# Harap bijak dalam membaca cerita ini, karena didalam novel ini banyak kata-kata untuk orang dewasa, penuh dengan adegan-adegan hot. Terimakasih (18+). #
Sinta semakin semangat memasukkan senjata milik Alex ke dalam mulutnya sambil di kocok, setelah melakukan gaya itu cukup lama lalu Sinta berbaring terlentang dan kakinya diangkat ke pundak Alex lalu senjata pamungkas milik Alex di masukkan ke dalam lobang milik Sinta dan di gerakkan maju mundur "plok, plok, plok, plok, plok"
Alex mulai mempercepat gerakan maju mundur senjatanya sampai mentok kedalam mengenai daging kecil yang berada di dalam "plok, plok, plok, plok, plok" Sinta mulai mendesah kenikmatan "ah, ah, ahh, ahh, terus Lex, terus, ahhh, ahh" Alex mempercepat gerakan pinggulnya maju mundur "plok, plok, plok, plok, plok"
Lalu Sinta menungging dan Alex memasukkan senjatanya dari belakang sambil memegang pinggulnya Sinta dan menggerakkan maju mundur lebih cepat dari biasanya "plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok" Sinta mendesah dengan keras "ahhhh, ahhhhh, ahhhh, leexxx, ahhhhh, ahhhhhh, terus Lex lebih cepat, akhhhhh"
Lalu Alex melepaskan senjatanya karena amunisi mau keluar, Sinta menyambut dan memasukkan senjata milik Alex ke dalam mulutnya sambil di kocok "ahhhhhhh, crooot" amunisinya muncrat membasahi mulut dan wajahnya Sinta
Sambil mengocok, Sinta masih menjilati senjata milik Alex supaya tuntas "ahhhhh, crot", mereka berdua lalu berbaring di ranjang merasa kelelahan sehabis bermain
"Lu tidur di sini aja Sin, udah malam?" Alex menyuruh Sinta untuk tidak pulang, lalu Sinta mengangguk kepalanya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya
Mereka tidur berdua sambil berpelukan tanpa busana sampai pagi, setelah bunyi alarm terdengar di telinga Alex, lalu berlahan membuka matanya dan mencari keberadaan Sinta yang sudah tidak ada di ranjang, lalu Alex bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi
Setelah mandi dan berpakaian rapi lalu Alex keluar menuju ke dapur, dan mencium aroma sedap, sedangkan Sinta masih sibuk membuat nasi goreng untuk sarapan mereka berdua
"Masak apa Sin?" Alex menanyakan masakan yang sedang dibuat oleh Sinta
"Hanya membuat nasi goreng Lex, kamu suka?" Sinta memberi tomat dan mentimun ke masakan tersebut lalu berjalan ke meja makan dan menata masakannya
"Suka dong Sin, kan yang buat kamu" ucap Alex sambil menggodanya
"Ya sudah ayo sarapan dulu, nanti lu telat bekerja" lalu mereka berdua menyantap nasi goreng spesial buatan Sinta
Setelah selesai sarapan tiba-tiba suara ketokan pintu terdengar lalu Alex dan Sinta mendekati pintu utama dan Alex membukanya
"Ini non sepeda motornya" ucapan orang suruhan Sinta
"Makasih Mang" Sinta membalas dengan senyuman, lalu orang itu pergi meninggalkan mereka berdua
"Tuh motornya sudah beres" ucap Sinta sambil memegang lengannya Alex
"Makasih Sin, cup" ucapan Alex disertai ciuman lembut
"Lu mau pulang? apa di sini dulu?, soalnya gue harus berangkat kerja?" Alex bertanya kepada Sinta sambil memegang kedua pipinya yang gemesin
"Di sini aja gak papa kan?" Jawab Sinta sambil manja dan bertanya kepada Alex
"Gak papa, gue pulang sekitar jam empat sore" Alex menjelaskan kalau dirinya pulang sore
"Ya sudah lu berangkat aja, biar gue rebahan dulu di kamar, badan gue capek abis di gempur sama lu tadi malam" ucapan Sinta yang masih manja dan menggoda Alex
"Oke, gue berangkat dulu" Alex berpamitan sambil melumat bibir manis milik Sinta
Lalu Alex bergegas menuju ke tempat kerja dengan mengendarai sepeda motornya, sesampainya di kantor, Alex menyapa teman-temannya
"Pagi Amel, pagi semuanya" sapa Alex kepada semuanya, lalu Alex membereskan barang-barang yang akan dibawa
"Tumben wajah lu ceria, abis dapat apa'an?" Tanya Amel kepada Alex
"Biasa aja kali, emang dapat apa'an?" Alex menjawab sambil menggelengkan kepalanya
"Oke gue cabut dulu" pamit Alex kepada Amel, lalu menata barang-barang tersebut di motornya
"Hati-hati" balas Amel sambil tersenyum sendiri
Lalu Alex pergi mengantarkan pesanan ke pelanggan, kesana kemari untuk mengantarkan paket, sampai ke pelanggan terakhir "ini tips buat kamu" ucap pelanggan terakhir yang memberikan tips kepada Alex
"Makasih mbak" balas Alex sambil tersenyum
"Lu Alex? Teman SMA gue dulu?" Ucapan wanita itu, membuat mata Alex memutar sambil mengingat
"Maya" ucap Alex yang sedikit bimbang barang kali salah menyebabkan nama
"Iya gue Maya Lex, gimana kabar lu sekarang?" Ucapa Maya kepada Alex
"Gue baik-baik saja, seperti yang lu lihat"
"Ya ampun lu tambah ganteng amat sih" Maya lalu menjawil hidungnya Alex
"Yeh gue emang sudah ganteng dari dulu" balas Alex dengan mencubit hidung milik Maya
"Sakit Lex, lu terlalu keras cubit nya" ucap Maya sedikit meringis sambil memegang hidungnya
"Maaf, mana yang sakit?" Alex lalu mendekatkan wajahnya dan mengelus hidung Maya
Debaran jantung Maya semakin kencang, karena wajah mereka dekat sekali sampai hembusan nafasnya terdengar
"Masih sakit?" Alex bertanya kepada Maya sambil terus mengelus hidungnya
Lalu Maya memejamkan matanya untuk menetralkan debaran jantung yang semakin kencang, Alex yang melihat Maya memejamkan matanya lalu mencium bibir milik Maya dengan lembut sambil memegang kedua pipinya, Maya pun membuka mulutnya menyambut ciuman dari Alex yang lembut, lalu Maya mulai mengalungkan tangannya di kepala Alex
Ciuman mereka semakin panas, lidahnya mulai bergulat saling menikmati kehangatan bibir mereka, Maya lalu meremas rambut Alex dan memperdalam ciuman mereka, lidah mereka saling kejar-kejaran menemukan sensasi yang berbeda sampai nafasnya tersengal-sengal dan mereka menyudahi ciuman itu
"Lu gak marah kan?" Alex bertanya kepada Maya masalah ciuman itu
"Gak papa Lex, boleh minta no handphonenya?" Maya lalu meminta nomor handphone milik Alex
"Boleh" lalu Alex menyebutkan nomor tersebut dan Maya mengetik di handphone milik sendiri
Setelah Maya menyimpan no tersebut, lalu Alex permisi untuk pulang, Alex mampir sebentar ke kantor lalu melanjutkan perjalanan menuju ke apartemennya, dalam perjalanan Alex membeli kebutuhan dirinya setelah itu langsung menuju ke apartemennya, sesampainya di dalam lalu Alex membereskan belanjanya
"Lu sudah pulang Lex?" Sinta keluar dari kamar mandi dan bertanya kepada Alex yang sedang membereskan belanjanya
"Iya Sin, kirain lu udah pulang" ucap Alex yang sedikit terkejut melihat Sinta belum pulang
"Gue masih betah di sini, kalau di rumah cuman sendirian" Sinta berkata sambil bergelayut di punggung Alex dengan manja
"Ya udah gue mandi dulu, mau ikut gak?" Alex lalu berjalan menuju ke kamar mandi
Di bawah pancuran air shower Alex sedang mandi lalu Sinta datang tanpa busana dan memeluk tubuh Alex dari belakang, ikut mandi bersama di bawah air pancuran shower, lalu Sinta memegang senjata milik Alex dan mengocoknya dari belakang
Alex membiarkan apa yang dilakukan oleh Sinta sambil menikmati kocokan dari tangan Sinta yang lembut
*Bersambung*
Slawi media
Share this novel