Ketika siang cerah menyinari indahnya kedamaian Desa Mikagawa, guru Kayra menyempatkan keindahan alam itu ditemani murid kesayangannya sambil minum teh bersama.
Kayra:"Apa kau menikmati suasana nya, Karasya?"
Karasya:"Guru, aku bisa menikmati yang kau maksud itu jika aku dapat merasakan kehadiran ikhlas nya dirimu mendidik ku."
Kayra:"Aku sangat ingin sekali mengatakan hal ini padamu tapi takutnya kau akan terharu mendengar nya."
Karasya:"Aku akan lebih terharu jika guru tidak mengatakan hal yang kau maksud itu."
Kayra:"Apa kau tau seberapa besar nya jasa ku membesarkan dirimu hingga kau mampu menaklukkan julukan sebagai Kunoichi Terlincah?"
Karasya:"Aku tidak peduli seberapa besar guru mendidik ku asalkan engkau iklhas menjaga perasaan ku."
Kayra:"Aku memiliki satu permintaan yang selama ini aku pendam untukmu."
Karasya:"Apa?"
Kayra:"Aku ingin kita bersama bagaikan anak dan ibu yang tak terpisahkan dari segalanya, aku selalu menganggap diri mu sebagai putri ku yang sudah lama wafat itu. Apa kau menganggap ku balik sebagai ibu?"
Karasya:"Kau bahkan lebih dari seorang ibu, kau sudah seperti malaikat nyata ku yang turun ke bumi untuk membahagiakan ku."
Suasana berubah menjadi mengharukan hingga Karasya meneteskan air mata nya dan membasahi pipinya yang putih itu, namun Guru Kayra tetap tenang meskipun Karasya terharu.
************
Lapangan Tempur tampak kosong bagaikan telah berakhir nya perang, orang yang menjadi pertama kalinya menempati lapangan tersebut adalah Yotamori Sakaru ( Penakluk Elemen Cahaya as Pemimpin Desa Mizunagawa ) bersama Pasukan Anginnya. Ia santai sambil tertidur pulas di dalam sebuah kereta kuda mewahnya sementara pasukan nya bersusah payah mencari lokasi aman untuk latihan menghadapi perang. Salah satu pasukan Yotamori bernama Toshiro berusaha berisik di dalam kereta kuda majikannya untuk membangunkan nya supaya mereka bisa mendapat tugas untuk latihan, dengan malas nya Yotamori bangun sambil mendengarkan ocehan Toshiro yang masih berisik itu.
Toshiro:"Tuan Yotamori! Tuan Yotamori! Bangun! Kita sudah di Lapangan Tempur seperti rencana mu kemarin! Cepat bangun dan berikan tugas pada kami untuk latihan! Lagipula kau sendiri yang memaksa kami untuk latihan dengan keras supaya desa mu tidak terancam iblis!!"
Yotamori:"Apa? Kita sampai? Bukankah kita mengerjakan besok pagi?"
Toshiro:"Ini sudah besok, tuan. Kita harus latihan secepatnya sebelum tempat ini penuh dengan para Legenda."
Yotamori:"Apa kita bisa memundurkan jadwal latihannya? Aku sangat mengantuk, tau?"
Toshiro:"Apa tuan rela jika kemenangan ini berada pada orang lain yang kau anggap tidak penting kan? Apa kau mau desa kita terhindar dari serangan musuh kan? Apa tuan ingin kami berbakti padamu? Apa kau ingin memiliki Pasukan Panglima seperti yang di miliki para Legenda? Kalau kau menginginkan semua itu, maka tuan harus bangun dari kemalasan ini dan lakukan lah rencana mu kemarin secara sportif."
Yotamori:"Kalau begitu, mari kita lakukan sekarang sebelum kesempatan ini di ambil orang lain!!"
Dengan sombongnya Yotamori menunjukkam gaya nya yang hebat itu di atas kereta kuda namun hanya kepala nya saja yang terlihat, Toshiro bersama pasukan lainnya keheranan melihat tingkah laku kapten mereka yang tidak mendewasa itu.
Toshiro:"Kalau tuan ingin kesempatan ini berjalan, kau harus mengerjakan tugas mu sesuai rencana dan berikan tugas kami di sini."
Yotamori kemudian berpikir sejenak sambil menatap langit dengan sikap nya yang masih sombong itu, tidak lama setelah itu ia mendengar suara terompet tepat di hadapan nya yang masih sangat jauh itu.
Yotamori:"Apa itu!?"
Ternyata suara terompet yang di dengar Yotamori berasal dari Pasukan Bersenjata yang datang bersamaan dengan pemimpin mereka yang ternama itu, Mitsuki berteriak senang ketika langkah kudanya menginjak wilayah lapangan.
Mitsuki:"Yeaaahhhh!!!!!"
Seketika itu Yotamori langsung ketakutan setelah kedatangan Mitsuki bersama Pasukan Bersenjata nya yang tak tertandingi itu, ia pun bergegas menyuruh Tatsuke bersama pasukan nya pergi dari Medan Tempur sebelum mereka di anggap pengacau.
Yotamori:"Ahhhh!!! Cepat pergi dari sini sebelum kita di ancam Legenda itu!!!!"
Kemudian Pasukan Bersenjata melaksanakan perintah Kisuke dan Mitsuki yang membagi beberapa wilayah untuk latihan perang seperti yang telah di rencanakan, ternyata di sana juga ada kehadiran Pasukan Misterius tanpa pemimpin mereka. Lantas Mitsuki langsung melompat dari kudanya sembari mengeluarkan kekuatan Thunder Dragon dengan sangat dahsyat hingga Yotamori bersama Pasukan Anginnya terbang tak bisa menahan serangan tersebut. Akhirnya serangan itu berhenti ketika Mitsuki berdiri di tengah Lapangan Tempur dengan gaya sombongnya itu. Yotamori bersembunyi ketakutan di balik kereta kuda nya yang terbanting akibat serangan Mitsuki itu, ia hampir kenal dengan sosok sombong yang tengah berdiri di Lapangan Tempur itu namun Yotamori terlalu takut untuk menghadapi nya.
Yotamori:"Sepetinya aku kenal dengan sosok itu, dia pasti........( Berteriak terkejut ) Legenda Keempat!!!!?"
Mitsuki:"Legenda Keempat atau bukan Legenda Keempat, kau tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan itu di depan ku, Yotamori."
Yotamori:"Kau kenal dengan ku?"
Mitauki:"Orang aneh payah yang tidak memiliki arti kedewasaan seperti mu itu sangat mudah di kenali orang di tambah dengan sikap mu yang masih kekanak-kanakan itu. Aku bukannya tidak suka dengan mu namun wajah takut mu itu sangat mengganggu latihan ku di sini, aku minta kau bersama pasukan mu pergi dari tempat ini sebelum kalian kena ancaman dari ku!"
Yotamori:"Apa!!!? Tidak mungkin!! Kami kesini dengan tujuan untuk latihan perang menghadapi iblis d.....d.....an kalian jangan sembarangan mengusir kami dari sini!!!"
Mitsuki:"Kelakuan mu itu membuat ku bertambah semakin kesal, aku tidak rela jika orang sepertimu tidak segera menjauh dari hadapanku!!"
Yotamori masih bersembunyi di belakang kereta kuda nya sambil gemetar ketakutan mendengar ancaman Mitsuki, Pasukan Angin nampak terdiam sambil menunduk ketakutan menghadapi sang Legenda yang sedang marah itu. Mitsuki hampir saja melangkah kan kakinya untuk menghajar Yotamori tapi tiba-tiba ia mendengar suara Yukisora berteriak memanggil nya dari belakang.
Yukisora:"Mitsuki!!!!"
Mitsuki pun berbalik ke belakang melihat kedatangan Yukisora berkuda bersama Pasukan Apinya di belakang barisan, Yukisora pun melompat sambil berlari menemui Mitsuki setelah selesai melompat dari kudanya. Lalu, Yukisora protes dengan rivalnya karena mendahului barisan pasukannya ketika berangkat ke tujuan yang sama.
Yukisora:"Sudah ku duga jika kau ke sini untuk latihan, maka dari itu kau menghalangi barisan pemberangkatan kami ketika di hutan. Kau semakin sombong saat kau menjadi legenda di urutan keempat, aku menjadikan mu sebagai rival ku supaya kau bisa kalah berhadapan dengan ku dan tidak ada lagi gaya sombong yang akan kau perlihatkan pada semua orang!!"
Mitsuki:"Heh! Bilang saja jika kau iri dengan ku karena aku lebih kuat dari perkiraan mu sendiri kan? Kau bersama pasukan mu itu tidak perlu mengejar ku untuk membalas dendam atas kedahuluan ku tadi, lebih baik kita tentukan pemenang pertarungan ini siapa yang pantas balas dendam!"
Yukisora:"Aku terima tantangan mu, Mitsuki!!"
Legenda Serival itu pun memilih kegiatan kesukaan mereka di tengah Lapangan Tempur dan mulai tidak mempedulikan rencana latihan mereka yang telah di susun itu, Yukisora menancap kan pedang nya ke leher Mitsuki namun meleset. Mitsuki mengambil kesempatan nya untuk membalas balik serangan Yukisora dengan memegang dua pedang elemen bulan dan mengeluarkan kekuatan Thunder Dance dengan tingkat normal. Yukisora tidak mau kalah dengan serangan rivalnya, ia pun juga mengeluarkan kekuatan Fire Rotation dan terjadi lah ledakan besar ketika kekuatan Mitsuki beradu dengan milik Yukisora. Yotamori dengan tegangnya melihat pertarungan legenda itu dari kejauhan bersembunyi nya sambil memuji kehebatan mereka.
Yotamori:"Pertarungan kedua Legenda itu sangat menakjubkan, kekuatan mereka ketika beradu bagaikan tersatu dengan alam dan tidak ada satupun orang yang berani mencampuri kesenangan mereka."
Kemudian ia berdiri diatas kereta kudanya sambil bergaya sok hebat akan bergabung dengan pertarungan kedua Legenda itu.
Yotamori:"Kalau begitu, aku akan ikut dalam pertarungan mereka meski harus menjadi pengacau di antara kedua Legenda itu!!"
Di saat Yotamori berdiri di atas kereta kuda nya dengan gaya sok hebat itu, ia langsung terjatuh ke bawah begitu Mitsuki dan Yukisora mengeluarkan kekuatan yang berakhir seimbang dan ledakan yang terjadi pun menyebar ke seluruh penjuru wilayah. Yotamori langsung memerintahkan Toshiro untuk segera meninggalkan Lapangan Tempur sebelum mereka ikut terkena serangan dahsyat pada legenda di sana sambil ketakutan.
Yotamori:"Toshiro!! Cepat perintah Pasukan Angin kita untuk segera menjauh dan pergi dari sini sebelum kita hancur oleh serangan mereka!!!"
************
Guru Odazaro memiliki perjanjian bersama Hozu Utasora ( Pemimpin Desa Ninjagawa as Guru Ninja Kaisuke ) yang sedang menunggu itu, guru Odazaro berkuda sangat cepat untuk bisa sampai di Desa Ninjagawa karena perjanjian nya sangat penting. Beberapa saat kemudian, guru Odazaro sampai di depan gerbang masuk Desa Ninjagawa yang sedang di hadang oleh Utasora, guru Odazaro turun dari kudanya sambil berjalan mendekati Utasora yang sudah tua itu.
Utasora:"Apa benar kau Odazaro Sendai?"
Odazaro:"Apa kau tidak bisa melihatnya?"
Utasora:"Aku sudah tua tapi aku masih kuat menyimpan satu kekuatan langka yang akan di wariskan ke murid ku, kau ke sini untuk membahas perjanjian itu?"
Odazaro:"Sulit sekali untuk bicara dengan orang pikun seperti mu, aku kesini mengajak mu dan murid ninja mu kerjasama dalam latihan perang kita menghadapi perperangan sesungguhnya. Apa kau bersedia?"
Utasora:"Owh maafkan aku, Odazaro. Aku sudah membatalkan perjanjian mu karena keinginan murid ku, kata kata isyarat nya benar. Jika aku membantu mu sebagai guru dari seorang Legenda maka artinya aku mengorbankan peran Legenda nya untuk mu dan murid mu."
Odazaro:"Kenapa kau seenaknya membatalkan perjanjian kita?"
Utasora:"Cepat keluar dari desa ku sebelum Kaisuke membunuh mu!!"
Dengan cepatnya Kaisuke menyerang guru Odazaro secara tak terduga duga oleh pandangan nya, guru Odazaro terpaksa harus bertarung dengan Legenda Kedelapan itu. Kaisuke mengeluarkan semua latihannya selama ini untuk bertarung dengan seseorang yang sombong dengan dirinya, Utasora tampak senang melihat guru Odazaro kegelisahan menghindari serangan murid nya yang lincah itu.
Utasora:"Hahahahaha!! Kalau kau berani mengancam ku karena perjanjian yang tidak di tepati ini, murid ku tidak akan segan segan melenyapkan mu!!"
Guru Odazaro nampak seperti seorang pecundang yang di ancam berlebihan oleh Utasora, namun ia tidak akan menyerah secepat itu. Guru Odazaro sengaja berhenti bergerak untuk memancing perhatian Kaisuke. Secepat apapun gerakan Legenda Kedelapan itu, guru Odazaro langsung menghantam murid Utasora dengan sangat kuat hingga lawannya menyerah ketika merasakan dahsyat nya pukulan sang guru dari Legenda Kelima.Utasora pun langsung kaget besar melihat murid nya menyerah hanya karena sebuah pukulan guru Odazaro yang di anggap nya remeh itu, lantas Utasora marah pada guru Odazaro karena berhasil mengalahkan Kaisuke hingga tak mampu berdiri.
Utasora:"Beraninya kau!!!! Rasakan kekuatan balas dendam ku!!!!"
Kemudian Utasora mengeluarkan kekuatan yang di sebutnya langka yaitu keluar nya lima arwah penasaran yang berguna untuk merasuki pikiran orang yang di dekatinya, Utasora pun langsung mendekati guru Odazaro dengan kekuatan arwah penasaran yang di keluarkan nya itu. Tapi guru Odazaro tidak sepenakut itu, ia keluarkan kekuatan badai api setelah Utasora semakin dekat dengan jarak nya. Lantas Kekuatan guru Odazaro jauh lebih kuat di banding arwah penasaran milik Utasora itu, setelah terjadi ledakan di antara kekuatan besar itu, Utasora pun langsung kalah sambil menghilang bersama arwah penasaran nya setelah menerima serangan guru Odazaro. Akhirnya tidak ada lagi perjanjian atau urusan penting yang di ingkarinya.
************
Mitsuki dan Yukisora masih melanjutkan pertarungannya hingga hujan gerimis membasahi wilayah Lapangan Tempur, ketika Yukisora akan menyerang Mitsuki dengan pedang berapinya, Kisuke tiba-tiba berteriak memanggil adiknya.
Kisuke:"Mitsuki! Yotamori kabur!"
Yotamori:Oow."
Mitsuki:"Sial!"
Yukisora:"Apa!!? Aku tidak sadar jika di sini ada kehadiran Yotamori!!"
Mitsuki:"Kereta kuda nya ada tiga buah? Aku tidak sempat melihat Yotamori kemana dia masuk ke kereta nya, Kisuke. Kau kejar kereta kuda sebelah kiri, Yukisora kejar di sebelah kanan dan aku yang di tengah ini!!"
Kisuke:"Baik!"
Yukisora:"Aku juga bertugas!!? Baik, aku lakukan selagi tidak ada pemenang di pertarungan ini!!!"
Kisuke memerintahkan pasukannya untuk pulang ke Tanah Misterius karena mereka harus menyelesaikan sesuatu yang penting bersama Mitsuki, begitu juga dengan Yukisora yang langsung memulangkan pasukan nya ke Minaigawa.Mereka pun mengejar Yotamori sesuai perintah Mitsuki, karena Mitsuki ingin membalas Yotamori yang telah mengganggu latihan nya dan tak mau pergi dari. Kisuke terus mengejar Yotamori di kereta kuda yang berarah ke sebelah Utara, namun terjadi keanehan sedikit ketika ia sampai di dalam hutan. Kisuke melihat beberapa hujan panah datang dari atas, ternyata Yotamori tidak ada di dalam kereta yang Kisuke kejar, itu hanya tiruannya saja. Hujan panah itu juga mampu menghancurkan kereta kuda pemimpin Desa Mizunagawa itu dan mengagetkan Kisuke.
Kisuke:"Hanya tiruan Yotamori? Dan dari mana hujan panah itu berasal?"
Ternyata, sosok yang memunculkan hujan panah tersebut adalah Renzora ( Asisten Setia Raja Iblis as Pemanah Kecil ).
Kisuke:"Anak kecil?"
Renzora:"Ahh, jangan panggil aku anak kecil tuan Legenda."
************
Yukisora berkeyakinan jika Yotamori berada di kereta kuda sasarannya yang terus berjalan itu, kemudian Sorai datang berlari di samping gurunya sambil membawa informasi penting tentang pengejaran nya.
Sorai:"Hai guru."
Yukisora:"Sorai? Apa yang kau lakukan di sini?"
Sorai:"Aku hanya akan mengatakan jika sasaran yang sedang kau kejar itu bukan orang yang asli."
Yukisora:"Maksud mu di dalam kereta itu tidak ada orang nya atau bukan Yotamori?"
Belum sempat Sorai menjawab pertanyaan gurunya, di depan mereka tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat seperti berasal dari sebuah pistol, kereta kuda Yotamori terbakar dan pemiliknya tidak ada di sana seperti yang di katakan Sorai.
Yukisora:"Kau benar Sorai, Yotamori tidak ada di sana."
Sorai:"Guru, perempuan itu mirip seperti penjahat perempuan bertopeng di Danau Bening yang aku ceritakan kemarin sore."
Yukisora:"Benarkah!? Siapa kau!? Apa kau salah satu asisten raja iblis!? Jawab aku!!"
Ternyata, perempuan cantik Berpistol yang sedang di marahi Yukisora itu adalah Natsuko ( Istri Raja Iblis as Wanita Berpistol ) yang di tugaskan suaminya untuk membunuh pemimpin Desa Mizunagawa namun Natsuko salah sasaran. Kemudian Yukisora kembali memarahi Natsuko karena tidak menjawab pertanyaan nya.
Yukisora:"Kenapa kau malah diam!!? Jawab aku!!"
Natsuko:"Pertanyaan mu itu tidak terlalu penting untuk kujawab, lebih baik aku menjawab pada suami ku jika aku mengecewakannya telah berkomunikasi dengan pria lain."
Yukisora:"Wanita yang aneh."
Natsuko:"Aku tidak akan memasukkan kata kata itu ke hati tapi aku akan memasukkan peluruku melalui keberanian kalian."
Natsuko langsung melontarkan peluru nya di kedua orang itu namun meleset, ia pun berkesempatan untuk pergi dengan kuda nya setelah selesai melemparkan boom asap pada Yukisora dan Sorai.
Sorai:"Dia lolos, guru."
Yukisora:"Aku tau, berarti salah satu Yotamori yang asli ada pada Mitsuki atau Kisuke."
Sorai:"Kita cari mereka, guru."
Yukisora:'Baik."
************
Kekesalan Mitsuki pada Yotamori tidak mereda sama sekali hingga ia tak berhenti mengejar kereta kuda nya. Saat di tengah pengejaran itu, dengan anehnya Azegi berada di atas kereta kuda Yotamori secara misterius sambil menatap Mitsuki dan mengejek nya.
Azegi:"Hihihihihihi."
Mitsuki:"Azegi? Apa yang kau lakukan di situ!? Jangan menghalangi ku untuk balas dendam!!"
Azegi:"Hihihihihihi, seharusnya kau sudah dari tadi membalas nya dan bukan duduk mengejar nya seperti itu dasar pengecut."
Mitsuki:"Beraninya kau meledek ku!!!"
Azegi:"Aku yang akan membawa Yotamori pergi ke hadapan tuannku untuk tugas nya membunuh pemimpin Desa Mizunagawa, lebih baik kau hentikan pengejaran mu itu daripada tidak membawa hasil."
Mitsuki:"Ini urusan ku!! Kau tidak berhak menghentikan ku!!!"
Azegi mengabaikan ocehan Mitsuki karena telah menggangu nya, ia pun mengeluarkan kekuatan menyeramkan nya yaitu Kabut Berhantu yang membuat penglihatan Mitsuki tak terkendali dan menghalang perjalanan dengan beberapa hantu di sana hingga kuda Mitsuki sampai jatuh sakit di sana tak bernyawa sementara dirinya baik-baik saja. Ia pun melanjutkan mencari Azegi dengan berjalan sambil melihat beberapa pohon terbesar di sebelah nya, setelah ia keluar dari hutan itu, Mitsuki melihat sebuah puncak besar nan tinggi di hadapannya berjarak 10 meter dan di atas puncak tersebut ada seseorang berdiri dengan sombongnya sambil di temani tiga orang. Tiba-tiba saja Kisuke muncul di belakang Mitsuki sambil menanyakan tentang pengejaran nya tadi.
Kisuke:"Mitsuki, Yotamori tidak ada di kereta yang ku kejar itu. Apa yang asli ada pada mu atau yang Yukisora kejar?"
Yukisora mendadak datang di saat Kisuke bertanya, Sorai pun juga ada di samping gurunya yang berusaha mengejar kecepatan kuda nya.
Yukisora:"Mitsuki!! Apa yang asli ada pada mu!? Kereta kuda yang aku kejar tadi tidak ada orang nya sama sekali!!"
Mitsuki:"Iya, Yotamori yang asli ada pada ku tapi Azegi mengacaukan semuanya."
Yukisora:"Azegi!?"
Kisuke:"Siapa yang ada di atas puncak itu?"
Mereka berempat pun berusaha melihat jelas siapa saja orang yang berada di atas puncak itu, tenyata orang yang berada paling atas puncak tersebut adalah Oda Nagazaro ( Raja Iblis as Pemimpin Pasukan Misterius ) bersama tiga asisten setianya. Azegi membawa Yotamori ke hadapan Nagazaro dengan menyangkut kan pedang tajam nya di baju Yotamori yang sudah sekarat itu, kemudian Nagazaro mengangkat pistol nya untuk bersiap menembak nya bahkan di hadapan para Legenda yang sedang melihat nya. Karasya pun juga ada di sana melihat Nagazaro membunuh seseorang yang tak di kenal nya dari dalam hutan, dengan kejam nya Nagazaro langsung melontarkan peluru pistol nya tepat di kepala Yotamori. Dan jenazah nya pun jatuh ke tanah dari ketinggian ia berdiri di puncak, para Legenda itu terlihat tegang melihat pembunuhan yang di lihat nya langsung dengan mata terbuka luas. Betapa jahatnya Nagazaro di dalam pikiran Mitsuki setelah Yotamori di bunuh secara tragis, Nagazaro pun menatap mereka berempat secara jahat dan pikiran yang dingin.
Kisuke:"Ternyata selama ini dalang iblis dari Pasukan Misterius itu adalah Oda Nagazaro?"
Mitsuki:"Kejahatan nya sudah melebihi kejahatan iblis sesungguhnya."
Yukisora:"Bagaimana kita bisa menghentikan tindakan jahatnya jika semudah itu dia membunuh seseorang!?"
Sorai:"Tak bisa dibiarkan, harus ada seseorang yang bisa menyingkirkan nya."
Mitsuki:"Kita akan memikirkan cara strategi serinci mungkin jika iblis sebenarnya adalah Nagazaro."
Mereka berempat benar benar telah merasakan jahatnya Nagazaro menguasai dunia apalagi sampai membunuh seseorang yang menghalangi kesenangan nya, Nagazaro terus menatap mereka dengan harapan jika legenda itu akan musnah secepatnya dengan rencana kriminalnya.
Sekejam kejam nya seseorang bersifat, ia akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan kekejaman nya selama di dunia ibarat sebuah dosa. ( Bab 2 Selesai )
Share this novel