SYC | 2 - Gerimis

Romance Series 1219

Semalaman Reina terjaga, mata miliknya terasa seperti tidak ingin terpejam, tetapi tubuhnya merasa lelah, walaupun otaknya terus saja bekerja memikirkan pria yang dia temui sejak pertama datang untuk berlibur disini. Akhirnya Reina kelelahan dan tertidur ketika waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

Keesokan harinya Reina sulit untuk terbangun, mata terasa berat dan hanya ingin terpejam, rasanya ingin meneruskan tidur beberapa jam lagi, tetapi apa daya hal itu tidak mungkin terjadi karena ayam sudah berkokok sangat kencang hingga hampir melenyapkan rasa ingin tidurnya.

"Reina ayo sarapan..!! Panggil tante Dea dengan nada sedikit tinggi, sehingga membuatnya benar-benar tersadar."

"Iya tante.. Reina mau ke toilet dulu" jawab Reina dengan nada santai. Reina bergegas untuk segera menyegarkan tubuh dengan mandi. Setelah selesai dan tanpa membuang waktu lagi dia segera menuju ruang makan dengan tergesa-gesa.

"Akhirnya kamu selesai, ayo langsung sarapan ya"

"Iya, terima kasih tanteku yang cantik" Jawab Reina sambil merayu.

"Ah reina, masih pagi sudah mulai merayu ya"

"Ah tidak merayu kok tante, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya, karena tanteku yang satu ini benar-benar cantik" Reina menjawab sambil tersenyum.

"Baiklah, terima kasih sudah memuji tante, sekarang ayo mulai makannya"

"Iya" Reina menggoda sambil mengedipkan sebelah mata miliknya.

Terpancar keceriaan di wajah tante Dea. Tetapi kami hanya terdiam selama waktu sarapan, karena kami memang terbiasa dengan ajaran dari keluarga besar. Setelah sarapan pagi selesai, kami memulai obrolan sambil membereskan perlengkapan makan.

"Tante, aku baru sadar kalau cuaca sedang mendung dan sudah mulai gerimis"

"Iya kan sudah memasuki musim penghujan Reina"

"Oh iya benar ya tante"

Tidak lama kemudian, bel pintu rumah tante Dea berbunyi yang membuat Reina terbangun dari lamunan. Tante Dea berjalan menuju pintu, untuk melihat siapa yang datang untuk bertamu pagi-pagi.

"Fagas..!!" tante Dea terkaget karena dilihatnya tamu yang datang yaitu Fagas, tetangga satu komplek yang hampir belum pernah bertamu ke rumahnya sebelumnya.

"Selamat pagi tante Dea, maaf kalau kedatangan saya membuat tante bingung, saya datang hanya ingin memberikan sapu tangan Reina yang terjatuh kemarin."

"Apa..? Sapu tangan?" jawab tante Dea dengan kaget.

"Iya tante" Fagas menjawab dengan suara lembut seperti kapas.

"Fagas..?!" ucap Reina dengan nada yang kaget sambil berjalan menuju pintu depan.

"Hai Reina, apa kabar?" Jawab Fagas dengan suara yang renyah, serta tatapan yang meneduhkan itu tertuju padanya.

"Ba..baik" Reina menjawab dengan gugup.

"Tante, apa boleh saya bicara dengan Reina?"

"Oh iya, tentu boleh, ayo silahkan duduk" jawab tante Dea dengan ramah.

"Maaf aku mengganggumu pagi-pagi" Fagas memulai percakapan.

"Iya tidak masalah, tapi apa ada hal yang penting sampai mencariku?"

"Aku mau memberikan ini, kemarin terjatuh ketika kamu mau masuk ke dalam rumah"

"Terima kasih Fagas"

"Iya sama-sama"

Suasana menjadi hening karena tidak ada lagi yang bicara, Reina tidak tahu harus bicara tentang apa karena dia merasa gugup.

"Oh iya Reina, apa karena hari ini cuaca sedang hujan jadi kamu tidak pergi joging ya?" Fagas memulai percakapan untuk memecah keheningan yang terjadi dalam beberapa menit lalu.

"Hmm iya" Reina kembali terdiam karena merasa sangat gugup.

"Apa boleh jika besok tidak turun hujan, kita pergi olah raga bersama?" Jantung Reina berdegup dengan kencang dan sangat cepat ketika mendengar kata-kata Fagas yang mengajaknya pergi bersama sehingga membuat pipinya merona seperti tomat.

"Apa tidak merepotkanmu?"

"Tidak, aku bahkan senang karena ada yang menemaniku olah raga, jadi tidak akan merasa bosan" Fagas menjawab dengan suara yang membuat Reina semakin gugup, ditambah dengan senyuman yang dia berikan sangatlah manis di mata Reina. Reina tidak tahu pasti apa yang sedang dia rasakan, tapi itu membuatnya bahagia, membuatnya menjadi sangat menyukai hari libur. Semua ini karena Fagas, pria yang membuatnya sangat terkesan padanya.

"Tante, saya permisi pulang dulu"

"Oh iya, terima kasih ya"

"Sama-sama tante"

Reina merasa tante Dea sedang memperhatikannya, sepertinya tante Dea menyadari apa yang sedang dirasakan oleh Reina.

"Reina liburmu sampai kapan?"

"Seminggu tante, senin depan sudah mulai mengajar lagi"

"Kalau begitu, jangan sia-siakan hari liburmu, bersenang-senanglah, tante tau Fagas itu orang yang cukup baik, tante tenang jika dia mau menemanimu selama liburan"

Reina tersipu ketika tante Dea menyebut nama Fagas. Dia hanya menjawab dengan senyuman karena malu.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience