Berharap

Mystery & Detective Completed 1010

Tidak terasa malampun tiba. Rumah menjadi sepi, karena Willy dan yang lain memutuskan pergi untuk menyelidiki dimana adik dan ayah Clara berada sekarang. Saat semua orang tidur nyenyak, berebeda dengan Clara. Ia masih belum tidur dan memilih untuk keluar sambil memegang segelas air putih yang ada ditangannya. Saat Clara sedang berdiri, Louis melihatnya dan memutuskan untuk mendekatinya. “ada apa”sapa Louis dari belakang dengan suara yang lembut, “eh, Louis kenapa kamu belum tidur”. “aku sama sepertimu. Tidak bisa tidur”akui Louis, “oh”jawab Clara menyadari dengan jawaban dari Clara dengan menggunkan suara yang lemah dan melihat Clara memutar tangannya di mulut gelas “ada apa. Apa ada yang mengganggu fikiranmu, kenapa tidak diminum. Apa karena, kedua kakakmu tidak datang hari ini”. “iya, aku sangat mengharapkan mereka datang. Tapi, mereka mempuyai kesibukan lain”akui Clara sambil bersandar dibahu Louis, lalu Louis memperbaiki posisinya agar bisa berhadapan dengan Clara. “jangan begitu, aku sangat tidak suka dengan wajahmu yang seperti ini. Tenang saja, kakakmu pasti mempunyai alasan untuk itu”jawab Louis (membelai rambut Clara dengan lembut), Clara mengangguk lembut dan memeluk Louis. “tenang saja, kakakmu pasti kesini. Tapi bukan sekarang”kata Louis menenangkan Clara yang kini sudah menangis dipelukan Louis, beberapa saat kemudian Louis perlahan-lahan melepaskan pelukannya dan mulai mebelai pipi Clara dan menghapus air matanya. Tatapannya terhadap Clara sangat hangat, sehingga Clara bisa menenangkan hatinya. Lama-lama Louis mendekatkan wajahnya ke wajah Clara, sehingga Clara bisa menghirup nafas Louis yan harum dan akhirnya bibir mereka bertemu. Louis menenangkan Clara dengan cara mencium bibirnya, sehingga mereka seakan lupa dengan dunia yang mereka tempati. Louis semakin memperdalam ciumannya sehingga gelas yang dipegang Clara jatuh dipasir dan lengannya melingkar ke leher Louis. Sehingga Clara bisa memperdalam ciumannya pada Louis, “apa kamu mau berjanji padaku”kata Clara sambil melepaskan bibir dari Louis secara perlahan. “janji”jawab Louis dengan salah satu alisnya terangkat, “kamu tidak akan meninggalkanku dalam keadaan apapun”jawab Clara dengan membalas ciuman Louis. Louis setuju dan mengangkat tubuh Clara sambil membawanya kelaut yang membentang dihadapan mereka. Sesampainya di laut, “apa ini akan menjadi malam yang indah”. “sayangnya tidak. Karena aku tidak bisa melakukan itu, karena aku sangaat mencitaimu dan tidak ingin terluka lebih dalam karena aku”jawab Louis dan mendekatkan wajahnya sehingga bibir mereka menyatu untuk waktu yang sangat lama. Dengan hembusan angin dan ombak yang berada disekitar mereka.

H-6
Saat Clara bangun, ia berada di kamarnya dengan keadaan kering serta rambut yang sudah bersih dan wangi. Saat ia bangkit, ia memakai baju Louis. Ia sadar kalau ia tidur bersama Louis, tapi saat ia menghadap ke kaca. Ada suara dari belakang yang mengejutkannya “tenang saja, aku tidak melakukannya kepadamu. Kalau tidak percaya, coba lihat rekaman CCTV semalam”kata Louis yang berada dibelakang Clara dengan lengan yang mendekap perutnya dan diringi kecupan dipipi. Setelah mendengar itu, Clara melepaskan pelukannya dan langsung menuju CCTV yang letaknya diruangan Louis dan yang benar saja. Mereka tidak melakukan apa, selain mencium bibir mereka secara bergantian. Saat Louis mendekapnya dari belakang “apa kamu lapar, biar aku yang membuatkan makanan untukmu”jawab Louis sambil mendekapnya dari belakang dan mencium bibirnya. Seperti orang yang sudah menikah, Clara merasa darah yang mengalir sangat deras dan juga rasa sangat bahagia berada sedekat itu dengan Louis yang sangat ia cintai sejak lama. Akhirnya Clara mengangguk lemah, berarti menandakan ia mau. Dengan langkahnya yang tegap, Louis perlahan melapaskan dekapannya lalu memaakai kaos dan pergi kedapur. Sementara dengan kepergian, Clara terdiam dan terpaku. Tidak lama kemudian, kedua temannya datang. “ada apa. Kenapa kamu berdiri seperti patung?”tanya Jessica, sedangkan dengan Viona memperhatikan Clara dari bawah sampai atas dan berkata “eh, apa yang kalian berdua lakukan semalam” dengan ekspresi yang sangat ingin tau. Jessica segera menangkap pembicaraan Viona dan “apa, kalian berdua melakukan hubungan itu?”, Clara menggeleng “tidak tidak. Dia hanya mencium bibirku hanya itu dan”. “ia mengelum lehermu”sahut Jessica, “i……i…..iya. hanya itu kok, tidak lebih. Kalau kalian tidak percaya, lihat saja CCTV”.
“Ada apa sih diatas, kok berisik sekali?”tanya Steven memegang gelas sambil meminum minumanannya, “biaslah, anak perempuan”jawab Mike samba makan di meja makan. “memangnya kalian berdua melaukan ap sih semalam”tanya Steven sambil menengguk minumnnya, dengan tenang Louis menjawab“semalam aku hanya mencium bibirnya saja dan juga lehernya. Tapi aku tidak melakukan yang kalian fikirkan sekarang”sambil memetong bahan untuk dimasak nanti. Dan betapa terkejutnya mereka, yang semula minum dengan tenang tiba-tiba menyemburkan minuman didalam mulutnya dan yang sudah terlajur makan pada akhirnya tersedak. “a…apa. Kau melakukan itu pada Clara. Kau berani sekali”akui Steven, “tapi yang aku fikirkan. Kenapa bisa Clara bisa takluk padamu. Akhir-akhir inikan dia mengalami stress karena sibuk menemukan adik dan ayahnya”sahut Mike sambil memakan makanannya kembali. “aku juga tidak tau. Yang terpenting, ia bisa tenang untuk beberapa harikan”jawab Louis sambil memasukkan bahan-bahan kedalam alat penggorengan. “Hei! Kamu mau kemana?”tanya Jessica yang sedang mengejar Clara, “aku mau kebawah, perutku sudah lapar. Apa kalian membiarkanku mati kelaparan diatas”jawab Clara sambil menuruni tangga. Dan yang tidak diduga semua pria yang beada didapur dan yang sedang berdiri langsung menatap Clara sehingga ia menjadi salah tingkah. “aku sudah lapar. Makanya aku turun”jawab Clara sambil memainkan tangannya dibelakang, “kalian, tutup mata kalian”kata Louis sambil memukul mereka dengan sudip yang ia pegang. Ia lalu menghampiri Clara dan mengajak untuk menemaninya memasak. Saat mereka sibuk memasak dan bercanda, saat itulah mereka menggosipkan tentang perubahan sikap yang ia miliki. Saat ia menoleh kemeja makan, mereka mendapati Clara dan Louis sdang mencium bibir satu sama lain. Sesaat itu, ada bunyi bel dan Jessica menawarkan diri untuk membuka pintu. Saat dibuka, ia kaget mendapati Ben dan Ken berada di depan pintu mereka. “ke….kenapa kalian kesini”kata Jessica degan tergagap-gagap, “ada apa denganmu Jes, kenapa kau tergaga-gagap?”sahut Steven lalu menghampiri Jessica. “ini yang membutmu tergagap sehingga tidak bisa berkata-kata. Clara ada tamu untukmu”sahut Mike dengan ketus, sibuk dengan urusan mereka sendiri. Akhirnya Clara mendekati pintu, saat ia sampai ia langsung memeluk Ben yang ia sangat tunggu selama ini. “kenapa kalian tidak bilang kalau kalian kesini?”kata Clara, “maaf ya kami sibuk mencari keberadaan ayahmu. Tapi kami medapatkan hasil, ini”jawab Ben dan Ken memberi kertas adiknya yang masih memeluk Ben. “tapi maafkan kami, kami hanya bisa menemukan ayah”jawab Ken sambil menunduk, Clara melepaskan pelukannya dan menghampiri Ken. “hei, tidak apa. Yang terpenting kalian berdua sudah berusaha keras. Akusanngat senang, kaena kalian sudah menemukan ayah”kata Clara sambil memeluk Ken.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience