Keesokan harinya mereka berdua bangun terlebih dahulu, saat aku bangun dan membuka mata kulihat jam dinding menunjukkan pukul 06.45 pagi. Aku segera ke kamar mandi menggosok gigi dan wajahku serta membuang air kecil, setelah selesai buang air kecil aku mencuci dan membersihkan memekku dengan sabun khusus. Kemudian aku menuruni anak tangga menuju lantai 1 masih dalam keadaan telanjang, aku melangkah ke dapur dan disana Tono dan Cecep sudah mandi dan berpakaian sedang minum kopi.
Melihat kedatanganku, Cecep pun menyapa dan menawarkan minuman. Aku minta dibuatkan susu hangat lalu Cecep segera membuat susu hangat dan meletakkan di meja makan di depanku.
"Kok udah ga celingak-celinguk dan plonga-plongo kayak tadi malam?" godaku kepada kedua penjantan yang telah memberikan kenikmatan kepada diriku.
"Ibu terus godain kami, nanti kalau kami tergoda dan perkosa ibu lalu pekerjaan saya tidak selesai" balas si Tono.
"Hahaha.. kalian tidak perlu memperkosa aku, mulai hari malam ini kamu dan Cecep akan bergiliran menginap dan tidur telanjang bersamaku.. nanti malam seperti biasa setelah pekerjaan hari ini selesai Cecep akan pulang untuk mengganti pakaian setelah itu kembali kesini untuk menginap, besok malam giliran kamu yang menginap, lusa dan seterusnya kalian bergiliran menginap sampai pekerjaan selesai" ucapku.
"Ibu sedang tidak bercanda kan?" tanya Cecep.
"Apa aku terlihat sedang bercanda? Terserah kalian berdua aja apakah mau menginap dan tidur bersamaku secara bergantian" ucapku kemudian.
"Kami sih senang bu jika diijinkan menginap apalagi diijinkan mengentot ibu.. seumur hidup mungkin kami tidak akan bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa tidur telanjang bersama wanita secantik ibu, jujur saja kecantikan ibu bagiku seperti seorang bidadari" ucap Cecep mulai menggombal.
"Gombal.. jangan berlebihan.. apalagi jika sudah keseringan aku bisa ilfill sama kalian, kalau aku udah ilfill jangan berharap bisa tidur telanjang bersama aku apalagi ngentot aku.. mau kalian aku ilfill?" ujarku.
"Maaf.. bu.. maaf.." ucap si Cecep.
"Ohya.. maaf bu.. kalo pertanyaan aku sedikit rancang. Ibu tidak takut hamil oleh kami? Soalnya ibu tidak melarang kami keluar didalam memek ibu" tanya Tono.
"Takut dong, apalagi jika aku hamil tiba-tiba disaat suamiku tidak ada. Tapi kamu tenang saja karena rahim aku sudah disterilkan sehingga aku tidak akan bisa hamil lagi untuk selamanya" ucapku.
"Oo.. soalnya aku dan Cecep sempat membahas ini, takut juga jika sampai ibu hamil oleh kami bagaimana kami harus bertanggung jawab, masa harus menikahi ibu. Bagaimana dengan suami ibu, kami sih pasti senang jika sampai ibu hamil oleh kami dan harus kami pertanggung jawabkan dengan menikahi ibu" ucap si Tono.
"Hahaha.. bukannya sekarang aku sudah seperti istri kalian, kita sudah tidur bersama 1 ranjang dan melakukan hubungan seks bersama.. intinya kalian tenang saja aku tidak akan mungkin hamil, status aku tetap seorang istri bersuami sah 1 dengan 2 orang anak, Cecep akan tetap menjadi tukang kebunku dan untuk saat ini akan membantu kamu menyelesaikan pekerjaanmu dan kalo malam kalian berdua akan menjadi suamiku yang tidak sah secara bergantian hingga pekerjaan kamu selesai" ucapku.
Kemudian kami bertiga pun tertawa bersama sambil mengobrol aku sudah menghabiskan susu hangat buatan Cecep.
"Ohya hampir lupa.. kalian berdua sudah sarapan belum?" tanyaku.
"Belum bu.. tadi aku mengajak Tono keluar komplek untuk cari sarapan. Tapi Tono bilang ga lapar.. katanya nanti siang aja" ucap si Cecep.
"Jangan tidak sarapan, pekerjaan kalian butuh tenaga. Kalo ga ada tenaga gimana bisa kerja dengan baik. Kita sarapan bersama aja. Aku panaskan sisa lauk tadi malam dan masak sedikit sayuran. Ingat harus sarapan, kalo sampai lemes dan ga bertenaga nanti malam gimana mau kerjain tubuhku?" ucapku sedikit menggoda.
"Biar aku saja bu yang panaskan dan tidak perlu repot-repot masak sayuran.. kami bisa makan seadanya.. ibu majikan dan kami cuma pekerja, terima kasih juga udah mengingatkan" ucap si Cecep.
Dia bergegas menuju lemari dan mengambil sisa lauk tadi malam.
"Oo.. kalo aku masak sayuran untuk kita makan bersama kamu merasa sungkan, tapi kok tadi malam tidak sungkan waktu ngentot aku. Malah aku merasa kamu sangat bernafsu sekali menikmati tubuhku" ucapku.
"Maaf bu.. bukan seperti itu maksudnya.. tapi ibu tetap majikan saya.. saya tidak berani kurang ajar apalagi kalau sampai ibu harus masak sayuran untuk kita semua.. maaf jika ibu tersinggung.." ucap Cecep lirih.
Aku tersenyum dan melangkah mendekati dirinya yang sedang berdiri di dekat kompor gas setelah meletakkan lauk sisa tadi malam kemudian tanpa dia duga kedua tanganku memegang kepalanya lalu mencium bibirnya dengan mesra.
"Gimana masih ada rasa sungkan sayangku.. selama kamu tidak kurang ajar dan membantah permintaanku aku tidak akan mempermasalahkan hal kecil ini.. ya sudah kamu bantu aku panasin lauk dan aku siapkan sayuran dan masak" ucapku.
"Bagaimana kalau aku bantu cuci dan potong sayurnya bu.." ucap Tono sudah disamping Cecep ketika aku mengambil sayuran di kulkas.
"Hahaha.. ya sudah, kita panaskan dan masak bersama, habis itu makan bersama aja" ucapku.
Kemudian kami pun memanaskan lauk sisa, memasak sayuran dan makan bersama. Setelah selesai Cecep melarang aku untuk mencuci piring bersama alasannya takut pecah. Kemudian aku menuju ruang tengah untuk menonton TV tetap tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhku. Kemudian Tono dan Cecep pun melakukan pekerjaannya, aku masih menonton TV sesaat kemudian aku pun kembali ke kamar tidurku dan mandi selesai mandi dan mengeringkan tubuhku aku kembali mengenakan dress tidur putih transparan yang tadi malam.
Hari ini aku memang tidak ada kegiatan di luar rumah karena itu aku pun tidak ganti dress tidur putih transparan yang tadi malam aku pakai hanya sebentar sebelum akhirnya kedua pejantan itu membuatku tidur telanjang bersama mereka. Menjelang siang Tono dan Cecep minta ijin untuk beli makan siang di sekitaran komplek depan, niat isengku muncul mau tahu reaksi mereka karena jujur saja sebelum aku dientot kedua pejantan itu hubungan antara aku dan Cecep tidak terlalu dekat apalagi sampai bergurau dan bercanda bersama.
"Oo.. jadi sekarang kedua orang "suamiku" mau beli makan berdua, terus aku sebagai "istri selimut malam hari" tidak ditawarkan mau makan tidak, ok tidak apa-apa" ucapku pura-pura ngambek.
"Ee bukan seperti itu bu.. tadi maksud kami beritahu ibu terlebih dahulu baru kemudian bertanya apakah ibu mau titip beli makan" ucap Cecep terlihat merasa bersalah.
Akhirnya aku pun melepas tertawa yang aku tahan melihat reaksinya. Aku akui sedang mencandai mereka, kemudian aku meminta Cecep mengikuti aku keatas mengambil uang karena aku mau titip beli makan siang.
Setibanya di kamar tidurku, Cecep mengikuti langkahku dari belakang, setelah Cecep memasuki kamar tidurku dan menutup pintu kamar maka aku segera memutar tubuhku langsung memeluk dan mencium bibirnya.
"Suamiku sayang.. aku mau dipeluk.. dicium seluruh tubuhku" ucapku sedikit manja dan menggoda.
Kemudian dia memeluk tubuhku, mencium bibirku dengan mesra, lalu keningku. Aku menengadahkan kepalaku dan menunjuk pada leherku, kemudian dia mencium leherku, lanjut aku busungkan dadaku dia pun menciumi buah dadaku.
"Sedot dong yang" ujarku.
Dia kemudian hisap kuat putingku meskipun aku masih memakai dress tidur transparan Cecep melumat buah dadaku dengan bernafsu dan terakhir aku melebarkan kedua kakiku lalu aku tunjuk ke arah memekku dia lalu bersimpuh didepan selangkanganku dan menciumi bibir memekku dan menjilatnya kemudian tanpa aku duga dia sedot klitorisku.
"Acchhh" desahku.
Dia lalu berdiri dan aku pun mengambil uang di tasku dan memintanya membeli 3 bungkus nasi apa saja dengan menggunakan uangku.
Setelah menerima uangku dia pun permisi kemudian meninggalkan diriku. Beberapa saat kemudian dua orang penjantan yang telah memberikan kenikmatan diriku pulang, aku sendiri masih nonton TV didalam kamar tidurku.
"Bu.. bu Ashty sayang.. makanan ibu mau saya antar ke kamar atau bagaimana?" Tanya Cecep setelah mengetuk pintu kamar tidurku.
Aku melangkah ke pintu kamar dan membuka pintu.
"Aku ke bawah aja sayangku Cecep. Kamu sanggup ga gendong aku ke lantai 1?" Ucapku manja.
"Ya, mari sini.. aku gendong.." balasnya.
Kemudian tubuhku diangkatnya, tangan kirinya memangku kedua kakiku dan tangan kanannya memangku punggungku, kedua tanganku merangkul leher si Cecep. Dia kemudian perlahan menuruni anak tangga menuju lantai 1.
Dalam gendongannya otomatis dress tidurku tertarik sehingga memperlihatkan memekku.
"Cep.. kamu suka ga melihat tubuhku seperti ini?" Tanyaku selama dia berjalan menuruni anak tangga.
"Suka banget bu.. apalagi memek bu Ashty kesayangan Cecep.. enak.. legit.. sempit banget.. pokoknya Cecep suka banget sama seluruh tubuh bu Ashty.." ujarnya.
"Kalo gitu nanti malam aku akan diperkosa dong.. tapi perkosanya bikin aku klepek-klepek ya.. aku suka banget sama kontol kamu.. enak.." ucapnya.
"Iya bu.. pasti Cecep puasin bu Ashty kesayangan Cecep.. malah kalo sekarang lagi ga kerja Cecep pengen entot bu Ashty sayang.." ujarnya.
"Hahaha.. ya sudah setelah makan siang kita main cepat sebentar, gimana.. memekku jadi gatal deh sayang.." ucapku kemudian mencium bibirnya sesaat.
"Waw.. ngomongin apa? Kok aku dengar ada cepat sebentar dan memek bu Ashty jadi gatal" tanya si Tono.
Cecep menurunkan tubuhku keatas kursi makan dan dia pun segera mengambil menyiapkan makanan yang tadi dia beli.
"Tono.. sini.. peluk dan cium aku dong.. dari tadi belum dicium nih.." ucapku kemudian berdiri dan membuka kedua tanganku.
Tono kemudian memeluk tubuhku dan mencium bibirku beberapa saat, kemudian tangannya meraba dan meremas buah dadaku.
"Kamu kayaknya demen banget remas-remas buah dadaku.." ucapku saat dia meremas buah dadaku.
"Habis enak banget.. ukurannya pas digenggam, kenyal, lembut, padat berisi dan masih kenceng.." jawab si Tono.
"Ya sudah kita cepat makan yuk, habis itu kita main cepat.. biar si Cecep entot memekku dan kamu, sesuka kamu main buah dadaku nanti aku sepong sampai keluar jadi ga buang waktu.. habis itu kalian lanjut kerja lagi." Ujarku.
Kemudian kami bertiga pun menikmati nasi yang Cecep beli, setelah selesai makan Cecep menyerahkan uang kembalian dan aku tidak menerimanya tetapi memintanya untuk menggunakan uang tersebut untuk beli makan nanti malam, kemudian Tono dan Cecep pun mencuci piring dan membereskan semua sisa makanan, aku menuju kamar mandi lantai 1 kemudian pipis dan membersihkan memekku. Aku berjalan keluar kamar mandi sambil mengeringkan memekku dengan handuk kecil, kemudian aku melangkah ke ruang tengah dan duduk di sofa.
Beberapa saat kemudian Tono dan Cecep pun menghampiri diriku.
"Cep.. kamu ambil kasur tipis di gudang dulu.. nanti kita main dilantai aja supaya lebih leluasa.." ucapku.
Kemudian Cecep menuju gudang dan kembali ke ruang tengah membawa kasur tipis dan menggelarnya di lantai ruang tengah.
Aku kemudian berdiri dan melepaskan dress tidurku sehingga aku pun telanjang kemudian aku duduk di tengah kasur tipis tersebut. Tono dan Cecep pun melepaskan pakaiannya hingga telanjang kemudian mereka berdua ikut duduk mengapit tubuhku.
"Kalian berdiri aja, biar aku mainin kontol kalian berdua sampai keras dan ngaceng" ujarku.
Tono dan Cecep berdiri di depan wajahku dan aku pun langsung menggenggam kedua batang kontol kedua pejantan itu lalu mengocoknya dengan kedua tangan, aku jilat dan hisap bergantian terkadang aku tempelkan kedua kontol tersebut lalu aku jilat kepala kontol milik mereka secara bersamaan. Aku jilat batang kontol keduanya dan juga aku jilat dan hisap biji lato-latonya secara bergantian. Beberapa menit kemudian kedua kontol tersebut sudah mengeras dan berdiri dan sudah siap untuk memberikan kenikmatan untukku.
Aku merebahkan tubuhku diatas kasur tipis dan melipat kedua kakiku dan melebarkannya, Cecep pun bersimpuh di depan memekku dan langsung menjilati dan menghisap memekku. Tono bersimpuh di samping wajahku tangannya meremasi kedua buah dadaku dan memilin putingku, lalu aku membuka mulut dan menyepong kontol si Tono.
"Aaccchhhh.. masukin kontolmu.. sekarang.. memekku udah gatel.. entot aku cep.. sekarang.. ooccchhhh.." erangku sambil mengocok kontol Tono tukang bangunan.
Beberapa saat kemudian Tono bersimpuh di atas dadaku kemudian dia menjepit batang kontolnya di belahan buah dadaku, kedua tangannya menggenggam kedua buah dadaku sehingga menjepit batang kontolnya kemudian dia memaju-mundurkan pinggulnya sehingga kontolnya yang terjepit di belahan buah dadaku bergerak maju-mundur, aku perhatikan kepala kontolnya yang seperti jamur itu sangat menggoda untuk dihisap. Aku menjulurkan lidah berusaha menjilat kepala kontol si Tono yang mirip jamur.
Aku terus menjulurkan lidah terkadang kepala kontol si Tono berhasil aku jilat tetapi terkadang aku kesulitan. Sementara aku merasakan benda tumpul sedang digesek perlahan pada bibir memekku dan kemudian benda tumpul tersebut mulai didorong untuk memasuki lubang memekku. Aku semakin terangsang, aku merasa sangat menikmatinya ketika kontol si Cecep yang lumayan besar telah berhasil memasuki lubang vaginaku, aku bergoyang dan mengejan agar memberikan kenikmatan untuk kontol yang sedang mengentoti memekku.
"Aaccchhhh.. enak banget.. teeruussss.. entot memekku.. hhmmm.. nikmat sekali sayang.. geenjoott.. occhhh.. acchhh.. entot aku sepuasnya.. ooccchhhh.. suka.. se.. sekali.. entot me.. memekku.. aaccchhhh.. hhmmm.. ooccchhhh.. gatel.. acchhh.." aku tidak bisa diam terus meracau vulgar.
Sementara aku masih menikmati sodokan demi sodokan kontol si Cecep, gerakan si tukang bangunan makin cepat dan aku pun berusaha menjilat kepala kontol si Tono. Aku ingin sekali kontol Tono, ingin mengulum dan menghisapnya dan aku terus berusaha menjulurkan lidah agar bisa menjilat kepala kontolnya, aku merasa sangat bernafsu sekali dan ingin kontol si Tono masuk kedalam mulutku.
"Aaccchhhh.. Tono.. aku mau kontolmu.. berikan aku kontolmu.. sayang.. tolong.. berikan kontolmu.. entot mulutku.. ooccchhhh.." aku mengerang sambil memohon.
Tono kemudian mengangkangi leherku dan mengarahkan kontolnya ke mulutku yang terbuka dan aku pun mengulum dan mengemut kontol si Tono dan kemudian tukang bangunan itu memompa mulutku dengan kontolnya.
Beberapa menit kemudian aku akhirnya mendapatkan orgasmeku, tubuhku bergetar dan mengejang lalu membusungkan dada. Sementara Tono masih mengentoti mulutku dan Cecep pun terus menerus menggenjot memekku hingga menit kemudian Tono percepat gerakan pinggulnya menggenjot mulutku yang masih tertutup dan mengemut kontolnya lalu aku merasakan semburan cairan spermanya didalam mulutku, batang kontolnya berdenyut beberapa kali kemudian berhenti lalu si Tono menarik keluar kontolnya dari mulutku, beberapa tetes mengalir keluar dari mulutku kemudian aku memutar lidah memainkan sperma yang ada didalam mulutku beberapa saat dan langsung aku menelan semua sperma didalam mulutku, lidahku terjulur menjilat sisa sperma yang keluar dan aku pun menelannya.
Kemudian si Cecep sepertinya sudah mau keluar juga dia menggenjot memekku dengan cepat dan keras, kemudian dia menusukkan kontolnya dengan keras kedalam lubang memekku lalu menyemburlah cairan spermanya didalam lubang memekku setelah itu dia cabut kontolnya keluar dari lubang memekku.
Aku tersenyum lemah diatas kasur tipis, kemudian Tono dan Cecep menuju kamar mandi lantai 1 untuk membersihkan tubuh mereka lalu kembali ke ruang tengah menghampiri diriku yang masih berbaring di atas kasur tipis, Tono dan Cecep pun mengangkat tubuhku hingga ke kamar mandi lantai 1 kemudian mereka memandikan aku, mereka menyabuni tubuhku menggosok tubuhku dengan sabun cair, tangan Tono menggosok buah dadaku dan tubuhku yang bagian atas sedangkan Cecep menggosok memekku dan bagian pinggang ke bawah setelah itu mereka menyiramkan air ke tubuhku hingga tidak ada lagi busa sabun di tubuhku. Setelah itu aku pun tak mau kalah, aku pun membasahi tubuh kedua pejantan yang baru saja menikmati tubuhku dan memberikan kenikmatan untukku, aku pun menyabuni tubuh mereka lalu menggosok seluruh tubuh keduanya dan membilas tubuh mereka, lalu mereka mengeringkan tubuhku dengan handuk si Cecep setelah itu aku pun mengeringkan tubuh keduanya dengan handuk yang sama.
Kami berjalan menuju ruang tengah dan memakai kembali pakaian masing-masing setelah itu mereka menciumi bibirku dan mengucap terima kasih lalu melanjutkan pekerjaannya, aku pun langsung naik keatas menuju kamar tidurku untuk beristirahat dan tertidur.
Follow Instagram author @captain.hunterr Ikuti terus update cerita terbaru dari series The Lust of a Lonely Wife yang akan membuat batang kalian tegak berjam-jam.
Share this novel