Bab 5 Mulai Menikmati

Romance Series 6315

Satu minggu berlalu aku sudah tidak lagi bertemu dengan Om Deri, karena Ririn tidak lagi mengajakku bertemu bapaknya. Aku pun tidak berharap bertemu dengan Om Deri.

Aku kembali melakukan aktivitas kuliahku dan berusaha melupakan kejadian sebelumnya. Meski aku takut tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku sering merasakan nafsu walau tidak sampai melakukan hubungan intim. Aku hanya meraba-raba payudaraku dan meremasnya.

Hari ini minggu aku habiskan waktu di kosan, aku sibuk membersihkan kosan ku dan mencuci. Aku bereskan semuanya hingga terlihat bersih dan nyaman.
Setelah semuanya selesai aku rebahkan badan dikasur, terasa letih rasanya badanku terkulai lemas.

Tak terasa aku tertidur pulas sekali dan bangun-bangun sudah sore.
Ketika bangun perutku lapar dan aku bermaksud memesan gofood.

Uang 5 juta pemberian dari Om Deri baru terpakai satu juta karena aku beli pakaian banyak banget di online shop.
Kemarin terakhir Om Deri memberikan uang 2 juta dan sekarang uangku masih 6 jutaan tentu lebih dari seperti biasa uang bulananku.

Namun aku tidak bangga meski aku megang uang banyak, disi lain aku terus teringat murahnya diri ini ketika aku membiarkan om Deri melakukan nya padaku.

Setelah makan aku berniat untuk mandi karena badanku sudah mulai gatal rasanya, ketika aku bersiap mandi tiba-tiba hp berbunyi.

"Nomor siapa ini" gumamku karena ada panggilan dari nomor baru.

"Hallo..." Ucapku lirih..
"Hallo aminaahh" serrrr.... Ternya yang ngomong dibalik teleponnya adalah Om Deri.
"Iyaa Om kenapa" tanyaku..
"Om ada di depan kosan mu, om belikan kamu makan" derrr.... Jantungku langsung berdebar.

Tak menyangka Om Deri sudah ada di depan kosannku, dia tau kosannku karena dia sempat mengantarkan ku waktu habis kampanye itu.

"Saya udah makan om" jawabku lirih
"GK papa saya anterin ya... Kamar kamu nomor berapa?"

Karena tak enak menolak pemberian dan dia juga sudah di depan kosanku akhirnya aku terima dan membiarkan dia mengantarkan makannya.

"Nomor 10 om"

Dengan cepat teleponnya mati, dan tak lama terdengar ketokan pintu

"Tok tok tok"

Akupun langsung membukanya

"Omm"
"Ini makannya"
"Makasih om, masuk dulu om"
"Oke deh kalo begitu"

Ser... Padahal aku hanya iseng menawarkan masuk padanya.

"Om habis dari mana rapih banget"
"Biasa abis safari"
"Oh" kataku sambil meletakan makanannya.
"Kamu mau mandi min"
"Iya om"
"Om ikut dong" serrr... Jantungku berdetak keras.

Om Deri lalu berdiri menuju pintu, dia menutup dan menguncinya. Aku mulai panik aku mundur perlahan dikala om Deri ke arahku. Namun sial aku malah terpleset dan jatuh ke kasur. Dengan sigap Om Deri langsung menyerang ku dikasur.

Aku berontak menyingkirkannya...
"Jangan ommmm"

"Ayooo sayaaang aku kangen mieaw kamu"
"Tidak ommm lepas.."

Namun Om Deri terus menyerang ku, dia menarik hijabku sampai lepas, dia juga menarik kaosku hingga robek. Terlihat payudara yang lumayan besar keluar dari sela-sela robekan baju.

Om Deri menindihku dan melumat bibirku dengan penuh nafsu, aku coba menghindar namun sia-siang. Lidahnya menyerobot masuk kedalam mulutku.

Tangan kanannya mulai meraba-raba payudaraku sampai aku menggelinjang, dia berusaha melepaskan kaos ku yang sudah robek dan membuka BH ku.

Ketika sudah terbuka kini buah dadaku nampak dihadapan om Deri, payudara yang putih mulus, kenyal dan pentil nya agak kemerahan langsung disambar om Deri.

Aku hanya bisa menikmati perlakuan om Deri, lama kelamaan miawku mulai becek karena aku tak tahan.
Aku juga kembali merindukan kenikmatan yang aku rasakan sebelumnya.
Setelah puas mengisap payudara ku Om Deri beralih ke bawah, dia meloroti celana katungku dan menyibak CD sehingga miawku terpampang jelas.

Om Deri mengelus-ngelus mieaw ku secara lembut sampai aku tak tahan kenikmatan.

"Akhhhh akhhhh... Ommm"

"Enak kan sayang"

"Emhhhh hhhh"

Aku menikmati sentuhan di mieaw ku, reflek aku memeluk tubuh om Deri ketika dia memasukan jarinya ke dalam mieaw ku.

"Akhhhhhhhhh"

Om Deri menyingkirkan celanaku yang masih menempel di kaki, kini aku telanjang bulat tanpa sehelai kain pun.

Aku telentang di kasur dengan buah dada yang menonjol, mieaw berdenyut-denyut seusai dimasukan jari Om Deri.

Om Deri langsung melepas pakaian dan kini dia telanjang bulat. Joninya yang besar dan tegak berdiri membuat nafsuku memuncak. Namun aku tidak berani memegangnya, aku hanya diam menunggu serangan dari Om Deri.

Om Deri mendekatkan Joni nya ke wajah ku, aku hanya diam tidak bergerak. Lalu dia menggesekkan joninya ke bibirku, aku tetap diam tidak membuka mulut.

"Buka mulutnya sayaaaa"

Reflek aku membuka mulut dan blesss... Joni om Deri masuk kedalam mulutku. Dia menekan sangat dalam sampai aku batuk.
Dia memaju mundurkan joninya di dalam mulutku.

"Akmhhhhh"

"Ayooo sayaaang"

Setelah puas bermain di mulut, om Deri mengangkat kedua kakiku dan bersiap memasukan Joni nya kedalam mieaw ku yang sudah becek.

Akupun bersiap tarik napas karena bakal ada benda yang menerobos masuk kedalam mieaw ku.

Perlahan om Deri memasukan joninya dan blesshhhh... Tanpa susah lagi Joni om Deri langsung masuk ke miew ku yang sudah basah.

"Akhhhhh..."

Om Deri menggenjotku dengan kencang, aku menggelinjang menerima pompaan nikmatnya. Aku merem melek menikmati hantaman demi hantaman om Deri.

"Akhhhh akhhhh"
"Emhhh enak sayang"

Om Deri terus menggenjot makin kenceng, aku sudah tidak tahan menahan.. tubuhku mulai menggelinjang..

"Akhhhhh akhhhhhhhh" akupun mengalami orgasme... Kupeluk erat tubuh Om Deri.

"Gimana enak sayaaang" ucap Om Deri
"ekmhh, iyaa Om"
"Sekarang giliran om ya"

Om Deri lanjut memompa dengan cepat, aku terpental oleh genjotannya dan "akhhhh..." Om Deri mencabut joninya di arahkan ke ke wajahku dan muncrat menyembur memenuhi wajahku.

Aku langsung melumat joninya agar tidak ada keluar semuanya.

Om Deri mgerang kenikmatan, lalu dia menggenjot lagi mulutku dengan cepat. Aku kira joninya akan lembek tapi malah berdiri dengan tegap lagi padahal dia baru saja menyerutkan lahar panasnya diwajahku. Aku langsung melumat ganas joninya dan mengocoknya berkali-kali. Aku isap jangkar jonin dan terus mengocok berulang-ulang.

Sambil memeras-meras payudaraku om joni menggenjot di mulutku dengan cepat sampai terasa joninya masuk ke tenggorokanku.
Makin lama Om Deri mengerang sepertinya dia akan orgasme kedua kalinya dan kali ini ia tumpahkan di dalam mulutku.

"Akhhhhhh ahhhhhh"

Semuanya muncrat didalam mulutku, ketika sudah habis aku langsung lari ke kamar mandi dan memuntahkan lahar panasnya sambil batuk-batuk.
Ku kumur-kumur mulutku dengan air karena mulutku berasa makan lendir.

Setelah mulutku bersih aku kembali ke kasur melihat om Deri terlentang di kasur tanpa mengenakan pakaiannya lagi. Matanya merem dan joninya sudah mengerut kecil.

Selamat membaca ☺️

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience