Pasukan Desa Mikagawa pulang dengan lelahnya masing-masing, Karasya berjalan di antara rombongan pasukan nya dan mencari guru Kayra yang sedari tadi tidak kelihatan. Ternyata guru Kayra dengan kudanya sedang menatapi Danau Bening didepan nya, Karasya pun mendekati gurunya sambil meminta nya untuk pulang.
Karasya:"Guru Kayra, kenapa guru masih disini? Ayo pulang bersama kami, apa guru ada janji dengan guru Odazaro?"
Kayra:"Tidak sama sekali, muridku. Aku ingin menyelesaikan masalahku dengan menatap danau yang suci ini, nanti aku susul."
Karasya:"Guru, aku tidak bisa pulang tanpamu. Rasanya kau sudah hilang di hidup ku, dan tidak ingin terpisahkan dengan mu."
Kayra:"Ternyata kau masih ingat pesan ku."
Karasya:"Pesan apa?"
Kayra:"Pesan untuk tidak pernah meninggalkan ku, hingga sekarang kau masih mengingat nya."
Karasya:"Sungguh? Aku bahkan tidak merasa kan nya."
Awal niat, Karasya ingin menemani guru Kayra di danau itu tapi setelah ia mendengar suara ledakan dari Hutan Timura, ia bergegas memeriksa nya dan meninggalkan guru Kayra yang masih tenang menatap Danau Bening itu.
*************
Sesampainya di hutan, Karasya menatap di sekeliling nya sambil mencurigai kehadiran seseorang selain dirinya di Hutan Timura.
Sorai:"Hai?"
Karasya:"Sorai, sedang apa kau disini!? Jangan bilang kau mengikutiku diam-diam!"
Sorai:"Jangan berprasangka sembarangan dulu, aku kesini karena penasaran dengan suara ledakan barusan. Tapi setelah aku cari kemana-kemana, tidak ada tanda atau bekas ledakan itu. Apa kau juga mendengar ledakan nya?"
Karasya:"Iya, tapi jangan kau pikir juga kalau kita bisa bertemu disini karena takdir."
Sorai:"Mungkin saja."
Saat Karasya ingin memarahi Sorai karena kalimat nya kurang menyenangkan, suara ledakan yang sama terjadi lagi dan memotong perbincangan kedua ninja itu. Sorai pun bergegas mendatangi arah suara ledakan tersebut dan meninggalkan urusan nya dengan Karasya.
************
Sehabis latihan perang siang tadi, Mitsuki harus menunda kebiasaan nya karena sedang sakit akibat serangan Azegi ketika di Lapangan Tempur. Kisuke latihan dengan pedangnya untuk meningkatkan kelincahan bertarung nya, dan Yukisora datang berkunjung melihat Kisuke sedang sibuk.
Yukisora:"Tuan Kisuke?"
Kisuke:"Ternyata kau, Mitsuki sedang kurang enak badan jadi ia harus istirahat total mungkin 3 hari lamanya."
Yukisora:"Apa yang terjadi dengannya?"
Kisuke:"Menurut dokter khusus Legenda, Mitsuki terkena serangan misterius."
Yukisora:"Semoga dia baik-baik saja."
Ketika perbincangan itu berlanjut semakin serius, Sorai datang sambil membawa salah satu pasukan Kisuke bernama Subasa yang kelihatan sedang cedera.
Sorai:"Tuan Kisuke, guru Yukisora."
Yukisora:"Sorai, siapa dia!?"
Kisuke:"Subasa, apa yang terjadi padamu? Dan mana teman-teman mu yang lainnya?"
Subasa:"Tuan, hal misterius terjadi pada kami."
Yukisora:"Hal misterius?"
Kisuke:"Subasa, bisa kau ceritakan seluruh kejadian itu?"
Subasa:"Iya tuan, kejadian itu terjadi satu jam yang lalu sebelum saya cedera seperti ini. Tiba-tiba saja datang seorang pria berkostum ninja membawa boom pada kami dan melemparkannya begitu saja tanpa tujuan, boom itu pun meledak di hadapan kami hingga Sorai berhasil mengetahui kejadian ini melalui asap yang bertebaran disekitar Hutan Timura."
Kisuke:"Misterius sekali, masalah seperti ini sangat lah sulit untuk menemukan kunci jawabannya."
Subasa:"Tuan, saya masih punya kelanjutan masalah ini. Saya menemukan potongan surat dari boom itu dan terdapat ancaman beserta nama Mitsuki."
Kisuke:"Surat ancaman?"
Subasa:"Ini suratnya tuan."
Subasa pun menyerahkan surat tersebut pada Kisuke dan isinya adalah ancaman dari ayah tiri mereka yang selalu mempermasalahkan harta warisan keluarga mereka. Jika Kisuke tidak menyerahkan seluruh harta warisan ibu kandungnya, maka gantinya adalah mereka harus mengikuti semua perintah jahat nya dan memasukkan nama Mitsuki di surat ancaman itu. Diberitahukan nya juga bahwa Mitsuki telah bersengkongkol dengan nya atas ancaman tersebut.
Kisuke:"Ayah benar-benar sudah gila!"
Yukisora:"Tuan, kau tidak apa-apa kan?"
Kisuke:"Iya, sekarang juga aku akan segera menghentikan ayah jahat itu dan tetap menggenggam harta warisan ini di tangan yang sah. Dan firasat ku benar, ada yang aneh dengan hari ini. Kenapa Mitsuki bisa bersengkongkol dengan ayah padahal sebelum menjadi Legenda aku sudah memperingatkan untuk tidak pernah lagi berurusan dengan beliau."
Subasa:"Jadi maksud nya tuan akan menghukum kapten Mitsuki?"
Kisuke:"Tidak mungkin, aku hanya akan memperingatkan nya saja karena aku tau kondisi nya sekarang sedang sakit."
Yukisora:"Tuan Kisuke, apa kau bisa memaafkan Mitsuki? Aku hanya tidak ingin melihat dia kehilangan semangat nya."
Kisuke:"Kita akan lihat nanti."
**********
Mitsuki bangun dan sadar setelah tiga jam tiduran sambil menghanyutkan pikiran nya, ia menoleh ke arah kostum Legenda nya dan mengingat kembali misi malam nya yang harus tuntas hari ini juga.
************
Keadaan di luar berlanjut semakin tegang, Yukisora takut jika Kisuke akan melakukan sesuatu pada Mitsuki karena rencana rahasi dari surat tersebut. Dan tiba-tiba saja, Mitsuki datang memotong pembicaraan mereka dengan curiga.
Mitsuki:"Seserius itu kah kalian berisik membicarakan ku?"
Yukisora:"Mitsuki!?"
Mitsuki:"Yukisora, kuharap tujuan mu kesini bukan untuk mengajak ku duel."
Kisuke:"Mitsuki! Aku sudah tau rencana mu dengan ayah! Jelaskan semuanya pada ku!!"
Mitsuki:"Rencana rahasia? Satu-satunya rencana ku di dunia ini hanyalah melindungi peran penting ini."
Kisuke:"Aku tidak akan membiarkan kau melakukan persengkongkolan ini!! Jika kau berani melangkah, aku akan nekad padamu!!"
Mitsuki:"Owh, jadi aku ketahuan ya?"
Kisuke benar-benar nekad pada Mitsuki hingga ia harus mengeluarkan pedang nya dan membuat takut Yukisora, Sorai, dan Subasa.
Yukisora:"Tuan Kisuke, jangan nekad sembarangan begitu."
Sorai:"Guru, biarkan mereka menyelesaikan nya dengan cara apapun dan kita tidak berhak untuk menghentikan mereka."
Subasa:"Tuan, kumohon hentikan itu. Gunakan lah cara lain untuk menyadarkan kapten Mitsuki."
Kisuke:"Kali ini aku tidak bisa menerima permintaan kalian bertiga untuk memaafkan Mitsuki, aku tetap akan memperingatkan mu untuk menghentikan rencana ini."
Mitsuki:"Aku tidak sabar melihat mu berbuat nekad begini, dan yang menang berhak mendapatkan keinginannya."
Kedua saudara itu berkelahi secara fantasi bagaikan musuh dan pahlawan. Yukisora, Sorai, dan Subasa yang menyaksikan perkelahian itu, kelihatan sangat tegang hingga membuat mereka tak percaya bisa melihat Legenda bersaudara itu berkelahi.
Yukisora:"Ini tak bisa dihentikan, mereka berdua sudah dikendalikan amarahnya."
Sorai:"Belum pernah aku melihat sesama Legenda berkelahi seperti ini, aku suka sekali pertunjukkan fantasi ini."
Perkelahian Mitsuki dan Kisuke berlanjut semakin sengit, tak dapat dihentikan dengan mudah. Mitsuki yang masih setengah sembuh karena serangan Kabut Berhantu Azegi, kembali terasa saat berkelahi dengan Kisuke. Karena ia lalai, Kisuke pun menusuk ujung pedangnya ke perut Mitsuki hingga tak bernafas. Mitsuki menjerit kecil merasakan serangan kakaknya dan dengan serangan terakhir, Mitsuki pun pingsan tak sadarkan diri lagi. Kisuke mengakhiri perkelahian nya dan Subasa langsung mendekati kapten nya yang sekarat itu dengan iba.
Subasa:"Ka.....ka..... kapten!!! Kapten! Kapten! Kapten! Tuan Kisuke, tidak seharusnya kau nekad seperti ini padanya hingga kau berani membunuh nya karena masalah itu! Kenapa!? Kenapa!!?"
Kisuke menatap Subasa dengan dingin dan tidak tega melihat salah satu pasukan nya kecewa dengan sikap nya, ia mendekati Mitsuki sambil meminta maaf atas kekerasan nya.
Kisuke:"Mitsuki, aku tau tindakan mu itu membuat ku kehilangan jati diriku. Aku maafkan kau kali ini, dan biarkan aku yang akan menghadapi ayah."
Subasa pergi mengikuti Kisuke ke dalam sementara Yukisora dan Sorai, pulang secepatnya setelah berhasil membela Kisuke untuk memaafkan Mitsuki.
***********
Ayah tiri Kisuke dan Mitsuki adalah ayah terjahat yang selalu berusaha merebut harta warisan nya secara paksa atau dengan berbagai macam ancam, ia bernama Matsunaga. Tinggal di istana megahnya bersama tiga pasukan terkuatnya, kekuatan dan kemampuan bertarungnya melebihi batas para Legenda. Ia juga mampu membaca tujuan Kisuke yang akan datang menemui nya atas surat ancaman itu.
Matsunaga:"Kisuke, setelah sekian lama nya berpisah, akhirnya kita bertemu kembali."
************
Yukisora dan Sorai sampai di Desa Minaigawa setelah selesai membantu masalah Kisuke , guru Odazaro menunggu kepulangan kedua muridnya dan bertanya apa saja yang sudah mereka lakukan diluar hingga pulangnya larut malam.
Odazaro:"Yukisora, apa yang kau lakukan di luar desa hingga pulang terlambat ini? Aku sangat mengkhawatirkan mu dan Sorai."
Yukisora:"Maaf sudah membuat mu khawatir, guru. Aku baru dari Tanah Misterius membantu masalah Kisuke tentang harta warisan nya yang akan di ambil alih secara paksa oleh ayah tirinya."
Odazaro:"Matsunaga, ternyata kau masih hidup."
Yukisora:"Guru, kau kenal siapa ayah tiri tuan Kisuke dan Mitsuki?"
Odazaro:"Dulu aku juga sering di ancam oleh Matsunaga untuk menyerahkan seluruh kekuasaan desa ini padanya tapi aku tetap kuat untuk melindungi tanah muda ini. Matsunaga adalah orang paling jahat kedua setelah Raja Nagazaro, namun Matsunaga hanya menginginkan harta seseorang yang tidak mencapai kekuasaan dunia."
Sorai:"Tuan Kisuke juga mendapat ancaman besar dari orang jahat itu untuk secepatnya menyerahkan harta warisannya dan jika tidak, tuan Kisuke harus ikut rencana jahatnya."
Odazaro:"Kisuke memang dalam musibah, tapi kita tidak bisa ikut campur urusan keluarga mereka."
Yukisora:"Guru, apa kau mengijinkanku untuk ikut membela tuan Kisuke untuk menghentikan ancama Matsunaga?"
Odazaro:"Bukannya aku tidak mengijinkan mu tapi aku takut kehilanganmu lagi, kau satu-satunya orang yang sah mewarisi tanah desa ini serta harta berharga ini."
Yukisora:"Guru, aku yakin akan baik-baik saja dan kembali ke desa ini hidup-hidup."
Odazaro:"Berjanjilah padaku, Yukisora."
Yukisora:"Meskipun guru tidak meminta, aku akan selalu mengingat nya."
Guru Odazaro hanya bisa tersenyum melihat semangat Yukisora dan mengijinkannya membantu masalah Kisuke, Sorai pun juga diminta ikut oleh Yukisora sebagai bukti.
***********
Kisuke pergi menemui Matsunaga dengan menaiki kudanya sambil menyimpan dendam besar, ia tak rela jika keluarga nya dalam masalah hanya karena masalah harta warisan. Beberapa saat kemudian, Kisuke sampai di halaman istana Matsunaga yang di tunggu oleh tiga orang pasukan terkuatnya. Mereka adalah Fukase, Nikojima, dan Kiyoteru. Kisuke tak di izinkan masuk oleh ketiga pasukan itu kecuali mereka berhasil dikalahkan.
Fukase:"Kami adalah rintangan pertama mu sebelum kau menemui Matsunaga."
Nikojima:"Jika kau berhasil melewati kami, silahkan temui beliau, itu pun jika kemampuan mu dapat melampaui batas kerjasama kami."
Kiyoteru:"Legenda Halilintar, kau siap menaklukkan kami bertiga?"
Kisuke:"Karena aku sudah terbawa emosi sebelum kesini, maka aku bersedia melawan kalian."
Sesuatu yang merahasia memang memiliki makna yang kuat tapi jika tidak sanggup untuk menyimpan rahasia tersebut maka mundurlah dan biarkan rahasia itu menjauh. ( Bab 6 Selesai )
Share this novel