SYC | 5 - Yang Paling Ditakuti

Romance Series 1219

Cuaca cerah di pagi hari. Reina absen dari kegiatan joging karena ingin membantu tante merawat tanaman serta bunga-bunga kesayangannya.

"Reina, ayo kesini"

"Iya tante"

"Tolong ambilkan gunting untuk tanaman, itu ada di dalam kotak coklat"

"Oke tante, ini"

"Terima kasih Rei"

"Tante, ini bunga apa ya?"

"Itu bunga Krisan atau biasa di bilang bunga Seruni"

"Cantik sekali, aku suka warnanya"

"Iya itu termasuk bunga favorit tante Rei, oh iya apa bisa kamu semprot bunga anggreknya, botol semprotannya ada di sebelah kotak coklat ya"

"Iya bisa tante, siap laksanakan"

"Lakukan dengan baik ya sayang"

"Siap komandan"

Tante Dea merasa sangat senang ketika Reina menemaninya berkebun dan itu membuat Reina juga merasa senang. Ketika mereka sudah selesai berkebun, lalu segera bergegas merapikan semua perlengkapan dan membersihkan tangan. Reina terkejut karena tiba-tiba kucing melompat dari luar pagar tepat mengenai wajahnya. Seketika Reina berteriak dan terjatuh karena tidak dapet berdiri dengan seimbang. Tante Dea tersentak mendengar teriakan yang berasal dari suara Reina dan langsung berlari menghampiri Reina.

"Reina!!" Tante Dea langsung mengusir kucing liar yang tadi mengganggu Reina. Terlihat Reina terdiam dan berusaha menahan tangis karena ketakutan yang dirasakannya.

"Reina, sudah jangan takut, kucingnya sudah pergi" tante Dea memeluk Reina dengan erat berusaha menenangkannya.

"Tante..Reina takut" Reina tidak bisa manahan tangisnya yang pecah seketika.

"Iya sayang, maaf ya tante tadi tidak memperhatikan ada kucing liar itu"

"Tante" Reina menangis dipelukan tante Dea.

Tanpa mereka sadari, ada yang memperhatikan dari kejauhan. Tepat ketika Fagas kembali menuju ke rumahnya dia melihat kejadian kucing yang melompat ke wajah Reina dan diapun melihat ketika Reina menangis. "Sepertinya Reina tidak menyukai seekor kucing dan kucing itupun sudah menakutinya tadi" Fagas berbicara dalam hati.

"Ayo Reina kita masuk ke dalam, tante akan membersihkan dan mengobati lukamu"

"Iya tante" Akhirnya Reina dan tante Dea masuk ke dalam rumah. Tante membersihkan wajah Reina dengan lap basah dan perlahan dia mengobati luka yang Reina dapatkan dari kucing liar tadi.

***

Reina berdiam diri di dalam kamar, tidak ingin melakukan apapun dan tidak ingin pergi kemanapun. Tante Dea pun seakan memahaminya dan tidak mengganggunya.

Reina hanya merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil terdiam dan mendengarkan musik. Tanpa terasa matahari sudah mau terbenam yang menandakan waktu sore akan berganti menjadi malam.

Reina berusaha untuk menenangkan dirinya dan segera pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi dia mengambil ponsel pintar miliknya yang dari pagi tadi tidak tersentuh. Reina melihat di layar ponselnya terdapat lima pesan dari satu orang yang belum terbaca. Lalu dia membuka pesan itu dan melihat nama Fagas muncul di ponsel miliknya.

"Hai Rei"

"Apa kabar? baik-baik saja kan Rei?"

"Kamu sedang apa Rei, sibuk ya?"

"Selamat makan siang Rei, kamu makan apa?"

"Kamu tidur ya Rei, sudah bangun belum? sudah sore lho Rei"

Reina terdiam membaca pesan singkat yang Fagas kirimkan hari ini. Tangannya seperti tidak ingin bergerak, dia tidak bisa membalas pesan dari Fagas. Reina merasa Fagas mencemaskan dirinya, karena hari ini dia hanya berdiam diri di rumah dan tidak bertemu dengannya.

Sebenarnya Reina sangat ingin bertemu dengan Fagas, mungkin dengan menemuinya dia bisa merasa lebih tenang dan sedikit melupakan kejadian yang terjadi tadi pagi.

"Tring" ponsel pintar milik Reina kembali berbunyi karena ada pesan masuk.

"Reina ada apa? Kamu tidak membalas pesanku, apa aku berbuat salah padamu?" Reina hanya membalas pesan Fagas dengan emoticon wajah tersenyum.

Setelah itu Fagas membalas pesannya dengan hal yang sama dan juga mengucapkan selamat istirahat. Mungkin dia memahami kalau Reina sedang tidak ingin diganggu, semoga Fagas tidak salah paham dan tidak pergi menjauh.

???

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience