Oda Nagazaro merupakan nama iblis yang sering ditakuti orang tanpa keberanian, sekali mendengar nama tersebut maka orang itu tidak akan berani menyebut balik nama jahat itu.
***********
Isaru sedang di sidang oleh suaminya sendiri karena Nantonio tahu ternyata Oda Nagazaro lah penjahat selama ini sekaligus kakak kandung dari Isaru, Nantonio benar-benar marah setelah mengetahui semua itu hingga ia harus bersikeras pada istrinya sendiri.
Nantonio:"Aku tidak pernah menduga selama ini ternyata kakakmu sendiri yang menyebarkan penderitaan hampir ke seluruh dunia, apa kau tidak sadar selama ini dengan kakak mu sendiri yang bersikap bagai iblis!? Kita tidak bisa membiarkan kakakmu semakin merajalela seperti ini. Dia harus segera dihancurkan atau di hukum mati!"
Isaru:"Aku....... sungguh....... menyesal.. Nantonio, aku mohon maaf darimu."
Nantonio:"Kau tidak bisa selalu berkata minta maaf begini, tidak akan ada perubahan pada dunia ini jika kita tak bergerak melindungi dalamnya!!"
Isaru:"Aku sudah berusaha membujuk kakak ku untuk berhenti merencanakan kejahatan nya, tapi ia mengancam ku balik."
Nantonio:"Dia berhati iblis, pikiran nya sangat dingin, tidak mungkin ia berhenti begitu saja dengan permohonan mu yang lemah tanpa kekerasan!!"
Ditengah ketegangan itu, mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang ninja langsung di hadapan nya hingga membuat Nantonio curiga dengan nya.
Nantonio:"Siapa kau!? Beraninya kau masuk ke tempat ini tanpa identitas mu!! Apa kau salah satu asisten dari Raja Nagazaro!!?"
Sorai:"Biarkan saya menjelaskan semuanya, Legenda Ketiga. Saya Sikodara Sorai murid dari Legenda Kelima, saya ke sini atas perintah seseorang yang meminta saya mengirim surat pada mu."
Nantonio:"Kenapa kau tidak mengirimkan nya melalui pasukan ku?"
Sorai:"Mereka tak mengijinkan saya masuk."
Nantonio:"Baik, terimakasih surat nya. Kau bisa kembali, Sorai."
Sorai pun langsung hilang seketika setelah selesai dengan tugasnya, Nantonio masih kepikiran tentang Nagazaro yang tak bisa dihentikan. Kemudian ia lanjutkan dengan membaca sepucuk surat misterius yang dikirim langsung oleh Sorai.
**********
Setelah selesai latihan, Yukisora ijin masuk ke dalam rumah yang ada guru Odazaro bersama Karasya.
Yukisora:"Guru Odazaro, apa aku boleh masuk?"
Odazaro:"Masuklah."
Ketika masuk, Yukisora kaget kecil melihat perempuan cantik duduk berhadapan dengan guru Odazaro yang membuatnya tertanya tanya.
Yukisora:"Siapa kau?"
Karasya:"Saya Karasya dari Desa Mikagawa."
Yukisora:"Benarkah? Desa surga itu sangat menakjubkan, iya kan?"
Karasya:"Sangat."
Yukisora:"Kenalkan, aku Sotaro Gonzirai Yukisora Legenda Kelima as Pemuda Api."
Karasya:Senang bertemu dengan mu, kak Yukisora."
Yukisora:" Aku juga, ngomong-ngomong, kau sedang apa disini?"
Karasya:"Saya disini untuk menyampaikan pesan dari guru saya ke guru mu, mereka adalah sahabat yang selalu menjadi rival besar setiap saat bertemu. Saya selalu menjadi penghubung antara guru Kayra dengan guru Odazaro karena jarak desa kita yang cukup jauh ini."
Odazaro:"Maaf jika aku membuat mu terlibat dalam perjanjian kami."
Karasya:"Tidak apa-apa guru, lagipula saya senang melakukan semua ini karena saya bisa sekaligus melihat suasana desa kalian."
Yukisora:"Guru, dimana Sorai?"
Odazaro:"Dia ijin pada ku untuk pergi menemui Legenda Ketiga, pagi cerah begini seharusnya kita mempersiapkan strategi lainnya untuk hari perang yang akan datang selanjutnya."
Yukisora:"Tapi guru, nampaknya semua pasukan kita hari ini benar-benar kelelahan mungkin karena tugas kemarin yang tidak menghasilkan apapun, justru menghasilkan kelelahan besar."
Tak lama setelah itu, Sorai datang tiba-tiba dengan kemampuan teleportasinya dan duduk di sebelah Karasya yang tidak sadar itu.
Sorai:"Aku pulang, guru."
Odazaro:"Istirahat lah jika kau lelah, Sorai."
Sorai:"Aku belum lelah, guru. Jadi, Karasya ada disini juga?"
Odazaro:"Iya, dia sudah ada di sini sejak kau pergi tadi."
Sorai:"Mungkin ada takdir di belakang yang mempertemukan kita disini, apa itu benar?"
Karasya:"Jangan macam-macam dengan ku jika kau tidak ingin melihat ku marah, dan jangan pernah kau merayu ku dengan omong kosong mu yang tidak berguna itu!"
Odazaro:"Karasya."
Karasya:"Iya guru?"
Odazaro:"Sampaikan lah pesan ku tadi untuk gurumu."
Karasya:"Baik guru."
Setelah Karasya pulang dari Desa Minaigawa, Yukisora langsung mengajak Sorai latihan sebelum guru Odazaro mengajak bicara tentang persiapan perang.
Yukisora:"Sorai, Karasya itu siapanya kau?"
Sorai:"Dia teman ninja ku sejak kecil sebelum aku di adopsi kalian."
Yukisora:"Kelihatannya kau suka dengan kunoichi itu, benar kan?"
Sorai:"Apa? Hentikanlah itu guru, aku jadi gugup dengan pertanyaan itu. Kami tidak ada hubungan lain selain teman, kenapa guru tiba-tiba bertanya begitu? Sudahlah guru, kau bilang akan mengajarkan ku Jutsu Bola Api."
Yukisora:"Iya iya, aku sedang mempersiapkan nya."
**************
Mitsuki bersama Kisuke dan Kenji masih dalam perjalanan menjalankan rencana kedua sambil berkuda di iringi pasukannya masing-masing.
Kenji:"Mitsuki, rencana pertama tadi agak menegangkan. Aku hampir jatuh dari kuda setelah turun dari puncak yang kau suruh tadi, rencana kedua ini seperti apa ya?"
Mitsuki:"Kita lihat saja nanti, kau harus lebih fokus dan jangan mengalihkan pandangan mu pada sesuatu yang tidak penting. Makanya kau mudah jatuh karena melihat keramaian rencana masing-masing tadi, rencana kedua ini sama seperti rencana ku bersama Yukisora lima tahun yang lalu itu."
Kenji:"Mitsuki, berapa kali pengalaman kau menjalankan rencana sebelum perang seperti ini?"
Mitsuki: Tanyakan pada Kisuke."
Kenji:"Tuan Kisuke?"
************
Nantonio bersama Isaru dan pasukannya melakukan perjalanan menuju Lapangan Api ditemani pasukan penjaga khususnya sesuai tempat pertemuan di surat dari Sorai, tiba-tiba rombongan nya berhenti ketika Nantonio melihat seorang pemimpin bersama pasukannya tapi masih tersembunyi di dalam tebalnya sebuah kabut.
Nantonio:"Siapa itu?"
Azegi:"Nantonio, Isaru, selamat datang di neraka."
Nantonio:"Azegi!!?"
Azegi:"Jangan terkejut, aku tak akan macam-macam dengan mu, wahai pangeran. Aku hanya ingin membawa Isaru ke hadapan kakaknya, ada masalah keluarga yang harus mereka bicarakan."
Nantonio:"Aku akan ikut, kemana pun Isaru pergi, aku harus mengikutinya demi keselamatan nya. Dan kau tidak ada hak untuk melarang ku mengikutinya, aku suami sah Isaru!"
Azegi:"Omong kosong, hihihihihihi."
Nantonio:"Apanya yang lucu!? Kau benar-benar aneh."
Azegi:"Isaru, ayo kita pergi sekarang. Kakakmu sudah menunggu."
Nantonio::"Apa ini benar jika Nagazaro hanya membicarakan masalah keluarga!? Aku takut jika semua ini hanya pancingan nya saja agar kau mengikuti kemauannya dan malah menjadi mimpi buruk untuk hubungan kami dan seluruh Rakyat Arei!!"
Azegi:"Cepatlah, Isaru."
Isaru:"Tidak apa-apa, Nantonio. Aku bisa menjaga diri, jangan terlalu mencemaskan ku."
Nantonio:"Tidak bisa, Isaru. Pasti semua ini hanya pancingan palsu kakakmu, biar aku ikut bersama kalian!!"
Azegi:"Kau memang keras kepala, Pangeran Nantonio."
*************
Sesampainya di dalam istana iblis, Nagazaro menanti kehadiran Isaru sambil duduk santai di singgasana nya ditemani istri dan asisten kecilnya. Setelah Isaru datang di hadapannya, Azegi langsung berdiri tepat di samping majikannya.
Azegi:"Aku bawa Isaru untukmu."
Nagazaro:"Kenapa kau juga membawa pangeran tak penting itu ke sini?"
Azegi:"Dia memaksa untuk melindungi Isaru."
Nantonio:"Apa yang akan kau lakukan pada Isaru? Jangan berani macam-macam dengan nya!"
Nagazaro:"Ini bukan urusanmu, hanya asisten ku yang tau apa yang akan aku lakukan padanya."
Nantonio:"Aku tidak akan memaafkan mu jika kau sampai menyakiti Isaru!"
Nagazaro:"Kau bukan bagian dari keluarga kami, dan kau tidak berhak untuk melarang ku bicara dengan adikku!"
Nantonio:"Kau juga tidak ada hak untuk memaksa Isaru menuruti kemauan jahat mu!!"
Isaru:"Nantonio, aku bisa menyelesaikan nya tanpa harus membuat mu marah pada kakak. Biarkan aku bicara sebentar dengannya, aku janji akan kembali bahagia dengan mu."
Ketika pembicaraan antara saudara yang beda sifat itu dimulai, Nantonio mengambil pedangnya dan maju cepat menyerang Nagazaro namun dihalangi oleh Azegi dengan menusukkan pedang tajam nya ke perut Nantonio. Lantas Legenda Ketiga itu tak berdaya dan berusaha kuat untuk menahan sakit itu serta melindungi Isaru. Isaru langsung kaget sambil khawatir melihat suami nya disiksa oleh Azegi.
Isaru:"Nantonio!? Azegi, apa yang kau lakukan padanya?"
Azegi:"Aku yakin suami mu akan kuat menerimanya demi kebaikan mu."
Isaru:"( Dalam hati ) Ini semua salahku, seharusnya aku tidak pergi bersama Nantonio atas surat yang di tujukan dari Sorai. Andai aku tidak mengikuti nya, Nantonio tidak akan menderita seperti ini karena kehadiran ku, aku memang istri yang buruk. Maafkan aku, Nantonio."
************
Lapangan Tempur penuh dengan beberapa pasukan dengan masing-masing pemimpin nya, guru Odazaro bersama Sorai dan pasukannya tiba di tujuan untuk latihan bersama dengan pasukan dari Mikagawa dengan pemimpin mereka yang bertanggung jawab atas kemuliaan hati nya. Yukisora segera kembali ke Lapangan Tempur bersama gurunya setelah selesai mengirim surat permintaan kepada Legenda Keenam atas keinginan guru nya.
Kayra:"Kau bilang kau akan kesini bersama murid yang menjadi Legenda itu? Kemana dia?"
Odazaro:"Aku menugaskan nya sebentar."
Yukisora:"Lapor guru, aku selesai dengan tugasnya. Apa kita mulai sekarang latihan ini?"
Kayra:"Lebih baik kita dahulukan latihan kita daripada disusul oleh pasukan lain yang akan menggangu kegiatan penting ini."
Odazaro:"Aku menunggu seseorang yang akan menjawab pertanyaan ku tentang mengajak kerjasama dalam latihan ini."
Kayra:"Siapa lagi orang yang kau maksud itu?"
*************
Morikawa menunda santai nya demi membaca surat dari Legenda Kelima, karena ia mengganggap serius, Morikawa langsung kaget setelah selesai membaca surat tersebut.
Morikawa:"Apa aku tidak salah baca? Yukisora Legenda Kelima itu mengirim kan surat dari gurunya untuk ku? Dan isinya ternyata mengajak ku kerjasama dalam latihan militer nya? Apa dia tertarik dengan kekuatan legenda ku yang belum pernah ku tunjukkan? Aku harus jawab apa ya dengan ajakan orang tua itu?"
Tiba-tiba datang seorang perempuan yang ternyata pembantu dari rumah berkapal Morikawa membawakan teh hangat untuk nya dan melihat majikannya tampak gelisah bercampur bingung, pembantu yang bernama Metani itu pun segera bertanya masalahnya.
Metani:"Tuan Morikawa, apa yang membuatmu gelisah? Mungkin saya bisa membantu mu."
Morikawa:"Aku menerima surat dari seorang guru Legenda Kelima untuk mengajakku latihan bersama, tapi aku tidak tau harus jawab apa. Menurut mu bagaimana?"
Metani:"Ini kesempatan yang bagus, ia mengajak mu kerja sama dalam latihan ini. Ini sangat bagus dan sangat rugi jika tuan menolak nya, menurut saya tuan harus menyepakati ajakan itu."
Morikawa:"Kau benar juga, baiklah, aku akan mempersiapkan diri dengan mengajak beberapa pasukan ku. Tolong jaga rumah ya, Metani."
**********
Guru Odazaro bersama Yukisora belum memulai sama sekali rencana mereka dengan alasan menunggu Morikawa, hingga Sorai memutuskan untuk memulai nya daripada tempat latihan ini akan di ambil alih orang lain.
Sorai:"Guru, apa tidak sebaiknya kita mulai saja rencana pelatihan ini? Nanti tempat ini akan ada banyak orang."
Yukisora:"Sorai benar, guru."
Kayra:"Kedua muridmu ada benarnya juga, Odazaro. Lebih baik kita mulai saja latihan ini sebelum telat."
Odazaro:"Apa Morikawa benar-benar akan menyetujui nya?"
Setelah di tunggu beberapa saat, mereka melihat rombongan pasukan dari depan mereka dengan membawa bendera bergambar tengkorak. Yukisora pikir rombongan pasukan tersebut adalah musuh, tapi setelah terlihat pemimpin dari rombongan itu, ternyata membuat guru Odazaro senang sambil bernafas lega.
Morikawa:"Oh yeah! Aku sudah tiba, semuanya!!"
Odazaro:"Morikawa, akhirnya kau datang."
Morikawa:"Itu benar, sensei."
Odazaro:"Aku pikir kau akan menolaknya."
Morikawa:"Jika aku menolak nya, maka aku di sebut sebagai Legenda yang jarang latihan perang dan jika aku menerima, maka berarti aku membantu saingan ku berhasil. Maaf jika aku mengatakan hal ini pada kalian, aku sampai tidak sadar jika Legenda Kelima itu juga ikut latihan, aku pikir dia hanya mengirimkan surat mu untukku."
Yukisora:"Tidak masalah, Morikawa. Perkataan mu ada benarnya juga, tapi entah kenapa tiba-tiba guru Odazaro menginginkan kau ikut dalam latihan ini."
***********
Rencana kedua atas rancangan Kisuke sudah selesai di kerjakan tanpa menimbulkan cedera pada satu orang pun, Kenji yang tadi senang tiba-tiba penasaran pada kegiatan latihan perang pada Mitsuki.
Kenji:"Mitsuki, aku ingin tanya. Ketika perang dunia sudah dimulai, rencana strategi perang versi mu itu seperti apa?"
Mitsuki:"Jika pertanyaan mu bersangkutan dengan rencana itu, alangkah baiknya kau tanyakan pada Kisuke saja. Ia Legenda Pertama yang pintar menyusun strategi perang itu, aku hanya menyetujui seluruhnya dari otak Kisuke."
**********
Nantonio pingsan setelah di sakiti oleh Azegi, Legenda Ketiga itu pingsan di dalam istana Nagazaro dan bergegas keluar mencari Isaru. Dia mencari di sekitar Danau Bening tapi tidak di temukan, ketika mencari di Lapangan Api, Nantonio masih belum menemukan nya hingga ia berkuda memasuki hutan. Saat keluar hutan, Nantonio melihat seorang pria berkuda santai mendekati nya dan orang itu adalah.......
Nantonio:"Azegi?"
Azegi:"Itu aku."
Nantonio:"Dimana istri ku!?"
Azegi:"Wanita itu baik-baik saja, Nagazaro mengajak nya bicara tentang masalah keluarga nya dan tidak termasuk dirimu. Kau terlalu mengkhawatirkan Isaru karena kecurigaan mu terhadap Nagazaro, sebaiknya kau urusi dulu peran legenda mu dan jangan berpikir untuk keadaan Isaru."
Nantonio:"Aku tidak bisa berhenti memikirkan Isaru, setelah aku menikah dengan nya, aku merasa baru hidup. Namun, setelah aku tau jika kakak nya adalah penjahat besar para Legenda, aku jadi semakin khawatir jika Isaru sampai di sakiti oleh Nagazaro meskipun sekarang mereka hanya sebatas perbincangan. Akan tetapi, firasat ku mengatakan sesuatu akan terjadi pada Isaru."
Azegi:"Aku tidak mau membahas ke situ, tapi aku punya topik yang mungkin akan membuat mu sadar betapa pentingnya urutan Legenda mu."
Nantonio:"Apa maksud perkataan mu itu?"
Azegi:"Kau kenal dengan Legenda Keempat Dare Mitsuki?"
Nantonio:"Naga Dua Elemen itu, memang apa hubungannya dengan ku?"
Azegi:"Karena keberanian nya yang selalu mengutamakan kepentingan Legenda nya, bisa saja ia merebut urutan Legenda mu. Ia Legenda yang memiliki 5 macam kekuatan, masa depan mengatakan jika berakhir nya Nagazaro karena keberanian Mitsuki dan Yukisora mengahadapi Raja Iblis itu. Dan kau seharusnya mempertahankan gelar mu dengan merencanakan sesuatu yang mirip dengan rencana Mitsuki, kau hanya akan membawa nama buruk bagi peran mu jika kau sampai tersingkirkan oleh Legenda Keempat itu."
Nantonio:"Kenapa tiba-tiba kau membicarakan Legenda Keempat itu?"
Azegi:"Kau tidak tersinggung dengan cerita ku tadi? Kalau kau sampai terlalu mengkhawatirkan Isaru, peran Legenda mu tidak akan bertahan lama. Harus ada perubahan untuk mempertahankan peran mu agar tak direnggut oleh Naga Dua Elemen itu."
Tanpa membalas Kalimat Azegi, Nantonio langsung melanjutkan pencarian nya sambil melupakan kata-kata Azegi yang membuat nya tersinggung. Nantonio pergi mencari Isaru ke Lapangan Tempur tanpa ia ketahui jika tempat itu sudah di penuhi banyak orang.
************
Pasukan Mitsuki juga dalam perjalanan ke Lapangan Tempur untuk latihan di rencana ketiganya, Mitsuki yang memimpin jalan paling depan, sempat melihat Nantonio berkuda sendirian yang berarah sama seperti tujuan nya.
Mitauki:"( Dalam Hati ) Apa tujuan Nantonio ke Lapangan Tempur? Daritadi aku lihat dia selalu mengikuti arah pasukan ku."
Jangan mempersiapkan rencana di saat waktu menggentingkan datang tapi persiapkan lah rencana tersebut saat waktu yang genting belum datang. ( Bab 3 Selesai )
Share this novel