15

Crime Completed 14534

ULANG TAHUN

Merubah Image

MERAYAKAN ulang tahun seorang diri adalah pilihan yang diambil Maya tahun ini. Berusia genap 22 tahun, rasanya

Maya sudah mendapatkan segalanya. Keluarga yang sangat menyayanginya, prestasi akademik yang mengagumkan (meski ia bukan lulusan terbaik di kampus), seorang sahabat yang sangat men-support, tidak mendapat kesulitan berarti dalam hidup... (meski masih sakit hati karena diputuskan Hari demi si Nenek Sihir).

Miris memang bila mengingat apa yang dikatakan si Nenek Sihir tentang Hari. Maya rela mengemis untuk mendapatkan Hari. Maya memberinya tempat yang spesial di hati, sementara si Nenek Sihir itu hanya menganggap Hari cukup lumayan untuk mengantarkan meni pedi dan membeli sepasang sepatu.

Maya menolak halus tawaran Rini untuk merayakan ulang tahun di tempat mana pun yang Maya pilih. Rasanya ia butuh waktu untuk sendiri. Merenungkan hidup dan mencari arti cinta. Bagi Maya tidak mudah untuk mengatasi rasa patah hati yang mendalam karena Hari.

Maka, malam ini Maya sudah memastikan untuk pergi ke Rooms Café, merayakan ulang tahunnya sendirian.

Siang itu ia pergi ke salon. Ia sudah yakin untuk memotong rambut yang sudah sepanjang punggung menjadi sepanjang dagu, dengan alasan untuk merubah image. Ia pun memanjakan diri dengan melakukan creambath, manicure dan pedicure. Meski sebelumnya jelas-jelas Maya paling tidak betah menghabiskan waktunya berlama-lama di salon.

Tapi batinnya lelah.

Terinspirasi dari membaca sebuah majalah wanita, yang katanya dengan memanjakan diri ke salon bisa membuat pikiran fresh, Maya memutuskan pergi ke sana. Lagi pula, ini adalah kado terbaik yang bisa ia berikan untuk dirinya sendiri.

Ternyata benar ya apa kata artikel di majalah wanita itu. Begitu keluar dari salon, Maya merasa fresh dan jauh lebih bahagia. Terutama karena potongan rambut pendek yang membanggakan, membuatnya lebih cantik. Terkadang ia masih merasa geli ketika hembusan angin membelai tengkuk.

Tips Mengatasi Patah Hati #11:

Manjakan diri kamu dengan melakukan hal-hal yang sudah jarang atau belum pernah kamu lakukan. Bila kamu jarang memanjakan diri ke salon, hey! Kenapa kamu tidak melakukannya sekarang saja?

---

Sebelum menuju Rooms Café, Maya bersiap-siap memilih baju yang akan membalut tubuhnya. Baju pesta warna merah dengan kain yang halus dan jatuh, hadiah ulang tahun dari Rini akan ia pakai malam ini. Memakai underwear termahal yang selama ini selalu ia ’selamatkan’, tersimpan rapat dalam kotak dengan alasan sayang di pakai. Lagi-lagi menurut artikel yang ada dalam majalah wanita itu, dengan mengenakan underwear terbaik, rasa percaya diri orang yang memakainya akan bertambah. Maya tersenyum geli melihat ilustrasi foto di majalah itu, seorang perempuan bule dengan underwear bermotif zebra. Tepat jam tujuh malam, Maya mengarahkan mobil menuju Rooms Café.

Tips Mengatasi Patah Hati #12:

Buatlah diri kamu secantik mungkin dan berpikirlah bahwa mantan pacar kamu telah melakukan sebuah kesalahan besar karena telah memutuskan kamu.

---

Entah alasan apa yang menyebabkan Maya memilih tempat duduk persis di tempat di mana ia merayakan setahun jadian dengan Hari. Mungkin bukan atas dasar itu ia duduk di sana, mungkin karena dari sanalah ia bisa mendapatkan view terbaik.

Tiga orang laki-laki keren yang menempati meja tidak begitu jauh dari Maya tidak canggung untuk mengagumi kecantikannya. Maya sendiri tidak terlalu terusik. Sambil menunggu pelayan mengantarkan pesanan, ia dengan tekun memperhatikan gemerlap bintang di langit.

"Sejauh apa pun bintang itu di langit, aku akan pergi ke sana untuk mendapatkannya."

Apa yang dikatakan Hari tepat setahun yang lalu, saat mereka merayakan ulang tahun Maya ke 21, kembali muncul dalam ingatan. Betapa pandangan mata Hari yang tajam sampai menusuk relung hati, menawarkan sesuatu yang begitu begitu hangat dan teduh.

--- FLASH BACK ---

"Pokoknya aku mau ngajak kamu ke Boscha," ujar Hari.

"Tapi aku udah pernah ke sana, Har."

"Tapi kamu kan belum pernah ke sana bareng aku ’kan?" ujar Hari tak kalah cerdik. "Please... aku maksa nih." Kali ini ia menunjukkan ekspresi anak kucing yang lucu.

Maya tersenyum sambil menyapu wajah Hari dengan telapak tangan, ekspresi yang ditunjukkan Hari membuatnya tidak tega untuk menolak permintaan itu.

"Yah udah... " jawab Maya cepat.

Hari mengarahkan sedan silver-nya itu menuju arah Lembang. Daerah yang berudara dingin dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam dari Bandung.

Udara kota Lembang jauh lebih sejuk daripada Bandung yang sekarang sudah banyak dipenuhi factory outlet.

Sebaliknya dari Bandung, Lembang adalah daerah yang banyak dipenuhi pedagang yang menjual tanaman. Begitu segar dan hijau.

Sepanjang jalan menuju Lembang, banyak terlihat peternak yang menjual kelinci untuk dijadikan binatang peliharaan.

Bisa dikatakan, kawasan Lembang adalah alternatif tempat rekreasi keluarga penduduk Bandung. Mereka menuju Lembang untuk sekedar berkumpul dengan anggota keluarga menikmati ayam goreng Brebes yang terkenal itu atau hanya mengobrol sambil minum segelas susu sapi hangat dan ketan bakar.

Sebuah Bintang Bernama Amaya

DALAM perjalanan pulang seusai meneropong bintang, Hari membelokkan mobilnya ke suatu tanah kosong berbentuk bukit di dataran atas tidak jauh dari rumah Maya. Rumah Maya terletak di daerah Bandung Utara, tepatnya di kawasan Awiligar. Sebuah daerah yang cukup berbukit dengan udara yang masih terhitung sejuk. Mereka sering menghabiskan waktu di sini. Suara jangkrik menemani mereka saat keduanya turun dan duduk di atas tanah yang membentuk bukit.

Hari menengadahkan wajah menghadap langit. Sayup-sayup terdengar lagu Lost In Space yang sengaja Hari putar dari CD player di mobil.

"Gimana? Seneng kan liat bintang?"

"Iyah, bagus banget yah... Aku jadi ngerti kenapa kamu pengen ngajak aku ke sini." Hari meraih tangan kanan Maya.

"Kamu suka yah liatin benda-benda di angkasa?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Karena tiap aku ngeliat langit, semuanya ngingetin aku tentang kamu."

Wajah Maya memerah. Setiap kata yang terpenggal dalam kalimat yang diucapkan Hari seperti sebuah keajaiban yang mampu menggetarkan hati.

"Sebetulnya... aku masih punya kejutan lagi buat kamu."

"Oh yah? Kejutan?"

Hari mengangguk cepat. "Iya... bentar ya." Hari beranjak dan mengeluarkan sebuah kotak dari dalam mobil.

"Apa nih Har?"

"Yang namanya ulang taun itu ngga lengkap kalo ngga pake kue ulang taun dan acara tiup lilin." Hari membuka kotak yang terbuat dari karton warna putih itu.

"Hahaha... cute!" Maya tersenyum senang melihat sepotong kue coklat lengkap dengan lilin. "Ini bener-bener romantis deh, Har..."

"Ayo dong, make a wish dan tiup lilinnya," ujar Hari begitu ia selesai menyalakan lilin.

Kedua pipi Maya menggembung sesaat sebelum meniup lilin. "Makasih yah, Har... this is so sweet." "Happy birthday, sweetie."

Di bawah sinar bintang, kebahagiaan itu melebur dan berpadu. Batin Maya berbisik, "Hari, you are my soul satellite."

"Kamu bisa liat bintang di langit itu, May?" Hari menunjuk salah satu dari taburan bintang.

"Yah... Yang berkelip itu kan, Har?"

"Iya, yang itu... Yang sinarnya paling terang diantara bintang yang lain."

"Kenapa emang dengan bintang itu?"

"Mulai malem ini, aku mau namain bintang itu... Amaya."

Maya tersenyum. "Kenapa Amaya?"

"Karena dia persis seperti kamu... Di langit gelap bersinar paling terang."

"Ummm..."

"Buat aku... kamu adalah sebuah keindahan yang singgah ketika dunia ini gelap..."

"..."

"...bersama kamu, aku merasa ada di langit ketujuh..."

"..."

"...dan karena kamu aku jadi orang yang paling bahagia di dunia ini, karena sejak ketemu kamu... dunia-ku ngga gelap lagi. Amaya... kamu adalah segalanya buat-ku." Hari menatap Maya dalam-dalam.

Maya membalas pandangan itu penuh arti. Seperti tersihir sampai ia menyadari betapa ia begitu menyayangi laki-laki yang ada disampingnya itu.

Hari merangkulnya sambil tersenyum. "Aku sayang kamu, May..."

"Aku juga sayang kamu, Har."

Mereka kembali memperhatikan bintang. Telunjuk Hari mengarah pada sebuah bintang yang ia beri nama Amaya.

"Sejauh apa pun bintang itu di langit, aku akan pergi ke sana untuk mendapatkannya."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience