# Harap bijak dalam membaca cerita ini, karena didalam novel ini banyak kata-kata untuk orang dewasa, penuh dengan adegan-adegan hot. Terimakasih (18+) #
-------------
Seminggu kemudian, di rumahnya Yuli sudah berkumpul janda-janda muda yang mengikuti kegiatan arisan, mereka saling menggoda Fitri, janda pertama yang mendapat arisan sekaligus mendapatkan bonus kencan
"Giman Fit, kencannya? Memuaskan gak nih?" Desi menggoda Fitri dan melirik janda yang lainnya
"Ceritain dong Fit? Gimana pemuda itu? Perkasa gak? Apa tahan lama?" Nana ikut menggoda Fitri yang tampak berseri-seri wajahnya
"Nanti kalian bakal tau sendiri, sodokannya sampai ke jantung hehehe" Fitri meledek janda-janda yang ada di situ
"Barangnya besar dan panjang gak Fit?" Ucap Lasmi yang ikut penasaran
"Besar dong dan memuaskan sekali permainannya" Fitri masih menanggapi pertanyaan dari mereka semua "gue aja ketagihan, sampai setiap hari melakukan hubungan intim, hampir setiap saat, penginnya deket terus sama dia"
"Sodokannya memuaskan gak Fit?" Tanya Marsa kepada Fitri
"Sangat memuaskan dan luar biasa nikmatnya Sa" sambil menjawab pertanyaan dari Marsa lalu Fitri menunjukkan video dirinya sedang melakukan hubungan intim, mereka semua ikut menonton video tersebut, mata mereka melotot sambil menggigit bibirnya
"Luar biasa sodokannya" celoteh Desi yang ingin di sentuh oleh laki-laki
"Lu main di kamar mandi Fit?" Tanya Desi yang masih penasaran dengan Alex
"Setiap hari Des" jawab Fitri sambil tersenyum melirik ke arah Desi
"Kalau besar dan panjang, punya gue muat gak yah?" Celetuk Nana sambil melihat video tersebut
"Emangnya punya lu sempit Na?" Desi menanggapi celetukan dari Nana
"Ya gitu deh" ucap Nana kepada Desi yang masih menonton video tersebut
"Wah pasti nanti punya lu bakalan bengkak dong Na" Desi masih menanggapi celotehan dari Nana
"Gak lah, kan seret-seret enak, yang sempit justru akan semakin nikmat" Nana masih berceloteh
Mereka masih membahas tentang penis yang besar dan panjang, lalu Yuli berjalan mendekati mereka para janda-janda muda tersebut dan duduk
"Mau di mulai gak arisannya?" Yuli menanyakan kepada janda-janda muda tersebut sambil memegang gelas yang berisi nama-nama mereka
"Yul kalau bisa kencannya satu tahun jangan sebulan, masih kurang Yul" ucap Nana kepada Yuli
"Kalau satu tahun, kasihan yang lain dong?" Yuli menjawab pertanyaan dari Nana
"Benar Yul, nanti nunggu gilirannya lama" Desi menanggapi jawaban dari Yuli "gue udah gatel pengen di sentuh laki-laki"
"Ya, ya, kalian janda-janda muda yang sudah kegatelan pengin di sentuh oleh laki-laki" ucap Nana kepada mereka semua
"Lu juga pengen di sentuh oleh laki-laki kan?" Desi menanyakan kepada Nana, apakah dirinya sendiri juga pengen di sentuh laki-laki
"Ya jelas dong, gue pengen banget" Sahutan dari Nana menjawab pertanyaan tersebut sambil tersenyum sendiri
"Makanya jangan satu tahun, kasihan yang lain pada nunggu di belai oleh laki-laki" Desi masih berbicara dengan Nana yang sudah gatel pengen di sentuh laki-laki
"Daripada kalian ribut lebih baik arisannya dimulai aja" ucap Fitri yang menatap ke arah Desi dan Nana "gue juga pengen dapet lagi, hahaha" Fitri lalu tertawa
"Eits gak boleh, giliran kita dong Fit?" Ucap Desi menanggapi celotehan Fitri sambil mengibaskan tangannya ke arah Fitri yang masih tertawa
"Ya udah Yul, dimulai aja arisannya" ucap Fitri kepada Yuli lalu mengambil cemilan yang sudah ada di meja, yang telah di sediakan oleh Yuli
"Oke kita mulai arisannya" ucap Yuli kepada janda-janda muda tersebut, lalu Yuli mengocok gelas yang berisi nama-nama mereka, setelah di kocok lagi lalu keluar satu klinting kertas yang sudah di tulisi nama dari salah satu janda-janda muda tersebut
Lalu Yuli membacakan nama yang tertera di kertas klinting tersebut "Desi" dengan suara yang lantang, Yuli menyebutkan nama yang tertera di kertas tersebut
"Asyik gue yang dapat" celoteh Desi yang kegirangan mendapatkan arisan tersebut
"Yah gue gak dapet, hmm" celetuk Nana dengan muka yang sedikit cemberut
"Sabar Na, nanti lu pasti akan dapat kok, tunggu giliran aja" nasehat dari Fitri untuk menenangkan hati Nana yang sedikit kecewa, sambil mengelus punggung Nana
"Iya Fit, gue akan menunggu giliran" ucap Nana yang terdengar lirih di telinganya Fitri
"Des, bagi dong semalam aja?" Celetuk Lasmi yang ingin berbagi dengan Desi
"Gak boleh, lu tunggu giliran aja nanti" jawaban Desi kepada Lasmi yang ingin berbagi sedikit "nanti gue akan bagi sama lu, tapi kalau jatah giliran gue sudah habis ya" Desi meledek kepada Lasmi
"Gue pamit dulu mau nyamperin cowok ganteng itu, kalian gak boleh iri yah, bye" lalu Desi bangkit dan berjalan menuju ke kamar dimana Alex sudah menunggu
"Selamat bersenang-senang Des" ucapan Fitri kepada Desi yang telah beranjak pergi meninggalkan mereka semua, Desi hanya mengangguk dan berlalu pergi
Setelah Desi sampai di depan pintu kamar lalu mengetok pintu tersebut "tok, tok, tok" Alex yang sudah berada di dalam kamar lalu menyuruh Desi untuk masuk "masuk" lalu Desi membuka pintu dan berjalan mendekati Alex yang sedang duduk di tepi ranjang
"Hai ganteng, kenalin nama gue Desi, nama lu siapa?" Desi menyapa Alex dan memperkenalkan dirinya lalu bertanya kepada Alex
"Gue Alex" lalu mereka berjabatan tangan, Desi duduk di sampingnya Alex
"Ayo Lex, cap cus sekarang?" Desi mengajak Alex untuk segera pergi dari kamar tersebut
"Oke, ayo" lalu Desi menggandeng tangan Alex dan berjalan ke luar
Setelah Desi dan Alex berpamitan kepada Yuli dan janda-janda muda yang lain, lalu mereka berdua masuk ke dalam mobilnya Desi dan bergegas menuju ke villa yang berada di bukit, villa itu milik Desi yang telah di berikan oleh orang tuanya
"Kita menuju ke villa yang ada di bukit" lalu mobil mereka melesat menembus padatnya lalu lintas menuju ke villa tersebut
Tak butuh lama, akhirnya mereka sampai di villa tersebut, lalu mereka berdua masuk dan menata barang-barang yang sudah dibawa,
"Lu mau minum apa Lex?" Desi menawarkan minuman kepada Alex
"Apa aja yang penting dingin, biar seger" Alex menjawab sambil terus menata barang-barang miliknya, lalu Desi melangkah menuju ke kulkas untuk mengambil minuman untuk mereka berdua, setelah mengambil minuman lalu Desi berjalan mendekati Alex yang masih membereskan barang-barang miliknya
"Minum dulu Lex" lalu Desi memberikan minuman tersebut kepada Alex
"Makasih Des" Alex menerima minuman tersebut lalu menenggak air yang dingin itu ke mulutnya "ahh, seger" ucap Alex lirih
"Gue mau mandi dulu Lex" setelah pamit lalu Desi berjalan menuju ke kamar mandi
Lalu Desi mandi menjeburkan dirinya di bathtub dengan air hangat yang sudah di sediakan oleh Desi sewaktu baru sampai di villanya.
*Bersambung*
Dukung author dengan kirim reward dan koinnya
Share this novel