SYC | 7 - Pergi Bersama

Romance Series 1219

Reina ada janji pergi bersama Fagas ke tempat wisata, terdengar kekanakan memang tapi sepertinya akan sangat menyenangkan karena lusa Reina sudah harus kembali ke rutinitasnya yaitu bertemu anak-anak murid didiknya.

"Siang tante Dea" Fagas menyapa ketika sudah sampai di depan pagar rumah.

"Siang juga Fagas, ayo masuk"

"Terima kasih tante, saya hari ini mau mengajak Reina pergi keluar tante, apa boleh?"

"Tentu saja boleh, duduk dulu ya, tante panggilkan Reina"

"Iya tante, terima kasih"

Tok-tok-tok. Terdengar suara pintu di ketuk.

"Reina, boleh tante masuk?"

"Iya tante"

"Fagas sudah menunggu di bawah"

"Fagas sudah datang? Oh iya tante aku mau pergi dengan fagas ya"

"Oke, rencana kalian mau kemana?"

"Hmm tante jangan ketawa tapi ya, dia mengajak aku ke tempat wisata" Reina berbicara dengan malu-malu dan pipinya mulai merona.

"Oh begitu, sepertinya menyenangkan ya" terlihat tante Dea seperti menahan tawa ketika sedang berbicara.

"Tuh kan tante mau ketawa ya?"

"Hahahaha maaf ya, ayo jangan lama-lama, sudah di tungguin pangeran berkuda kan?" Tante Dea sambil berkedip.

"Ah tante jangan menggodaku donk!" Reina kembali tersipu dan pipinya kini tampak semakin merona. Reina beegegas menuju ke bawah dengan langkah kaki perlahan dan menghampiri fagas yang sudah menunggunya di ruang tamu.

Fagas menyadari kehadiran Reina dari aroma yang bernuansa bagaikan bunga yang mekar sedang mendekatinya. Perpaduan kedua mata yang indah disertai senyuman manis yang terlukis di paras wajahnya yang begitu cantik dengan rambut yang indah panjang dan terurai sudah membuat Fagas terdiam karena kagum atas keindahan yang sudah Tuhan ciptakan.

"Maaf ya, aku lama"

"Ah ngga kok" Fagas berbicara sambil tersenyum. Reina pun membalas senyuman fagas.

"Apa kita mau pergi sekarang?"

"Iya.. ayo, tante aku pergi dulu ya dengan fagas"

"Iya, hati-hati ya"

"Iya tante, saya pasti akan menjaga Reina dengan baik"

"Ya sudah, berangkat sana sudah siang lho"

"Bye tante"

"Bye, have fun ya"

Reina melihat tante Dea tersenyum ketika melihatnya pergi dengan Fagas.

Sesampainya di tempat wisata, mereka bersenang-senang dan tertawa bersama. Terasa sangat menyenangkan, Reina merasa sudah menemukan dirinya kembali setelah trauma yang dia rasakan beberapa hari lalu. Reina ingin melupakan hal yang membuat dirinya tidak bahagia, melupakan trauma itu dan menjauh dari yang hal yang membuatnya tidak nyaman.

Reina memperhatikan wajah Fagas yang terlihat begitu menenangkan hatinya disertai tatapan mata yang begitu teduh ditambah dengan garis senyum yang terlukis indah di wajah yang memiliki rahang kuat menambah kenyamanan Reina untuk berada disisinya.

Aroma yang dikenali Reina sebagai wewangian yang dapat membuat jantungnya berdegup dengan kencang sedang menari-nari dan mengelitik indera penciumannya. Perpaduan komposisi kayu, tumbuh-tumbuhan dan mineral. Membuat Reina ingin memeluk tubuh kekar yang sedang berada disampingnya. Reina berusaha sekuat tenaga untuk tebangun dari lamunannya dan menyembunyikan perasaannya.

"Rei, apa kamu senang pergi bersamaku?" Fagas tiba-tiba bertanya padanya.

"Iya, aku senang sekali, terima kasih ya Gas" Reina tersenyum bahagia.

"Sama-sama, aku senang mendengarnya" Fagas membalas senyuman Reina.

"Aku rasa ini adalah liburanku yang paling menyenangkan"

"Kapan kamu mulai masuk ngajar Rei?"

"Hari senin Gas"

"Lalu kapan kamu rencana mau pergi?"

"Rencananya hari Minggu"

"Apa boleh aku mengatarmu?"

"Ah tidak usah, aku tidak mau merepotkan kamu Gas"

"Aku tidak merasa di repotkan sama sekali, boleh ya aku antar nanti hari minggu, please" Fagas berbicara dengan lembut seraya membujuk Reina untuk menyetujui rencana itu.

"Apa benar tidak merepotkan??"

"Iya tidak kok" Fagas melemparkan senyumannya kepada Reina.

"Baiklah, kamu boleh mengantarku pulang" Reina tersenyum serta tersipu malu.

Reina melihat kembali garis senyuman manis itu terlukis di wajah Fagas ketika dia mengijinkan Fagas untuk mengantarkannya pulang ke Jakarta. Reina juga merasa sangat bahagia karena Fagas sangat baik terhadapnya, dia merasakan hal yang berbeda ketika sedang bersamanya. Sesungguhnya Reina tidak ingin berada jauh darinya, entah apa yang dia rasakan, tetapi jika bersamanya Reina merasa bahagia.

Ingin rasanya kebersamaan itu tidak berakhir dan bisa berada didekatnya selama yang diinginkan. Tetapi harapan itu seketika terhempas oleh waktu karena mungkin mulai besok mereka tidak akan bisa bertemu dan bersenda gurau sepanjang waktu.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience