Berjuang

Mystery & Detective Completed 1010

Sejak kejadian itu, Willy berpisah dengan adiknya dan kini ia memilki kesempatan untuk bertemu dengan adiknya. “Inspektur, lihatlah Willy. Sepertinya, ia tampak sedih. Apa ia akan melawan adik yang sangat ia sayangi”kata Ronald, “sepertinya ia tidak sanggup untuk melawan adiknya. Mungkin sebaliknya, dia yang akan menyelamatkan adiknya”jawab Inspektur Carlos. “Hei, kenapa kamu sedih”kata Gladys yang sedaritadi berada disamping Willy. Lalu, Ken mengarahkan padangannya ke gantungan kunci milik Jessica. “aku juga akan melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan adikku. Sebelum ini, akhir-akhir ini ayah sedikit stress”, “kenapa”jawab Gladys. “Coba, lihat berita. Sepertinya mereka ( The Gray Wolf) mencari suasana baru”, “iya. Apa Negara ini tidak bisa tenang sedikit. Selalu saja ada hal-hal seperti ini lagi”. “Tenanglah Gladys, munkin ini tidak akan berlangsung lama”sahut Ben (sambil menaruh tangannya dipundak Gladys), “Hei, dasar kaparat. Sejak apan kau disini dan sudah berapa lama kau disini”. “Apa kalian ingin menyelamatkan adik kalian. Apa, aku boleh ikut serta. Aku juga ingin menyelamatkan Stevku”sahut Leona, “boleh saja, kami juga akan melakukan hal yang sama. Wil, apa kau mau ikut”ajak Ken. Willy mengangguk tanda setuju, “baiklah. Kita akan meyelamatkan adik-adik kita. Tetapi, sebelumnya kita harus melakukan apa?”kata Ben, “sudahlah, kita tinggalkan saja dia disini”ucap Willy (sambil berjalan meninggalkan Ben yang msih berada ditempat dan dengan ekspresi polosnya). “Dasar. Kaparat itu”ujar Ken, “Tenang, kita akan menyelamatkan adikmu” sahut Gladys menenangkan Willy.
Pada akhirnya mereka sampai di temapat tujuan mereka, tetapi ada hal yang janggal dengan tempat yan mereka datangi. Teryata ada “The Blood Grup” yang sudah enetapi tempat mereka. “Apa yang harus kita lakukan”, “kita akan tinggal disini, setelah mereka pergi”. Mereka hanya pasrah dan menghela nafas dengan keputusan Clara. Beberapa menit kemudian, mereka keluar dan membawa barang bawaan mereka. Tanpa basa-basi Clara bertanya “apa kalian tidur dengan nyaman?”, “sepertinya begitu. Sekarang giliran kalian, tenang saja kami sudah menghapus jejak kami”jawab Ve. “Kenapa kalian menghapus jejak kalian?”sahut Jessica, lalu Clara memberikan kode kepada Viona agar memberikan sebuah remot kepadanya. Tidak berapa lama, rumah yang sebelumnya mereka tempati berubah menjadi rumah minimalis yang sederhana tetapi sangat enak dipandang apalagi dengan leteaknya yang strategis. Dan hanya memencet tombol di remot itu, mereka sudah biasa dengan keanggihan alat Clara sehingga mereka menganggap kejadian yang dilihat sudaah sangat biasa. “Terima kasih ya atas usahanya”, “sama-sama, tapi sebelum kami pergi ada yang ingin kami sampaikan. Sekarang, Jon sudah melanjutkan rencana yang dulu tidak dijalankan”jawab Ve. “Tapi, kenapa kalian berubah 360°”, “karena kami sudah tau, siapa yang membunuh orang tua kami dan juga orang tua kalian. Dan menjadikan orang orang yang sangat kita sayangi sangat menderita”kata Tania. “apa yang kau maksud?”jawab Jessica, “apa kalian belum tahu. Lihat ini”ujar Jane (menaruh sebuah tablet transparan dan mereka semua melihat apa yang terjadi sebenarnya terutama dengan adik Clara). “Sial. Dia menggunakan kita sebagai umpan”, “iya, kami juga tahu itu. Lalu bagaiamana, rencana apa yang harus kita lakukan. Kalau tidak, kita akan terlambat”. Mereka tidak sadar, karena sedaritadi Clara tidak memerhatikan percakapan mereka dan ia lebih memerhatikan layar tablet itu dan lebih memfokuskan pandan kepada adik, kakak dan ayahnya yang menderita di bagian berbeda. “sepertinya, yang lebih terpukul adalah Clara. Bagaimana kalau kita susun rencana bersama, tapi sebelum itu” (Ve mengalihkan pandangan ke Clara dan disusul dengan yang lain).
“Bagaimana ini, kenapa kita sangat cereboh. Apa kalian tidak bisa melakukan sesuatu”teriak Carlos, “maafkan kami, tapi ini diluar kemampuan kita”jawab Stanley. “jangan emosi terlebih dahulu, pasti ada jalan lain”kata Gladys menenangkan. “maaf, kita punya kasus yang sama di 7 kota dalam waktu yang bersamaan”lapor Boy, “kita sudah mempunyai 23 kasus yang sama dalam satu Negara dalam waktu yang sama”. Tiba-tiba, mereka melihat ke tv dan sangat terkejut. “bukannya itu Flora adikmu?”kata Ben (sambil mengarahkan pandangan ke Ken), “kenapa Flo ada disana”kata Ken dalam hati.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience