SYC | 4 - Perhatian

Romance Series 1219

Pagi hari Reina sudah bersiap-siap untuk pergi ke pasar bersama tante Dea, mereka berencana untuk menghabiskan hari ini dengan kegiatan di dapur bersama. Tidak butuh waktu yang lama, Reina dan tante Dea sudah menenteng banyak barang belanjaan, karena mereka juga mempersiapkan untuk bahan masakan sampai tiga hari kedepan. Tanpa di sengaja ketika berencana pulang, mereka bertemu dengan Fagas yang juga sedang berbelanja di pasar.

"Halo tante, halo Rei"

"Eh.. halo Gas" Reina menjawab sapaannya dengan kaget.

"Halo Fagas, kamu belanja ke pasar juga ya?"

"Iya tante, selagi saya masih cuti saya mau masak sendiri, selain lebih sehat juga lebih lezatkan tante"

"Ah.. iya kamu benar, sepertinya kamu terbiasa masak ya Fagas?"

"Kalau ada waktu luang saja tante, lagi pula sudah selama kurang lebih tiga hari saya hanya konsumsi makanan cepat saji"

Reina tidak ikut berbicara, dia hanya tersenyum dan berusaha untuk tidak merasa gugup.

"Oh iya, tante apa bawa kendaraan sendiri?"

"Tadi kami berangkatnya naik angkutan umum, mungkin ini Reina mau pesan taksi online"

"Eh.. tidak usah tante, kita pulang bersama saja ya, kebetulan saya tadi bawa kendaraan, saya juga sebetulnya tidak suka sendirian, kalau tante dan Reina ikut pulang bersama akan lebih menyenangkan"

"Apa tidak akan merepotkan ya?"

"Tidak sama sekali tante, bahkan saya senang"

"Bagaimana Rei..? Kamu keberatan tidak kita pulang bersama Fagas?"

"It's ok tante" Sekilas Reina menyadari Fagas tersenyum ketika mendengar jawabannya.

"Kalau begitu, ayo tante kita ke mobil dan biarkan saya membantu membawa belanjaannya ya tante"

"Aduh.. terima kasih ya Fagas, tante sama Reina jadi membuat kamu repot"

"It's ok tante, saya senang jika bisa membantu"

Entah apa yang sedang tante Dea pikirkan, Reina diminta untuk duduk di depan, di samping Fagas yang akan menyetir, Reina merasa sangat gugup sekali, jantungnya juga berdegup dengan kencang. Sepanjang perjalanan tante sibuk dengan ponsel pintar miliknya dan Reina merasa tante dengan sengaja tidak mengajak bicara Fagas agar Reina yang berbicara dengannya, ini membuatnya sesak nafas karena sangat gugup.

Berseling sepuluh menit berada di suasana yang sunyi akhirnya Fagas memulai pembicaraan dengan Reina.

"Oh iya, kamu rencana mau masak apa Rei?"

"Aku ingin masak pasta"

"Sepertinya enak, apa aku nanti boleh mencobanya?"

"Oh iya boleh kok"

"Sungguh? Asik, aku jadi tidak sabar ingin segera mencicipi masakan kamu"

"Hahaha mudah-mudahan tidak membuatmu sakit perut ya" Seketika Reina merasa ingin terus berbicara dengannya. Lalu mereka terus berbicara membahas berbagai hal, sampai beberapa saat Reina telat menyadari tentang kehadiran tante Dea. Tetapi sepertinya tante Dea memahaminya. Tidak terasa mereka sudah sampai dan Fagas membantu membawa belanjaan Reina dan tante Dea sampai ke dapur.

"Terima kasih ya Fagas, sudah mengantar tante dan Reina ke rumah dan repot-repot bawa belanjaan ke dalam juga"

"Iya tante, sama-sama, saya senang bisa membantu"

"Makasi ya Gas"

"Sama-sama Rei"

"Tante, saya sekalian pamit ya, mau menyimpan belanjaan saya ke lemari es sekalian masak"

"Oh iya, terima kasih banyak ya Fagas, nanti malam apa bisa makan bersama tante dan Reina di sini"

"Iya bisa tante, terima kasih sudah mengundang saya untuk makan malam bersama"

"Aku pulang dulu ya Rei"

"Oh iya Gas, terima kasih ya"

"Sampai ketemu" Reina menjawab dengan senyuman.

Reina dan tante Dea langsung mulai memasak hingga sore hari. Selesai memasak dia langsung mandi dan besiap-siap. Reina merasa gugup dan bimbang memilih pakaian yang akan dia gunakan untuk makan malam nanti bersama Fagas dan tante Dea. Membutuhkan waktu beberapa menit hingga dia menemukan pakaian yang mau dia gunakan. Sama seperti situasi saat akan pergi olah raga bersama Fagas. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, lalu Reina langsung bergegas mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan. Ketika pukul delapan malam Fagas sudah datang dan mengetuk pintu.

"Tok..tok..tok"

"Iya tunggu sebentar" Reina menjawab dan bergegas menuju ke arah pintu.

"Selamat malam Rei"

"Hai.. selamat malam Gas"

"Kamu terlihat cantik Rei"

"Ah terima kasih.. ayo silahkan masuk"

"Halo selamat malam tante.. terima kasih sudah mengundang saya"

"Iya sama-sama Fagas"

"Tante ini saya bawa hasil masak tadi siang, semoga rasanya cocok dengan selera tante dan Reina"

"Oh kamu masak apa Fagas?"

"Ini tante.. iga bakar balado"

"Sepertinya enak, terima kasih ya" Tante Dea berbicara sambil memperhatikan hasil masakannya Fagas.

"Sama-sama tante"

"Kamu sepertinya terbiasa masak ya Gas?"

"Iya sesekali saja kalau ada waktu luang Rei"

"Kalau begitu kita bisa mulai acara makannya ya, silahkan duduk Fagas"

"Iya, terima kasih tante"

Reina, tante Dea dan Fagas sangat menikmati makan malam bersama, hasil masakan Fagaspun terasa lezat dan masakan tante Dea juga tidak kalah lezatnya begitupun dengan hasil masakan Reina. Setelah mereka selesai makan malam, mereka mengobrol bersama di ruang tamu dan terasa sangat akrab sekali. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh dan Fagaspun berpamitan pulang.

"Bagaimana Rei, apa kamu senang mengisi waktu liburmu bersama tante disini?"

"Iya tante, aku senang, terima kasih tante" Reina tersenyum dan langsung memeluk tante Dea.

"Tante senang kalau kamu bahagia seperti ini, karena sebagai pengganti orang tuamu tante bertanggung jawab untuk membuat kamu bahagia Reina" tante Dea berbicara sambil terus memeluk Reina.

"Iya tante, aku sayang tante, aku beruntung punya tante"

"Tante juga senang karena kamu sudah punya teman dekat disini" Reina terdiam karena kaget dan tersipu mendengar kata-kata itu, lalu tante Dea melanjutkan kata-katanya. "Tante memang sebelumnya tidak begitu mengenal Fagas, tapi tante tahu Fagas adalah seorang jaksa yang baik dan bersih"

"Jaksa??!! Reina terkaget mendengar apa yang di katakan oleh tante Dea.

"Iya Reina, Fagas adalah seorang jaksa"

"Aku sama sekali tidak menyangka, karena Fagas hanya mengatakan bahwa dia bekerja di bidang hukum"

"Iya, Fagas memang bukan orang yang senang memamerkan profesinya dan tante senang kalau kamu dekat dengannya"

"Tante jangan membuatku malu" pipi Reina merona.

"Haha kenapa malu-malu dengan tante Reina?"

"Terima kasih tante, aku sayang sekali sama tante"

"Tante juga sayang sekali sama kamu, kamu sudah seperti anak kandung tante"

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience