bab8

Romance Series 2501

Pagi ini Danil sudah pergi,,,
Entahlah apa yang sedang Hana pikirkan, namun yang jelas menganggu pikiran Hana adalah 'apakah dia yakin akan menikahi Danil?' pernikahan adalah sesuatu yang sakral, 'Oh tuhan,,, haruskah aku menghabiskan seluruh usiaku hanya untuk Danil?'..
'tuk,,,tukkk,,, tukk!'
Hana membuka pintunya. berdirilah seorang wanita yang lebih muda darinya
"Dengan nona Hana?" tanya seorang wanita
"iya saya sendiri!" kata Hana
"Perkenalkan nama saya Dini, saya di suruh datang ke sini oleh pak Danil!" kata Dini
"Tunggu dulu bukankah mba seorang disaner?" tanya hana
"Betul Nona, selain itu juga saya sering merias para model serta artis2!" kata Dini
"Ayo,, silahkan masuk!" kata Hana sambil mempersilahkan nya masuk.
Dia membawa membuka kopernya, dan menampakan baju2 yang sangat mewah, dan elegan,
"Pilihlah mana yang kau suka?, ini semua adalah rancanga terbaruku!" kata Dini
"semua baju yang kamu bawa sangat indah!" kata Hana
"Terimakasih, Bagaimana dengan pakaian ini, pakaian ini pernah di peragakan di ajang busana internasional!" kata Dini
sambil menunjukan gaun yang sangat indah berwarna biru muda dengan corak dan beberapa mutiara2 yang terlihat sempurna akan keindahan gaun itu.
"Aku suka yang ini!" kata Hana
"Pakailah!'' kata Dini
"Kamu sangat cocok memakai gaun itu, kamu sangat cantik!, Seperti model!" kata Dini
Hana hanya tersenyum saja.
Hana memang seorang gadis yang cantik dan Anggun, dengan kaki yang panjang warna kulit yang putih, rambut yang terurai ia sangat cocok menjadi seorang model .
"Kamu akan sempurna dengan sedikit pulasan pulasan yang mempercantik diri mu!" kata Dini
"Baiklah!" kata Hana.
"Lihatlah, hasil riasanku, kau memang sangat cantik!," kata Dini memuji hasil karyanya sendiri.
"Apakah aku boleh bertanya?" tanya hana.
"Kenapa tidak??? apa yang ingin kau tanyakan?" tanya dini
"Apakah kamu sering di panggil bekerja oleh Danil,,,,?? maksudku, apakah kamu sering di panggil Danil untuk mendandani wanita2 nya?" tanya hana
"ya begitulah,,, tapi itu dulu 5 tahun yang lalu,, aku juga kaget di panggil lagi olehnya setelah sekian lama!" kata Dini
"Tapi kenapa dia tidak memanggilmu lagi, selama itu?,,, " tanya hana
"Entah lah,,, aku juga tidak tahu pasti!,, aku hanya di panggil,,, maka aku datang untuk bekerja!" kata Dini
"apa yang kalian bicarakan?, selesaikan tugasmu, aku tak membayar mu untuk bergosip!" kata Danil
"Baiklah, ini sudah selesai!" kata Dini beranjak pergi.
"Hana kau sangat cantik!" kata Danil sambil mengelus wajah Hana
"jaga tangan mu!" kata Hana sambil memegang tangan Danil.
"Kenapa????? aku berhak menyentuhmu!, apakah aku harus menunjukan kepadamu sekarang di hadapanmu?", kata Danil.
"Jaga bicaramu!" kata Hana.
"Jangan pernah memancing emosiku!" kata Danil sambil berdiri di hadapan hana
"Aku tidak takut kepadamu!" tanya hana
"Aku akan memberikan pelajaran kepadamu!" kata Danil
Danil menyobek baju lengan baju yang Hana pakai,,,,
"Apa yang kau lakukan?" tanya hana sambil menutupi bagian tubuhnya yang terbuka.
Danil mendorong tubuh Hana ke depan tubuhnya,hingga jarak mereka sangat dekat, ia menatap Hana dengan sangat tajam, dan mencengkram kedua tangan Hana ke belakang.
"Kau sangat seksi kalau seperti ini!" kata Danil.
"Lepaskan aku!" kata Hana.
Danil mencium leher putih Hana,
"Apa yang kau lakukan?,"tanya hana
"Jangan banyak bicara! aku bisa melakukan lebih dari pada ini!" kata Danil
"Aku bilang lepaskan!" kata Hana
Danil sangat kesal hingga menggigit leher Hana
"ah,,,, sakit!" kata Hana
Danil menatap Hana dengan mata elangnya,,, dia mencium bibir Hana dengan di penuhi rasa emosi.
Hana mencoba untuk melepaskannya,, tapi cengaraman tangannya semakin menyiksa tangan Hana,,, cengaramannya sangat kuat, membuat gelang gelang di tangan Hana pecah, hingga tangan Hana terluka, dan mengeluarkan darah, hana menangis tersiksa kesakitan,, Danil tak memperdulikan tangisan Hana, ia malah menikmati ciuman itu lebih dalam .
beberapa menit kemudian Hana kesulitan bernafas, ia hampir akan pingsan,,, Danil menyadari bahwa ia telah menyakiti Hana. ia melepaskan ciumannya,, Hana mengambil nafas dengan sebayak2 nya.
"Lepaskan tangan ku kau telah menyakitiku!" kata Hana
Danil cengaramannya, tangan kiri Danil berumuran darah berasal dari tangan hana dengan pecahan gelang di tangannya. tapi Danil tak memperdulikan nya
Hana menangis kesakitan,
"Kamu dengar! Jangan permainkan emosi ku, dan dengar baik2, jika ayahku bertanya kamu siap akan menjadi istriku, kamu tahukan apa jawabannya?, kalau tidak Aku akan mengambil kembali uang itu, dan ayahmu akan tidak bisa berobat lagi, kamu bayangkan bagaimana tersiksanya ayahmu?" tanya Danil
"Aku mengerti!" kata Hana.
"Berhenti menangis, bersiaplah dalam 15 menit kita akan pergi, dan ingat jangan permainkan aku lagi, jika kau mengulanginya aku akan melakukan hal yang lebih buruk dari pada ini!"kata danil dan pergi meninggalkan Hana yang sedang duduk sambil menagis
Tak lama kemudian dini masuk..
"Baju mu?" tanya dini.
"Aku baru pertama kali melihat kekasih Danil di perlakukan seperti ini!!!! Kamu jangan pernah melawan nya!" kata Dini
Hana terus mengis.
"berhentilah menangis agar aku bisa mendandanimu, aku hanya punya waktu 15 menit,,, Tangan mu!!!,,, gelang ini!!! " kata Dini sambil memegang tangan Hana yang berumuran darah,


15 menit kemudian....
Hana menjumpai Danil di bawah,,
"Kamu sangat cantik!, dan ingatlah apa yang aku katakan!" kata Danil sambil memegang dagu Hana.
Hana Hanya mengagukan kepalanya.
mereka pergi naik mobil.
Danil membawa Hana ke restoran Italiano, restoran yang paling mewah dan pernah di anugrahakan sebagai restoran terbaik yang ke 5 di Asia,, restoran ini merupakan milik Ayah Danil, dan sebentar lagi Danil akan menjadi pemilik sah restoran ini..
"Tuan Danil,,, silahkan tuan besar sudah menanti!" kata seorang pelayan.
Danil menjumpai ayahnya di lantai 25,,
"Ayah!!!" kata Danil
Hana sangat terkejut ia melihat Raihan bersama Raisya, wanita yang lebih dipilih oleh raihan ketimbang dengan dirinya dan memilih Memutukan hubungan dengan hana 'Sebernya, apa hubungan Raihan dengan Danil?' kata hatinya.
"Duduklah anakku bawalah calon istrimu!" kata ayah Danil
Hana dan Danil menjumpai mereka dan duduk bersama mereka.
"Papah sengaja membuat pesta untuk kalian!, rekan2 kerja papah semua hadir di pesta ini!" kata papah Danil

"Siapa nama kamu?" tanya ayah Danil pada hana
"Nama saya Hana putri Kusuma!" kata Hana
"perkenalakan nama om adalah Samoel Abraham!" kata ayah Danil
Hana Hanya tersenyum.
Raihan menatap Hana, 'Aku tak ikhlas milihatmu bersama kakakku, aku masih mencintaimu seperti dulu!!!! aku sangat sayang kamu! bagaimana pun kamu harus berada di pelukan ku lagi hana!' kata hati Raihan.
"Ini adalah saudara kandung Danil yaitu Raihan Abraham!, dan di sampinya Raisya Calon istrinya!" kata ayah Danil.
'Ada sedikit rasa cemburu di hari Hana melihat kedekatan mereka'
Hana menatap Raihan, terulang bayang2 saat mereka sering menghabiskan waktu bersama, mata itu dulu adalah mata yang menjadi kekuatan Hana, pelindung Hana, dan yang selalu di rindukannya. tapi itu dulu, sekarang Raihan adalah milik orang lain,! pikir Hana
"Apakah kamu seurius akan menikah dengan Danil?" tanya ayah Danil
Hana sangat kaget saat ayah Danil bertanya pada nya.
"aku... aku..." kata Hana sambil menatap Danil.
Di bawah meja danil Memeng tangan Hana, "Jawablah apakah kau ingin menikahi ku? atau tidak?" pegangan itu semakin kuat, dia mencengram tangan hana yang terluka, oleh Danil saat di hotel. Hana menahan rasa sakit itu, ia hampir menangis,
"Aku akan menikahi danil!" kata Hana
Danil langsung melepaskan cengaraman tangannya, Hana merasa lega namun, rasa sakit itu masih ada.
tangannya berdarah lagi. ia menahan rasa sakit yang mengcengaramnya.
"Kapan kalian akan menikah?" tanya ayah Danil.
"2 hari lagi!" kata Danil
Raihan sangat kaget, ia tersedak dan langsung minum.
"Kamu tidak papah?" tanya Raisya pada Raihan sambil memberinya minum.
"Aku tidak papah!" kata Raihan
"Kenapa sesingkat itu?" tanya papah Danil
"Karena aku tak mau kehilangannya!" kata Raihan.
"kamu yakin?" tanya papah Danil
"aku yakin!" kata Danil
"Terserah keinginan mu saja!" kata papah Danil
'Apa yang aku katakan??? aku menyetujui pernikahan ini??? aku sama saja dengan masuk kedalam penjara!' tanya hati Hana.
"ya sudah papah akan menyambut tamu, kalian nikmatilah pesta ini!" kata ayah Danil sambil beranjak pergi.
"Hai Danil!" kata seorang laki2 menjumapai mereka
Danil hanya diam saja.
laki2 itu duduk di hadapan Danil
"Bro, kapan kumpul lagi?, btw ini siapa?" tanya laki2 itu.
"Dia calon istriku!," kata Danil
"kalian berdua membawa calon hidup masing2?" tanya Laki2 itu
Danil menatap laki2 itu..
"Ayolah Bro, nikamatilah hidup! kalau Lo nikah Lo bakal punya kewajiban yang besar!, dan gak bisa bebas lagi!" kata laki2 itu.
"Lo akan menerima undangan pernikahan Gue segera!" kata danil.
''yaa. kalau itu Uda jadi keputusan Lo, gue dukung Lo!, tapi Lo jangan menyesal!" kata laki2 itu.
Mereka sedang asik berbincang, tapi Hana hanya diam saja, karena tangannya terluka, darah itu bercucuran di baju nya.
"Danil aku pergi ke belang sebentar!" kata Hana
"Baiklah, jangan coba2 untuk kabur!" bisik Danil
"Baiklah!" kata Hana sambil pergi.
Hana pergi kebelang.
Raihan sedang berbincang dengan Raisya dan teman2 mereka,, ia melihat Hana pergi dan ia mengikutinya.
"Hana!" kata Raihan sambil memegang pundaknya. Hana memutar badannya.
ia menyembunyikan luka yang berada di tangannya.
"Kamu yakin akan menikahi kakakku?" tanya Raihan
"Aku akan menikahinya!" kata Hana
"Tapi kenapa??? kalian baru berkenalan bukan?" tanya Raihan
"Kamu tak perlu tahu apa alasannya!" kata Hana
"Jangan nikahi kakak ku aku mencintaimu!, aku yakin kamu pun sama kan?" tanya hana.
"Tutup mulutmu, tapi keyakinan mu itu sangatlah salah!, karena cintaku telah hilang semenjak kau lebih memilih Raisya!" kata Hana
Raihan mencoba mencium Hana.
namun dengan sigap Hana mendorong tubuh .
"Jangan pernah dekati aku lagi! kamu telah mati di hidupku" kata Hana sambil beranjak meninggalkannya.
Raihan mencoba mengejarnya.
namun tiba2 "tuan,,, maaf nona Raisya sedang mabuk berat!" kata seorang pelayan.
'Aku akan menjelaskan semua alasan ku meninggalkan mu, tapi itu nanti!, bukan sekarang!' kata hati Raihan
"aku akan pergi ke sana!" kata Raihan .
Raihan menjumpai Raisya.
"Kamu minum terlalu banyak! aku akan membawamu pulang!" kata Raihan.
mereka pergi ke apartemen milik Raisya.
Raisya mengigau tak dasar.
"Kenapa jas mu berdarah Raihan? kamu terluka?" tanya Raisya.
"Apa yang kamu bilang, kamu terlalu banyak minum, sekarang kamu tidur!!, aku akan pulang!" kata Raihan.
ia pulang ke rumahnya,
Saat ia membuka jas putihnya.
"Merah??? Ini darah!" kata Raihan
"Darah siapa ini?" tanya hatinya.
ia mulai berpikir..

****
Hana kesakitan, "kenapa lukanya semakin dalam?, darahnya tidak berhenti berhenti! mungkin ini karena tersangkut ke meja, saat aku bertengakar dengan Raihan.. ya ampun apa yang harus aku lakukan?" tanya hatinya.
ia membasuh luka itu dengan air, tapi darahnya tak berhenti berhenti, bahkan terus keluar banyak, ini sangat sakittt!
kepala Hana mulai pusing melihat darah yang bercucuran mengenai gaun indahnya, Hana kehilangan kesadaran dan ambruk ke lantai.
sementara Danil masih asik berbincang dengan teman2nya hingga ia lupa pada Hana.
pukul 2 pagi.
para tamu masih asik beradadi pesta.
"Aku akan pulang!" kata Danil
"kenapa kau buru2?,mana calon istrimu??, dia gak kelihatan dari tadi?? kemana dia??" tanya temannya.
Danil baru ingat bahwa ia pergi ke pesta ini bersama Hana..
Dia melihat sekitar pesta,,' Raihan tidak ada,, Jangan2 Hana di bawa kabur??, kenapa aku bisa lupa pada Hana?'
Raihan berlari mencari Hana dan mengecek seluruh ruangan. bersama betugas hotel
' baru ingat bahwa Hana ingin ke toilet'
ia berlari dan membuka pintu toilet satu per satu hingga ia melihat tubuh Hana pingsan di lantai toilet dengan tangan yang terluka dan gaun yang penuh oleh bercak darah.
Danil menggangkat tubuh Hana.
"Hana buka mata kamu!" kata Danil sambil menggoyang goyangkan tubuh Hana.
dan memebawanya ke rumah sakit.
tangan Hana terluka hingga tangannya di jahit sampai 2 jahitan.
Hana masih belum sadarkan dari, dan Danil membawanya pulang ke rumah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience