Pasukan Bersenjata dan Pasukan Angin terus mengikuti arahan ketua nya masing-masing hingga menuju Lapangan Tempur. Ketika berkuda, Kisuke melihat Nantonio di sebelah nya setelah barisan pepohonan.
Kisuke:"Mitsuki, apa Nantonio punya tujuan yang sama seperti kita?"
Mitsuki:"Aku juga baru saja melihat arah nya yang selalu mengikuti perjalanan kita, tapi dia nya saja yang tidak sadar jika kita juga mengikuti nya."
Kisuke:"Apa perlu kita cegah perjalanan nya?"
Mitsuki:"Jika kita kehilangan kefokusan karena terlalu memperhatikan kondisi lain yang tidak penting, kita sendiri yang akan rugi pada yang kita lakukan ini."
Kisuke:"Kau pintar sekali, kenapa tidak kau saja yang menjadi Legenda Pertama?"
Mitsuki:"Urutan Legenda pada abad ini sesuai tingkat kekuatan nya, kau menjadi yang pertama karena kekuatan mu yang hanya ada dua macam tapi kekuatan terkuat yang pernah ada. Meski aku memiliki 5 macam kekuatan tapi hanya ada satu kekuatan yang kuat, iya kan?"
Kisuke:"Baiklah, lupakan soal itu."
***********
Morikawa datang sambil membunyikan terompet bajak laut nya sebagai tanda mulai nya latihan, guru Odazaro berjalan mendekati Morikawa sambil berbincang sebelum memulai kerjasama nya.
Morikawa:"Aku sepakat dengan permintaan mu, sensei Odazaro. Apa lagi yang kurang dari kedatangan ku?"
Odazaro:"Ini sudah cukup untuk membawa hasil bersama, kau memiliki banyak pasukan ala bajak laut."
Morikawa:"Mereka memanggil ku kapten, kau tau, kebanyakan pasukan seperti memanggil tuan nya dengan panggilan komandan tapi gaya kami berbeda. Semua itu sudah kuno."
Odazaro:"Lupakan soal panggilan kuno atau kapten lagi, bisa kita mulai sekarang?"
Morikawa:"Well, permintaan mu tidak sesulit yang ku duga. Hanya kerjasama membantu mu dalam menyusun strategi rencana perang kan? Ini tidak berhubungan dengan latihan kerjasama untuk hak para Legenda kan?"
Odazaro:"Sebenarnya iya, aku ingin kau datang kesini untuk bergabung dengan kami atas kerjasama untuk mengalahkan Raja Iblis."
Morikawa:"( Marah ) Apa!!!?"
Odazaro:"Ada apa dengan mu, Morikawa?"
Morikawa:"Kenapa kau tidak mengatakan nya di surat selengkap ini!!? Aku tidak mau bergabung dengan pasukan Legenda lain jika tujuan nya adalah membantu rancangan strategi perang nya!! Itu berarti aku mencemari nama baik peran ku sendiri!!! Apa kau tau jelas siapa diri ku sebenarnya!!? Aku adalah Legenda Keenam yang bersifat dingin, aku tidak akan pernah setuju pada kerjasama seperti ini!! Jika aku juga menbantu mu dalam pedang menghabisi Raja Iblis bersama, itu berarti aku membantu saingan ku sendiri!!"
Karena emosi Morikawa semakin memuncak, tanpa sadarkan diri ia langsung menyerang guru Odazaro dengan pedang ala bajak laut nya dengan kejam.
*************
Yukisora dan Sorai berada dalam bahaya di kelilingi banyak musuh, namun mereka berhasil melenyapkan nya dengan sekali hantaman, bahkan mereka tidak tau jika guru Odazaro dalam bahaya besar berkelahi dengan Legenda Keenam.
Yukisora:"Musuh berdatangan semakin banyak!"
Sorai:"Tidak ada habis-habisnya."
Yukisora:"Jika kita terus melawan mereka seperti ini, kekuatan kita bisa saja habis!"
Sorai:"Apa tidak sebaiknya kita berpencar?"
Yukisora:"Ide yang bagus, ayo berpencar sekarang!"
***********
Guru Odazaro masih dalam permasalahannya dengan Morikawa, Pasukan Berkapal menahan gerakan kapten nya agar jangan emosi dan tidak membunuh sensei Legenda Kelima. Emosi Morikawa perlahan mereda dan ia mendapat ide untuk memanggil robot nya untuk membantu dirinya menghajar guru Odazaro karena permintaan tersebut.
Morikawa:"( Berteriak )Takeshima!!!!!!"
Guru Odazaro melihat Morikawa memanggil seseorang, Yukisora dan Sorai mendengar seseorang berteriak di sebelah Barat.
Sorai:"Suara itu......"
Yukisora:"Tidak salah lagi, itu pasti suara Morikawa memanggil robot nya. Untuk apa dia harus memanggil Takeshima? Apa guru baik-baik saja di sana?"
Sorai:"Guru Yukisora, lebih baik kita temui guru besar Odazaro sekarang juga."
Yukisora:"Baik."
**************
Takeshima pun datang mendeteksi suara Morikawa dan melihat penciptanya dalam bahaya , robot itu langsung mendekati pencipta nya dan melihat orang sekitar yang tak lain Pasukan Berkapal yang berusaha menenangkan Kapten Samudera itu. Yukisora dan Sorai datang ke tempat guru Odazaro dan melihat guru Odazaro berkelahi dengan Pasukan Berkapal.
Yukisora:"Apa-apaan ini!? Guru, kenapa kau berkelahi dengan pasukan nya Morikawa!?"
Sorai:"Guru Yukisora, guru besar Odazaro sedang berkelahi dan tidak bisa mendengar atau menjawab pertanyaan mu."
Yukisora:"Mungkin kita hanya bisa membantu guru mengalahkan Pasukan Berkapal itu."
Guru Odazaro dan guru Kayra secara bersamaan menahan serangan Pasukan Berkapal, salah satu Pasukan Berkapal Morikawa berusaha menenangkan kapten nya yang didampingi robot Takeshima.
Ayaka:"Kapten, anda baik-baik saja?"
Morikawa:"Karena aku kebanyakan emosi pada sensei Odazaro tadi, aku sampai tidak sanggup mengendalikan diri ku sendiri."
Ayaka:"Kapten, biar kami yang mengatasi sisanya. Kapten bisa mengandalkan saya."
Ayaka pun memerintahkan teman-teman nya untuk membantu Morikawa diwaktu selanjutnya membalas dendam pada sensei Odazaro. Morikawa melihat beberapa rombongan pasukan berbendera asing bertuliskan kalimat Jepang dan berusaha menebak nya.
Morikawa:"Pasukan berbendera Jepang itu, apa benar itu pasukan Mitsuki dan Kisuke?"
*************
Yukisora dan Sorai masih bertarung dengan beberapa Pasukan Berkapal nya Morikawa yang belum habis-habisnya, ada satu anggota Pasukan Berkapal hampir saja akan membunuh Yukisora dari belakang tapi Sorai berhasil melumpuhkan nya lebih dulu.
Sorai:"Kena kau sekarang."
Yukisora:"Sorai, apa yang terjadi di belakang ku barusan?"
Sorai:"Guru, jangan sampai kau kehilangan fokus mu meski sekarang kau menghadapi musuh lain, bisa saja kau akan terancam senjata musuh dari belakang."
****************
Pasukan Mitsuki dan Kisuke sampai di Lapangan Tempur bersamaan dengan kedatangan Nantonio, Mitsuki menatap dingin ke arah Legenda Ketiga itu karena curiga dengan tujuan nya.
Mitsuki:"Apa kau mengikuti rombongan kami?"
Nantonio:"Siapa bilang jika aku mengikuti rombongan saingan ku sendiri!? Aku kesini karena keinginanku sendiri! Justru kau lah yang mengikuti perjalanan ku hingga disini!"
Mitsuki:"Jangan menuduh sembarangan jika kau tidak punya bukti yang kuat."
Nantonio:"Kau sendiri juga menuduh ku lebih dulu dan menaruh curiga terhadap kedatangan ku!"
Mitsuki:"Aku hanya bertanya baik-baik pada mu dan kau justru membuat masalah semakin kasar!"
Kisuke:"Mitsuki, tenangkan diri mu."
Nantonio:"Dasar Legenda manja."
Mitsuki:"Apa kau bilang!!?"
Nantonio:"Aku bilang, apa kau benar Legenda Keempat as Naga Dua Elemen?"
Mitsuki:"Itu benar, ada urusan apa kau dengan ku? Kelihatannya tidak terlalu penting."
Nantonio:"Dasar Legenda Sombong, kau tidak akan semudah itu untuk menyingkirkanku atas keberanian mu melawan Raja Iblis!! Kau hanya Legenda Keempat yang pengecut!! Tujuan hidup mu hanya menguasai dunia dengan nama mu!! Kau tidak pantas naik pangkat dan merebut urutan Legenda ku setelah kau dan Legenda Kelima itu berhasil menerangi masa depan!!"
Mitsuki:"Kau ini bicara apa?"
Nantonio:"Jangan pura-pura tidak tau!! Aku tidak akan membiarkan rencana mu berhasil begitu saja!!"
Nantonio akhirnya tersinggung dengan cerita Azegi tentang masa depan dunia tanpa Raja Iblis akan hidup ditangan keberanian Mitsuki dan Yukisora. Pertengkaran kedua Legenda itu berlanjut semakin serius hingga para pasukan dibelakang tidak berani bicara sepatah kata pun untuk menghalangi pertengkaran mereka, bahkan Mitsuki harus bersikeras pada kakaknya supaya tidak ikut campur dalam urusan nya. Sementara Kenji, Legenda Ketujuh itu hanya memperhatikan sekitar nya untuk mencari sesuatu yang selama ini dia cari tapi tak pernah ditemukan.
Kenji:"Di mana Puncak Iblis Hitam itu? Ada yang bilang puncak tersebut ada di sekitar Lapangan Tempur ini, tapi aku belum menemukan nya sama sekali."
Kenji tidak berhenti untuk meneruskan pencarian nya mencari puncak itu yang masih di posisinya memimpin pasukannya, salah satu pasukan nya melihat Kenji akan pergi dan bertanya.
Kenji:"Akhirnya ketemu juga."
Nazori:"Tuan, anda mau kemana? Bagaimana dengan latihan bersamanya?"
Kenji:"Nazori, aku minta kau memimpin pasukan kita untuk sementara waktu menggantikan posisi ku. Ada yang harus ku kerjakan, ini sangat penting."
Nazori:"Siap tuan."
**************
Mitsuki dan Nantonio masih tidak berhenti bertengkar, terpaksa Kisuke harus memisahkan Mitsuki dan meminta Nantonio menjauh.
Kisuke:"Mitsuki, Nantonio! Hentikan semua ini sekarang, apa kalian tidak malu bertengkar sepeti ini dihadapan pasukan sendiri sebagai Legenda!? Aku bukan nya ikut campur masalah kalian, tapi Mitsuki dan aku punya latihan khusus yang harus selesai hari ini juga dan kau sebaiknya menjauh dari sini sekarang!"
Nantonio:"Jika kau berani mengusir ku dari sini, kau yang selanjutnya kena masalah ku!"
Mitsuki:"Berani sekali kau mengancam saudara ku! Kau ingin berkelahi sungguhan!?"
Nantonio:"Secara fantasi, aku akan mengalahkan mu dan siapa yang pantas dikagumi oleh dunia sesungguhnya!"
Nantonio memegang pedang nya dan berkelahi dengan Mitsuki, ia juga mengaktifkan kekuatan cahaya dalam pedang nya. Mitsuki hanya bisa menangkis serangan nya dan meminta Kisuke untuk menjauh bersama pasukannya, Mitsuki tidak bisa berkelahi menggunakan kekuatan Thunder Dragon nya karena sudah di pakai ketika berduet dengan Kenji. Kekuatan tersebut akan terisi sendiri ketika pemilik nya tidak dalam bahaya, Nantonio meneruskan pertarungan nya yang berlanjut semakin sengit.
****************
Kenji sampai di bawah Puncak Iblis Hitam dan ia tau jika orang yang sering menempati puncak tersebut adalah Raja Iblis beserta asistennya, Kenji menguping pembicaraan mereka tentang rencana perang nya secara diam-diam. Nagazaro bersama Azegi berada di puncak itu bersama lima orang Pasukan Misterius nya, disana juga ada Isaru yang duduk lemah di belakang kakaknya berdiri.
Azegi:"Tuan ku, sepertinya Nantonio telah sampai di Lapangan Tempur ini dengan tujuan masih mencari Isaru. Apa anda punya tugas untuk saya?"
Nagazaro:"Perintahkan Pasukan Pangkat Senjata kita untuk berkumpul di tengah Lapangan Tempur dengan tujuan menunggu kesadaran Nantonio dengan keberadaan kalian, aku tidak ingin jika Legenda Ketiga itu berhasil menyelamatkan Isaru."
Isaru:"Kakak, apa yang kau lakukan pada Nantonio? Kumohon jangan sakiti dia."
Nagazaro:"Permohonan mu itu tidak pantas di hadapan ku seperti ini, Nantonio lah yang lebih pantas untuk mati daripada harus berbahagia dengan mu."
Isaru:"Apa yang tidak kau sukai dari Nantonio?"
Nagazaro:"Aku tidak suka adik ipar seperti Nantonio itu, Legenda Ketiga itu selalu ingin menang sendiri dan tidak rela menerima apapun jika ada seseorang yang berani merebut hak nya."
Isaru:"Itu karena pertama kali kakak tidak merestui pernikahan kami, maka nya Nantonio tidak rela dengan penolakan mu. Jika saja kakak tidak bersikap begitu di hadapan nya, aku yakin Nantonio akan menjadi orang yang baik dan tidak seperti sekarang. Haus dendam karena ulah kakak sendiri."
Nagazaro:"Aku tidak peduli kau akan membela suami mu dengan alasan apapun, aku akan tetap berusaha membunuhnya. Dari awal aku ketahuan menjadi pemimpin dari Pasukan Misterius ini, dia sudah menyimpan banyak dendam terhadap ku dan berusaha menghabisi ku."
Isaru tidak sanggup bicara dengan kakak nya lagi, ia terkena ambisi besar dari saudaranya sendiri. Isaru menangis tanpa suara dan sangat ingin bisa membunuh kakak nya namun ia tidak berani.
**************
Yukisora melihat sebuah robot yang selalu berusaha membunuh guru Odazaro dan guru Kayra, Takeshima berhasil mengalahkan kedua nya dan Yukisora bergegas menemui guru nya.
Yukisora:"Guru, kau tidak apa-apa!?"
Sorai:"Apa Morikawa memanggil Takeshima hanya untuk menghabisi kalian berdua?"
Karasya yang tidak sempat ikut latihan bersama guru nya karena ada tugas bersama teman Kunoichi nya, sampai di Lapangan Tempur dan mendekati guru Kayra yang terlihat hampir sekarat.
Karasya:"Guru Kayra, apa yang terjadi padamu!?"
Yukisora:"Morikawa memanggil Robot Takeshima untuk menghabisi guru kita."
Karasya:"Aku menyesal tidak mengikuti perjalanan guru."
Yukisora:"Dimana Morikawa!!? Sekarang giliranku untuk menghabisi nya!!"
Yukisora melihat Morikawa tak jauh didepannya sambil memulihkan pikiran nya setelah emosi tadi, lantas Yukisora langsung berlari mendekati Legenda Keenam itu dan menyerang nya dengan Fire Rotation. Morikawa kaget bukan main, ia pun juga membalas serangan Yukisora dengan pedang nya yang polos tanpa mengaktifkan kekuatan nya. Sorai dan Karasya berusaha menghancurkan Takeshima dengan kerjasama nya sebagai ninja.
************
Nagazaro masih berdiri gagah di atas puncak tersebut sambil menunggu aba-aba dari Azegi atas persiapan nya, Isaru dapat merasakan kehadiran Nantonio namun ia tidak bisa melihat keberadaan suaminya.
Azegi:"Tuan ku, semua sudah siap, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memulai nya."
Nagazaro:"Baguslah."
Azegi:"Apa Natsuko dan Renzora juga akan di tugaskan?"
Nagazaro:"Mereka sudah punya tugas dariku sejak di istana, waktu penyerangan nya bersamaan dengan pasukan kita membunuh Nantonio."
**********
Yukisora masih berkelahi dengan Morikawa yang belum selesai bersamaan dengan Karasya dan Sorai menghadapi Takeshima, berbagai macam kekuatan sudah Yukisora keluarkan untuk bisa melumpuhkan lawan nya tapi Morikawa ahli dalam menghindari serangan apapun. Sorai dan Karasya hampir saja terbunuh oleh robot berbahaya itu yang memiliki pikiran sama seperti pemilik nya. Jika Morikawa dalam keadaan emosi, Takeshima pun juga ikut pikiran nya.
Sorai:"Aku tidak sanggup lagi, Takeshima benar-benar berbahaya!"
Karasya:"Bagaimana jika kita gunakan teknik Shuriken Raksasa seperti yang pernah di gunakan Legenda Kedelapan?"
Sorai:"Kaisuke belum selesai mengajarkan kita cara menggunakan Shuriken itu, resiko nya sangat besar jika kita menggunakan nya sembarangan tanpa ilmu ninja sesungguhnya!"
***********
Guru Kayra pulang ke desa nya memanggil beberapa pasukan medis untuk mengobati luka para pasukan nya dan bertemu Kenji ditengah jalan sedang terburu-buru.
Kayra:"Kenji? Kenapa terburu-buru?"
Kenji:"Aku harus kembali ke barisan ku bersama rombongan pasukan Bersenjata, aku ikut kerjasama dengan tuan Kisuke dan Mitsuki."
Kayra:"Memang nya kau baru darimana sampai harus buru-buru kembali ke barisan mereka?"
Kenji:"Aku baru saja menguping pembicaraan Raja Iblis kalau saja ada hubungannya dengan rencana perang kali ini. Baiklah guru, aku harus pergi sekarang."
Kayra:"Ada-ada saja."
************
Nagazaro melihat Nantonio sedang berkelahi dengan Mitsuki hingga tak peduli keadaan sekitar dan ini kesempatan nya untuk membidik Nantonio saat ia sibuk dengan orang lain.
Nagazaro:"Ini kesempatan besar. Azegi, sekarang juga kau laksanakan perintah ku tadi. Bunuh dia dan juga perintah kan Natsuko beserta Renzora untuk memulai tugasnya. Ada sebagian Legenda menempati lapangan ini dan kesempatan kita untuk melenyapkan nya selagi mereka berada disini dan tidak sadar akan kehadiran kita."
Azegi:"Siap tuan ku."
Isaru:"Kakak, kumohon hentikan rencana mu."
Nagazaro:"Tetap disini dan jangan bergerak untuk menyelamatkan orang keras kepala itu."
Nagazaro pun memerintahkan pasukannya untuk menahan pergerakan Isaru agar dia tidak berusaha menghentikan perintah nya.
Isaru:"Lepaskan aku!!"
Nagazaro:"Tahan dia dan jangan sampai lepas."
Agar Isaru bisa lepas dari tahanan pasukan kakaknya, ia aktifkan kekuatan Hand Magic nya dan muncul lah tangan bayangan hitam di seluruh tubuh nya. Lantas Pasukan Misterius itu mati karena kekuatan sihir Isaru, Nagazaro tidak sempat mengetahui jika adiknya berhasil kabur dari tahanan pasukan nya. Isaru langsung melarikan diri mendekati suaminya untuk memberikan peringatan. Ketika Isaru berlari di bawah puncak, Nagazaro baru menyadari nya, ia pun memerintahkan pasukannya untuk mengejar Isaru tapi semua nya pasukan nya sudah mati akibat sihir adiknya.
*************
Azegi bersama Natsuko dan Renzora bersama menyiapkan senjata nya masing-masing sebelum aba-aba Azegi memulainya, dan Renzora kaget melihat Isaru berlari di tengah Lapangan Tempur mendekati Nantonio.
Renzora:"Kakak, kenapa Isaru berlari ditengah lapangan?"
Azegi:"Gawat, ia berhasil melarikan diri dan menyelamatkan Nantonio."
Natsuko:"Mungkin sebaiknya kita mulai sekarang rencana nya sebelum Nantonio tau jika nyawanya sedang dalam bahaya."
Renzora:"Kakak benar, darimana kita berpencar?"
Azegi:"Kau itu masih kecil, belum pantas mengatur strategi seperti ini. Tuan bilang, kalian berdua hanya harus menghabisi para Legenda yang bermunculan di lapangan ini tapi aku yang akan mengatasi Legenda Kedua dan Ketiga itu."
Natsuko:"Dimengerti."
Azegi:"Berpencar!"
****************
Isaru berlari kuat untuk menemui Nantonio dan memberikan peringatan agar segera menjauh dari Lapangan Tempur secepatnya juga, sementara Nantonio masih berkelahi menghadapi Mitsuki tapi dengan beradu mulut. Isaru langsung memeluk Nantonio begitu ia sampai di tempat nya, Nantonio kaget melihat kedatangan istrinya tiba-tiba saja memeluk sambil menangis.
Nantonio:"Isaru, kau ini kenapa!?"
Isaru:"Nantonio, nyawa mu dalam bahaya. Ku mohon padamu, untuk segera meninggalkan tempat ini!!"
Nantonio:"Apa nya yang bahaya? Dan kenapa aku harus meninggalkan tempat ini!!?"
************
Natsuko mengeluarkan senjata andalannya yaitu Meriam Beracun dan mendidik ke semua orang. Renzora juga mempersiapkan senjata panah nya dan memanah ke semua orang namun ia belum berani berhadapan dengan sang Legenda. Semua Legenda menunda aksinya dan menghindari serangan musuh baru yang tiba-tiba muncul, Yukisora dan Sorai melihat seorang wanita cantik sedang menyerang pasukan mereka dan mencurigai dengan penjahat wanita tersebut.
Sorai:"Guru, wanita itu mirip yang pernah kita lihat saat mengejar Yotamori kan?"
Yukisora:"Itu bukan mirip wanita semalam tapi wanita itu benar-benar asisten Raja Iblis, niat jahatnya sudah tersebar dimana-mana."
*************
Renzora mengeluarkan kekuatan panah nya dan membuat hujan panah halilintar di lokasi sebelah timur tempat Kisuke dan Mitsuki singgah di Lapangan Tempur, Kisuke mengenali anak pemanah itu saat mengejar Yotamori semalam.
Kisuke:"Anak kecil itu, pemanah yang menghalangi pengejaran ku semalam. Ternyata ia asisten Raja Iblis juga, pasti ini semua rencana Nagazaro."
Mitsuki:"Kelihatan nya para asisten Raja Iblis sedang melakukan niat jahatnya menghabisi kita semua, kita harus bisa melawan mereka. Akhirnya lapangan ini benar-benar di penuhi pertempuran sekarang."
***********
Nantonio masih belum mengerti maksud Isaru yang sebenarnya dan mengatakan jika nyawanya dalam bahaya.
Nantonio:"Isaru, jelaskan semua nya pada ku tentang apa yang kau maksud itu. Kenapa aku harus pergi? Dan kenapa nyawa ku dalam bahaya!?"
Isaru:"Tidak ada waktu untuk menjelaskan semua nya, lari Nantonio. ( Berteriak ) Lari!!!!!!"
Azegi dan Pasukan Pangkat Senjata nya sudah siap membidik Nantonio yang masih berhadapan dengan Isaru.Nantonio berbalik arah dan melihat Azegi bersama pasukan nya bersenjata Pistolero, dan buuummmmm.............. Nantonio tertembak oleh semua pasukan Pistolero. Ia juga berusaha melindungi Isaru dibelakang badannya agar tidak terbunuh. Dengan tembakan terakhir, Nantonio tidak sanggup lagi untuk bertahan. Saat melindungi Isaru dengan berpelukan, Nantonio langsung gugur tak berdaya. Isaru hampir tak percaya melihat suaminya meninggal dibidik oleh teman kakaknya sendiri.
Isaru:"( Berteriak ) Nantonio!!!!!!!!"
Semua orang yang ada di Lapangan Tempur langsung terdiam mendengar suara wanita berteriak. Nantonio langsung sekarat setelah di bidik berkali-kali oleh pasukan nya Azegi, Isaru menangis di pelukan suaminya yang mengeluarkan banyak darah itu.
Isaru:"Nantonio, aku sudah bilang padamu untuk segera menjauh dari sini sebelum kau mati. Sekarang kau akan benar-benar meninggalkan ku lebih jauh lagi."
Nantonio:"Isaru, aku tidak akan pernah meninggalkan mu sejauh apapun jika pernikahan kita telah di restui oleh paman dan bibi mu meski kakakmu berniat buruk untuk menyingkirkan ku dari kehidupan mu."
Isaru:"Nantonio, tolong jangan bicara seperti ini. Aku tidak rela jika kau benar-benar akan pergi."
Nantonio:"Isaru, beberapa detik lagi aku akan pergi, tapi aku masih akan tetap singgah di hati mu di dunia lain. Kalau kau tangisi semua ini, kau hanya akan membuat diri mu tambah sedih. Isaru, aku sangat bahagia bisa memiliki istri sebaik dirimu. Rasanya aku ingin hidup lebih lama lagi bersama mu dan kita bisa bersama menghancurkan Raja Iblis, tapi Nagazaro yang berhasil menghancurkan ku lebih dulu. Maaf jika selama ini aku sudah menyakiti perasaan mu, jangan menangis Isaru. Terima kasih sudah mau mengajarkan ku banyak kebahagiaan dan apapun keadaan nya, aku tetap mencintai mu....."
Dengan hitungan detik terakhir Nantonio mengeluarkan kata-kata nya, ia pun meninggal di pelukan Isaru yang masih menangis tak rela. Ia masih memeluk suaminya yang sudah tak bernafas itu, pembunuh yang sudah membuat Nantonio meninggal itu pun mendekati Isaru sambil tertawa jahat.
Azegi:"Hihihihihihi....... Apa yang kau harapkan dari orang yang sudah tak bernyawa itu sementara dirimu yang masih hidup hanya bisa menangis? Kau terlalu baik hati untuk menerima kenyataan ini, jika saja kau memiliki sifat pendendam seperti Nantonio, kau tidak akan kehilangan nya selagi kau berani melawan kakakmu. Inilah hidup yang sebenarnya."
Semua orang yang berada di Lapangan Tempur itu sontak kaget dengan melihat pembunuhan Legenda Ketiga oleh Azegi, Lapangan Tempur sempat hening karena terjadi pembunuhan sadis itu. Azegi melanjutkan tawa jahatnya yang senang melihat orang lain menderita kehilangan segalanya, Mitsuki pun mendekati Azegi sambil menyimpan kesal dan berniat untuk membunuh nya.
Mitsuki:"Kau memang iblis, tak memiliki hati, kau selalu bahagia melihat orang lain menderita karena dirimu, untuk apa kau lahir ke dunia ini jika kau hanya akan menyebarkan penderitaan begini!? Dari awal aku sudah tau jika kau kerjasama dengan Raja Iblis itu, aku sudah menaruh dendam dan curiga terhadap misimu. Orang jahat seperti mu itu lebih pantas untuk mendapatkan balasan yang akan membuat mu tak akan pernah hidup lagi!!"
Azegi:"Beraninya kau mengucapkan itu di hadapan ku, apa kau yang akan menjadi korban selanjutnya dari pembunuhan ini? Pedang ku menanti mangsa nya, dan mungkin kau pantas menjadi makan siang pedang ku yang haus darah ini."
Mitsuki:"Kurang ajar!!"
Karena Mitsuki bertambah kesal, ia pun nekad bertarung dengan Azegi secara kasar-kasaran. Azegi dengan santai menangkis serangan lawan nya yang gila itu sambil tertawa jahat, Mitsuki mengeluarkan kekuatan Crazy Moon dan mematahkan pedang nya Azegi. Tapi, Azegi malah tertawa lagi. Ia keluarkan Kabut Berhantu nya secara menyeluruh ke semua sisi Lapangan Tempur, Kabut Berhantu itu sangat berbahaya jika sampai seseorang menghirup nya. Tapi Mitsuki tidak tau kalau bahaya sedang mengelilingi nya, Kisuke pun segera membubarkan barisannya untuk pergi dari Lapangan Tempur. Ia juga bergegas memberitahukan Mitsuki untuk segera pulang dan meninggalkan Lapangan Tempur karena adanya Kabut Berhantu yang beracun itu.
Kisuke:"Mitsuki, cepat kita pulang. Lapangan ini sudah ditebar oleh racun!"
Mitsuki:"Baiklah."
**************
Pasukan Minaigawa dan Mikagawa juga bergegas pulang ke desa nya masing-masing karena mengetahui keberadaan racun kabut itu.
Yukisora:"Sial, ini pasti Kabut Berhantu milik Azegi. Ini benar-benar beracun, Sorai, tutup hidung mu supaya kau tidak terhisap racunnya."
Odazaro:"Semua nya tutup hidung sambil berjalan ke kuda masing-masing, kita harus secepatnya pulang dan tinggalkan Lapangan Tempur ini."
Kayra:"Cepatlah semuanya!!"
************
Beberapa Pasukan Nantonio datang menolong Isaru dan membantu Isaru membawa pulang pemimpin nya yang sudah meninggal itu, mereka bergegas kembali ke desa nya dan menghindari Kabut Berhantu milik Azegi.
*************
Pasukan Bersenjata dalam perjalanan pulang ke Tanah Misterius dan berpisah dengan Pasukan Angin nya Kenji, Mitsuki tampak pucat selama di perjalanan hingga membuat Kisuke khawatir.
Kisuke:"Mitsuki, kenapa wajahmu pucat? Apa sesuatu yang tidak nyaman terjadi padamu?"
Mitsuki:"Aku tidak tau, tiba-tiba saja aku merasa sudah keracunan begitu."
Kisuke:"( Dalam Hati ) Apa jangan-jangan Mitsuki sudah terhisap racun Kabut Berhantu nya Azegi? Ini benar-benar berbahaya jika itu benar."
Perjuangan tak pernah berakhir jika kita tak berjuang dengan yakin untuk hal yang menyelamatkan sesuatu.( Bab 5 Selesai )
Share this novel