bab 10

Romance Series 2501

Raihan menghampiri Hana
"ikutlah bersamaku!" kata Raihan
"Lepaskan tanganku!, aku tak mau ikut dengan mu!!" kata Hana
"Ayolah, Hanya sebentar!" kata Raihan
"Stop!!!!! aku bilang aku dan kamu tidak punya hubungan apa2 lagi, kamu Uda mati dalam hidupku!, jangan pernah dekati aku lagi!!! dan jangan mempengaruhi keputusanku!" kata Hana
"Dengarkan aku, aku ga mau Hidupmu hancur, aku sayang sama kamu! aku Uda jelasin sama kamu, kenapa aku meninggalkan kamu, aku hanya ingin harta papahku, warisannya dengan jalan satu satunya, Dengan menikahi Raisya, aku cuma sayang sama kamu, aku gak mau kamu gak bahagia, tinggglakan kakakku !!!" kata Raihan
"Aku gak perduli apa alasanmu, aku gak peduli dengan semua kebahagiaanku!!, lebih baik kamu pergi di hadapanku!" kata Hana.
"Dengarkan aku baik2, aku tidak akan diam saja melihat kalian bersama, aku akan memisahkan kalian bagaimanapun caranya!" kata Raihan dengan nada mengancam dan pergi meninggalkan Hana.
Hana diam saja,,, 'Bagaimana ini??, Aku berhutang nyawa kepada Danil!!! aku gak bisa ingkar dari janjiku! lihatlah dia sedang tak sadarkan diri di hadapanku, harusnya aku yang berada di posisinya sekarang!, kenapa dia sematkan aku?' pikir Hana sambil meneteskan air mata kejadian tadi siang,, bayangan yang sangat menakutkan yang terbayang dalam benak Hana.
'Siapa yang telah menyuruh orang itu untuk membuhuhku?, Dia pasti tidak ingin aku dan Danil bersama, dia sengaja agar kami menunda pernikahan ini!,,,,,,, Jangan .... jangan...!' pikir Hana
Ia menjadi ingat akan ucapan Raihan yang selalu mengancam Hana, bahwa ia akan memisahkan aku dan Danil bagaimana pun caranya!
'Tapi gak mungkin Raihan tega membunuhku!, aku yakin pasti bukan dia,,' pikir Hana
"Danil bagunlahh,,, aku mohon!!!!!! Danilll! Danil kamu Uda 2 hari belum sadar juga???? kenapa????" kata Hana sambil memeluknya.

"Nona pulanglah dulu, biarkan aku yang menunggu tuan!" kata Guntur menghapiri mereka
"baiklah!, jaga dia baik2, aku akan pulang sebenar, Tolong jaga dia!" kata Hana
"Baiklah, di bawah sudah ada supir yang menanti Nona!'' kata Guntur.
Hana keluar dari kamar itu,
ia berjalan di kolidor menuju lantai bawah.
tiba2 ada beberapa orang yang menghampirinya, ia sangat ketakutan dan berlari, mereka mengejar Hana ..
Saat di parkiran Hana terjatuh,
Hana bangkit dan berusaha untuk menghindari mereka.
namun tangan salah satu penjahat itu mencengkram tubuh Hana,
Hana berusaha melarikan diri dari genggaman mereka, Hana memberonta,
"Lepaskan aku!!!" kata Hana
Hingga terdengar suara tembakan dari arah rumah sakit menuju arah mereka, hana terus mencoba melepaskan cengkramannya, mereka melepaskan Hana dengan sengaja, hingga Hana kehilangan ke seimbangan dan mengahatam mobil yang sedang terparkir. Hana merasakan pusing di bagian kepalanya, ia mencengkram kepalanya .
Hingga Guntur menghampirinya.
"Nona tidak apa apa?" tanya Guntur kepada Hana.
"Aku gak papah!" kata Hana.
"Syukurlah, sebaiknya nona jangan pergi ke rumah, karena takut terjadi apa2 di perjalanan!" kata Guntur.
"Baiklah! apakah kamu yang melepaskan tembakan itu?" kata Hana.
"Iyah, sebernya siapa mereka mengapa mereka mengincar nona?" tanya Guntur.
"Jangan bilang2 kepada Danil, tentang kejadian ini kalau dia sudah siuman!" kata Hana
"Baiklah!" kata Guntur.
mereka pergi ke rumah sakit itu kembali.
"Saya akan menyuruh beberapa menjagaan di depan pintu kamar ini!" kata Guntur.
"Sebaiknya seperti itu!" kata Hana.
"Kalau begitu saya pergi dulu" kata Guntur.

Hana masuk menemui Danil.
"Danil bangunlah,,, aku mohonn buka mata kamu!! aku merasa bersalah, jika kamu terus dalam keadaan seperti ini!!" kata Hana sambil menangis di pelukannya.
"kenapa kamu selamatkan aku, harusnya aku yang berada di posisi mu!!, ini adalah hari pernikahan kita, tapi lihatlah kamu malah tak sadarkan diri!!" kata Hana sambil menangis tak karuan
hingga tangan seseorang membelai rambut Hana, "Berhentilah menangis!" katanya.
Hana terdiam saat mendengar suara itu, ia melepakan pelukannya
ia menatap Danil yang sudah siuman
"Berhentilah menangis!" kata Danil sambil mengusap air mata Hana,
Hana memegang tangan Danil.
"Ahirnya kamu siuman!!, kenapa kamu selamatkan aku!" kata Hana.
"Karen aku tak kan membiarkan kamu terluka saat di sisiku!" kata Danil
Hana terus menangis tak henti.
ia menetap Danil dengan penuh derai air mata.
Tanpa basa basi Hana mengecup bibir Danil, dengan penuh kasih sayang, ia menikmatinya tanpa memperdulikan apapun, Danil sangat kaget mendapat perlakuan itu,ia pun ikut terhanyut dalam ciuman yang mengairahkannya.

beberapa saat kemudian Hana baru sadar,, dan melepaskan ciuman nya, 'apa yang telah aku lakukan?' pikirnya sambil menjauhi Danil.
"Aku baru pertama kali, mersakan cimuan dari mu!" ejek Danil
Hana sangat malu hingga pipinya terlihat kemerahan,, 'Apa aku sudah tidak punya akal, apa yang aku lakukan, hingga dia mengejek ku habis habisan' pikir Hana
Hana bertindak salah tingkah.
"Kamu kenapa??? kamu malu??? aku ingin merasakan cimuan mu lagi!" ejek Danil
hati hana panas mendengar perkataan yang keluar dari mulut Danil.
"Diam kamu!" kata Hana.
Danil terus saja memojokkan Hana,
hingga... terdengar
Tuk ... tukkk..tukk
Hana membuka pintu kamar itu.
Ternyata Guntur, kali ini dia selamat dari pojokan Danil
"Maaf tuan saya telah mendapatkan informasi mengenai orang yang telah menusuk tuan serta orang yang akan menculik nona han. - - -" ucapan Guntur terpotong saat Hana memberikan kode kepada Guntur.
"menculik?" tanya Danil
"Iyah..----" kata Guntur terpotong oleh Hana
"maksudnya, orang itu berusaha menculik aku!" kata hana mencoba menyembunyikan sesuatu.
"Diam, kamu keluarlah!" kata Danil.
"Aku tak mau keluar, aku takut Guntur salah menginformasikan berita mengenai penculik itu!" kata Hana.
"Siapa penculiknya?" tanya Danil sambil menatap ke arah Guntur
"Raihan Abraham, adik tuan!" kata Guntur.
"Bukan,,, itu pasti salah paham!!!! aku yakin!!!! ini pasti salah!" kata hana membela Raihan
"Diam kamu!, jangan membela dia lagi di hadapan ku, Aku sudah menduganya kalau dia adalah pelakunya, karena aku tahu, kamu adalah mantan pacarnya!" kata Danil
"Dari mana kamu tahu?" tanya hana.
"Aku tahu semuanya Hana!!! aku bukan anak kecil!!," kata Danil.
"baiklah, kalau kamu sudah tahu, aku tidak bermaksud untuk membelanya, aku hanya membela yang benar!" kata Hana.
"Diam kamu, aku akan mengurusnya, temui aku sekarang!" kata Danil
"Apa yang akan kamu lakukan???," tanya Hana.
"Kamu tunggu di sini!, biarkan aku yang mengurusnya!" kata Danil sambil bangkit dari tempat tidurnya
"Jangan lakukan apapun, dia adikmu!!!" kata Hana sambil menghalangi Danil pergi.
Danil membanting Tubuh Hana ke lantai dan pintu kamari itu di kunci.
'Ya Alloh apa yang akan di lakukan Danil pada Raihan, Danil tidak bisa mengusai emosinya saat ia marah, aku harus menyelamatkan Raihan! dia tak bersalah, tapi bagaimana caranya aku di kunci di sini' kata hatinya.
"Tolongg!!!! siapapun di luar tolong aku, aku terkunci!" teriakan Hana.
percuma saja tidak ada seseorang yang berani membukakan pintu ini,,
'Bagaimana cara aku pergi??? sebelum terlambat!!! ini semua salah pahammm aku yakin!' kata hati hana.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience