Bab 7 ( Pengkhianat )

Fantasy Series 463

Matsunaga menculik beberapa Pasukan Bersenjata Kisuke, salah satunya adalah Kevin, Rokuza, Morui, Akashi, dan Azai. Alasan Matsunaga menculik mereka agar Kisuke bisa mampir ke istana nya untuk menyelamatkan pasukan nya dan ia bisa meminta paksa harta warisan nya, Pasukan Bersenjata nampak menjerit dan meminta tolong untuk dibebaskan.
Matsunaga:"Mungkin dengan cara ini, aku bisa mengajak Kisuke bicara baik-baik dan menyerahkan seluruh harta warisan nya padaku, aku juga termasuk dalam keluarga mereka."
Kevin:"Mustahil!! Tuan Kisuke tidak akan pernah menyerahkan harta itu pada siapapun apalagi ayah tiri seperti mu yang haus kekayaan!!"
Morui:"Itu benar, kau tidak akan semudah itu merebut nya hanya dengan cara yang tak adil!!"
Rokuza:"Lebih baik kau mati daripada harus hidup dan membuat keluarga mu menderita!!"
Akashi:"Iya!! Lepaskan kami!! Kau harus mati secepat apapun waktunya!!"
Azai:"Hei orang jahat!! Kau dengar kami tidak!!?"
Matsunaga:"Beraninya kalian menentang ku dengan cara itu, yang aku inginkan hanya lah harta Kisuke dan bukannya pasukan payah seperti kalian. Kalian hanya lah pancingan ringan ku agar Kisuke kesini menyelamatkan kalian dan lihat seperti apa jawaban Kisuke dari suratku."
*************
Yukisora dan Sorai sampai di depan gerbang istana Matsunaga dan berharap jika kedatangan mereka dapat membantu Kisuke.
Sorai:"Eh? Kelihatan nya sepi? Kemana semua orang?"
Yukisora:"Jangan-jangan tuan Kisuke sudah sampai sebelum kita kesini?"
Sorai:"Kurasa begitu, guru."
Yukisora:"Kita masuk saja, gerbang nya tidak di gembok."
**********
Kisuke masih berkelahi dengan ketiga pasukan Matsunaga yang sudah sekarat dua orang, Fukase masih kuat untuk menahan serangan Kisuke tanpa dua temannya yang sudah tak sanggup itu.
Fukase:"Kau pikir dengan ini aku akan kalah darimu!? Dengan atau tanpa teman ku aku masih kuat menghadapi mu, Legenda Halilintar!!"
Kisuke:"Tong kosong nyaring bunyinya, biasanya orang yang banyak bicara itu aslinya tak sehebat yang dikatakan nya."
Fukase:"Kau tidak percaya atau merasa sok hebat disini!?"
Fukase maju menyerang Kisuke dengan dua pedangnya dan bergerak sangat cepat namun bagi Kisuke itu hanyalah serangan kecil, ia keluarkan kekuatan Sickle Thunderbolt ke hadapan Fukase dan terjadilah ledakan kecil yang menimbulkan asap hingga Yukisora merasakan bau asap ledakan yang tidak jauh dari jarak nya. Seusai berkelahi, Kisuke langsung menuju halaman belakang menemui Matsunaga dan menyelamatkan pasukannya.
***********
Yukisora dan Sorai mencari asal muncul nya asap tersebut hingga ke halaman istana Matsunaga, mereka melihat tiga orang sekarat didepan sana dan mencurigai sebelum ketiga orang itu kwalahan.
Yukisora:"Orang-orang ini, seperti nya salah satu pasukan Matsunaga."
Sorai:"Jika dilihat, tuan Kisuke memang sudah sampai disini dan menghajar ketiga orang ini."
Yukisora:"Asap yang kulihat tadi pasti disebabkan pertarungan tuan Kisuke melawan mereka."
Sorai:"Sekarang kita harus apa, guru?"
Yukisora:"Cari tuan Kisuke, pasti beliau sedang menemui Matsunaga entah dimana itu."
*************
Kisuke sampai di hadapan Matsunaga yang berdiri sombong di depan para pasukan nya ditahan, emosinya sudah meluap semakin besar dan berniat takkan memaafkan ayah tiri nya.
Kisuke:"Matsunaga!!"
Matsunaga:"Kisuke, aku ini ayahmu. Panggil aku ayah, dasar anak kurang ajar."
Kisuke:"Dasar ayah tidak tau diri!! Seharusnya kau malu pada dirimu karena menindas keluarga sendiri demi harta!! Aku tidak akan pernah memaafkan dirimu!!"
Matsunaga:"Aku tidak akan bersedih mendengar anakku bersikap begini begitu, yang aku inginkan hanyalah..."
Kisuke:"Harta warisan!!? Cukup sudah dengan keinginan mu mengambil alih harta kami!! Harta ini pantas diwariskan padaku dan Mitsuki!!"
Matsunaga:"Bagaimana jika kita bertarung beradu kekuatan? Jika aku yang menang, maka seluruh harta warisan mu jadi milikku."
Kisuke:"Jika aku yang menang, maka menjauhlah dari negeri ini dan jangan pernah menyisakan satupun rencana atau pasukan mu disini!!"
Yukisora:"Berhenti!!!!!"
Tiba-tiba saja Yukisora datang memotong pembicaraan mereka tanpa ditemani Sorai dan membela Kisuke dalam muslihat nya.
Matsunaga:"Pemuda Api dari Minaigawa?"
Yukisora:"Legenda Kelima ini juga harus ikut membantu tuan Kisuke menghadapi mu!! Memang ayah tiri bisa saja mendapatkan harta warisan seperti yang kau minta tapi dengan cara kasar begini, kau tidak pantas menguasai nya!!!"
Matsunaga:"Belajar darimana kau, Pemuda Api?"
Yukisora:"Guru ku mengajarkan ku untuk menyerahkan suatu keturunan pada yang berhak menguasai nya, orang yang ingin menguasai harta itu seharusnya bersikap bijak, adil, dan tidak memaksa untuk menguasai nya!!"
Matsunaga:"Pemuda pintar, kau juga tidak berhak untuk macam-macam dengan urusan kami. Memangnya kau itu siapanya Kisuke?"
Yukisora terus melanjutkan ocehannya agar Sorai bisa mengendap-endap membebaskan Pasukan Bersenjata, namun Matsunaga menyadari keberadaan seseorang dibelakang. Ia pun membunyikan telapak nya dengan bertepuk dan terjadilah ledakan besar dibelakang nya, Kisuke meminta Yukisora untuk menjauh dari era ledakan itu tapi Yukisora mencemaskan Sorai.
Yukisora:"Sorai!!!"
Kisuke:"Kenapa Sorai!!?"
Ledakan berakhir dengan munculnya api kecil dan dicampur dengan tawa jahatnya Matsunaga.
Matsunaga:"Kau pikir aku mudah dibohongi, Kisuke?"
*************
Mitsuki sadar dari pingsan nya setelah dibunuh oleh Kisuke, ia ditemani oleh guru Odazaro yang duduk tenang sambil melihat bintang diteras.
Mitsuki:"Sensei?"
Odazaro:"Sudah mendingan, Mitsuki?"
Mitsuki:"Sejauh ini baik-baik saja, sensei sedang apa disini?"
Odazaro:"Aku diminta Kisuke untuk menemani mu selama kau belum sadar."
Mitsuki:"Sensei, kemana kakakku pergi? Apa benar ia akan menemui ayah tiri ku?"
Odazaro:"Benar, ia bersama Yukisora dan Sorai. Kelihatan nya kehidupan kalian ada di genggaman ayah tiri yang tak bertanggung jawab, bukannya membuat kehidupan ini damai tapi ia malah memaksa Kisuke untuk menyerahkan harta warisan keluarga kalian."
Mitsuki:"Aku menyesal telah mengikuti perintah nya atas ancaman nya padaku, kupikir harta ini akan dikuasai bersama tapi ayah ingin menguasai nya sendiri secara paksa."
Odazaro:"Bersabarlah, Mitsuki. Aku yakin dengan keberanian Kisuke, kehidupan kalian akan jauh lebih tenang dibanding sebelum kalian mendapat surat ancaman dari Matsunaga."
*************
Kisuke mempersiapkan pedangnya dan menghadapi Matsunaga bersama Yukisora, tapi dengan sombongnya Matsunaga berbukti jika rencana Kisuke akan sia-sia.
Matsunaga:"Sia-sia saja, apa yang kau lakukan untuk ku semuanya akan terbuang percuma."
Kisuke:"Aku tidak peduli dengan ramalan mu, apapun itu asalkan kau menjauh dari kehidupan kami!!"
Matsunaga:"Coba kau hadapi Pasukan Boom ku, dan buktikan jika perkataan mu benar."
Kisuke bingung dengan yang didengar oleh Matsunaga, ternyata Pasukan Boom datang dengan jumlahnya yang sangat banyak hingga membuat Kisuke sulit berpikir. Tak ada waktu untuk berpikir, Kisuke langsung mengeluarkan kekuatan Shine Thunderbolt dan menghabisi Pasukan Boom terlebih dulu. Yukisora bergegas membantu Kisuke menyerang pasukan tersebut hingga ia harus terluka, Matsunaga dengan santainya menyaksikan perkelahian itu dan tertawa jahat jika dengan Pasukan Boom itu ia dapat melumpuhkan Kisuke. Yukisora dengan beraninya mengeluarkan kekuatan Fire Fly dan secara tak sengaja, terjadi ledakan kecil hingga Yukisora terlempar ke langit dan diselamatkan oleh ninja yang gesit.
Sorai:"Hai guru."
Yukisora:"Sorai!? Kupikir kau sudah tewas terkena ledakan tadi!"
Sorai:"Tentu tidak, guru. Aku kan sudah mendapat pelajaran darimu tentang teknik penghindaran tercepat, kan? Apa ada kemajuan dari diriku?"
Yukisora:"Sejauh ini kau sudah hampir melampaui batas kemampuan ku."
************
Kisuke tidak ingin membuang tenaga untuk menghabisi Pasukan Boom itu, ia pun melanjutkan untuk menghajar Matsunaga meskipun sedang terluka. Karena ia mengalami luka parah, Matsunaga dengan mudahnya melumpuhkan Kisuke dengan pedang polosnya itu.
Matsunaga:"Kisuke, menyerahlah. Jika kau terus berani melawan ku, kau akan terluka berat. Aku tidak ingin membiarkan anakku terluka karena menolak permintaan ku untuk menghentikan perlawanan ini, tapi aku bangga melihat mu tumbuh seberani ini."
Kisuke:"Sejak kau menikah dengan ibu, aku sudah tidak suka dengan mu dan menaruh curiga dari tingkah laku mu. Dan sesuai dugaan masa lalu, kau benar-benar akan merebut harta warisan ini secara paksa dariku!! Takkan kubiarkan kau semudah itu menguasai nya!!"
Yukisora datang menyuruh Sorai melemparkan beberapa boom kabut asap untuk membuat penglihatan Matsunaga tak terkendali sehingga Yukisora bisa menyelamatkan Kisuke dan menenangkan nya.
Kisuke:"Yukisora?"
Yukisora:"Tuan Kisuke, kau tidak apa-apa? Sudah merasa lebih baik sekarang?"
Kisuke:"Aku baik, terima kasih Yukisora. Akhirnya aku terbantu dari kedatangan kalian, aku tidak bisa memikirkan apa yang terjadi ketika kalian tidak datang membantu ku."
Yukisora:"Tidak usah dipikirkan, tuan. Yang penting sekarang kita harus membuat Matsunaga jera dan merasakan balasannya atas pemaksaan nya menguasai harta mu."
Secara tak terduga, Matsunaga menyerang kedua Legenda itu dan mengacaukan semuanya. Kisuke dan Yukisora dapat mengindari serangan tersebut namun Matsunaga belum bisa dihindari.
Kisuke:"Matsunaga, aku sudah lelah untuk mengatakan semua ini padamu! Tidak ada pengaruh nya sama sekali!"
Matsunaga:"Kali ini rencana apa lagi yang kau katakan pada Kisuke, Pemuda Api?"
Yukisora:"Kau tidak perlu tau apa itu! Yang harus kau tau adalah berhenti membuat derita di kehidupan tuan Kisuke!! Aku memang bukan siapa-siapa nya tuan Kisuke tapi sesama Legenda, membantu adalah pertanda kehatian sang Legenda!!"
Tanpa pikir panjang lagi, Kisuke langsung menyerang Matsunaga dengan teknik palsu. Ia berpura-pura akan menyerang Matsunaga tapi Kisuke menyerang ke arah sebaliknya, hingga Matsunaga lalai dengan arahnya. Dan ketika Kisuke akan menyerang sungguhan dengan Matsunaga, ia dengan beraninya mengeluarkan kekuatan Shine Thunderbolt ke hadapan ayah tiri nya dan terjadi ledakan dahsyat hingga membuat halaman belakang istana Matsunaga hancur bagai kena serangan perang dunia.
Matsunaga:"Kisuke, serangan mu harus ku akui. Kau memang tidak bisa diremehkan sembarangan, meski aku ayah jahat bagimu, kau sudah dengan berani merendahkan harga diriku. Tapi aku tidak akan membalas mu di dunia ini, jaga Mitsuki baik-baik, dan jaga nama baik keluarga kalian dan peran Legenda mu."
Kisuke:"Aku juga minta maaf, ayah. Aku sudah sejahat ini padamu karena dirimu yang egois itu, tapi aku juga sadar jika kau tetap lah seorang ayah bagi kami. Aku tidak bisa berharap kau akan bahagia di alam bawah itu, tapi aku akan selalu mengingat pesan mu."
Matsunaga:"Aku tidak akan kecewa jika mati karena anakku sendiri, biar aku urus sisa kematian ini tanpa mu."
Dengan mengucapkan kalimat terakhir, Matsunaga bunuh diri dengan kekuatan nya sendiri dan meledak di hadapan Kisuke, Yukisora dan Sorai hanya bisa menyaksikan tanpa harus khawatir terhadap keadaan sesaat ini.
Kisuke:"Hanya tangan takdir yang tau kapan kita berakhir."
Yukisora:"Tuan, apa kau menyesal atau sedang bahagia dengan kematian orang jahat ini?"
Kisuke:"Tidak keduanya, Yukisora. Sejahat apapun orang itu, kita tetap harus berpikir jika orang itu lah yang pertama kali kita lihat dan membuat kita damai."
Sorai:"Maksud tuan, Matsunaga tetap lah ayah anda meski ia sejahat merebut hartamu?"
Kisuke:"Demikian begitu, Sorai."
Yukisora:"Tuan, ada segerombolan orang asing di sana."
Mereka melihat rombongan misterius yang muncul dari asap kebakaran hingga membuat Kisuke kaget, ternyata rombongan misterius itu tidak berbahaya. Mereka adalah para pasukan Kisuke yang lepas dari tahanan Matsunaga, mereka mendekati Kisuke dengan gaya sok nya sambil memegang pedang dan berteriak memanggil Matsunaga.
Kevin:"Matsunaga!!!!"
Rozuka:"Matsunaga!! Kau pengkhianat!!!"
Morui:"Matsunaga!!! Jangan kau lari dari kami!!!"
Akashi:"Kau harus tanggung kejahatan mu!!!"
Azai:"Matsunaga!!!"
Kisuke:"Apa maksud kalian memanggil Matsunaga?"
Kevin:"Tuan!! Matsunaga harus kita habisi sekarang!!!"
Rokuza:"Tidak semudah itu ia akan merebut harta warisan mu tuan!!!"
Kisuke:"Percuma saja, dia sudah bunuh diri sebelum kalian berusaha menghabisi nya sendiri."
Morui:"Jadi kami tidak dapat jatah untuk menghabisi orang terkuat seperti Matsunaga?"
Kisuke:"Jadi itu alasan kalian berusaha menghabisi Matsunaga?"
Azai:"Iya tuan."
Akashi:"Selalu saja tuan yang mendapatkan jatah untuk menghabisi orang terkuat. Karena kami hanya pasukan mu, kami hanya berkelahi dengan yang sederajat saja."
Kevin:"Kami juga ingin bertarung dengan seseorang yang lebih kuat meski kami hanya pasukan."
Rozuka:"Kami rela terluka asalkan kami bisa merasakan yang kami inginkan."
Morui:"Iya."
Kisuke:"Tidak usah segitu nya, kalian sudah cukup berjasa padaku. Meski kalian tidak bisa merasakan hal semacam itu, aku tetap bangga memiliki pasukan sebaik kalian. Tidak perlu harus berkorban, cukup dengan membantu sebagai pendamping namaku, kalian sudah sangat membuat ku lebih dari berjasa."
Yukisora:"Situasi apa ini?"
Sorai:"Tiba-tiba saja aku merinding."
***************
Suasana pagi semakin cerah dengan diikuti irama kesenangan Yukisora yang sedang jalan-jalan di sekitar Tanah Misterius sehabis menginap di rumah nya Kisuke, Yukisora nampak sangat bahagia setelah melihat kejadian bermakna kemarin malam. Pasukan Bersenjata yang kemarin malam ditahan Matsunaga di istana, terlihat sangat harmonis dan bahagia di depan teras rumah Kisuke.
Yukisora:"Entah kenapa aku merasa jika hari ini aku sangat bahagia bagai dunia damai meski aslinya Raja Nagazaro masih berkuasa. Setelah melihat kejadian kemarin malam, aku mendapat pelajaran berharga untuk selalu mencintai orang pertama yang kulihat meski pikirannya rakus akan harta dan dunia. Hidup didunia ini hanya sekali, hargai masa-masa selanjutnya agar kau tidak terbawa kejahatan kemanapun."
Sorai:"Selamat pagi, guru. Kau bicara dengan siapa?"
Yukisora:"Dengan perasaan ku."
Sorai:"Guru, kau benar-benar sudah bangun atau sedang bermimpi sambil berjalan?"
Yukisora:"Membahagiakan sekali."
*************
Kabar kematian Matsunaga sudah tersebar dimana-mana, bahkan Nagazaro kaget setelah mengetahui penjahat sederajat dirinya tewas. Natsuko yang berdiri disamping suaminya, menceritakan kejadian asli tentang tewas nya Matsunaga.
Natsuko:"Tuanku, kematian Matsunaga disebabkan karena kerakusannya untuk menguasai harta warisan Kisuke secara paksa. Bahkan Legenda Keempat harus menjadi korban kerjasama perebutan warisan tersebut hingga Legenda Pertama bersama Legenda Kelima harus berani menentang penjahat itu. Kelihatannya keluarga mereka bermasalah hanya karena harta warisan sepele."
Nagazaro:"Jadi seperti itu ceritanya? Aku juga curiga terhadap perilaku Azegi yang kadang membuat ku takut, ia seperti dikendalikan oleh arwah menyeramkan. Apa kau juga tau kenapa Azegi bertingkah seram seperti itu?"
Natsuko:"Kau belum tau? Azegi memang wajar berperilaku menyeramkan begitu karena keturunan bangsa Mitsora yang konon, sebagian bangsa dikendalikan sihir gaib dan Azegi tidak termasuk kategori tersebut. Ia hanya bangsa Mitsora yang haus darah dan kekejaman seperti mu."
Matsunaga dan Nagazaro adalah rival sederajat yang memiliki tujuan sama pada kendali dunia, kematian Matsunaga membuat Nagazaro bangkit lebih jahat lagi untuk mengatur kembali rencanannya tanpa harus didahului siapapun.
Pengkhianat? Sejahat apapun itu, usaha kita hanya lah menunggu tangan takdir sesungguhnya menjemput kejahatan tersebut dan pasrah kepada Tuhan. ( Bab 7 Selesai )

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience