baik-baik, bukan Reina menilai seseorang hanya dari penampilannya. Seketika dia merasakan sedang berada dalam masalah, jantungnya berdegup dengan cepat.

"Halo.. siapa namamu? Sepertinya kamu orang baru ya" Tampak salah satu pria berambut sebahu bicara padanya dengan nada menggoda.

"Iya.. aku juga belum pernah melihatmu sebelumnya" Temannya yang memiliki rambut bergelombang ikut menyambung pembicaraan temannya.

"Rajin olah raga juga ya sepertinya" Temannya yang berambut jabrik juga menyambung pembicaraan dengan nada menggoda.

Reina hanya terdiam, tidak menjawab mereka karena mulutnya terkunci karena rasa ketakutan yang dia rasakan sehingga tubuhnya pun bergetar.

Tidak lama kemudian datang seorang pria dengan pakaian olah raga mendekatinya.

"Sayang, kok kamu pergi duluan sih.. aku kan tadi mau ambil minum" Sambil memegang tangan Reina. Reina merasa sangat kaget dan bingung, tidak tahu harus menjawab apa. "Dia ini pacarku, dan juga keluarga ibu Dea yang di blok H" Tampak seorang pria berbicara dengan ketiga pria itu. Seketika ketiga pria yang tadi terdiam dan terlihat dalam raut wajahnya yang mulai tampak panik.

"Oh.. maaf kita tidak bermaksud mau mengganggu" Dengan nada suara yang terbata-bata.

"Iya.. kami minta maaf" Dengan nada suara yang gemetar kedua temannya juga berusaha bicara. Tidak lama tiga pria yang berniat mengganggu Reina tadi sudah pergi.

"Maaf ya, kalau tadi saya bicara yang kurang pantas karena mengatakan kamu sebagai pacarku" Dengan nada bicara yang lembut dan ramah.

"Iya, tidak masalah, terima kasih sudah menolongku" Dengan nada suara gugup dan takut.

"Kamu tidak perlu takut denganku, aku tinggal di ujung jalan deretan rumah tante Dea.

"Oh iya, aku ingat sekarang, kamu yang kemarin mengantarkan aku ke rumah tante Dea"

"Syukurlah kamu masih ingat aku"

"Sekali lagi terima kasih sudah menolongku tadi, tapi kita belum saling kenal kan?"

"Oh iya maaf aku lupa mengenalkan diri, aku Fagas, kalau nama kamu siapa?"

"Aku Reina"

"Senang bisa bertemu denganmu lagi Reina"

"Iya, senang bisa bertemu denganmu juga Fagas"

"Kalau begitu kita pulang bersama ya, supaya kamu tidak di ganggu mereka lagi"

"Iya terima kasih, semoga tidak merepotkan"

"Hahaha tidak sama sekali, kan kita searah"

Sepanjang jalan menuju rumah tante Dea, mereka membahas banyak hal. Reina merasa nyaman berbicara lama dengan Fagas, seketika Reina merasa akrab dan aman ketika sedang mengobrol dengannya dan baru kali ini Reina merasa memiliki hari libur yang menyenangkan.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience