Permaisuri

Romance Completed 335

Aku melangkahkan kaki ku kedalam ruangan besar, sangat besar. Aku terperangah melihat nya, besar sekali. Sangat berbeda dengan kamar para selir. Saat tengah terperangah, permaisuri berdehem padaku.

“apa yang membawa mu datang kesini putri?” tanya amarawati.

Aku menunduk kan kepalaku.

“ampun permaisuri, aku hanya ingin menjenguk keadaan permaisuri.”

“mari mendekatlah kesini.”

Aku berjalan menuju Kasur permaisuri, tempat permaisuri berbaring.

“kau jangan khawatir, aku hanya kelelahan saja. Kau jangan merasa bersalah, aku seperti ini bukan karna mu.” Jelas permaisuri.

“tetap saja permaisuri, aku merasa sangat tidak enak hati . setelah pernikahan ku, permaisuri tidak kelihatan sama sekali di istana.”

“aku memang tidak suka keliling istana, aku suka berada dikamar ku dan taman, lagian apa yang bisa dilakukan diluar? Tidak ada.” Kata permaisuri.

Aku tertegun , apakah benar sebosan itu tinggal di istana. Padahal aku dulu sangat teringin menjadi seorang putri raja dan tinggal di dalam istana yang megah.

“oh ya.. dimana dayang mu?” tanya permaisuri. “aku lihat kau tidak bersama siapapun pergi kesini.”

“iya .. aku belum memiliki dayang, tapi tak apa. Aku juga sudah terbiasa mengerjakan semua hal sendiri.” Kata ku.

Sementara itu bondrit wara wiri sibuk merapihkan dan menyiapkan Kasur serta makanan sang permaisuri. Begitu sulit pekerjaan para dayang setiap hari nya, harus mempersiapkan dan melayani para istri raja. Tak kalah jika pekerjaan mereka salah, mereka harus dimarahi dan dijatuhi hukuman. Benar-benar pekerjaan yang sangat beresiko.

“paduka raja memasuki ruangan.. “ teriak penjaga pintu kamar permaisuri.

Aku dan permaisuri berdiri menyambut kedatangan raja di dalam kamar. Tapi tiba-tiba saja langkah kaki paduka raja terhenti saat melihat ku berada di kamar .

“Putri siu.. kenapa kamu berada disini?” tanya paduka raja.

“i.. iya paduka.. hamba sedang menjenguk permaisuri… ampun paduka, hamba mohon izin pergi dari sini.” Kata ku, aku langsung berjalan keluar kamar meninggalkan mereka berdua bersama bondrit.

----------------------------------------------------------POV Permaisuri-------------------------------------------------------

“Kau mengundang selir baru itu ke kamar mu?” tanya paduka raja.

“tidak, dia datang sendiri.. apa yang bisa saya lakukan untuk mu paduka?” tanya ku.

“dia sangat menggoda.. aku akan menyusul nya.. tunggu aku sebentar.” Kata paduka raja berlalu meninggalkan permaisuri sendiri dikamar nya.

“siaaaalll…. Kenapa selalu aku di biarkan sendiri seperti ini… aku kesal sekali… “ kata ku marah dan melempar cangkir yang aku genggam.

Kenapa raja sangat terobsesi dengan wanita itu. Wanita itu tidak begitu menarik menurut ku, dan sial nya lagi aku yang harus mengalah demi kepuasan raja. Aku sangat kecewa…

Aku putri dari kerajaan champa, hari itu ayah ku menyerahkan aku kepada paduka untuk dinikahkan . tapi ayah ku menuntut agar raja menjadikan ku permaisuri dan memperlakukan ku dengan baik dan adil. Tapi ini sudah keterlaluan.. bahkan setelah menikah denganku, raja masih bisa menikah dengan puluhan wanita lain nya.

Padahal aku sudah melakukan yang terbaik untuk kerajaan ini bahkan semua orang-orang ku aku undang untuk tinggal disini membantu memajukan ekonomi di kerajaan ini. Tapi yang terjadi.. inilah yg membuatku sangat kecewa. Dalam satu bulan ia mampu menikahi 10 wanita bahkan lebih… aku harus selalu belajar ikhlas setiap kali ia melakukan nya.

“bondrit.. ayo bantu aku berdiri, aku mau pergi ambil air wudhu.. aku ingin sholat .” kataku .

Bondrit memberikan tangan nya dan membantuku bejalan menuju tempat mengambil air wudhu. Aku seperti mendengar suara desahan tak jauh dari tempatku ambil air wudhu.

“bondrit, apa kau mendengar suara juga?”

“iya permaisuri. Sepertinya suara itu berasal dari tempat pemandian. Akan aku cek dahulu…” kata bondrit.

Alangkah terkejutnya bondrit saat mengetahui yang ada di balik tirai tempat pemandian para selir, ternyata saat itu, paduka raja sedang bersama selir siu. Ia langsung berlari menuju permaisuri yang sedang menunggu nya.

“untung mereka tidak melihat ku.. kalau tidak, aku sudah dihukum mati.” Kata bondrit.

“siapa bondrit…? “

“tidak ada siapa-siapa permaisuri.. itu hanya suara hewan.. mungkin seekor singa.”

‘wah, bahaya kalau singa masuk ke dalam istana.. aku harus memanggil prajurit untuk menangkap singa itu..” kataku.

“tidak permaisuri, singan nya mungkin sudah pergi.. ayo kita pergi dari sini.. permaisuri sudah ambil wudhu kan? Ayo kita pergi..” kata bondrit.

Anak ini agak aneh.. kalau memang tidak ada apa-apa, seharusnya dia biasa saja.. sebegitu menakutkan kah singa itu? Aku jadi penasaran.

aku tahu benar permaisuri sangat marah padaku.. bagaimana aku harus meminta maaf padanya?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience