BAB 6

Family Completed 551

Dua hari ini kondisi ayah drop. Aku berinisiatif membawa ayah kembali kehospital . Tidak peduli biaya. Tidak peduli tenaga. Aku ingin ayah kembali sehat. Tersenyum. Bersama keluarga.

“Kamu pikir biaya hospital itu murah, Ndri? Apalagi untuk pengobatan macam penyakit Ayah. Tidak mungkin sehari dua hari ayah langsung sehat. Kalau sampai berbulan-bulan kayak kemarin?!” tukas Dikta agak kesal. Sementara Dika. Cuek. Hatiku terenyuh melihat kondisi ayah yang sedang terpekur dalam harapannya. Naluriku tak ingin dicegah. Ayah harus di bawa kehospital .

“Kita ‘kan bisa sama-sama bergotong royong membiayai pengobatan ayah. Lagian, duit pencen bulanan ayah cukup membantu kita…” jelasku berharap kedua sadaraku setuju.

“Kamu enak Ndri, masih single. Aku harus membiayai anak dan istriku. Begitu juga Dika. Kalau aku lajang seperti kamu. Aku pasti bantulah…” Dikta duduk di sofa tak jauh dariku.

“Terus, kita akan biarkan ayah seperti ini?”

Hening. Kami mencari solusi terbaik demi kesehatan ayah. Tak ada jawaban selama dua jam lebih. Senja memisahkan kami. Dikta pulang ke rumahnya. Dika juga. Tanpa sengaja aku melihat ayah meneteskan air mata dalam lelapanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience