bab1

Romance Series 2501

Siraman air pagi menusuk kulit Hana, pagi ini ia punya jadwal kuliah pagi, ia harus bergegas pergi kalau tidak dosen yang sangat Disiplin itu akan menghukum dirinya, meski rasa kantuk masih di rasakannya, ia tetap bergegas pergi.
Sarapan sudah di siapkan oleh bi izah,
"Kamu akan pergi sepagi ini?, ini baru pukul 5.40" kata mamah bela
"iya,, sekarang aku punya jadwal pagi!, mamah sel.. jangan ,,,!" kata Hana
"aku tahu kamu masih merindukan mamah selamu, tapi kamu sekarang punya mamah bela, aku juga sama seperti mamahmu aku sangat sayang padamu!" kata mamah bela
"maafkan aku!,,,," kata Hana
"Tak usah meminta maaf, aku juga mengerti perasaanmu Hana!, sekarang habiskan makannya!" kata mamah bela
"Baiklah!" kata hana.
Ia bergegas pergi dengan mengendarai mobil kesayangan nya,
sesampainya di kampus, ia memarkirkan mobilnya,
"Han,,, Lo Uda sampai?" Sapaan Rini
"udah dong, aku ga mau di hukum Bu Indri, dia itukan dosen yang sangat disiplin!" kata hana.
"iya,, gue juga ngeri kalau Uda liat marah, ga sanggup gue kalau di marahi dia!"kata Rini.
sesampainya di kelas...
"mana ini Bu Indri engga bisanya dia telat!" kata Laras di sebelah aku.
"iya,, biarin aja mungkin dia sedang ada urusan!" kata Hana
pembicaraan mereka terhenti saat seseorang masuk ke ruang kelas,
Saat Hana melihat wajah Dosen itu, Hana sangat kaget, wajahnya sangat mirip dengan mamah sela.
"Mamah sela!" kata Hana pelan sambil meneteskan air mata.
"Sabar ya han, dia mirip bangat sama mamah Lo! Lo jangan nangis" kata Laras
Hana terus menatap wajah orang yang menyerupai ibunya, tanpa berkedip sekalipun.
"Perkenalkan nama saya sila, saya sebagai pengganti ibu Indri,,, karena beliau memutuskan untuk berhenti mengajar,, sekarang saya di utus sebagai Dosen pengantinnya!"kata ibu sila
semua siswa tepuk tangan, dan bersorak bahagia.
Hana melihat sosok wanita itu, seperti jelemaan ibunya, ia sangat bahagia.
kenangan dirinya bersama ayah dan ibunya berputar jelas di memory ingatannya.
Jam kuliah sudah selesai.
semua mahasiswa bubar dari kelasnya.
"Han, jadi ga kita kerja kelompok di rumah Lo!" tanya Laras.
"jadi dong!," kata Hana.
"btw, ga papah nih, di rumah Lo?" tanya Rina.
"ga papah lah!" kata Hana.
Mereka pergi ke rumah Hana..
Di rumah, ada mamah bela menyambut mereka "ehh,, silangkan masuk!, jarang2 ada temen Hana kesini,!" kata mamah bela
"iya tan, kita mau kerja kelompok! boleh ga Tante!" kata rini
"Boleh banget!, ga usah sukan2!" kata mamah bela.
kita masuk ke ruang belajar yang sebelahan dengan ruang kamar Hana
kita mengerjakan tugas bersama.
bi izah memberikan makan dan minuman untuk teman2 Hana. mamah bela menghampiri mereka "sayang!, mamah ke mall dulu mau belanja!, kamu mau nitip apa?," kata mamah bela.
"Ga usah mah!" kata Hana.
"ya udah Tante tinggal ya, semua, yang rajin kerja kelompoknya, dan sering2 main ke sini!" kata mamah bela sambil pergi.

"han, mamah tiri Lo kayanya pura2 baik deh, kelihatan dari matanya!" kata rini.
"hus,, dia itu ga pernah marahin gue!" kata Hana.
"ikh loh mah, di kasih tau, kayanya dia cuma ekting deh!" kata rini
"perasaan gua juga sama, dia beda sama mamah Lo, mamah Lo mah keliatan ikhlasnya, dia mah boro2!" kata ralas
tak lama kemudian Angle teriak
"Hana, tolong ambilin baju Lo dong yang warna ping, gue pinjem!"
"iya,,," kata Hana sambil mengambil baju dari lemarinya.
"Lo kembaliin lagi ya, soalnya baju itu hadiah terakhir dari mamah gue!" kata Hani
"iya bawel amat Lo!, pinjem sebentar aja!" kata Angel sambil mengambil baju itu
hana kembali duduk bermasa teman2 nya lagi.
"Gua sebel banget sama si Angle, Uda minjem nyolot lagi!, Lo jangan diam aja han!" kata rini
"iya, gue bejek2 mukanya, tuhkan kalau anak nya kaya gitu, ga jauh beda sama ibu nya!" kata Laras
"Sutt!,,,, aku ga papah, sekarang kerjakan pekerjaan kita, kapan selesainya kalau kalian gosip kaya gini!" kata Hana.
Tak lama kemudian Laras peluk Hana.
"kamu kenapa?," kata hana
"gue tahu, Lo sangat kesepian, Lo Rindukan keluarga Lo yang dulu, lo merindukan mamah sela, Lo ga bicara sama gue, tapi mata Lo yang bicara sama hati gue!" kata Laras
Tak lama kemudian Rini ikut peluk kami
"kita akan menjadi sumber kekuatan Lo, kita akan dukung Lo!" kata rini.
"kasih yah,,, gue beruntung punya sahabat kaya kaliaan, uda dong pelukannya kita kita sesuaikan Tugas kelompok ini!" kata hana.
Pukul 5 sore tugas sesuai teman2 Hana pamit pulang ,,
Lalu Hana masuk ke kamarnya, kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu, Hana membuka pintu kamarnya, ternyata Angle.
"ini baju Lo, gue kembaliin!" kata Angle sambil melempar baju itu ke wajah Hana dan pergi
"sobek!" kata Hana saat memeriksa bajunya.
Hana pergi, mengejar Angle ke ruang keluarga.
"angel !!!, kena baju aku bisa rusak?," tanya hana
"Itu Uda sobek saat kamu memberikan nya kepadaku!" kata angle
"engga,, kamu boong sama aku!, aku selalu menjaga baju itu! kenapa kamu merusak baju aku?" tanya hana
"aku ga merusaknya!" kata angle
"kenapa kalian bertengkar??? " tanya mamah, papah dan mamah datang menghampiri kami.
"Dia merobek baju aku mah!" kata Hana
"Apa bener yang Hana ucapkan?" tanya mamah bela
"engga mah dia boong!" kata angle.
"jujur!, tatap muka mamah, dan lebih baik kamu jujur!" kata mamah bela kepada Angle.
"iya mah!" kata Angel
tak segan2 mamah memukul Angle 'plakkk!'
"jangan kamu lakukan lagi!" kata mamah
"udah lah mah, jangan berlebihan kasihan!" kata papah.
"biarin, biar dapat pelajaran dia!" kata mamah bela
"udah ambil baju mu, nanti mamah akan membelikan yang baru!" kata mamah bela.
mereka semua pergi meninggalkan Angle.
Hana pergi ke kamarnya, dia menagis tersedu2, baju kesayangan pemberian terakhir dari mamahnya kini telah rusak.
"mah maafin hana,!" sambil memegang foto mamahnya.
tiba2 mamah bela ketuk pintu, aku membukanya, "Uda jangan nangis yah, kita makan es krim. bareng yu!" kata mamah bela
"aku ga mau!" kata Hana.
"ayolah sayang!" kata mamah bela.
Ahirnya Hana ikut.
"ini, rasa coklat untuk Hana, ini rasa vanila untuk papah dan mamah, rasa strawberry untuk kak Dina dan angle" kata mamah bela.
"Tapi aku ingin yang coklat!" kata angle
"Angle Uda strawberry aja, kan kamu ga suka coklat!" kata mamah
"Uda mah ga papah, aku rasa strawberry beri aja!" kata Hana
"kamu yakin nak?" kata mamah.
"iya ga papah!" kata hana.
mereka saling berbincang bersama, Namun Hana hanya diam saja mendengar pembicaraan mereka,
"mamah dan papah punya hadiah untuk kalian bertiga,!" kata mamah bela
"Hadiah?? hadiah apa mah?" kata Angle
"Tunggu sebentar!" kata mamah.
lalu mamah bela memberikan kotak perhiasan masing2 satu.
"ini kalung untuk aku mah?" kata Angle
"iya!, ini anting untuk kak Dina!" kata mamah.
"Dan ini untuk kamu, Hana!" kata mamah.
"apa ini mah?" tanya hana
"itu gelang untukmu!" kata mamah.
"ini sangat indah mah!" kata Hana
"kamu suka?" kata mamah
"sangat suka!" kata Hana
"waahh,, itu sangat indah, aku juga ingin gelang seperti itu!" kata Angle.
"kamu Uda punya kalung,!" kata mamah
"aku ga suka, aku pingin yang itu!" kata Angle.
"engga itu buat Hana!" kata mamah
"Mamah pilih kasih, mamah lebih menyayangi anak tiri mamah ketimbang aku, anak kandung mamah!" kata Angle sambil marah2.
"apa yang kamu katakan ?" terikan mamah dengan sangat emosi
mamah kehilangan kesabaran dan tangan nya sudah siap memukul wajah Angle, namun tiba2 Hana menghadangnya.
"jangan mah,,,,,,,, ya udah, beri saja Angle gelang ini, lagi pula aku ga terlalu menyukainya!" kata Hana
"Tapi dia sudah keterlaluan!" kata mamah
"Sabar mah, jangan di selesaikan dengan cara kekerasan!" kata Hana.
"Ini ambil Angle, jika kamu menginginkannya!" kata Hana sambil memberikan kotak perhiasan berisikan gelang.
setelah itu Hana pergi ,, ke kamarnya.
Sejujurnya Hana sangat menyukai gelang itu, tapi ia tak ingin ada keributan di rumah ini, ia merindukan suasana yang dulu, yang sangat penuh cinta, bukan penuh pertengkaran,.
memang sangat melelah jika terus mengalah seperti ini, Hana juga sama punya keinginan, namun ia harus mengalah demi kebaikan
Dia memegang foto mamahnya dan berkata "mah, aku rindu mamah!" ia meneteskan air mata.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience