Beberapa saat kemudian suara bell berbunyi, kemudian Cecep berlari menuju gerbang dan aku pun langsung melanjutkan membuat teh yang ditinggal Cecep karena bell berbunyi. Beberapa menit kemudian Tono dan Cecep berjalan menuju ke dapur, pada saat mereka datang aku sedang menuangkan teh kedalam 3 gelas cangkir. Kemudian aku memutar tubuhku membawa 2 gelas cangkir teh, Tono langsung membelalakkan matanya melihat pemandangan tubuhku yang berpakaian sangat minim. Aku mengedipkan mata sambil tersenyum dan membawa 2 gelas cangkir berisi teh kemudian aku letakkan diatas meja makan depan mereka. Aku kemudian berputar kembali dan mengambil 1 gelas cangkir sisanya.
Aku duduk di kursi depan mereka berdua kemudian menyeruput teh sekali dan meletakkan gelas keatas meja makan. Mata Tono tidak berkedip memperhatikan diriku, matanya terus menatap dan menikmati kedua putingku yang mencuat dari lubang lingerie sekitar buah dadaku. Matanya terlihat memandang tubuhku dari atas ke bawah hingga sebatas tubuhku yang terlindung oleh meja makan.
"Tono suamiku.. lagi liat apa sih?.. bukannya udah sering ngeliat tubuh telanjangku.." ucapku dengan suara menggoda.
"Su.. suamiku?" ucap Tono seolah dia salah mendengar.
"Iya.. Tono sayangku, seperti Cecep mulai hari ini kamu pun harus memanggil aku dengan kata sayangku Ashty atau istriku. Aku pun akan memanggil kamu dengan Tono sayangku/suamiku dan Cecep dengan Cecep sayangku/suamiku. Aku melarang kalian berdua untuk panggil aku ibu/bu Ashty karena terdengar tidak mesra, dimana kalian berdua sudah berkali-kali ngentot denganku mencicipi dan menikmati tubuhku tapi tetap memanggilku dengan ibu/bu hal ini berlaku selama kamu bekerja merenovasi atap teras rumah dan beberapa bagian lainnya, apakah sudah paham Tono sayangku.." ucapku menjelaskan.
"Iya.. bu.. ee.. istriku.. sudah paham.." balasnya.
"Nah.. sesuai permintaanku kmrn nanti malam giliran kamu suamiku.. aku minta dipuaskan nanti malam seperti Cecep tadi malam.. kamu bisa ngentot aku sampai puas juga, bisa nikmati tubuhku sesuka kamu.." ucapku.
Cecep sudah menyiapkan sarapan dan kami pun langsung menghabiskannya setelah beberapa saat. Kemudian Tono dan Cecep pun bersiap bekerja dan aku membereskan dapur dan mencuci piring. Aku kembali naik lantai 2 dan memasuki kamar tidurku. Setelah beberapa jam menghabiskan waktu dengan telepon suami dan anak-anakku, aku melirik jam dinding sudah jam 10.00 pagi, dua jam lagi kedua suamiku akan beristirahat dan makan siang. Aku pesan makanan via aplikasi kemudian aku masuk kedalam kamar mandi untuk pipis dan membersihkan memekku sambil membayangkan tubuhku digenjot keenakan oleh dua orang penjantan, hal itu membuatku mulai horny. Aku berjalan menuju teras rumah di lantai 2 kemudian berpesan ke Cecep untuk menerima pesanan makanan yang aku pesan jika sudah sampai. Aku masuk kembali dalam kamar tidurku dan menyalakan laptop dan menonton film dewasa, beberapa saat kemudian aku merasa terangsang dan tidak sabar menunggu waktu makan siang tiba. Sambil menonton tangan kananku meraba selangkanganku, tidak butuh waktu lama memekku sudah basah. Akhirnya aku menyudahi menonton film dewasa tersebut, kembali melirik jam dinding sudah jam 11.00 siang, waktu terasa berjalan lambat gumamku yang sedang merasakan horny.
Setelah jam 12.00 siang aku pun langsung menuju lantai 1, makanan yang aku pesan sudah ada di atas meja makan, tidak lama kemudian Tono dan Cecep masuk dan langsung menuju kamar mandi tamu mencuci dan membersihkan tubuh mereka. Aku mengambil 3 piring makan dan mengeluarkan nasi goreng seafood yang aku pesan via aplikasi. Beberapa saat kemudian Tono dan Cecep keluar dari kamar mandi tamu.
"Ayo.. makan siang dulu suami-suamiku" ajakku.
Kami bertiga pun menikmati nasi goreng seafood tersebut hingga habis beberapa saat kemudian, Tono dan Cecep pun mencuci piring dan membereskannya, aku duduk di ruang tengah menunggu mereka menghampiri diriku. Kemudian Tono dan Cecep datang dengan membawa kasur tipis lalu digelar pada lantai, sesaat kemudian kami Tono dan Cecep langsung menyetubuhi diriku hingga kami meraih puncak kenikmatan bersama. Setelah membersihkan tubuh mereka kembali ke ruang tengah. Tono mengatakan kalau pekerjaannya akan selesai hari ini, aku tersenyum dan mengangguk.
"Cepat sekali Tono suamiku, aku senang kamu hampir menyelesaikan pekerjaanmu dan ingat seperti kataku kemarin malam ini jatahmu sayang.. dan besok pagi Cecep suamiku boleh bergabung.." ucapku.
Setelah itu mereka pun meninggalkan diriku dan meneruskan pekerjaannya. Aku kembali naik lantai 2 memasuki kamar tidurku dan beristirahat.
Aku baru bangun ketika jam 16.00, aku mencuci wajah kemudian menuju ke lantai 1, Tono dan Cecep sedang duduk di sofa ruang tengah. Aku bergabung dengan mereka dan aku duduk di sofa single.
"Sayangku.. pekerjaan kami sudah selesai.. silahkan di cek aja.. kalo di kira ada yang tidak sesuai bisa diutarakan dan akan saya perbaiki.." ucap Tono.
"Baiklah.. Tono sayangku.. aku setiap hari melihat perkembangan pekerjaanmu dan aku puss dengan hasilnya sejauh ini, sisanya akan aku lihat nanti.. tunggu sebentar.. aku ambil uang di kamar untuk upah kerja sesuai perjanjian awal.."
Ucapku kemudian menuju kamar tidurku di lantai 2.
Aku kembali ke ruang tengah lantai 1 dan menyerahkan amplop berisi uang senilai jumlah yang sudah disepakati sejak awal.
"Dihitung dulu Tono suamiku, takut jumlahnya kurang.." ucapku.
Tono kemudian membuka amplop dan menghitung jumlahnya lalu menyerahkan beberapa lembar kepada Cecep karena sudah membantunya.
"Jangan kamu kasih ke Cecep, Tono sayangku.. jatah Cecep akan kuberikan padanya nanti awal bulan ini." Ucapku.
"Gapapa.. sayangku.. berkat bantuan Cecep pekerjaan saya bisa selesai lebih cepat dari perkiraan saya, jadi ini sebagai ucapan terimakasih saya.." ucap Tono.
"Ga perlu Ton.. aku tidak akan menerima uang itu.. sesuai dengan ucapan sayangku tadi jatahku nanti di awal bulan.." ucap Cecep menolak uang dari Tono.
"Baiklah.. gimana kalau uang ini aku traktir kamu makan malam saja.." usul Tono.
Akhirnya mereka berdua sepakat bahwa Tono akan memberikan makan malam. Setelah jam 5.30 sore Tono dan Cecep pamit untuk pulang, aku mengiyakan dan tentunya aku minta Tono untuk kembali ke rumahku jam 07.00 malam, setelah kedua penjantan pulang aku pun kembali ke kamar tidurku dan mandi, selesai mandi aku mengeringkan rambut dan tidak memakai apa-apa dan memperhatikan kemolekan tubuh telanjangku dari cermin. Kemudian aku merasa lapar dan aku pun turun ke lantai 1 menuju dapur untuk membuat nasi goreng, kemudian aku menonton TV di ruang tengah. Beberapa saat kemudian bell rumahku berbunyi, aku melirik jam dinding menunjukkan pukul 07.00 malam. Aku mengambil kimono handuk lalu melilitkan ke tubuhku dan menuju gerbang untuk membukakan pintu. Aku melangkah masuk kedalam rumah diikuti oleh Tono, setelah mengunci pintu rumah aku berjalan menuju kamar mandi tamu untuk menggantung kimono handuk yang melilit tubuhku lalu berjalan menuju ruang tengah. Tono memperhatikan kemolekan tubuh telanjangku dan aku mendekati tubuhnya dan melumat bibirnya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan lumatan ku pada Tono kemudian aku mengajaknya ke kamar tidurku. Malam itu kami kembali bersetubuh, aku mengulangi apa yang aku lakukan bersama Cecep tadi malam hingga kami pun tidur telanjang bersama.
Follow Instagram author @captain.hunterr Ikuti terus update cerita terbaru dari series The Lust of a Lonely Wife yang akan membuat batang kalian tegak berjam-jam.
Share this novel