# Harap bijak dalam membaca cerita ini, karena didalam novel ini banyak kata-kata untuk orang dewasa, penuh dengan adegan-adegan hot. Terimakasih (18+). #
Sebulan kemudian Yuli dan teman-teman sudah berkumpul di rumahnya, dalam acara arisan yang telah di bentuk dan di setujui oleh mereka semua yang beranggota dua puluh orang, lalu acara pun dimulai
"Ayo Yul, di kocok siapa yang dapat pertama kali?" Ucap Desi yang tak sabar ingin mengetahui siapa orang pertama yang mendapat arisan dan bonus berkencan selama satu minggu
"Ok, Des" lalu Yuli mengocok gelas tersebut dan keluar satu, lalu Yuli membuka kertas tersebut dan membaca nama orang yang mendapat arisan tersebut
"Fitri" Yuli membacakan nama tersebut dengan lantang, lalu semua orang yang ada di situ bersorak kegirangan, Fitri ikut senang dan tersenyum kecil
"Ayo Fit, temuin cowok ganteng itu" ucap Yuli kepada Fitri
"Bagi-bagi dong Fit" ucap Desi menggoda Fitri
"Eits gak boleh, tunggu giliran dong hahaha" Fitri berkata sambil tertawa meledek teman-temannya
"Giliran gue kapan nih" celetuk Nana sambil mengangkat tangan kanannya
"Nanti" jawab Yuli sambil tersenyum melirik ke arah mereka semua
Lalu Yuli mengajak Fitri untuk bertemu dengan Alex yang sudah menunggu di kamar khusus yang telah disediakan oleh Yuli, setelah sampai lalu Fitri di suruh masuk ke dalam kamar tersebut,
Fitri sudah ada di dalam kamar lalu Yuli meninggalkan mereka berdua di dalam kamar, lalu Fitri berkenalan dengan Alex dan mengobrol
"Untuk satu minggu ini, lu harus ada di apartemen gue Lex" ucap Fitri sambil menyandarkan kepalanya di bahu Alex
"Oke, gue akan tidur di apartemen lu, terus gimana dengan pekerjaan gue?" Alex membahas pekerjaannya sambil memeluk tubuh Fitri dan mengelus rambut panjangnya
"Lu berhenti kerja aja, biar biaya hidup lu gue yang tanggung" sambil memalingkan wajah Alex supaya berhadapan dengan wajahnya
"Lu yakin?" Alex masih bertanya kepada Fitri
Fitri mengangguk kepalanya tanda dia setuju, lalu Alex mencium bibir Fitri yang berwarna merah muda dan melumat dengan lembut, Fitri menyambut ciuman dari Alex dan menjulurkan lidahnya dan mengikuti lidah milik Alex
"Ayo sekarang ke apartemen ku" lalu mereka berdua pamit pada teman-teman dan menuju ke apartemen milik Fitri
Dalam perjalanan ke apartemen, Fitri membeli kebutuhan mereka berdua dan setelah itu mereka melaju kencang menuju ke apartemennya, beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen tersebut dan mereka masuk kedalam
Setelah Fitri membereskan barang-barang belanjaan lalu menghampiri Alex yang sedang menonton TV
"Ayo makan dulu" Fitri mengajak Alex untuk makan, mereka berdua lalu menikmati makanan tersebut, setelah mereka makan lalu duduk di sofa sambil mengobrol
"Lu jadikan berhenti kerja?" Fitri bertanya kepada Alex sambil merebahkan kepalanya di pangkuan Alex
"Iya jadi dong, demi lu, gue berhenti kerja" Alex berkata sambil mengelus rambut hitam milik Fitri yang sedang berbaring di pangkuannya
"Makasih, lu udah nurutin kemauan gue" ucap Fitri sambil tersenyum melirik ke Alex dan tangannya mengelus senjata milik Alex, sambil berbaring lalu Fitri membuka resleting celana milik Alex dan mengeluarkan senjata milik Alex lalu memasukkan kedalam mulutnya sedangkan tangan Alex masuk ke dalam rok milik Fitri dan memasukkan jarinya ke dalam lobang tersebut
Fitri masih bermain dengan senjata milik Alex, mengocok dan melumat penis itu dengan semangat, "clok, clok, clok, srups, srups, clok, clok" senjata milik Alex semakin mengeras, Fitri menyukai senjata yang sudah mengeras itu dan terus melumat sambil di kocok "srups, srups, clok, clok, clok, clok, clok, clok, srups, ah, ah, srups, srups, clok, clok"
Tangan Alex juga terus menerus bergerak maju mundur di dalam lobang milik Fitri, lalu Alex mengangkat tubuh Fitri dan membawa ke kamar, lalu Fitri berbaring di ranjang dan Alex membuka seluruh pakaian yang menutupi tubuhnya Fitri dan melepaskan pakaiannya sendiri.
Alex terlentang dan Fitri naik ke atas tubuhnya Alex menghadap ke senjata yang sudah mengeras tersebut lalu mengocok dan melumat senjata itu "Cok, Cok, Cok, sruup, sruup, sruups, Cok, Cok, Cok, sruup, srups, Cok, Cok" sedangkan Alex menjilati lobang milik Fitri dan memasukkan jarinya ke dalam lobang itu maju mundur
Fitri terlalu asyik bermain dengan penis itu, mengocok dan mengulum ke dalam mulutnya sampai mentok kerongkongan "Cok, Cok, Cok, Cok, Cok, sruup, srups, srups, clok, clok"
"Ayo Fit kita mulai" Alex menyuruh Fitri untuk segera memasukkan senjata milik Alex ke dalam lobang miliknya
"Oke" Fitri menjawab lalu memasukkan senjata tersebut ke dalam lobang miliknya dan mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur "plok, plok, plok, plok, ah, ah, ahhh" Fitri mendesah penuh gairah nafsu dan terus bergoyang maju mundur lalu naik turun "ah, ah, ahhh, ahhhh, yes, yes, yes, ahh, ahhh, ahhh" tangan Fitri memegang dada Alex dan terus bergoyang naik turun sambil berputar dan mendesah "ahh, ahhh, ahhh, ahhhh, ahhhh, Lex, yes, yes, yes, ahhh"
Lalu Alex duduk sambil memangku tubuh Fitri dan melumat payudara yang mulus dan montok milik Fitri sambil menggoyangkan pinggulnya maju mundur, lalu Fitri meremas rambut Alex dan terus bergoyang naik turun "plok, plok, plok, plok, plok, plok, yes, yes, yes, ahhh, ahhh, ahhhhh"
Mereka berdua lalu berganti posisi, Fitri menungging dan Alex dari belakang memasukkan senjatanya ke lubang vaginanya Fitri dan bergerak maju mundur "plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, ahh, ahh, plok, plok, ahhhh, ahhhh, ahhh " Fitri sangat menikmati permainan mereka berdua, desahan mulai kencang "ahh, ahhh, ahhh, ahhhh, yes, yes, yes, Lex, lebih cepat, ahhh, ahhhh, ahhhh, ahhh " Alex dengan semangat mempercepat gerakan maju mundur senjatanya sampai mentok kedalam mengenai daging kecil yang berada di dalam lobang milik Fitri "plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, ahhh, ahhhh, ahhhh, ahhh, plok, plok, plok, plok"
"Gimana? Masih kurang cepat?" Alex bertanya kepada Fitri sambil terus mempercepat gerakan maju mundur senjatanya "plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok "
"Yes, yes, yes, ahhh ahhhh, ahhhh, ahhhh, ahhhh, yes, yes, yes, ahhh, ahhh, ahhhh, ahhhh, terus Lex, lebih cepat, ahh, ahhh, ahhh " desahan Fitri membuat Alex semakin cepat mengerakkan maju mundur senjatanya "plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, ahhhhh, ahhhhhh, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, ahhhhhh, ahhhhh, ahhhhhh, plok, plok, plok "
"Yes, ahh, ahhh ahhh, ahhhh, terus Lex, terus, ahhh, ahhhh, ahhhh, ahhh, ahhhh ahhhh, ahhhh, ahhhh, ahhhh " karena Alex merasakan penisnya akan mengeluarkan amunisi, lalu Alex melepaskan senjatanya dan menyuruh Fitri untuk melumat dan mengulum penis miliknya, dengan senang hati Fitri lalu mengocok dan mengulum penis itu "Cok, Cok, Cok, ahhhhhhhhhh, croooot" penis milik Alex memuncratkan amunisi senjatanya ke dalam mulutnya Fitri, dengan lumatan mulut Fitri akhirnya tuntas juga
*Bersambung*
Slawi media
Share this novel