Chapter 1

Romance Series 25496

"Kita akan masuk dan berpencar."

"Siap, Pak."

"Pastikan mereka jangan sampai kabur. Geledah seluruh ruangan tempat ini."

"Siap laksanakan!"

Beberapa pria berseragam polisi tengah menjalankan misinya. Satu per satu mereka yang berjumlah 6 orang turun dari mobil. Dengan langkah yang hati-hati, penuh kewaspadaan, dan tatapan yang begitu serius sudah terlihat dari kedua mata mereka.

Salah satu polisi paling depan memberi isyarat tangan pada rekan di belakangnya. Begitu tanggap, mereka mulai berpencar menaiki anak tangga sebuah apartemen tua yang terlihat masih terawat. Pintu dengan nomor 18 yang menjadi tujuan mereka, berada di depan mata. Dengan waspada salah satu dari mereka membukanya.

Brak!

Seketika semuanya terdiam. Secepat itu, target penjahat mereka kabur. Hanya keheningan dan kipas angin yang masih menyala. Bahkan aroma rokok masih tercium, yang artinya si pemilik tidak lama meninggalkan tempat.

"Dia kabur!"

"Cari dia sampai dapat!"

*****

"Apa yang terjadi?"

"Aku.. "

Wanita itu terdiam. Wajahnya pucat. Terlihat sedang tidak baik-baik saja bahkan penampilannya semrawut. Tak hanya itu, tangannya juga di lumuri darah segar yang masih belum mengering.

"Aku ikut denganmu." ucap wanita itu panik.

"Tidak bisa!"

"Aku ikut! Atau aku-"

"Apa?!"

"Aku.. Aku akan bunuh diri!" sela wanita itu dengan rasa putus asa.

Tanpa diduga wanita beriris mata abu-abu itu mengeluarkan pisau lipat yang ada didalam kantong jaketnya. Bahkan ia mengarahkan pada lehernya.

"Kalau aku mati, itu lebih baik! Tidak ada siapapun yang akan perduli! Bahkan kau pun tidak perduli denganku!"

"Kau," Pria itu juga semakin bingung. Waktu yang di butuhkan tidaklah banyak. Ia juga tidak menyangka kalau temannya itu tiba-tiba datang menemuinya di saat yang tidak tepat.

"Maafkan aku.."

Dalam hitungan detik, wanita itu sudah menggoreskan lehernya dan secepat itu pria yang ada di hadapannya langsung menendang tangannya. Pisau terjatuh, sedikit darah mengalir dengan segar di lehernya.

Dor!

Letusan senjata peringatan terdengar. Dengan cepat pria itu menggendong temannya yang sudah tersungkur di tanah. Ntah masih hidup atau tidak, dengan terpaksa ia membawanya.

"Berhenti!" Polisi ada didepan mata meskipun masih terlihat dari jarak kejauhan.

Tidak ada cara lain dalam keadaan yang mendesak ketika pria itu akhirnya terjun ke dasar jurang yang dibawahnya ada air sungai dingin yang mengalir.

Beberapa polisi berlari dan mendekat ke pinggir jurang. Target nya kali ini adalah seorang wanita yang sempat tertangkap CCTV dengan pisau di tangannya.

"Dia nekat menyebur ke sungai yang dingin itu. Saya rasa dia tidak akan selamat."

"Jangan pernah meremehkannya. Dia tidak akan sebodoh itu."

"Bahkan saya melihatnya dia tersungkur ke tanah. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia sempat mengalami luka?"

"Wanita itu kabur bersama seorang pria. Aku yakin mereka bekerja sama."

"Kita harus hubungi tim kita untuk segera melakukan pencaharian di arus sungai itu! Saya yakin dia masih hidup, Pak!"

*****

Halo, Alhamdulillah aku kembali update setelah 1 bulan hiatus ya hhe ??

Selamat datang di cerita aku yang baru. Maaf kelamaan menunggu???

Semoga suka nantinya, jgn lupa vote dan respon komentar cerita ini agar aku semakin semangat untuk update??.

Terima kasih ?

With Love, Lia

Instagram : lia_rezaa_vahlefii

Samarinda, 15 Juli 2022 - 11:28 WITA

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience