Seorang gadis menggeliat terbangun dari tidurnya,berusaha membuka mata yang rapat dan berat.Terdengar suara langkah kaki menaiki anak tangga menuju kamarnya.Dia langsung membuka matanya,mengingat sesuatu.
"Pintu."Batinya,"omo...belum dikunci."Gadis itu menyingkap selimut lalu melihat kearah pintu.
Omo : Ungkapan kaget
Pintu terkunci.
"Myaren,kau ini selalu saja bangun siang.Cepat bangun!"Teriak paruh baya dari depan kamar yang berusaha membuka pintu kamar tersebut.
Tok tok tok,suara ketukan pintu semakin keras."Myaren!"
Myaren menggeliat."Eah,hoaam...Aku sudah bangun Ma."
Dia duduk malas dikasur dengan rambut yang kusut,lalu menggaruk kepalanya dengan melirik jam dinding.Ternyata 15 menit lagi bus sekolah akan tiba.
"Aaa OMG!!"Teriaknya panik,"15 menit lagi."Ia mengambil handuk,bergegas mandi secepat kilat.Tak lama,ia turun dari kamarnya.Duk duk duk.
"Lama-lama rumah ini bisa roboh,mau tinggal dimana nanti?"
Myaren mengambil gelas. "Maaf,aku terburu-buru,Ama."
Ama : Nenek
"Makanya tidurlah lebih awal, jangan terlalu berlebihan belajar. Akong tak mau wajah cantikmu tertutup lingkaran hitam itu."
Akong : Kakek
"Akong,Jiejie memang sengaja membuat matanya seperti itu.Biar dapat perhatian Oppa,kan sudah lama mereka tak bersama-sama."
Jiejie : Kk perempuan
"Kenapa,apa mereka putus?"
Myaren meminum segelas susu sambil melirik, mendengar percakapan Akong dengan adiknya yang berbisik-bisik disampingnya.
"Berbisik sejauh apapun,aku tetap mendengarnya."Ucap Myaren mencuci gelas.
Akong dan adiknya diam tak berkutik,mereka hanya saling memandang dengan wajah yang mengejek Myaren.
Tot tot tot
Myaren kaget, ia mengambil ranselnya dikursi makan."Omo,bus sekolahku! Aku berangkat duluan Moa,"dengan tergesa-gesa memakai sepatu didepan pintu,"Aku pergi..."Pamitnya.
"Yaa,sarapan du..."Teriak Ama yang sedang menyajikan makanan.
Braak! Myaren tak sadar menutup pintu dengan keras.
"Anak itu,benar-benar merubuhkan rumah kita."Ujar Ama.
"Sudahlah,ayo kita makan."Ajak Moa.
Ama mengambil misting."Makanlah, Ama siapkan bekal Jiejie dulu."
Moa mengangguk sambil melahap sarapannya.
"Anak itu,selalu saja kesiangan dan tak pernah sarapan sama-sama."Gerutu Ama.
Terlihat dari jauh,sesosok wanita yang tak asing.
"Itu pasti,Myaren."Batinnya.
"Myaren!"Suara lelaki teriak memanggil.
Motor Paspe berwarna biru berhenti tepat didepan Myaren yang nafasnya terengah-engah.
Motor Paspe : Motor pespa
"Andyka!"Teriak Myaren,senang.
Lelaki itu tersenyum kecil."Ha ha,aigoo."
Aigoo : Ungkapan lelah, capek, aduh...
Myaren memeluk dengan erat."Dasar,pembohong."
Andy melepas pelukan itu dan menatap Myaren,dengan alis mengerut kemudian ia bertanya."Eh,bohong apaan?"
"Sahabat macam apa pergi begitu saja,tanpa memberi tahu dan tanpa mengirim kabar."
"Haha... cepatlah naik, akan ku ceritakan dalam perjalanan saja."Gesa Andy dengan wajahnya tersenyum lebar.
Tak hanya disepanjang perjalanan saja mereka melepas kerinduan,di parkiran sekolah pun mereka terlihat asik bercanda hingga saling dorong-mendorong yang menghiraukan lingkungan sekitar.
"Stop!!!"Triak wanita berseragam yang menaiki motor neinja merah yang meminta untuk diturunkan sebelum parkiran motor.
"Omo,rem motornya blong!"
"Yaa!"Wanita ini memukul helm pengendara.
Brum brum,motor dari belakang laju kencang dan menyenggol Myaren hingga terjatuh.
"Myaaa!"Teriak Andy yang bergegas membantu Myaren bangun.
"Yaa!"Teriak Myaren dengan kesal.
Yaa : Hei, woy...
Myaren berjalan menghampiri motor tersebut namun, beberapa langkah dari tempat ia terjatuh,Myaren tersiram air keran karena selang terlepas dalam keadaan menyala dan disaat yang bersamaan pemilik motor itu pun hendak menghampiri Myaren.
"Aaa!"Teriak Myaren semakin kesal,melihat sepatu dihadapannya,"hufh!"ia meniup helai rambutnya,"yaa,kau!" telunjuknya mengarah pada wajah yang tertutup helm merah.
Orang itu membuka kaca helm kemudian berkata."I am sorry baby!"Ucapnya tersenyum.
Tiba-tiba Andy mendorong tubuh pria itu dengan kedua tangannya."Lo gak bisa bawa motor hah!"Andy kesal,namun pria itu pergi begitu saja dengan ekspresi yang tetap tersenyum manis.
Andy khawatir lalu berbalik arah pada Myaren."Kau tak apa,Myaren?"
Myaren terdiam,ia menatap kepergian pria tadi.
"Yaa!"Bentak Andy menyadarkan.
"Daebak!"Ungkap Myaren tak berkedip menatap pria berhelm merah itu.
Daebak : Ungkapan rasa kagum, tidak terduga...
Andy merogoh kunci motor dari saku celana."Kita balik aja,kau bisa masuk angin karena bajumu."
Myaren menghiraukan Andy dan pergi meninggalkan Andy tanpa menyadari kondisi seragamnya yang basah.
Andy pun terdiam kebingungan.
"Daebak daebak."Gumam Myaren yang masih terpikat pesona pria berhelm.
Didepan papan pengumuman BUNDANG HIGH SCHOOL, terdapat kerumunan murid-murid yang sedang melihat daftar kelas semester baru.
Andy berusaha masuk dalam kerumunan itu untuk melihat namanya dan nama sahabatnya.
Setelah ia menemukan nama mereka yang tercantum dalam satu kelas, ia pun pergi dan menghampiri Myaren yang sedang berbincang dengan teman-temanya yang lain.
"Kita satu kelas lagi,Mya."Kata Andy,tersenyum.
Mendengar itu,Myaren menggenggam tangan Andy."Really?"Dengan spontan mereka melompat-lompat kecil bersama.
"Wuaah, beruntung sekali kau."Ujar salah satu teman mereka.
"Bagaimana dengan nasib kita?"Tanya teman lainnya yang merasa sedih berpisah dengan Myaren.
Mereka berjalan mencari kelas."Ah ini,kelas 3a.Kita ambil pojok sini aja. Biar kalo telat gampang masuk."Ujar Andy meletakkan tasnya dikursi.
Line,suara pesan dari ponsel Myaren terdengar.
"Annyeong,Andyka."Sapa teman kelasnya pada Andy yang sedang duduk memperhatikan orang yang berlalu lalang sementara Myaren,ia sedang membuka ponselnya.
Annyeong : Kata sapaan, selamat pagi/siang/malam.
?
Setelah membaca pesan Moa,ia berkata."Istirahat nanti seperti biasa,yah."
Andy mengeluarkan ponselnya."Hooh."
"Hooh,apa coba?"
"Makan di Pos Pak Yeye,kan?"
"Sapa tau,lupa."
"Tak mungkin, aku melupakannya. Rambutku pun masih hitam dan belum meutih seperti rambutmu."
"Hah??"
"Iya,aku masih muda.Gak setua situ,sorry aja ingatan gw masih keren." Andy mengejeknya.
"Mana,coba sini kepalanya."Kemudian dijitaknya kepala Andy namun,dengan cepat Andy menyadari itu.
"Eits,gak kena."Andy menghindar,"blee..."ejeknya.
Semua murid langsung bersiap menempati kursi mereka masing-masing, setelah mendengar suara bel masuk.Pelajaran pun pertama berlangsung.
"Ssttt...ssstt..!!!"Terdengar seseorang berbisik dari pintu belakang kelas.
Myaren berbalik.
"Simpenin,dong!"Seorang wanita menyodorkan ransel cream putih.
"Ah iya,taro dimana?"Tanya Myaren terburu-buru.
Wanita berambut pendek itu langsung duduk disamping meja Andy.
Begitu wanita ini mengambil ranselnya, ponselnya terjatuh dari sakunya.
Bruk !!!
"Ada apa yang dibelakang?"Tanya Bu Guru menghadap murid-murid.
Semua murid terdiam,Myaren tegang begitu juga wanita itu.
Bu guru kembali menulis."Perhatikan dan kerjakan soal ini."
"Sini,cepet!"Wanita itu langsung mengambil tasnya dari Myaren.
Andy memangku tangan sambil menoleh dan menyaksikan mereka berdua.
Chuuu BERSAMBUNG...
B O N U S
?
Myaren Phan
Beijing, 06 Sept 1977
19th
169cm
50kg
A
Virgo
Cikal
?
Moaren Phan
Beijing,21 Juli 1980
15th
164cm
48kg
A
Cancer
Bungsu
Penasaran dengan tokoh dan pesannya? Ayo pindah dan buka di karya Tje Moyka @jessikamaltin
Share this novel